Anda di halaman 1dari 31

Sistem dan

Dinamika
Demokrasi
Pancasila
Siska Nurdiani, S.Pd.
PPKn Kelas XI
PENGERTIAN DEMOKRASI

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah


sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.
Klasifikasi Demokrasi

a. Berdasarkan titik berat


perhatiannya
b. Berdasarkan ideologi
c. Berdasarkan proses penyaluran
kehendak rakyat
Demokrasi formal
a. Berdasarkan 1 Demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik, tanpa
titik berat disertai upaya untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan dalam bidang
perhatiannya ekonomi. Dianut oleh negara-negara
liberal.

Demokrasi material
2 Demokrasi yang dititikberatkan pada upaya
menghilangkan perbedaan dibidang ekonomi,
sedangkan persamaan dibidang politik kurang
diperhatikan bahkan kadang-kadang
dihilangkan. Dianut oleh negara komunis.

Demokrasi gabungan
3 Demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari demokrasi formal
dan material. Dianut oleh negara-negara
non-blok
b. Berdasarkan ideologi

Demokrasi konstitusional Demokrasi rakyat atau


atau demokrasi liberal demokrasi proletar/komunis

Demokrasi yang didasarkan pada


kebebasan atau individualisme. Ciri Demokrasi yangdidasarkan pada
khas pemerintahan demokrasi paham marxisme-komunisme.
konstitusional adalah kekuasaan Demokrasi rakyat mencitacitakan
pemerintahannya terbatas dan tidak kehidupan yang tidak mengenal kelas
diperkenankan banyak melakukan sosial.
campur tangan dan bertindak
sewenang-wenang terhadap
rakyatnya. Kekuasaan pemerintah
dibatasi oleh konstitusi.
c. Berdasarkan proses 2. Demokrasi tidak langsung
penyaluran kehendak yaitu paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem
rakyat perwakilan. Penerapan
1. Demokrasi langsung yaitu paham demokrasi seperti ini
demokrasi yang mengikutsertakan berkaitan dengan kenyataan
setiap warga negaranya dalam suatu negara yang jumlah
permusyawaratan untuk menentukan penduduknya semakin
kebijaksanaan umum negara atau banyak, wilayahnya semakin
undang-undang secara langsung. luas, dan permasalahan
yang dihadapinya semakin
rumit dan kompleks.
Demokrasi tidak langsung
atau demokrasi perwakilan
biasanya dilaksanakan
melalui pemilihan umum.
Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila
Prinsip demokrasi menurut Henry B Mayo:
a. menyelesaikan perselisihan secara damai &
melembaga
b. menjamin terselenggaranya perubahan masy
secara damai
c. menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur
d. membatasi penggunaan kekerasan seminimal
mungkin
e. mengakui dan menganggap wajar adanya
keanekaragaman
f. menjamin tegaknya keadilan
Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Menurut Almadudi, prinsip demokrasi antara lain:


1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM)
6. Pemilihan yang adil, bebas, dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralisme ekonomi, politik, dan sosial
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
INDIKATOR SISTEM DEMOKRASI

Indikator untuk melihat apakah suatu negara itu betul-betul


demokratis atau tidak (Afan Gaffar: 2004:7) yaitu:

1. Akuntabilitas
2. Rotasi kekuasaan
3. Rekruitmen politik yang terbuka
4. Pemilihan umum
5. Menikmati hak-hak dasar
Penerapan Demokrasi di
Indonesia
Didasari oleh sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, serta
menjiwai sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Nilai Moral Demokrasi Pancasila
a. Persaman bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yg bertanggung jawab
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, dan orang lain
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah
mufakat
f. Mengutamakan persatuan nasional dan
kekeluargaan
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
Peraturan yang berkaitan dengan Demokrasi
c. Dalam konstitusi Republik
Indonesia Serikat, Pasal 1:
a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD • Ayat (1) berbunyi “Republik
1945 (sebelum Indonesia Serikat yang
diamandemen) berbunyi merdeka dan berdaulat ialah
“kedaulatan adalah di tangan suatu negara hukum yang
rakyat, dan dilakukan oleh demokrasi dan berbentuk
Majelis Permusyawaratan federasi”
Rakyat”. • Ayat (2) berbunyi
b. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD “Kekuasaan kedaulatan
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Serikat
Tahun 1945 (setelah dilakukan oleh pemerintah
diamandemen) berbunyi bersama-sama Dewan
“kedaulatan berada di tangan Perwakilan Rakyat dan
rakyat dan dilaksanakan Senat”
menurut Undang-Undang
Dasar”.
Peraturan yang berkaitan dengan Demokrasi

d. Dalam UUDS 1950 Pasal 1:


• Ayat (1) berbunyi “
Republik Indonesia yang
merdeka dan berdaulat ialah
suatu negara hukum yang
demokratis dan berbentuk
kesatuan”
• Ayat (2) berbunyi
“Kedaulatan Republik
Indonesia adalah ditangan
rakyat dan dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama
dengan Dewan Perwakilan
rakyat”
Periodisasi
Perkembangan
Demokrasi di
Indonesia
a. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada
Periode 1945-1949

● Identik dengan demokrasi pemerintahan masa


revolusi kemerdekaan.
● Implementasi demokrasi pada masa revolusi
kemerdekaan baru terbatas pada interaksi politik di
parlemen dan berfungsinya pers yang mendukung
revolusi kemerdekaan.
● Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan
cepat tapi fungsi yang paling utama adalah ikut serta
memenangkan revolusi kemerdekaan dan
menanamkan kesadaran untuk bernegara dan
menanamkan semangat anti imperialisme dan
kolonialisme.
Lanjutan

● Pembentuk negara mempunyai komitmen yang besar terhadap demokrasi,


sehingga begitu menyatakan kemerdekaan dari pemerintah Kolonial
Belanda semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki
hak-hak politik yang sama, tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras,
agama, suku, dan kedaerahan.
● Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi
diktator, dibatasi kekuasaanya dengan dibentuknya Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP).
● Adanya Maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya
sejumlah partai politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem
kepartaian di Indonesia.
b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada
Periode 1949-1959 (Demokrasi Parlementer)
● Pada periode ini terjadi dua kali pergantian undang-undang dasar.
Pertama, pergantian UUD 1945 dengan Konstitusi RIS pada rentang
waktu 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950. Bentuk
negara kita berubah dari kesatuan menjadi serikat, sistem pemerintahan
juga berubah dari presidensil menjadi quasi parlementer.
● Kedua, pergantian Konstitusi RIS dengan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 pada rentang waktu 17 Agutus 1950 sampai dengan 5
Juli 1959. Pada periode pemerintahan ini bentuk negara kembali berubah
menjadi negara kesatuan dan sistem pemerintahan menganut sistem
parlementer.
Lanjutan

● Parlemen memainkan peranan yang penting dalam proses


politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen
ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak
percaya kepada pihak pemerintah.
● Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada
umumnya tinggi, karena berfungsinya parlemen dan
media massa sebagai alat kontrol sosial.
● Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh
peluang yang sebesar besarnya untuk berkembang secara
maksimal. Dalam periode ini Indonesia menganut sistem
multi partai ada 40 partai.
Lanjutan

● Sekalipun pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu tahun 1955,
dilaksankan dgn prinsip demokrasi kompetisi antar partai politik berlangsung secara
intensif.
● Hak-hak warganegara tidak dikurangi sama sekali meskipun tidak semua dapat
memanfaatkan secara maksimal.
● Daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup bahkan otonomi yang
seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam
mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat pemerintah daerah.
Lanjutan
● Demokrasi parlementer hanya bertahan selama sembilan tahun
seiring dengan dikeluarkannya dekrit oleh Presiden Soekarno
pada tanggal 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan
kembali kepada UUD 1945. Hal ini dikarenakan sistem
demokrasi ini telah gagal mengadopsi nilai-nilai kepribadian
bangsa Indonesia.
● Kegagalan demokrasi parlementer pada masa ini dikarenakan:
1. Munculnya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi
Presiden untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong
royong yang melibatkan semua kekuatan politik yang ada
termasuk Partai Komunis Indonesia.
Lanjutan
2. Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai
kesepakatan merumuskan ideologi nasional, karena tidak
tercapainya titik temu antara dua kubu politik, yaitu
kelompok yang menginginkan Islam sebagai ideologi negara
dan kelompok lain yang menginginkan Pancasila sebagai
ideologi negara.
3. Dominannya politik aliran sehingga membawa konsekuensi
terhadap pengelolaan konflik.
4. Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah.
c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada
Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin)

▪ Demokrasi terpimpin merupakan


pembalikan total dari demokrasi
parlementer.
▪ Mengaburnya sistem kepartaian (karena
pemilu tidak pernah dijalankan).
▪ Terbentuknya DPRGR maka peranan
lembaga legislatif dalam sistem politik
nasional menjadi sedemikain lemah,
sebab DPRGR kemudian lebih merupakan
instrumen politik presiden Soekarno.
Lanjutan

▪ Basic human rights menjadi sangat lemah.


▪ Masa demokrasi terpimpin menjadi masa
puncak dari semangat anti kebebasan
pers. Sejumlah surat kabar dan majalah
diberangus.
▪ Sentralisasi kekuasaan semakin dominan
dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dan daerah.
d. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode
1965-1998 (Demokrasi Era Orde Baru)
▪ Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan
sangat kecil.
▪ Rekrutmen politik bersifat tertutup.
▪ Pemilihan umum telah dilangsungkan
sebanyak enam kali dengan frekuensi yang
teratur setiap lima tahun sekali.
▪ Dominannya peranan ABRI.
▪ Birokartisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik.
▪ Campur tangan pemerintah dalam berbagai
urusan politik dan publik.
e. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode
1998-sekarang
▪ Indikasi kearah terwujudnya kehidupan demokrasi .
▪ Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis dari yang
sebelumnya
▪ Rotasi kekuasaan dilaksanakan mulai dari pemerintah pusat
sampai pada tingkat desa.
▪ Pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik
dilakukan secara terbuka.
▪ Adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitannya
keberadaanya dalam sebuah negara demokrasi.
▪ Diamandemenya pasal-pasal dalam UUD 1945.
▪ Adanya kebebasan pers.
▪ Dijalankannya otonomi daerah dan desa.
Periode Bentuk Pemerintahan Konstitusi
• 1945-1949 Presidensiil UUD 1945
• 1949-1959 Parlementer • Konstitusi RIS (1949-1950)
• UUDS 1950 (1950-1959)
• 1959-1965 Presidensiil UUD 1945
• 1965-1998 Presidensiil UUD 1945
• 1998-sekarang Presidensiil UUD 1945
PERILAKU YANG MENDUKUNG
TEGAKNYA NILAI-NILAI DEMOKRASI
1. Membiasakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang
berlaku
2. Membiasakan diri untuk bertindak demokratis dalam segala hal
3. Membiasakan diri untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah
4. Membiasakan diri untuk mengadakan perubahan secara damai tidak dengan
kekerasan
5. Membiasakan diri untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis
6. Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani dalam musyawarah
7. Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah kepada tuhan
yang maha esa, masyarakat, bangsa, dan negara bahkan diri sendiri
8. Menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban
9. Menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab
10. Menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat
11. Membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun
Bentuk Negara & Pemerintahan

Bentuk Negara
○ Negara Kesatuan (Unitaris)

○ Negara Serikat (Federasi)

Bentuk Pemerintahan
○ Monarkhi

○ Republik
Negara Kesatuan (Unitaris)
✔ Dalam bahasa Inggris, istilah negara kesatuan dikenal dengan istilah
unitary state, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut enheidsstaat.
✔ Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertinggi
untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintahan pusat.
✔ Dilihat dari susunannya, negara kesatuan merupakan negara
bersusunan tunggal yang berarti dalam negara itu tidak terdapat
negara yang berbentuk negara bagian.
✔ Negara kesatuan memiliki ciri khas yaitu di dalam negara itu tidak ada
organisasi lain yang berbentuk negara.
Negara Serikat (Federasi)
✔ Negara Serikat yaitu Negara ber-susunan jamak, yang terdiri atas beberapa
negara bagian.
✔ Negara-negara bagian itu semula berdiri sendiri-sendiri tetapi kemudian
mengadakan ikatan dan menggabungkan diri dalam satu pemerintahan federal.
✔ Dalam negara serikat ada dua macam pemerintahan, yaitu pemerintahan
federal dan pemerintahan negara bagian. Dengan demikian, dalam negara
serikat ada urusan yang harus dikelola oleh negara federal dan ada pula
urusan yang tetap dikelola oleh negara bagian. Urusan yang diurus pemerintah
negara federal biasanya adalah hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama dari semua negara bagian seperti urusan hubungan internasional,
pertahanan, peradilan, mata uang, pos dan komunikasi.
✔ Contoh negara serikat antara lain Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan
Republik Indonesia Serikat pada tahun 1949 – 1950.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai