Nim: 2005111055
Tidak hanya dalam konsep Barat, Islam pun sudah menerapkan konsep yang identik dengan
civil society tesebut, melalui pemerintahan Muhammad saw dengan memproklamirkan
Piagam Madinah dengan konsep ummahnya. Dalam perkembangannya, pemaknaan konsep
ummah yang identik dengan civil society mengalami perubahan istilah, yakni konsep
masyarakat madani. Tulisan ini lebih lanjut akan mengurai tentang konsep civil society,
persamaan maupun perbedaanya dengan konsep ummah atau masyarakat madani.
5. Demokratisasi
Kata Civil Society atau masyarakat madani mempunyai banyak arti yang berbeda-beda. Civil
society di Indonesia sudaah ada sejak masa penjajahan Belanda. Civil society lebuh merujuk
kepada institusi yang non pemerintah dan mampu untuk mengimbangi sebuah negara.
Menurut Alexiz De Toucqueville, civil society merupakan kekuatan dari politik sendir,
kekuatan pengimbang yang dapat melakukan check and balance terhadap kekuatan negara.
Peran Civil Societi dalam menuju negara demokratis sangat penting. Seperti pada saat
kepemimpinan Baharuddin Jusuf Habibi yang telah membentuk satu tim dengan keputusan
Presiden Nomor 198 Tahun 1998, tentang pembentukan Tim Nasional Reformasi menuju
Masyarakat Madani. Hal tersebut membuktikan bahwa peranan masyarakat sipil sangat
penting dalam negara demokrasi. Dalam hal ini Civil Society mempunyai tiga fungsi dalam
negara demokrasi yaitu : 1) Advokkasi, 2) empowerment, dan 3) social control, yang dapat
menopang terciptanya demokrasi yang intensif.
Upaya masyarakat civil mendorong demokrasi dalam berbagai aspek pembangunan yaitu
seperti: anti korupsi, mengawasi kerja parlemen dan memperjuangkan hak buruh.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/nilamsari04/61064c2606310e6653298362/civil-society-di-
indonesia