Tujuan surat dinas adalah untuk keperluan menyampaikan pemberitahuan suatu izin,
pengumuman, penugasan, dan lain-lain, kepada staf di instansi/lembaga terkait.
Surat dinas termasuk kategori surat resmi karena penulisannya menggunakan format khusus di
mana bentuknya formal dan menggunakan bahasa baku atau resmi.
- Ciri-ciri surat dinas yang pertama adalah menggunakan bahasa baku sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
- Selain itu, surat dinas dilengkapi kop surat yang menyebutkan nama lembaga atau instansi yang
mengeluarkan surat resmi tersebut.
- Surat dinas dibuat dengan bahasa yang singkat, padat, dan efektif, serta mudah dipahami
konteksnya.
- Surat dinas tidak menggunakan bahasa implisit, melainkan bahasa eksplisit dan dibuat dalam
format tertentu.
- Di dalam surat dinas selalu dicantumkan nomor surat, perihal, tanggal, alamat tujuan, dan
lampiran jika tersedia.
- Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai bentuk kesopanan.
3 dari 4 halaman
Sebagai sarana informasi atau pemberitahuan mengenai hal-hal khusus yang disampaikan
oleh satu pihak kepada pihak lainnya.
Sebagai bukti tertulis dalam bentuk dokumen di mana isinya harus bisa
dipertanggungjawabkan.
Sebagai pedoman kerja dalam melakukan suatu kegiatan di mana surat resmi tersebut
berisi tentang langkah-langkah kerja untuk keperluan tertentu.
Sebagai alat untuk pengingat bagi penerima surat, baik itu perorangan, organisasi, atau
lembaga.
Sebagai bukti historis dan bukti kronologis jika sewaktu-waktu diperlukan. Hal inilah
yang juga membuat fungsi surat dinas diarsipkan.
Dalam penulisannya, surat dinas dibuat dalam format tertentu. Berikut ini syarat-syarat penulisan
surat dinas:
Format surat dinas harus dibuat sesuai standar surat resmi dengan format yang teratur.
Isi yang dimuat dalam surat dinas harus dibuat dengan singkat, padat, dan jelas.
Bahasa yang digunakan dalam surat dinas ialah bahasa baku, sopan, dan mudah
dimengerti.
Surat dinas harus memberikan citra yang sesuai dengan lembaga/instansi yang
mengeluarkannya.
Format penulisan harus baik dan sesuai dengan format surat dinas.
4 dari 4 halaman
b. Nomor surat
Setiap lembaga atau instansi yang mengajukan surat, harus berisi nomor surat. Nomor surat
memudahkan untuk melihat berapa banyak surat dalam setahun.
c. Tanggal surat
Dalam surat resmi harus terdapat tanggal. Hal tersebut berguna sebagai informasi kapan surat
tersebut dibuat.
e. Alamat tujuan
Alamat yang diberikan dalam surat resmi, berisi alamat lengkap tujuan untuk memudahkan
pengirim surat tersebut.
f. Salam pembuka
Kata-kata dalam pengantar surat resmi harus formal serta menggunakan bahasa yang sopan.
g. Isi surat
Isi surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat resmi. Informasi yang terkandung
dalam area konten harus tepat, tepat, jelas, dan tidak bertele-tele.
h. Salam penutup
Terlepas dari salam pembuka, selalu ada salam penutup untuk menunjukkan perilaku yang baik
dalam komunikasi melalui surat resmi.
Bagian ini dimaksudkan untuk memasukkan nama dan merek kotak surat pengirim atau tanggung
jawab pemilik.
j. Tembusan
Salinan atau tembusan dapat dilakukan jika surat resmi ingin diketahui pihak lain.