Telkomsel
Medan
Disusun Oleh:
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA. 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karunianya, makalah yang berjudul ‘Pelanggaran Etika
Bisnis perusahan PT. Telkomsel Medan’ dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas tentang contoh-contoh kasus dari sebuah
perusahan yang melakukan pelanggaran terhadap etika bisnis, serta ketidak
jujuran terhadap perusahan lain, karyawan, legal, ekonomi, sosial, dan
moral yang diberikan perusahaan.
Dalam penyusunan nya , makalah ini juga dapat diselesaikan
berkat dukungan dan keterlibatan dari beberapa pihak. Oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasi segala bentuk kontrubusi dalam membuat
makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalam kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena ini kami
sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yang berjudul
‘Pelanggaran Etika Bisnis yang dilakukan PT. Telkomsel Medan’ dapat
berguna dan bermanfaat kepada semua yang telah membaca makalah ini.
2
ABSTRAK
Kata kunci: Etika Bisnis dalam suatu perusahan, faktor apa saja, cara untuk
mengatasinya.Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah PT Telkomsel
Medan menggunakan etika bisnis dalam menjalankan usahanya. Etika bisni s
merupakan hal yang sangat yang diperlukan oleh suatu perusahaan agar terjadinya
persaingan yang bersih dan sehat antara plaku bisnisn. PT Telkomsel Medan
merupakan perusahan yang bergerak dibidang pemanfaatan sumber daya alam
khususnya kayu. Namun perusahan tersebut ternyata melakukan pelanggaran etika
yaitu prinsip etika bisnis dalam hal ini adalah prinsip kejujuran dan prinsip
ketidak adilan terhadap karyawannya yang ingin ke perusahan.
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya apa yang dimaksud perilaku etnis itu? Etika merupakan keyakinan
mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang
buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan
konteks social menentukan apakah suatu perilaku tentu dianggap sebagai perilaku
yang etnis atau tidak etnis. Dengan kata lain, perilaku etnis merupakan perilaku
yang mencerminkan keyakinan perorangan dan norma-norma sosial yang diterima
secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik.
Perilaku tidak etnis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan
norma-norma sosial dianggap alah atau buruk. Etika beruobisnis adalah istilah
yang biasanya yang berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan
oleh manejer atau pemilik suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,
2007). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah,
atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai
dan moral pribadi perongan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku
tertentu dianggap sebagai perilaku etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah
yang biasanya berkaitan dengan dengan perilaku etis atau tidak etis yang
dilakukan oleh manejer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi
perilaku pribadi dilingkungan kerja. Etika bisnis merupakan hal yang sangat
diperlukan oleh suatu perusahan agar terjadinya persaingan yang bersih dan sehat
antar pelaku bisnis. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang
berhubungan, namun merjuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyimbangkan
komitmen terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
Kelompok dan individu itu sering kali disebut sebagai pihak yang
berkepentingan kinerja dalam organisasi. Mereka adalah kelompok, orang, dan
organisasi yang dipengaruhi langsung oleh organisasi itu. Pihak-pihak utama yang
berkepentingan yaitu karyawa dan investor, komonitas lokal, pelanggan, pemasok.
Kepercayan kerja dapat timbul jika kita mempunyai etika dan moral dalam
melakukan bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan juga dapat
menjaga loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahan.
4
Namun pada kenyatannya banyak hal-hal yang dilakukan oleh suatu perusahan
demi maju dan berkembangnya bisnis mereka, seperti yang terjadi pda PT
Telkomsel Medan yang melanggar prinsip etika bisnis terhadap karyawannya.
Oleh karena itu penulis akan berusaha membahas dan mencari cara untuk
mengatasi pelanggaran tersebut.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Teori Etika Bisnis
Istilah Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasan/adat, akhlak, watak, perasan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasan, arti dari bentuk jamak
inilah yang melatar belakangi terbentuk istilah etika oleh Aristoles dipakai
untuk menunjukan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata),
etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 1993:4). Sedangkan kata ‘etika’
dalam Kamus Besar Indonesia yang baru (Dapartemen Pendidikan dan
Kebudayaan1998), mempunyai arti : ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas
atau nilai yang berkenan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
1.1.1 Etika Bisnis Secara Umum
Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang bekaitan deengan individu, perusahan, dan
juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahan dapat membentuk
nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pemimpin dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
1.1.2 Etika Menurut Para Ahli
6
3. Memilihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh
komitmen, patuh, tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk
teknikal atau legalitas dengan alih ketidak relaan.
4. Kesitiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan
negara, tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu
juga dalam suatu konteks professional, menjaga/melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, dan
menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia
mengakui kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persaman
pelaku individual dan toleran terhadap perbedaan, serta tidak bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain,
kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, sopan
santun, tidak merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain.
7. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas
kasihan, tolong-menolong, kebersaman dan menghidari segala sesuatu
yang membahayakan orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menati hokum/aturan,
penuh kesadaran sosial, dana menghormati proses demokrasi dalam
mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik
dalam pertemuan personal mampu pertanggujawabkan professional, tekun,
dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua
tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta
mempertahankan tingkat kompetesi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggu
jawab atas keputusan dan konsekuensinya serata selalu memberi contoh.
7
Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis
8
Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggujawaban
perusahaan, yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah
lingkungan artinya, perusahaan harus memperhatikan, melestarikan,
dan menjaga lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang
merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok
masyarakat yang ada dilingkunagn sekitarnya.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitass manajemen
sumber daya manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan,
pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara.
9
10
Sedangkan menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang
harus dilindungi ada 5 meliputi :
a. Hak keamanan. barang dan jasa yang di hasilkan oleh
perusahaan yang berkualitas dan memberikan rasa aman,
demikin juga kemasannya.
b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang
dan jasa yeng mereka beli, termasuk perusahaan yang
menghasilkan barang tersebut.
c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk,
yaitu untuk menyalurkan keluhan produk dan jasa dari
konsumen untuk menyampaikan informasi barang dan jasa dari
perusahaan.
d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan,
misalnya pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan
memelihara produk. Perusahaan harus menyediakan program
pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi barang dan
jasa yang akan dibelinya.
e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah
memberikan hak untuk memilih barang dan jasa mereka
perlukan. Tanggung jawab sosial perusahaan addalah tidak
mengganggu persangingan dan mengabaikan undang-undang
anti monopoli (Antitrust).
1. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusaan terhadap
investor adalah menyediakan pengambilan investasi yang menarik,
seperti maksimum laba. Selain itu, perusahaan bertanggung jawab
untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat mungkin.
2. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung
jawab terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menydiakan
pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
2.1.4 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
11
1. Etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan
bisnisnya dengan baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan
mempengaruhi keberhasilan usaha dalam jangka panjang, dan
berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis untuk nilai-nilai luhur tertentu
dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam
lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyakut prilaku dan
organisasi perusahaan secara internal melainkan juga
menyangkut secara eksternal.
2. Untuk menyadarkan masyarakat secara khususnya konsume,
buruh, atau karyawan dan msayarakat luas akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi untuk menjaga
hak masing-masing dan kewajiban masing-masing agar tidak
terdapat kecurangan yang berfungsi untuk mengambil hak dan
kewajiaban setiap orang yang bersifat merugikan orang
tersebut, disini dituntut harus mengutamakan keadilan dalam
setiap bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis
3. Etika bisnis berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
etis atau tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika
bisnis berbicara tentang oligopoly, monopoli, kolusi dan
praktek semacamnya yang akan merugikan dan mempengaruhi
suatu ekonomi disuatu negara. Disini diperlukan pentingnya
legal-politis bagi praktekyang baik, yaitu sangat pentingnya
hokum dan aturan bisnis serta para pemerintah yang efektif
menjamin keberlakuan aturann bisnis tersebut secara jelas dan
konsekuen tanpa pandang bulu.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
Karyawan yang bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana
peraturan perusahaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minguu sebelum hari
raya/tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan
berdasarkan prestasi karyawan dan perusahan.
4.1.3 Permasalahaan PT. Telkomsel Medan
Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini melakukan berbagi cara
untuk merekrut tenaga kerja yang diiming-iming kenaikan gaji. Berwal dari
kekecewaan dengan management PT.Telkomsel Medan, ratusan karyawan di
masing-masing departemen perusahaan kayu yang berbasis dipangkalan kerinci
mengancam bakal hengkang dari perusahaan.
Kekecewaan tersebut di karnakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan
para karyawaan terkait bonus yang akan di berikan. Dimana sebelumnya, para
karyawaan yang bekerja di PT.Telkomsel Medan diberikan janji oleh pihak
management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun
meski target perusahaan telah tecapai 4 bulan lewat, janji perusahaan yang akan
memberikan bonus pada karyawaan tak kunjung terealisasi.
4.1.4 Analisa Masalah
Menurut Penulis disini ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua
perusahaan diatas. Hal pertama adalah kesalahan yang dilakukan oleh PT.
Telkomsel Medan yang sudah melanggar prinsip etika bisnis yaitu prinsip
kejujuran, keadilan, dan prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik. Pada prinsip
kejujuran perusahaan sudah ingkar janji atau telah melanggar perjanjian dengan
para karyawab mengenai pemberian bonus jika target perusahaan tercapai.
Perjanjian yang disepakati bersama terlah diabaikan olej PT. Telkomsel Medan
sehingga menimbulkan kekesalan para karyawannya dan mengakibatkan banyak
yang menggancam akan keluar dari perusahaan.
Sedangkan pada prinsip keadilan, disini ada kaitannya dengan prinsip
kejujuran dimana perusahaan seharusnya memberikan suatu yang sudah menjadi
hak para keryawan tersebut, dimana prestasi dibalas dengan kontran prestasi yang
sama nilainya, tetapi perusahaan malah mengabaikannya hanya memikirkan
keuntungan perusahaan tanpa memikirkan nasip para karyawannya.
15
Dan yang terakhir yaitu prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik dimana
pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT. Telkomsel
Medan, padahal akan lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama
diuntungkan yaitu pihak perusahaab telah mencapai targetnya dan pihak
karyawannya akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka yaitu
bonus dari kerja keras mereka selama ini. Jika saja perusahaan lebih
memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal-hal yang
tidak diinginkan tidak akan terjadi.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam Kehidupan bebisnis di zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan
sekali, karena dengan memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan
maka akan mengurangari hal-hal yang merugikan baik dari pihak perusahaan,
pihak karyawan maupun lingkungan eksternal perusahaan yang tidak akan ada
yang dirugikan dan tidak akan ada yang menjadi korban. Tetapi jika dala, suatu
perusahaan tidak menggunakan etika bisnis maka akan merugikan salah satu
pihak tersebut seperti pada kasus PT. Telkomsel Medan yang melakukan
pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran dan ketidak adilan
terhadap para karyawannya akan janji yang telah disepakati. Akibat hal itu tentu
aja akan membawa dampak yang tidak baik bagi kelangsungan perusahaan. PT.
Telkomsel Medan telah membohongi dan mengingkari janji kepada karyawannya.
Berdasarkan pokok uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika
dalam bisnis khususnya dalam hal ketidak jujuran, ketidak adilan yang telah
dilakukan oleh PT. Telkomsel Medan terkait pemberian bonus kepada
karyawannya yang telah disepakati bersama.
5.1 Saran
17
18