Anda di halaman 1dari 39

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

pertemuan 12

The Big Five Theory

BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
The
Big Five
Theory
Tokoh-Tokoh Lahirnya Big Five Personality
1. Lewis R Goldberg
2. Gordon Allport
3. Raymond Bernard Cattell
4. Robert R.McCrae
5. Paul T. Costa, Jr
• BIOGRAFI
Robert Roger McCrae
• Lahir: 28 April 1949 di Maryville, Missouri.
• Pada awalnya berminat besar dapat ilmu
pengetahuan dan matematika, akan tetapi ia
memutuskan mempelajari filsafat di Michigan
State Univerity.
• McCrae memutuskan untuk melanjutkan
studinya di bidang psikologi di Boston
University.
• Dengan bakat dan minat pada ilmu
pengetahuan dan matematika, maka ia
menemukan ketertarikan kpd psikometri
Raymond Cattell.
• Ia tertarik pada analisis faktor untuk
menemukan metode sederhana dalan
mengidentifikasi sifat struktural yang
ditemukan dalam kamus.
• BIOGRAFI
Paul T. Costa, Jr
• Lahir: Franklin New Hampshire,1942.
• Dia dan Robert McCrae mulai
berkolaborasi pada tahun 1976.
• Menerima gelar sarjana PsikologI dari
Universitas Clark dan gelar dokter di
Human Development Universitas
Chicago.
• Setelah posisi akademik nya di Harvard
dan Universitas Massachusetts di
Boston, dia bergabung dgn NIA untuk
meresmikan Stress and Coping section.
• Minat penelitiannya termasuk
pengembangan dewasa, penilaian
kepribadian, dan penyakit Alzheimer.
Sejarah Teori 5 Faktor
• Analisis 5 faktor diawali dgn kajian
mengenai sifat manusia yang dipelopori
oleh Allport dan Odbert pada tahun 1930-
an, kemudian dilanjutkan oleh Cattell,
Tupes, Christal dan Norman.
• McCrae dan Costa mulai menganalisis
faktor utk menguji stabilitas dan struktur
kepribadian pada akhir tahun 1970-an
sampai awal 1980-an.
• Pada awalnya, McCrae dan Costa hanya
terfokus kepada dua dimensi yakni,
neurotisme dan ekstraversi.
• Tidak lama setelah itu, McCrae dan Costa
menemukan dimensi baru yang mereka
sebut dengan keterbukan pada
pengalaman (Openness).
• LANJUTAN ..

• Tahun 1981 Lewis Goldberg telah menggunakan


istilah “Lima Besar” dalam analisis faktor atas sifat
kepribadian.
• Sampai pada tahun 1985, McCrae dan Costa
menambah dua dimensi terakhir, yakni: keramahan
(agreebleness) dan kesadaran (conscientousness).
• Selama akhir tahun 1980-an sampai awal 1990-an,
banyak psikolog kepribadian mulai condong pada
model lima faktor.
• Kelima faktor tersebut telah ditemukan di antara
beragam budaya dan menggunakan banyak
bahasa.
• McCrae dan Oliver John juga menekankan bahwa
keberadaan kelima faktor “adalah sebuah fakta
empirik, seperti fakta bahwa ada tujuh benua atau
delapan presiden Amerika yg berasal dari Virginia”
• The Big Five Theory

• Teori Sifat Kepribadian Model


Lima Besar atau Big Five
Personality Traits Model
tersebut terdiri dari 5 dimensi
kunci yaitu:
1. Openness,
2. Conscientiousness,
3. Extraversion,
4. Agreeableness, dan
5. Neuroticism.
• (OCEAN).
Sifat Kepribadian Model Lima Besar (Big Five
Personality Traits Model)

1. Openness to Experience (Terbuka


terhadap Hal-hal baru)
• Mengelompokan individu berdasarkan
ketertarikan terhadap hal-hal baru dan
keinginan untuk mengetahui serta
mempelajari sesuatu yang baru.
• Karakteristik positif pada Individu : lebih
kreatif, Imajinatif, Intelektual, penasaran dan
berpikiran luas.
• Sifat kebalikan : individu yg cenderung
konvensional dan nyaman terhadap hal-hal
yg telah ada serta akan menimbulkan
kegelisahan jika diberikan tugas baru.
• LANJUTAN ...
2. Conscientiousness (Kesadaran/ Sifat
Berhati-hati)
• Cenderung lebih berhati-hati dalam
melakukan suatu tindakan ataupun penuh
pertimbangan dalam mengambil sebuah
keputusan, mereka juga memiliki disiplin
diri yang tinggi dan dapat dipercaya.
• Karakteristik Positif : dapat diandalkan,
bertanggung jawab, tekun dan berorientasi
pada pencapaian.
• Sifat kebalikan : individu yg cenderung
kurang bertanggung-jawab, terburu-buru,
tidak teratur dan kurang dapat diandalkan
dalam melakukan suatu pekerjaan.
• LANJUTAN ...
3. Extraversion (Ekstraversi)
• Dimensi Kepribadian Extraversion ini
berkaitan dgn tingkat kenyamanan
seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain.
• Karakteristik Positif Individu
Extraversion adalah senang bergaul,
mudah bersosialisasi, hidup berkelompok
dan tegas.
• Sebaliknya, Individu yang Introversion
(Kebalikan dari Extraversion) adalah
mereka yang pemalu, suka menyendiri,
penakut dan pendiam.
• LANJUTAN ...
4. Agreeableness (Mudah Akur atau
Mudah Bersepakat)
• Individu cenderung lebih patuh dengan
individu lainnya dan memiliki
kepribadian yang ingin menghindari
konfilk.
• Karakteristik Positif : kooperatif (dapat
bekerjasama), penuh kepercayaan,
bersifat baik, hangat dan berhati lembut
serta suka membantu.
• Karakteristik kebalikan : mereka yang
tidak mudah bersepakat dgn individu lain
karena suka menentang, bersifat dingin
dan tidak ramah.
• LANJUTAN ...

5. Neuroticism (Neurotisme)
• Neuroticism adalah dimensi kepribadian
yang menilai kemampuan seseorang
dalam menahan tekanan atau stress.
• Karakteristik Positif dari Neuroticism
disebut dgn Emotional Stability
(Stabilitas Emosional), Individu dgn
Emosional yg stabil cenderang Tenang
saat menghadapi masalah, percaya diri,
memiliki pendirian yang teguh.
• Karakteristik kepribadian Neuroticism
(karakteristik Negatif) adalah mudah
gugup, depresi, tidak percaya diri dan
mudah berubah pikiran.
Dinamika dalam big five Personality

• Allport percaya bahwa sifat merupakan


unit paling dasar dalam kepribadian.
• Sebenarnya sifat itu ada dan
berkedudukan di sistem syaraf. Mereka
menjelaskan disposisi kepribadian
umum yang menjelaskan bahwa
keteraturan fungsi seseorang dari satu
waktu ke waktu lainnya.
• Baik teori yg dikemukaan oleh Eysenck
maupun Cattell memililiki asumsi yg
sama mengenai karakteristik alamiah
sifat kepribadian dan kegunaan analisis
faktor dalam mengidentifikasikan sifat
seseorang.
• Dinamika dalam big five Personality ..
Lanjutan..

• Lewis R.Goldberg dan ditemukan ada


tiga trait : Neuroticism, Extraversion,
dan Openness.
• Lalu teori dikembangkan oleh Paul
T.Costa dan Robert R McCrae dgn
menambahkan dua trait (agreeableness
dan conscientiousness), agar terdapat
lima trait yang sesuai dengan sebutan Big
five.
Deskripsi Teori Lima Faktor
Tabel Model Kepribadian Lima Faktor McCrae dan Costa

FAKTOR SKOR TINGGI SKOR RENDAH

Penuh kasih sayang Tidak peduli

Mudah bergaul Penyendiri

Banyak bicara Pendiam

Menyukai kesenangan Serius


Ekstraversi 
(Extraversion) Bersemangat Tidak berperasaan

Pencemas Tenang

Tempramental Terkadang tempramen

Sentimentil Bangga dengan dirinya sendiri

Emosional Tidak emosional


Neurotisme
(Neuroticism) Rentan Kuat
• LANJUTAN
FAKTOR SKOR TINGGI SKOR RENDAH
Imajinatif Realistis
Kreatif Tidak kreatif
Inovatif Konvensional
Keterbukaan  Penasaran Tidak penasaran
(Openess) Bebas Konservatif
Berhati lembut Keras hati
Mudah percaya Penuh kecurigaan
Dermawan Pelit
Ramah Bermusuhan
Keramahan  Toleran Kritis
(Agreeableness) Bersahabat Lekas marah
Teliti Ceroboh
Bekerja keras Malas
Teratur Tidak teratur
Tepat waktu Terlambat
Kesadaran  Ambisius Tidak punya tujuan
(Conscientiousness) Gigih Mudah menyerah
Perkembangan Teori Lima Faktor

• Pada akhir 1980-an, McCrae dan Costa


mulai yakin bahwa mereka dan para
ilmuwan lain telah menemukan struktur
kepribadian yang cukup stabil.
• McCrae dan Costa, menolak teori-teori
terdahulu yang mereka anggap terlalu
bergantung pada pengalaman klinis dan
spekulasi pasif.
• Pada tahun 1980-an, perbedaan dari teori
klasik dengan teori modern semakin
terlihat jelas.
• Hal ini menjadi dorongan McCrae dan
Costa utk menemukan teori alternatif yg
lebih dari sekedar klasifikasi 5 faktor
sifat-sifat kepribadian.
• LANJUTAN ..

• Menurut McCrae dan Costa hal yang


paling mendasari agar tercapainya teori
alternatif ini adalah teori alternatif ini
harus mencakup perubahan dan
pertumbuhan yang telah terjadi selama
25 tahun, dan juga tetap terikat pada
prinsip empirik yang terjadi selama
penelitian. Maka, selama 25 tahun
McCrae dan Costa terus
mengembangkan model lima fakor ini
hingga menjadi teori lima faktor.
• Menurut McCrae dan Costa, “model
tersebut dan temuan dari badan
penelitian yg berasosiasi dengannya,
tidak membentuk suatu teori
kepribadian.
Komponen Teori Lima Faktor

Komponen inti Komponen sekunder

1. Kecenderungan 1. Dasar biologis


dasar, 2. Biografi objektif,
2. Karakteristik dan
adaptasi, dan 3. Pengaruh
3. Konsep diri eksternal.
1. Komponen Inti

A. Kecenderungan Dasar
• Kecenderungan Dasar dapat bersifat
bawaan, terbentuk oleh pengalaman di
usia dini, atau dimodifikasi oleh penyakit
atau intervensi psikologis.
• Salah satu komponen dasar kepribadian,
seiring dgn karakteristik adaptasi, konsep
diri, dasar biologis, biografi objektif, dan
pengaruh eksternal.
• Esensi dari kecenderungan dasar adalah
dasar mereka di biologis serta stabilitas
mereka diantara waktu dan kondisi.
• 1. Komponen Inti ... LANJUTAN ..

B. Karakteristik Adaptasi
• Struktur kepribadian yg dipelajari, yg
berkembang saat manusia beradaptasi
dengan lingkungan.
• Perbedaan yang mendasar antara
kecenderungan dasar karakteristik adaptasi
terletak pada fleksibitasnya.
• Kecenderungan dasar cukup stabil,
sedangkan karakteristik adaptasi dapat
dipengaruhi oleh hal-hal eksternal.
(EXAMPLE: keterampilan yg dipelajari,
sikap, perilaku dan hubungan yg dihasilkan
dari sebuah interaksi, seperti kemampuan
berbahasa Inggris atau matematika.
Sedangkan seberapa cepat kita belajar
adalah kecenderungan dasar).
• 1. Komponen Inti ... LANJUTAN..

LANJUTAN .... Karakteristik Adaptasi...


• Respons karakteristik dibentuk oleh
kecenderungan dasar karena konsistensi
dan keunikan dari setiap respons,
sehingga merefleksikan dari pertahanan
sifat-sifat kepribadian.
• Kecenderungan dasar bersifat stabil dan
bertahan, sedangkan karakteristik adaptasi
berfluktuasi, sehingga membuatnya rentan
terhadap perubahan dalam kehidupan
seseorang.
• Karakteristik adaptasi berbeda dari satu
budaya dengan budaya yang lain. (Contoh:
ekspresi kemarahan dgn hadirnya
seseorang yg superior lebih tabu di
Jepang daripada di Amerika Serikat).
• Komponen Inti ... LANJUTAN..

C. Konsep Diri
• McCrae dan Costa, menjelaskan
bahwa konsep diri terdiri dari
pengetahuan, pandangan, dan
evaluasi tentang diri sendiri, dgn
cakupan dari beragam fakta atas
sejarah personal sampai identitas
yg memberikan suatu perasaan
memiliki tujuan dan kesatuan
dalam hidup.
2. Komponen Sekunder

A. Dasar Biologis
• Gen, hormon, dan struktur otak merupakan
mekanisme biologis yg paling utama dalam
memengaruhi kecenderungan dasar.
• Posisi dasar biologis mengeleminasi
peranan lingkungan dalam pembentukan
kecenderungan dasar, akan tetapi tidak serta
menghilangkan peranan lingkungan dalam
pembentukan kepribadian, hanya saja
lingkungan tidak memiliki pengaruh secara
langsung dalam pembentukannya.
• Lingkungan memiliki peranan tersendiri
dalam pembentukan kepribadian, dan hal ini
yg membedakan antara kecenderungan
dasar dan karakteristik adaptasi.
• Lanjutan ... 2. Komponen Sekunder
B. Biografi Objektif
• Biografi objektif adalah apapun yg dilakukan, dipikirkan, dan
dirasakan seseorang sepanjang hidupnya.
• Biografi objektif menekankan pada apa yg terjadi sepanjang
hidupnya (objektif) daripada pandangan atau persepsi mereka
mengenai pengalaman mereka (subjektif).

C. Pengaruh eksternal
• Manusia terus menemukan atau berada dalam situasi fisik
yang berbeda, dan hal tersebut mempengaruhi terhadap
kepribadian manusia tersebut.
• Cara kita merespons kesempatan dan tuntutan dari konteks
merupakan sesuatu yang dibahas dalam pengaruh eksternal.
Menurut McCrae dan Costa, respons-respons tersebut
merupakan fungsi dari karakteristik adaptasi dan interaksi
mereka dgn pengaruh eksternal.
Asumsi Dasar
Komponen dari kecenderungan dasar dan karakteristik adaptasi
adalah hal-hal yang paling sentral atas sistem kepribadian

1. Asumsi dari kecenderungan dasar


• Asumsi Individualitas
• Asumsi atas Asal
• Asumsi Perkembangan
• Asumsi Struktur

2. Asumsi dari Karakteristik Adaptasi


1. Asumsi dari kecenderungan dasar
A. Asumsi Individualitas
• orang dewasa mempunyai rangkaian
sifat yg unik, dan setiap orang
menunjukkan kombinasi yg unik atas
pola sifatnya.
• Asumsi ini konsisten dengan gagasan
Allport bahwa keunikan adalah esensi
dari kepribadian

B. Asumsi atas Asal


• Semua sifat-sifat kepribadian adalah
hasil dorongan internal, seperti genetik,
hormon dan struktur otak. Dengan kata
lain, lingkungan keluarga tidak
mempunyai peranan dalam
menciptakan kecenderungan dasar.
• Lanjutan ... B. Asumsi atas Asal

• Pengaruh genetik didemostrasikan oleh apa


yg ahli genetik perilaku rujuk sbg koefisien
keterwarisan dan muncul dari penelitian atau
studi mengenai adopsi dan anak kembar.
• Keterwarisan menjawab pertanyan mengenai
perbedaan dalam korelasi suatu sifat
kepribadian antara orang yg identik secara
genetis (anak kembar identik) dan yg hanya
berbagi sekitar 50 % dari gen mereka (semua
jenis saudara kandung lainnya).
• Apabila gen tidak mempunyai peranan dalam
pembetukan sifat, maka tidak akan ada
perbedaan dalam korelasi antara variasi
kadar kesamaan genetik dan orang-orang.
• Anak kembar identik dan fraternal akan sama-
sama mirip atau sama-sama berbeda.
• Lanjutan ... Asumsi atas Asal

• Bukti yg ada mengindikasikan bahwa anak


kembar identik walaupun dibesarkan dalam
lingkungan berbeda, menunjukkan
kesamaan kepribadian yg lebih besar
dibandingkan saudara sekandung lainnya.
• Dalam banyak kasus dari sifat-sifat
kepribadian, kadar kesamaan
mengindikasikan hampir 50% variasi
kepribaadian adalah keterwarisan/ genetik.
• Sedangkan 50% lainnya banyak dijelaskan
oleh pengalaman berbeda yg tidak dialami
bersama oleh saudara kandung dalam usia
yang bervariasi; yaitu saudara kandung
biasanya mempunyai pengalaman,
teman, dan guru yang berbeda.
• Lanjutan ....
C. Asumsi Perkembangan
• Sifat berkembang dan berubah selama
masa kanak-kanak, tetapi mulai melambat
dimasa remaja, serta perubahan dalam
kepribadian berhenti sama sekali dari
awal hingga pertengahan masa dewasa
(kira-kira usia 30-an).
• Saat seseorang masih muda dan sedang
menentukan hubungan dan kariernya,
tinggi kadar E, O dan bahkan N akan
bermanfaat.
• Saat seseorang mulai tumbuh dewasa
dan menjadi mapan, sifat tersebut tidak
lagi seadaptif sebelumnya.
• Selain itu, peningkatan keramahan dan
kesaaran akan sangat membantu saat
seseorang tumbuh dewasa.
• Lanjutan ...
D. Asumsi Struktur
• Sifat memiliki organisasi hierarkis dari
yg sempit dan spesifik ke yg lebih luas
dan umum, seperti pendapat Eysenck.
• Asumsi ini tumbuh dari konsep yang
telah lama dipegang oleh Costa dan
McCrae bahwa jumlah dimensi
kepribadian adalah lima dan hanya lima.
• Jumlah ini melebihi konsep tiga dimensi
yg dihipotesiskan Eysenck dan sangat
sedikit dibandingkan 35 dimensi yang
ditemukan oeh Cattell.
• McCrae dan Costa serta pakar teori lima
faktor lainnya menyatakan bahwa lima
dimensi adalah jawaban dari perdebatan
yang telah lama terjadi diantar teori
faktor.
2. Asumsi dari Karakteristik Adaptasi

• Seiring berjalannya waktu, manusia


beradaptasi dgn lingkungan mereka
“dengan mengumpulkan pola pikiran ,
perasaan, dan perilaku yg konsisten
dgn sifat-sifat kepribadian mereka
serta adaptasi yg dialami
sebelumnya“.
• Sifat memengaruhi cara kita
beradaptasi thd perubahan dalam
lingkungan kita. Selain itu,
kecenderungan dasar berakibat pada
pencarian dan pemilihan kita terhadap
lingkungan khusus yang sesuai dgn
disposisi kita.
• Lanjutan ...
• Asumsi karakteristik adaptasi yg
kedua – maladaptasi -
mengindikasikan bahwa repons kita
tidak selalu konsisten dengan tujuan
personal dan nilai-nilai budaya.
• Sebagai contoh, ketika introversi
dibawa ke titik ekstrem, dapat berakibat
pada sifat pemalu patologis dalam
lingkup sosial, yang menghambat
seseorang untuk keluar rumah atau
memegang suatu pekerjaan.
• Selain itu, agresi yang dibawa ke titik
ekstrem dapat menghasilkan
kekejaman yg berlebihan atau sifat
antagonis, yg kemudian dapat berakibat
seringnya seseorang dipecat dari
pekerjaannya.
• Lanjutan ....

• Asumsi ketiga menyatakan bahwa


sifat dasar “dapat berubah seiring
berjalannya waktu sebagai respons
dari kematangan biologis,
perubahan lingkungan, atau
intervensi yg disengaja”.
• Asumsi ini merupakan asumsi
fleksibilitas yg digagas oleh Costa
dan McCrae, suatu asumsi yang
menyatakan bahwa kecenderungan
dasar dapat menjadi relatif stabil
sepanjang kehidupan, tetapi
karakteristik adaptasi tidak.
Kritik terhadap Teori

1. Dalam kriteria menghasilkan penelitian,


teori Eysenck, Costa dan McCreae harus
diberikan nilai yg tinggi. Teori sifat
McCrae dan Costa serta pendukung
lainnya dari struktur kepribadian lima
besar juga telah banyak menghasilkan
penelitian empiris.
2. Dalam kriteria apakah teori sifat dan faktor
dapat dikaji ulang, teori sifat dan faktor
mendapatkan nilai menengah hingga
tinggi. Kebanyakan dari hasil penelitian
Eysenck misalnya, penelitiannya atas
kepribadian dan penyakit, belum pernah
direplikasi oleh peneliti lainnya. Studi
McCrae dan Costa memberi kesempatan
utk dilakukan pengkajian ulang
terhadapnya.
• Lanjutan...
3. Teori sifat dan faktor dinilai tinggi dalam
kemampuannya mengorganisasikan
pengetahuan.
• Semua yang benar-benar diketahui
mengenai kepribadian, harus dapat
direduksi menjadi suatu jumlah tertentu.
• Semua yg dapat dikuantifikasikan dapat
diukur, dan semua yg dapat diukur dapat
dianalisis faktornya.
• Faktor-faktor yg telah didapatkan tersebut,
kemudian memberikan deskripsi yang udah
dan akurat mengenai kepribadian dalam hal
sifat.
• Sifat-sifat inilah yang kemudIan dapat
menghasilkan suatu kerangka untuk
mengorganisasikan banyak observasi yg
terpisah mengenai kepribadian manusia.
• Lanjutan ...
4. Teori yg bermanfaat mempunyai kekuatan untuk
mengarahkan tindakan praktisi, dan dalam kriteria
ini, teori sifat dan faktor mendapatkan kajian yg
bercampur.
• Walaupun teori ini memberikan taksonomi yg
komprehensif dan terstruktur, klasifikasi seperti
itu tidak terlalu berguna untuk orang tua, guru dan
konselor dibandingkan untuk peneliti.
5. Kriteria terakhir dari teori yg bermanfaat adalah
kehematan.
• Idealnya, teori sifat dan faktor seharusnya
menerima nilai yg sangat baik dalam standar ini,
karena analisis faktor bertujuan memberikan
sedikit mungkin faktor yang dapat menjelaskan.
• Dengan kata lain, tujuan utama analisis faktor adl
utk mereduksi jumlah variabel yg besar menjadi
sedikit mungkin. pendekatan inilah menjadi
esensi dari kehematan.
TERIMAKASIH
Sampai Jumpa Minggu Depan

Anda mungkin juga menyukai