Anda di halaman 1dari 12

STATISTIKA PENDIDIKAN

POPULASI DAN SAMPEL

MAKALAH
Di Ajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Nilai di Mata Kuliah Statistik Pendidikan

Oleh:
Evita Tri Rejeki 20591067
Ferdis Fernando 20591072
Indah Tri Utami 20591085

Dosen Pengampu: Dr. Kusen, S.Ag., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN CURUP
2021

1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi dan sampel merupakan subjek dan /atau objek yang akan diteliti dalam suatu kegiatan
penelitian. Populasi adalah keseluruhan kelompok dari orang-orang, peristiwa atau barang-
barang yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk
ditelitu. Sementara itu, sampel adalah suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih untuk
digunakan dalam penelitian
Dalam penentuan pengambilan populasi dan sampel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
perlu mengetahui karakteristik sampel yang dibutuhkan dan teknik penarikan sampel, sehingga
tidak menimbulkan kekeliruan dalam pengambilan sampel. Sampel yang secara nyata akan
diteliti harus representatif dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun
jumlahnya. Kemudian, kita juga harus menentukan ukuran dan besar sampel dengan tepat
sehingga dalam penelitian yang kita lakukan kebenaran kesimpulan yang dihasilkan tepat
berlaku untuk populasi. Ada dua konsep dalam statistika yang berkaitan dengan populasi dan
sampel, yaitu parameter dan statistik.1
Penentuan populasi. dan sampel penelitian menjadi sangat penting, karena hasil penelitian pada
umumnya akan mengambil kesimpulan secara luas (generalisasi hasil penelitian). Ketepatan dan
keakuratan dalam penentuan populasi dan sampel penelitian akan memberikan bobot dan
kualitas hasil penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan populasi?
2. Apa saja yang dimaksud dengan sampel?
3. Bagaimana proses dalam teknik sampling?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah untuk dapat mengetahui apa pengertian dari populasi dan
sampel, serta dapat mengetahui apa saja teknik=teknik yang terdapat dalamteknik sampling.

1
Mairing Jackson Pasini, Statistika Pendidikan. Yogyakarta, Penerbit ANDI: 2017, hal. 3.

1
PEMBAHASAN
A. Populasi
Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi juga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan objek manusia, skor hasil
pengukuran atau kejadian-kejadian yang diselidiki.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda alam yang lain. Populasi bukan
sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek yang diteliti tersebut.2

B. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populas i yang diambil dengan cara-cara tertentu
titik sampel adalah sejumlah subjek yang mencerminkan populasinya atau memiliki karakteristik
yang dimiliki populasinya. Oleh karena itu sampel bisa pula dikatakan sebagai miniatur dan
populasi. Kegiatan sehari-hari yang mengilustrasikan sebagai sampel dan populasi adalah ketika
seseorang memberi sejumlah gula ke dalam air teh yang dibuat, maka untuk mencuci pita
tersebut sudah cukup manis atau belum, orang mengambil satu sendok air teh dan mencicipinya.
Ketika dirasakan bahwa air teh yang diambil dengan sendok sudah manis, maka orang tersebut
menyimpulkan bahwa air teh yang ada dalam seluruh gelas adalah manis.3
Dari contoh tersebut dapat diambil kesepadanan bahwa air teh di dalam gelas adalah populasi
dalam kurung yang diselidiki manis atau tidak tutup kurung, sedang air sedangkan air teh yang
diambil dengan sendok adalah sampelnya, yang merupakan wakil dari air teh seluruh gelas titik
meskipun yang dirasakan manis adalah air teh yang ada di dalam sendok, akan tetapi
kesimpulannya diterapkan kepada seluruh air yang ada di dalam gelas.
Demikian pula Ketika seseorang ingin mengetahui golongan darahnya maka pihak Palang
Merah Indonesia yang berusaha menentukan golongan darah mengambil dua sampai tiga tetes
darah titik dari dua atau tiga tetes darah tersebut diselidiki dan diketahui golongan darah orang
tersebut: atau tiga tetes darah yang diselidiki tersebut dikatakan sebagai sampel sedangkan darah
2
Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017, hal. 39
3
Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017, hal. 39

2
yang ada dalam seluruh tubuh dikatakan sebagai populasi titik penelitian golongan darah dari 2
sampai 3 tetes darah yang diambil digunakan untuk mengambil kesimpulan darah di seluruh
tubuh titik penerapan kesimpulan penelitian dari sampel kepada populasinya ini disebut sebagai
generalisasi
Sebagian besar pengetahuan manusia tentang dunia sekitarnya adalah hasil dari sampel.
Ketika seseorang makan di suatu restoran, orang tersebut akan memperoleh pengetahuan kualitas
masakan dan pelayanan dari restoran tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengajukan
pendapatnya tentang restoran itu. Ilustrasi lain, ketika seseorang berjumpa dan berbincang-
bincang dengan sekelompok turis dari Inggris maka orang tersebut akan memperoleh
pengetahuan dan mengenal Bagaimana sikap orang Inggris dan orang tersebut pun dapat
mengajukan pendapatnya tentang orang Inggris. Memang sangat sering pengetahuan yang
diperoleh adalah kurang akurat sehingga pendapatnya pun kurang tepat titik akan tetapi
pengetahuan yang dipelajari dan pendapat yang disimpulkan dari suatu kejadian jauh lebih akurat
daripada orang orang tersebut tidak mempunyai pengalaman sama sekali tentang hal yang
dibicarakan. Semakin banyak pengalaman orang, maka semakin akurat lah pendapatnya.
Proses dalam pembentukan pendapat memang bisa disamakan dengan pola kerja penelitian
titik untuk meneliti kualitas sebuah restoran kita makan di restoran itu paling tidak satu kali titik
untuk berpendapat tentang sikap orang Inggris, dapat diingat pengalaman tentang orang Inggris.
Pengalaman sekali makan di restoran, dan pengalaman berjumpa dengan orang Inggris sebagai
sampel diterapkan kepada seluruh restoran dan bangsa Inggris sebagai suatu populasi titik perlu
disadari bahwa sampel yang digunakan untuk mengetahui golongan darah adalah Cukup dua atau
tiga tetes darah saja namun untuk mengetahui kualitas masakan sup yang ada di dalam sebuah
panci dengan 2/3 Teteh saja adalah tidak cukup: atau tiga tetes kuah sup hanya dapat
dipergunakan untuk mengetahui enak tidaknya kuah, sedang empuk tidaknya daging, wortel
brokoli, kacang kapri, makaroni dan lain sebagainya belum diketahui atau belum terwakili. Oleh
karena itu untuk sampel Sub yang ada dalam sebuah panci membutuhkan setengah mangkuk sup
yang berarti semua komponen yang ada dalam sup tersebut.4
Berdasarkan contoh-contoh tersebut di atas maka dapat ditarik pengertian bahwa semakin
heterogen karakteristik populasi, maka semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan agar
sampel tersebut representative sedangkan semakin homogen populasinya semakin kecil jumlah

4
Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017, hal. 41

3
sampelnya. Sebagian besar statistik Berbicara masalah penghitungan terhadap sampel yang
digunakan untuk mengestimasi kan keadaan populasinya.
C. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel titik untuk menemukan sampel
dalam penelitian, terdapat berbagai macam teknik sampling yang digunakan titik secara
sistematis, macam-macam teknik sampling dapat ditunjukkan pada gambar 1.1.5

Teknik Sampling

Probability sampling Non probability sampling

 Simple random sampling  Sampling sistematis

 Proportionate stratified random  Sampling kuota


sampling
 Sampling isidental.
 Disproportionate stratified
random samping  Purposive sampling

 Area (cluster) sampling  Sensus

 Snowball sampling

Gambar 1.1
1. Probability sampling
Probability sampling ialah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel.
a. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara sederhana, sebab
dalam proses pengambilan sampel Teknik ini dilakukan secara acak tanpa

5
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta: 2014, hal. 81

4
mempertimbangkan strata yang ada dalam sebuah populasi titik cara ini ditempuh apabila
populasi dianggap homogen.

b. Proportionate stratified random sampling


Proportionate stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional .

c. Disproportionate stratified random sampling


Disproportionate stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan apabila populasi berstrata namun kurang proporsional.

d. Area cluster sampling


Area cluster sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila
objek yang akan diteliti sangat banyak atau Sumber data luas titik misalnya penduduk di
suatu provinsi atau kabupaten.

2. Non-probability sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk di pilih sebagai sampel.

a. Sampling sistematis
Teknik sampling ini digunakan berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut. Suatu contoh, anggota populasi terdiri dari 50 mahasiswa. Dari 50
mahasiswa telah diberi nomor urut. Penelitian hanya mengambil sampel dengan nomor urut
genap atau ganjil saja.

b. Sampling kuota
Merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu
sampai kuota atau jumlah yang diinginkan titik suatu contoh, seorang peneliti ingin

5
mengetahui minat masyarakat kota Kediri untuk berpartisipasi dalam carfreeday. Jumlah
sampel yang ditentukan adalah 150 orang dari berbagai usia. Jika data yang diperoleh belum
mencapai angka 500, maka penelitian tersebut dianggap belum selesai.

c. Sampling insidental
Merupakan teknik pengambilan sampel karena adanya faktor kebetulan, yaitu siapa saja
yang ditemui oleh peneliti akan dijadikan sebagai sampel.

d. Purposive sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel karena adanya suatu tujuan atau suatu pertimbangan
tertentu titik misalnya ingin mengetahui kajian suatu penyakit tertentu, maka sampel sumber
datanya berasal dari dokter spesialis penyakit tertentu pula.

e. Sensus
Teknik sensus merupakan teknik pengambilan sampel secara keseluruhan titik dengan kata
lain, semua anggota populasi diambil sebagai sampel titik Teknik ini ditempuh apabila jumlah
populasi relatif kecil misalnya kurang dari 30 orang.

f. Snowball sampling
Teknik penentuan sampel yang semula jumlah sampel yang diambil kecil, kemudian
membesar titik Hal ini dapat diibaratkan sebagai bola salju yang menggelinding lama-
kelamaan Bola Salju tersebut akan membesar titik Teknik ini ditempuh apabila sampel
semula yang diambil merasa belum lengkap data yang diinginkan maka peneliti mencari
sumber data lain dari seseorang yang akan dijadikan sampel tambahan.

D. Manfaat Sampel
Ada tiga tujuan penarikan sampel, yaitu
a. Estimasi atau penaksiran

6
b. Pengujian hipotesis
c. prediksi atau peramalan.6

Disamping tujuan-tujuan yang lain, seperti agar penelitian lebih murah, lebih mudah, lebih
hemat, dan lain sebagainya.
1. Tujuan untuk estimasi pada sampel adalah usaha untuk menentukan setepat mungkin nilai
dari parameter suatu populasi titik untuk mencoba menentukan nilai tersebut digunakan lah
sampel. Proses penafsiran itu pada umumnya dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu
statistik sampel, yaitu bilangan hasil hitungan yang menunjukkan atau menerangkan sifat
suatu sampel titik telah di singgung sebelumnya bahwa kedudukan statistik sampel adalah
sama dengan kedudukan parameter bagi populasi titik Dengan demikian di dalam estimasi, di
pergunakan statistik sampel yang berfungsi sama atau sebagai penafsir parameter. Tertentu di
dalam estimasi terkandung juga kemungkinan kesalahan yang mungkin terjadi yang mungkin
besar yang mungkin pula sangat kecil.

2. Permasalahan yang diajukan dalam suatu penelitian pada umumnya diusahakan untuk
dijawab secara teoritis. Berdasarkan teori-teori yang ada dapat diperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi secara nyata dalam permasalahan aktual namun jawaban
tersebut dinilai masih teoritis saja, jawaban teoritis itulah yang disebut hipotesis. Oleh karena
jawaban masih dianggap teoritis maka dibutuhkan pengujian secara empiris, berdasarkan
kenyataan yang ada di lapangan titik kenyataan di lapangan itulah yang pada umumnya
mempergunakan sambal. Mengenai perihal ini hendak dibahas lebih lanjut pada bab
selanjutnya.

3. Tujuan peramalan adalah usaha untuk menentukan suatu atau beberapa nilai yang belum
terobservasi atau teramati berdasarkan data yang sudah dimiliki atau sudah di observasi.
Rata-rata yang sudah terobservasi itulah yang menjadi sampel untuk peramalan atau prediksi.
Sebagai contoh analisis terhadap sampel yang dipergunakan untuk prediksi atau peramalan
adalah analisis regresi. Sudah barang tentu, peramal tersebut masih memiliki kemungkinan
adanya kesalahan.

6
Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017, hal. 43

7
E. Kesalahan Sampling
Apabila diketahui sebuah populasi dengan subjek n, seandainya dari populasi dapat
ditentukan nilai rata-ratanya maka akan diperoleh tak terbatas titik Apabila dari populasi tersebut
ditarik sebuah sampel dan dari sampel tersebut dihitung nilai rata-ratanya maka diperoleh X.
Apabila sampel yang diambil tersebut benar-benar baik yaitu benar-benar mewakili populasinya,
maka seharusnya tidak ada perbedaan antara y dan X titik akan tetapi pada kenyataannya ada
perbedaan antara nilai rata-rata populasi dan nilai rata-rata dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Ketidaksamaan sampel atau biasa disebut sampling error dalam kurung Y
dikurang x = e titik Apabila dari populasi yang sama ditarik pula sampel-sampel yang lain secara
random maka akan diperoleh pula nilai rata-rata yang lain sehingga akan diperoleh x ^ 2 x ^ 3 x
^ 4 sampai x ^ n apabila masing-masing nilai rata-rata sampel yang diperoleh tersebut
dibandingkan dengan nilai rata-rata populasinya ternyata ada perbedaan pola antara nilai rata-
rata populasi dengan nilai rata-rata dari sampel, meskipun sampelnya telah ditarik secara
random. Perbedaan nilai rata-rata sampel ini mungkin lebih besar akan tetapi mungkin pula lebih
kecil dari rata-rata rata-rata populasinya. Perbedaan nilai rata-rata ini disebabkan kesalahan
pengambilan sampel dalam kurung error 9 tutup kurung dan umumnya diberi simbol. Apabila
digambarkan adalah sebagai berikut:7
µ - X₁ = e₁
µ - X₂ = e₂
µ - X₃ =e₃
µ - X₄ = e₄
..................
µ - Xn = en
Dari persamaan-persamaan diatas, apabila nilai nilai rata-rata dari berbagai sampel tersebut
dikumpulkan maka akan diperoleh suatu distribusi, yang disebut sebagai distribusi nilai rata-rata
titik demikian pula apabila rata-rata kesalahan-kesalahan sampel yang dikumpulkan juga akan
membentuk suatu distribusi yang disebut sebagai distribusi kesalahan sampling dalam kurung
sampling error. Lebih jauh lagi, dari masing-masing distribusi dapat dicari nilai simpangan baku
dan nilai rata-rata, maka simpangan baku dari distribusi nilai rata-rata s ^ x adalah sama dengan

7
Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017, hal. 45

8
simpangan baku distribusi kesalahan sampling atau s ^ a. Sedangkan nilai rata-rata distribusi
Nilai rata pangkat x = nilai rata-rata populasi.

9
KESIMPULAN
Populasi dan sampel sebagai subjek atau objek penelitian menjadi salah satu hal yang
sangat diperlukan dalam melakukan suatu kegiatan penelitian. Populasi yaitu keseluruhan subjek
atau objek penelitian atau wwilayah generalisasi yang mempunyai kuantitas atau karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, sampel yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut yang mewakilinya.
Sampel sebagai fokus penelitian memiliki karakteristik, dalam penarikannya diperlukan
teknik penarikan sampel sehingga tidak terjadi kekeliruan yang mengakibatkan hasil penelitian
sia-sia atau tidak dapat menyimpulkan untuk seluruh populasi. Ada dua teknik dalam penarikan
sampel, yaitu untuk sampel probabilitas dan sampel non probabilitas. Dimana kedua jenis ini
juga masih memiliki bagian-bagiannya masing-masing.
Dalam penelitian, peneliti juga harus memperhatikan besar-kecilnya ukuran sampel
karena akan mempengaruhi keterwakilan sampel terhadap populasi, dan keterwakilan populasi
akan mempengaruhi kebenaran hasil penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel tersebut,
dapat digunakan beberapa cara yaitu diantaranya menggunakan Rumus Slovin dan Rumus Isaac
dan Michael. Dengan demikian, diharapkan tidak terdapat lagi kekeliruan dalam penarikan
sampel ataupun dalam penentuan ukuran sampel.

10
DAFTAR PUSTAKA
Mairing Jackson Pasini, Statistika Pendidikan. Yogyakarta, Penerbit ANDI: 2017.

Hanief Yulingga Nanda, Himawanto Wasis. Statistik Pendidikan. Yogyakarta. Deepublish: 2017.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta: 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai