Nim: 230209105
1. Sebutkan dan Jelaskan secara rinci contoh hubungan agama dengan Negara-negara Muslim?
Jawaban: Hubungan Agama Dengan Negara- negara Muslim.
Berikut adalah beberapa contoh negara islam atau negara yang mayoritasa penduduknya
muslim dalam menerjemahkan hubungan negara dan agama :
a. Arab Saudi. Negara ini mempunyai bentuk Negara kerajaan, bahkan bisa disebut
dengan monarki absolute.Kerajaan Arab Saudi menjadikan Quran sebagai undang-
undang dasar Negara, sementara system hukum dasarnya adalah dengan ulama-ulama
sebagai hakim-hakim dan penasehat-penasehat hukumnya. Partai politik sangat
dilarang di negeri yang beridiologi wahabiyah ini dan pemilihan umum adalah
sesuatu yang tidak dikenal. Hubungan agama Islam dan Negara Arab Saudi dapat
dikatakan sebagai hubungan yang integralistik karena menjadikan agama Islam
sebagai agama resmi Negara sekaligus sebagai system politik, hukum dan ekonomi
dan budaya.
c. Iran Pasca revolusi di Iran, Negara ini mencoba membangun Negara agama sebagai
kekuatan utamanya.Perubahan konstitusional dan institusional yans substantive
dilakukan melalui pemilihan umum.Referendum 5 Maret mengubah pemerintahan
monarki dari Republik Iran menjadi Republik Islam.Majelis ahli yang didominasi
oleh agama, dipilih untuk membuat rancangan konstitusi yang akan disahkan melalui
referendum rakyat. Pemerintahan Iran menggunakan konsep Wilayatul taqih atau
pemerintahan oleh ahli hukum yang berarti memberikan wewenang tertinggi kepada
ulama dalam menjalankan dan mengarahkan pemerintahan Negara.
d. Malaysia Islam menjadi agama resmi di Malaysia.Negara ini menjadikan Islam sebagai
salah satu sumber hukum positif yang berlaku di Malaysia.
2. Sebutkan dan jelaskan secara rinci norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan
masyarakat yang demokratis !.
Jawaban:
Setidaknya ada enam norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat
yang demokratis. Keenam norma itu adalah:
1. Kesadaran pluralisme, kesadaran akan kemajemukan tidak sekedar pasif akan
kenyataan masyarakat yang majemuk. Kesadaran atas kemajemukan menghendaki
tanggapan dan sikap positif terhadap kemajemukan itu sendiri secara aktif.
Pengakuan akan kenyataan perbedaan harus diwujudkan dalam sikap dan perilaku
menghargai dan mengakomodasi beragam pandangan dan sikap orang dan kelompok
lain,sebaga bagian dari kewajiban warga negara dan negara untuk menjaga dan
melindungi hak orang lain untuk diakui keberadaannya.
3. Cara haruslah sejalan dengan tujuan, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya sebatas
pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi (pemilu suksesi, aturan mainnya), tetapi
harus dilakukan secara santun dan beradab yakni melalui proses demokrasi yang
dilakukan tanpa tanpa paksaan, tekanan, dan ancaman dari dan oleh siapapun, tetapi
dilakukan secara sukarela, dialogis, dan saling menguntungkan. Namun norma ini
tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa topangan akhlak tepuji dari
warga negara.
6. Trial and error (percobaan dan salah). Demokrasi merupakan sebuah proses tanpa
henti, dalam kerangka ini demokrasi membutuhkan percobaan-percobaan dan
kesediaan semua pihak untuk menerima kemungkinan ketidaktepatan atau kesalahan
dalam praktik berdemokrasi
3. Jelaskan secara rinci hak dan kewajiban negara yang dilakukan oleh negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945 !.
Jawaban: Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
4. Jelaskan secara rinci hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional bidang politik meliputi
beberapa unsur!.
Jawaban:
Dengan demikian hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional bidang politik meliputi
beberapa unsur, antara lain :
Jawaban:
Mengapa bangsa Indonesia tidak mengambil atau mencoba untuk berganti ideology lain
yang dianggap mapan di luar negeri atau di Negara lain? Jawabannya adalah sebagai
berikut:
1. Suatu ideology akan sesuai di suatu Negara karena berdasarkan kondisi kepribadian
bangsa yang bersangkutan, dan apabila dilakukan suatu percobaan terhadap ideology
lain, maka akan membahayakan karena ideology tersebut tidak dapat bertahan di suatu
Negara yang mempunyai sistem kemasyarakatan, kepribadian dan kultur yang berbeda
dengan sistem Negara tersebut.
2. Para pendiri Negara Indonesia atau The Founding Fathers of Indonesia telah mengambil
langkah yang tepat untuk mengambil keputusan guna menentukan pancasila sebagai
dasar dari Negara Indonesia.
3. Dari sekian banyak ideology yang telah dan pernah ada tampak mempunyai
kekurangan, baik liberalism, fasisme, komunisme, maupun sosialisme. Karena kita
melihat kekurangan dari masing-masing keutuhan ideology itu, harus diciptakan
ideology lain yang juga mempunyai keutuhan dan kekhasannya sendiri. Ideology
hendaknya sesuai dengan pandangan hidup bangsa yang mendukungnya. Itulah
sebabnya mengapa kita tidak mengambil salah satu ideology yang ada karena setiap
bangsa mempunyai kekhasannya masing-masing
Jadi pemilihan terhadap ideology pancasila bukanlah atas dasar keunggulan bangsa tetapi
karena diciptakan dan dibina berdasarkan atas pandangan hidup bangsa.