Anda di halaman 1dari 2

NAMA : BUDIONO

NIM : 041162275

TUGAS 1 AGAMA

1. Bagaimana sejarah konsep civil society dan masyarakat madani?


Istilah civil society mula-mula muncul di Inggris dalam masa-masa awal perkembangan
kapitalisme modern, yang konon merupakan implikasi pertama penerapan ekonomi Adam
Simth itu mendorong perkembangan kewirausahaan Inggris, yang dalam prosesnya
terbentur kepada pembatasan-pembatasan oleh pemerintah karena adanya merkantilisme
negara dimana pemerintah terlibat langsung dalam setiap praktik ekonomi sehingga
menyulitkan para usahawan mengembangkan usahanya. Para usahawan kemudian
menuntut adanya ruang kebebasan di mana dapat bergerak dengan bebas dan leluasa
mengembangkan usaha mereka dan pemerintah tidak ikut campur dalam praktik ekonomi.
Ruang kebebasa itu merupakan tempat terwujudnya civil society, yang merupakan ruang
penengah antara kekuasaan (pemerintah) dan rakyat umum. Jadi cukup jelas bahwa civil
society senantiasa bercirikan kebebasan serta keterlepasan dari keterbatasan-keterbatasan
oleh kekuasaan. Dari sini konsep civil society lebih mengarah pada para usahawan (sipil)
dengan kebebasan dalam mengembangkan usahanya yang terbebas dari pembatasan
negara.
2. Sebutkan prinsip-prinsip masyarakat madani dan jelaskan!
Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah :
a. Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan. Keadilan merupakan sunnatullah di mana ALLAH menciptakan alam
semesta ini dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.
b. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan .menetapkannya
tanpa memandang “atas” dan “bawah”. Dalam usaha mewujudkan supremasi hukum itu
maka kita harus menetapkan hukum kepada siapapun tanpa pandang bulu, bahkan
kepada orang yang membenci kita sekalipun, kita tetap harus berlaku adil.
c. Egalitarianisme (persamaan) adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama,
suku, dll. Melainkan atas prestasi, bukan prestise tetapi prestasi. Karena semua manusia
dan warga masyarakat dihargai bukan atas dasar geneologis di atas melainkan atas dasar
prestasi yang dalam bahasa Al-Qur’an adalah takwa.
d. Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus
sebagai sebuah anugerah dan kebajikan. Kesadaran pluralisme itu kemudian diwujudkan
untuk bersikap toleran dan saling menghormati di antara sesama anggota yang berbeda
baik berbeda dalam etnis, suku bangsa, maupun agama.
e. Pengawasan sosial yang dimaksud dengan amal soleh pada dasarnya adalah suatu
kegiatan demi kebaikan bersama. Pengawasan sosial ini menjadi penting terutama
ketika kekuatan baik kekuatan uang maupun kekuatan kekuasaa cenderung
menyeleweng sehingga perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera hanya slogan
semata.
3. Bagaimana peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat madani?
 Yaitu dengan bersikap adil, terbuka dan demokratis, dan dengan bertakwa kepada
ALLAH dan taat kepada ajaran-NYA.
 Membangun hubungan baik dengan ALLAH dan manusia dengan berbudi luhur dan
berakhlak mulia.
 Bersikap toleran dan saling menghormati diantara sesama anggota yang berbeda.
4. Sebutkan beberapa poin penting hak asasi manusia dalam islam beserta ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengannya!
 Sikap toleran dan saling menghormati dinyatakan dalam Al-qur’an antara lain:
(QS. Yunus:99) yang artinya “dan apabila Tuhanmu menghendaki niscaya semua
manusia akan beriman kepada ALLAH, apakah engkau akan memaksa manusia sehingga
mereka beriman”
(QS. Al-An’aam: 108) yang artinya “dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan
yang mereka sembah selain ALLAH.”
 Manusia dan masyarakat dihargai bukan atas dasar geneologis melainkan atas dasar
prestasi yang dalam Al-Qur’an adalah takwa.
(QS. Al-Hujuraat) yang artinya “wahai manusia sesungguhnya aku telah menciptakan
kalian dari jenis laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kalian bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa agar kalian saling kenal, sesungguhnya semulia-mulianya kalian
di sisi ALLAH adalah yang paling bertakwa di antara kalian.”

5. Bagaimana hubungan Islam dan demokrasi!

Demokrasi dengan sistem pengambilan keputusan diserahkan kepada rakyat demi


kepentingan bersama dengan menjamin eksistensi hak-hak dasar manusia,maka demokrasi
tidak masalah dengan Islam.Demokrasi kompatibel dengan Islam.Islam sebagai agama
Rahmatan lil alamin, dalam konteks berbangsa dan bernegara, tujuan pokokya tidak lain
adalah menyelenggarakan kebaikan dan mencegah keburukan dengan senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai dasar kemanusiaan.Nilai-Nilai demokrasi yang bisa digali dari
sumber Islam yang kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi seperti dikemukakan oleh
Huwaydi dan Muhammad Dhiya al-Din Rais adalah :

1. Keadilan dan musyawarah


2. Kekuasaan dipegang penuh oleh rakyat
3. Kebebasan adalah hak penuh bagi semua warga negara
4. Persamaan di antara sesama manusia khususnya persamaan di depan hukum
5. Keadilan untuk kelompok minoritas
6. Undang-undang di atas segala-galanya
7. Pertangguh jawaban penguasa kepada rakyat

Oleh karena itu, seperti dikatakan oleh Ahmad Syafii Maarif,mayoritas umat Islam Indonesia
menerima demokrasi sebagai bagian dari nilai yang prinsip-prinsipnya sesuai denagn
Islam.Dan karena itu pula umat Islam harus berusaha untuk mendorong terjadinya
demokrasi di dalam bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai