Anda di halaman 1dari 4

Nama: Zurnalis

Nim: 2005111055

Matakuliah: Sosiologi Politik

RESUME CIVIL SOCIETY

1. Definisi Civil Society


Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah masyarakat Barat. Akar
perkembangannya dapat dirunut mulai Cicero (106–43 SM) dan bahkan sampai Aristoteles
(384-322 SM). Mengenai istilah civil society, Cicero lah yang pertama kali menggunakan
dalam filsafat politiknya. Di sini civil society identik dengan the state (negara), yaitu sebuah
komunitas yang mendominasi sejumlah komunitas lain ( Hikam, 1996:1). Sedang Aristoteles
tidak menggunakan istilah civil society, tetapi koininie politike, yakni sebuah komunitas
politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan (Cohen dan
Arato, 1992:84).

Tidak hanya dalam konsep Barat, Islam pun sudah menerapkan konsep yang identik dengan
civil society tesebut, melalui pemerintahan Muhammad saw dengan memproklamirkan
Piagam Madinah dengan konsep ummahnya. Dalam perkembangannya, pemaknaan konsep
ummah yang identik dengan civil society mengalami perubahan istilah, yakni konsep
masyarakat madani. Tulisan ini lebih lanjut akan mengurai tentang konsep civil society,
persamaan maupun perbedaanya dengan konsep ummah atau masyarakat madani.

Jadi dapat disimpulkan yakni Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang


berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas
masyarakat kota yakni masyarakat yang telah berperadaban maju.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan
demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya
ibarat ikan dengan air, bab ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal
dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejarah
pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-unsur
di dalamnya
2. Ciri Civil Society
Ciri-ciri masyarakat madani berdasarkan definisi di atas antara lain :

1. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh iman dan teknologi.

2. Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).

3. Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan ).

4. Free public sphere (ruang publik yang bebas)


Ruang publik yang diartikan
sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta
mempublikasikan informasi kepada publik.

5. Demokratisasi

Adapun ciri-ciri lainnya dari masyarakat sipil yaitu kesukarerwalaan (voluntary),


kewasembadaan (self-generating), kesewadayaan (self-supporting, kemandirian yang
tinggi dalam menghadapi negara, dan berkaitan dengan norma dan nilai-nilai hukum yang
diikuti warganya.  Dan konsep dari masyarakat sipil yaitu menjadi intentitas yang dapat
memajukan diri sendiri, dapat membatasi intervensi pemerintahan maupun negara dalam
realistis yang diciptakannya, dan dapat bersikap kritis dalam dalam kehidupan politik.

3. Civil Society di Indonesia


Di negara Demokrasi ini pastinya mengenal apa itu Civil Society. Khususnya di Inonesia,
Civil Society mempunyai peran andil dalam proses negara Indonesia menjadi negara yang
demokratis. 

Kata Civil Society atau masyarakat madani mempunyai banyak arti yang berbeda-beda. Civil
society di Indonesia sudaah ada sejak masa penjajahan Belanda. Civil society lebuh merujuk
kepada institusi yang non pemerintah dan  mampu untuk mengimbangi sebuah negara.
Menurut Alexiz De Toucqueville, civil society merupakan kekuatan dari politik sendir,
kekuatan pengimbang yang dapat melakukan check and balance terhadap kekuatan negara. 
Peran Civil Societi dalam menuju negara demokratis sangat penting. Seperti pada saat
kepemimpinan Baharuddin Jusuf Habibi yang telah membentuk satu tim dengan keputusan
Presiden Nomor  198 Tahun 1998, tentang pembentukan Tim Nasional Reformasi menuju
Masyarakat Madani. Hal tersebut membuktikan bahwa peranan masyarakat sipil sangat
penting dalam negara demokrasi. Dalam hal ini Civil Society mempunyai tiga fungsi dalam
negara demokrasi yaitu : 1) Advokkasi, 2) empowerment, dan 3) social control, yang dapat
menopang terciptanya demokrasi yang intensif.

Upaya masyarakat civil mendorong demokrasi dalam berbagai aspek pembangunan yaitu
seperti: anti korupsi, mengawasi kerja parlemen dan memperjuangkan hak buruh.
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisnowati, V. F. S. A. (2013). Civil Society, Konsep Ummah dan Masyarakat


Madani. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 13(1).

https://www.kompasiana.com/nilamsari04/61064c2606310e6653298362/civil-society-di-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai