Dalam Pancasila, nilai-nilai demokrasi tertuang dalam sila 4. Sila tersebut mengamanatkan
kepada masyarakat Indonesia untuk menerapkan musyawarah Ketika membahas atau
menyelesaikan suatu persoalan dimana setiap orang diberi kebebasan untuk berpendapat guna
mencapai suatu permufakatan. Hal tersebut merupakan perwujudan dari nilai demokrasi itu
sendiri.
Istilah demokrasi memiliki makna bahwa setiap dalam negara Demokrasi kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat. Negara Demokrasi dijalankan langsung oleh rakyat atau wakil-wakil
yang mereka pilih dibawah system pemilihan yang bebas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, demokrasi merupakan istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat. Menurut
Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke 16), demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat bebas berpolitik tanpa ada tekanan dari manapun
karena pada hakikatnya yang berkuasa adalah rakyat untuk kepentingan rakyat Bersama.
Klasifikasi Demokrasi
Sistem demokrasi telah dianut oleh sebagian besar negara di dunia, namun dalam
pelaksanaannya terdapat berbagai macam bentuk system demokrasi yang dapat diklasifikasikan
berdasar : Titik berat perhatian, Idiologi, dan penyaluran kehendak rakyat.
a. Titik berat perhatiannya
Berdasarkan titik berat perhatiannya, demokrasi dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk:
- Demokrasi formal
suatu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa ada
upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara liberal
- Demokrasi material
demokrasi yang menitikberatkan pada persamaan dalam bidang ekonomi namun kurang
memperhatikan bidang politi. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara komunis.
- Demokrasi gabungan
demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari bentuk demokrasi
formal dan material. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.
b. Berdasarkan ideologi.
Berdasarkan ideologi yang menjadi landasannya, demokrasi dapat dibedakan ke dalam dua
bentuk:
- Demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal yaitu demokrasi yang didasarkan pada
kebebasan atau individualisme.
- Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar yaitu demokrasi yang didasarkan pada paham
marxisme-komunisme. Bercita-cita masyarakat tanpa status social
c. Berdasarkan proses penyaluran kehendak rakyat. Menurut cara penyaluran kehendak
rakyat, demokrasi dapat dibedakan ke dalam dua bentuk: Demokrasi langsung dan Demokrasi tidak
langsung.
- Demokrasi langsung yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya
dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum negara atau undang-undang
secara langsung.
- Demokrasi tidak langsung yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem
perwakilan yang dipilih dalam pemilu oleh rakyat
Prinsip-Prinsip Demokrasi.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi pemakaian kekerasan
e. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
Menurut Alamudi suatu negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru
demokrasi sebagai berikut:
a. Kedaulatan rakyat.
b. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
c. Kekuasaan mayoritas.
d. Hak-hak minoritas.
e. Jaminan hak-hak asasi manusia.
f. Pemilihan yang bebas dan jujur.
g. Persamaan di depan hukum.
h. Proses hukum yang wajar.
i. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
j. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
k. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat
l.
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila. Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia. Ahmad
Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945:
Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Demokrasi dengan kecerdasan
Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
Demokrasi dengan rule of law
Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
Demokrasi dengan hak asasi manusia
Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Demokrasi dengan otonomi daerah
Demokrasi dengan kemakmuran
Demokrasi yang berkeadilan sosial
Nilai Moral Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila mengandung beberapa nilai moral yang
bersumber dari Pancasila, yaitu:
1. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen) berbunyi “kedaulatan adalah
di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
2. Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (setelah
diamandemen) berbunyi “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”.
3. Dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat, Pasal 1:
Ayat (1) berbunyi “Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu
negara hukum yang demokrastis dan berbentuk federasi”
Ayat (2) berbunyi “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat”
4. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:
Ayat (1) berbunyi “ Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara
hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan”
Ayat (2) berbunyi “Kedaulatan Republik Indonesia adalah di tangan rakyat dan dilakukan
oleh pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan rakyat”
Indikator Untuk Menentukan Negara Demokratis atau Tidak. Untuk melihat apakah suatu
sistem pemerintahan adalah sistem yang demokratis atau tidak, dapat dilihat dari indikator-
indikator yang dirumuskan oleh Affan Gaffar berikut ini:
- Akuntabilitas
- Rotasi kekuasaan
- Rekrutmen politik yang terbuka
- Pemilihan umum
- Pemenuhan hak-hak dasar
1. membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;
2. membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal;
3. membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
4. membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;
5. membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;
6. selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah;
7. selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri sendiri;
8. menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
9. menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
10. menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
11. membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.***