Anda di halaman 1dari 18

Kasus Pelanggaran di PT.

Telkomsel
Medan

Disusun Oleh:

Razak Hanafi Tri Putra - 178220010

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA. 2019/2020

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karunianya, makalah yang berjudul ‘Pelanggaran Etika
Bisnis perusahan PT. Telkomsel Medan’ dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini membahas tentang contoh-contoh kasus dari sebuah
perusahan yang melakukan pelanggaran terhadap etika bisnis, serta ketidak
jujuran terhadap perusahan lain, karyawan, legal, ekonomi, sosial, dan
moral yang diberikan perusahaan.
Dalam penyusunan nya , makalah ini juga dapat diselesaikan
berkat dukungan dan keterlibatan dari beberapa pihak. Oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasi segala bentuk kontrubusi dalam membuat
makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalam kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena ini kami
sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yang berjudul
‘Pelanggaran Etika Bisnis yang dilakukan PT. Telkomsel Medan’ dapat
berguna dan bermanfaat kepada semua yang telah membaca makalah ini.

Medan, 10 Desember 2019

Razak Hanafi Tri Putra

2
ABSTRAK
Kata kunci: Etika Bisnis dalam suatu perusahan, faktor apa saja, cara untuk
mengatasinya.Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah PT Telkomsel
Medan menggunakan etika bisnis dalam menjalankan usahanya. Etika bisni s
merupakan hal yang sangat yang diperlukan oleh suatu perusahaan agar terjadinya
persaingan yang bersih dan sehat antara plaku bisnisn. PT Telkomsel Medan
merupakan perusahan yang bergerak dibidang pemanfaatan sumber daya alam
khususnya kayu. Namun perusahan tersebut ternyata melakukan pelanggaran etika
yaitu prinsip etika bisnis dalam hal ini adalah prinsip kejujuran dan prinsip
ketidak adilan terhadap karyawannya yang ingin ke perusahan.

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya apa yang dimaksud perilaku etnis itu? Etika merupakan keyakinan
mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang
buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan
konteks social menentukan apakah suatu perilaku tentu dianggap sebagai perilaku
yang etnis atau tidak etnis. Dengan kata lain, perilaku etnis merupakan perilaku
yang mencerminkan keyakinan perorangan dan norma-norma sosial yang diterima
secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik.
Perilaku tidak etnis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan
norma-norma sosial dianggap alah atau buruk. Etika beruobisnis adalah istilah
yang biasanya yang berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan
oleh manejer atau pemilik suatu organisasi (Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert,
2007). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah,
atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi lainnya. Nilai-nilai
dan moral pribadi perongan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku
tertentu dianggap sebagai perilaku etis atau tidak etis. Etika bisnis adalah istilah
yang biasanya berkaitan dengan dengan perilaku etis atau tidak etis yang
dilakukan oleh manejer atau pemilik suatu organisasi. Etika mempengaruhi
perilaku pribadi dilingkungan kerja. Etika bisnis merupakan hal yang sangat
diperlukan oleh suatu perusahan agar terjadinya persaingan yang bersih dan sehat
antar pelaku bisnis. Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang
berhubungan, namun merjuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyimbangkan
komitmen terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
Kelompok dan individu itu sering kali disebut sebagai pihak yang
berkepentingan kinerja dalam organisasi. Mereka adalah kelompok, orang, dan
organisasi yang dipengaruhi langsung oleh organisasi itu. Pihak-pihak utama yang
berkepentingan yaitu karyawa dan investor, komonitas lokal, pelanggan, pemasok.
Kepercayan kerja dapat timbul jika kita mempunyai etika dan moral dalam
melakukan bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan juga dapat
menjaga loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahan.

4
Namun pada kenyatannya banyak hal-hal yang dilakukan oleh suatu perusahan
demi maju dan berkembangnya bisnis mereka, seperti yang terjadi pda PT
Telkomsel Medan yang melanggar prinsip etika bisnis terhadap karyawannya.
Oleh karena itu penulis akan berusaha membahas dan mencari cara untuk
mengatasi pelanggaran tersebut.

1.2 Rumusan masalah


Dari penjelasan diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah PT Telkomsel Medan menggunakan etika bisnis, dalam
menjalankan bisnisnya?
2. Jika PT Telkomsel Medan tidak menggunakan etika bisnis, apakah
bentuk pelanggarannya, faktor penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasinya.

1.3 Batasan Masalah


Agar Pembahasan tidak meluas kemana saja, maka penulis memberikan
batasan masalah hanya pada pelanggaran etika pada PT Telkomsel Medan.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika
Bisnis dalam membuat jurnal tentang etika bisnis. Maksud dari penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Telkomsel Medan.
2. Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara
mengatasinya apabila tidak menggunakan etika bisnis.
1.5 Manfaat Penulisan
1.Dosen pengajar atau mahasiswa-mahasiswi akan dapat gambaran
mengenai perusahan yang melakukan tindakan pelanggaran etika
bisnis.
2.Dapat memahami serta mengidenfikasi lebih dalam apa itu etika
bisnis dan jenis-jenis pelangaran apa saja yang terjadi di dalam
suatu perusahan saat melakukan etika bisnis.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Teori Etika Bisnis
Istilah Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasan/adat, akhlak, watak, perasan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasan, arti dari bentuk jamak
inilah yang melatar belakangi terbentuk istilah etika oleh Aristoles dipakai
untuk menunjukan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata),
etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 1993:4). Sedangkan kata ‘etika’
dalam Kamus Besar Indonesia yang baru (Dapartemen Pendidikan dan
Kebudayaan1998), mempunyai arti : ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), kumpulan asas
atau nilai yang berkenan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
1.1.1 Etika Bisnis Secara Umum
Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang bekaitan deengan individu, perusahan, dan
juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahan dapat membentuk
nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pemimpin dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
1.1.2 Etika Menurut Para Ahli

 Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika, yaitu:


1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh,
terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak
bohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat,
tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak
berbuat jahat, dan dapat di percaya.

6
3. Memilihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh
komitmen, patuh, tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk
teknikal atau legalitas dengan alih ketidak relaan.
4. Kesitiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan
negara, tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu
juga dalam suatu konteks professional, menjaga/melindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, dan
menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia
mengakui kesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persaman
pelaku individual dan toleran terhadap perbedaan, serta tidak bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain,
kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, sopan
santun, tidak merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain.
7. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas
kasihan, tolong-menolong, kebersaman dan menghidari segala sesuatu
yang membahayakan orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menati hokum/aturan,
penuh kesadaran sosial, dana menghormati proses demokrasi dalam
mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik
dalam pertemuan personal mampu pertanggujawabkan professional, tekun,
dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua
tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta
mempertahankan tingkat kompetesi.
10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggu
jawab atas keputusan dan konsekuensinya serata selalu memberi contoh.

7
 Hal-Hal Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis

 Menurut Richard George, bila perusahan ingin sukses/berhasil


memerlukan 3 hal pokok yaitu :
1. Produk yang biak
2. Managemen yang baik
3. Memiliki etika,

 Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu di


perhatikan antara lain :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggu jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tiddak mudah untuk terombang-ambing
oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat.
5. Menerapkan konsep “perkembangan berkelanjutan”
6. Menghindari sikap KKN (Kolusi, Korupsi,dan Nepotisme)
7. Harus mampu untuk menyatakan hal yang benar itu adalah benar.
8. Membentuk sikap saling percaya antara sgolongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama.
10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa
yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hokum positif yang berupa peraturan maupun perundang-undangan.

 Tanggu Jawab Suatu Perusahan


Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggujawaban sosial
perusahaan.etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individual. Tanggu
jawab sosial mencoba menjembati komitmen individu dan kelompok dalam suatu
linkunagan sosial, seperti pelanggan, perusahan lain, karyawan dan investor.
Tanggung jawab sosial menyimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda.

8
 Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggujawaban
perusahaan, yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah
lingkungan artinya, perusahaan harus memperhatikan, melestarikan,
dan menjaga lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang
merusak lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok
masyarakat yang ada dilingkunagn sekitarnya.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitass manajemen
sumber daya manusia seperti penerimaan karyawan baru, pengupahan,
pelatihan, promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara.

a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.


b. Meminta input kepada karyawan.
c. Memberikan umpan balik positif maupun negative.
d. Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.
e. Memberikan karyawan mengetahui apa yang mereka harapkan.
f. Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja baik.
g. Memberi kepercayaan kepada karyawan.

3. Tanggu jawab terhadap pelanggan. Tanggu jawab terhadap sosial


perusahaan terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert (2000:88)
adda dua kategori, yaitu (1) menyeddiakan barang dan jasa yang
berkualitas. (2) memberikan hagara produk dan jasa yang adil dan
wajar. Tanggung jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi
hak-hak pelanggan. Menurutnya, ada empat hak pelanggan, yaitu :

a. Hak mendapatkan produk yang aman.


b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.
c. Hak untuk didengar.
d. Hak memilih apa yang dibeli.

9
10
 Sedangkan menurut Zimmerer (1996), hak-hak pelanggan yang
harus dilindungi ada 5 meliputi :
a. Hak keamanan. barang dan jasa yang di hasilkan oleh
perusahaan yang berkualitas dan memberikan rasa aman,
demikin juga kemasannya.
b. Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang
dan jasa yeng mereka beli, termasuk perusahaan yang
menghasilkan barang tersebut.
c. Hak untuk didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk,
yaitu untuk menyalurkan keluhan produk dan jasa dari
konsumen untuk menyampaikan informasi barang dan jasa dari
perusahaan.
d. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan,
misalnya pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan
memelihara produk. Perusahaan harus menyediakan program
pendidikan agar pelanggan memperoleh informasi barang dan
jasa yang akan dibelinya.
e. Hak untuk memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah
memberikan hak untuk memilih barang dan jasa mereka
perlukan. Tanggung jawab sosial perusahaan addalah tidak
mengganggu persangingan dan mengabaikan undang-undang
anti monopoli (Antitrust).
1. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawab perusaan terhadap
investor adalah menyediakan pengambilan investasi yang menarik,
seperti maksimum laba. Selain itu, perusahaan bertanggung jawab
untuk melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat mungkin.
2. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung
jawab terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menydiakan
pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
2.1.4 Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis

11
1. Etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan
bisnisnya dengan baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan
mempengaruhi keberhasilan usaha dalam jangka panjang, dan
berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis untuk nilai-nilai luhur tertentu
dan demi kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam
lingkupnya yang pertama ini tidak hanya menyakut prilaku dan
organisasi perusahaan secara internal melainkan juga
menyangkut secara eksternal.
2. Untuk menyadarkan masyarakat secara khususnya konsume,
buruh, atau karyawan dan msayarakat luas akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini berfungsi untuk menjaga
hak masing-masing dan kewajiban masing-masing agar tidak
terdapat kecurangan yang berfungsi untuk mengambil hak dan
kewajiaban setiap orang yang bersifat merugikan orang
tersebut, disini dituntut harus mengutamakan keadilan dalam
setiap bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis
3. Etika bisnis berbicara mengenai system ekonomi yang sangat
etis atau tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika
bisnis berbicara tentang oligopoly, monopoli, kolusi dan
praktek semacamnya yang akan merugikan dan mempengaruhi
suatu ekonomi disuatu negara. Disini diperlukan pentingnya
legal-politis bagi praktekyang baik, yaitu sangat pentingnya
hokum dan aturan bisnis serta para pemerintah yang efektif
menjamin keberlakuan aturann bisnis tersebut secara jelas dan
konsekuen tanpa pandang bulu.

12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.1 Objek Penelitian


PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
( TELKOM, Perseroan, Perusahaan atau Kami ) adalah penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan
layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler,
data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung
maupun melalui anak perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2009,
jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi
105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak
bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan
81,6 juta pelanggan telepon seluler. Sampai dengan 31 Desember 2009,
sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik.
Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia ( BEI ), New
York Stock Exchange ( NYSE ), London Stock Exchange ( LSE ) dan
Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI
pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar
saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp miliar atau 9,43%
dari kapitalisasi pasar BEI. Untuk menghadapi tantangan dengan semakin
meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus,
TELKOM telah memperluas 47
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini memperoleh data yang digunakan dengan studi
perpustakaan yaitu dengan cara membaca, memngumpulkan referensi-referensi
dari buku maupuun internet dan literatur yang sesuai dengan pembahasan masalah
tentang etika bisnis dan pelangaran mengenai etika bisnis.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.1 Profil perusahaan PT. Telkomsel Medan

Telkomsel adalah salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler di


Indonesia. Pada tahun 1993 PT Telkom mulai merambah teknologi nirkabel GSM,
pada tahun selanjutnya, pada 1994 PT Satelit Palapa Indonesia operator jaringan
GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu SIM muncul.[1] PT
Telkomsel kemudian didirikan bersama Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan
kartu Halo pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai layanan paska bayar.[1]Pada tahun
2015 Saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya
oleh Singtel sebesar 35%.Telkomsel menjadi operator telekomunikasi seluler
terbesar di Indonesia dengan 139,3 juta pelanggan per 31 Desember 2014 dan
pangsa pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007.[butuh rujukan] Jaringan Telkomsel telah
mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun
2007.Telkomsel telah menjadi operator seluler ketujuh di dunia yang mempunyai
lebih dari 100 juta pelanggan dalam satu negara per Mei 2011.[2]Telkomsel
meluncurkan secara resmi layanan komersial mobile 4G LTE pertama di
Indonesia. Layanan Telkomsel 4G LTE memiliki kecepatan data access mencapai
36 Mbps.[3]Saat ini Telkomsel menggelar lebih dari 100.000 BTS yang
menjangkau sekitar 98% wilayah populasi di Indonesia. Sebagai operator seluler
nomor 6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan, Telkomsel merupakan
pemimpin pasar industri telekomunikasi di Indonesia yang kini dipercaya
melayani lebih dari 143 juta pelanggan pada tahun 2015-2016. Dalam upaya
memandu perkembangan industri telekomunikasi seluler di Indonesia memasuki
era baru layanan mobile broadband, Telkomsel secara konsisten
mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta
pengembangan jaringan Long Term Evolution (LTE). Kini Telkomsel
mengembangkan jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia. Untuk
membantu pelayanan kebutuhan pelanggan, Telkomsel kini didukung akses call
center 24 jam dan 430 pusat layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.Telkomsel
bekerja pada jaringan 900/1.800 MHz

4.1.2 Sistem Pengupahan


Perusahaan akan membayar upah berdasarkan rangking, status jabatan,
prestasi dan kepimpinan. Upah yang dibayar kepada para pekerja termasuk gaji
pokok, tunjangan dana lembur.
Kenaikan gaji berdasarkan penyusaian ekonomi tahunan dan nilai. Nilai
kenaikan upah berdasarkan presentasi karywan dan upah karyawan akan ditinjau
setiap bulan april. Untuk tenaga kerja Indonesia akan menerima THR
sebagaimana peraturan ketenaga kerjaan Indonesia, setelah 12 bulan masa kerja.

14
Karyawan yang bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana
peraturan perusahaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minguu sebelum hari
raya/tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan
berdasarkan prestasi karyawan dan perusahan.
4.1.3 Permasalahaan PT. Telkomsel Medan
Akibat persaingan kurang sehat pihak perusahaan kini melakukan berbagi cara
untuk merekrut tenaga kerja yang diiming-iming kenaikan gaji. Berwal dari
kekecewaan dengan management PT.Telkomsel Medan, ratusan karyawan di
masing-masing departemen perusahaan kayu yang berbasis dipangkalan kerinci
mengancam bakal hengkang dari perusahaan.
Kekecewaan tersebut di karnakan perusahaan ini telah ingkar janji dengan
para karyawaan terkait bonus yang akan di berikan. Dimana sebelumnya, para
karyawaan yang bekerja di PT.Telkomsel Medan diberikan janji oleh pihak
management dengan bonus kesejahteraan bila target perusahaan tercapai. Namun
meski target perusahaan telah tecapai 4 bulan lewat, janji perusahaan yang akan
memberikan bonus pada karyawaan tak kunjung terealisasi.
4.1.4 Analisa Masalah
Menurut Penulis disini ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh kedua
perusahaan diatas. Hal pertama adalah kesalahan yang dilakukan oleh PT.
Telkomsel Medan yang sudah melanggar prinsip etika bisnis yaitu prinsip
kejujuran, keadilan, dan prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik. Pada prinsip
kejujuran perusahaan sudah ingkar janji atau telah melanggar perjanjian dengan
para karyawab mengenai pemberian bonus jika target perusahaan tercapai.
Perjanjian yang disepakati bersama terlah diabaikan olej PT. Telkomsel Medan
sehingga menimbulkan kekesalan para karyawannya dan mengakibatkan banyak
yang menggancam akan keluar dari perusahaan.
Sedangkan pada prinsip keadilan, disini ada kaitannya dengan prinsip
kejujuran dimana perusahaan seharusnya memberikan suatu yang sudah menjadi
hak para keryawan tersebut, dimana prestasi dibalas dengan kontran prestasi yang
sama nilainya, tetapi perusahaan malah mengabaikannya hanya memikirkan
keuntungan perusahaan tanpa memikirkan nasip para karyawannya.

15
Dan yang terakhir yaitu prinsip tidak berbuat jahat dan berbuat baik dimana
pada kasus ini yang diuntungkan hanya satu pihak yaitu pihak PT. Telkomsel
Medan, padahal akan lebih baik dan bijak jika kedua belah pihak sama-sama
diuntungkan yaitu pihak perusahaab telah mencapai targetnya dan pihak
karyawannya akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka yaitu
bonus dari kerja keras mereka selama ini. Jika saja perusahaan lebih
memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan maka hal-hal yang
tidak diinginkan tidak akan terjadi.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam Kehidupan bebisnis di zaman sekarang etika bisnis sangat diperlukan
sekali, karena dengan memiliki etika bisnis dalam menjalankan suatu perusahaan
maka akan mengurangari hal-hal yang merugikan baik dari pihak perusahaan,
pihak karyawan maupun lingkungan eksternal perusahaan yang tidak akan ada
yang dirugikan dan tidak akan ada yang menjadi korban. Tetapi jika dala, suatu
perusahaan tidak menggunakan etika bisnis maka akan merugikan salah satu
pihak tersebut seperti pada kasus PT. Telkomsel Medan yang melakukan
pelanggaran etika bisnis dengan tindakan ketidak jujuran dan ketidak adilan
terhadap para karyawannya akan janji yang telah disepakati. Akibat hal itu tentu
aja akan membawa dampak yang tidak baik bagi kelangsungan perusahaan. PT.
Telkomsel Medan telah membohongi dan mengingkari janji kepada karyawannya.
Berdasarkan pokok uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus pelanggaran etika
dalam bisnis khususnya dalam hal ketidak jujuran, ketidak adilan yang telah
dilakukan oleh PT. Telkomsel Medan terkait pemberian bonus kepada
karyawannya yang telah disepakati bersama.

5.1 Saran

1. Bagi PT. Telkomsel Medan agar lebih memperhatikan lagi kesejahteraan


karyawannya dengan menepati janji yang telah disepakati bersama.
Dengan begitu maka pelanggaran dalam prinsip etika bisnis dapat
dihindarkan demi masa depan perusahaan tersebut.
2. Apabila dalam suatu perusahaan sedang terjadi permalasahan internal,
jangan sekali-kali bagi perusahaan lain mengambil kesempatan dalam
kesempitan. Agar kehidupan bisnis di negara kita akan semakin maju
berlandaskan pada kejujuran, keadilan, dan perbuatan-buatan yang baik
serta melakukan persaingan dengan sehat.

17
18

Anda mungkin juga menyukai