Anda di halaman 1dari 62

PERENCANAAN PEMASARAN

Pertemuan ke-4
Perencanaan Produk

Ivantan, S.E., M.M.


PERENCANAAN PRODUK

PENDAHULUAN

Perencanaan produk adalah bagian yang penting


dalam perencanaan pemasaran. Produk dapat dikelola
untuk memaksimalkan performanya. Manajemen produk
tidak berhenti pada pengembangan dan peluncuran
produk baru, tetapi lebih jauh lagi, yaitu mengelola produk
sepanjang daur hidupnya.
Deskripsi/Cakupan Materi Modul
Dalam modul ini akan dibahas mengenai analisis
kesenjangan (gap analysis), perencanaan pengembangan
produk baru, perencanaan pemasaran produk baru, daur
hidup produk dan perencanaan strategi dalam setiap tahap
dalam daur hidup produk.
Tujuan Kompetensi Modul
Pada akhir perkuliahan mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan mampu:
1.menjelaskan analisis kesenjangan (gap analysis);

2.menjelaskan perencanaan pengembangan produk


baru;
3.menjelaskan perencanaan pemasaran produk baru;

4.menjelaskan analisis daur hidup produk;

5. menjelaskan perencanaan strategi dalam setiap


tahap dalam daur hidup produk.
Susunan Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar terdiri dari :
1.Analisis kesenjangan (gap analysis).
2.Strategi produk reaktif vs proaktif.
3.Perencanaan pengembangan produk baru.
4.Perencanaan pemasaran produk baru.
5.Analisis daur hidup produk.
6.Perencanaan strategi dalam setiap tahap dalam daur
hidup produk.
7.Latihan.
8.Petunjuk Jawaban Latihan.
9.Rangkuman.
10.Tes Formatif.
PERENCANAAN PRODUK DALAM PEMASARAN

Pengantar
Pengembangan produk baru merupakan alternatif
solusi yang diambil jika terjadi kesenjangan antara
tren/ramalan penjualan dengan tujuan perusahaan. Produk
baru dapat menjaga tingkat laba perusahaan. Berbagai
strategi dapat diterapkan untuk mengembangkan produk
baru dan mengadaptasinya dengan produk yang telah ada.
Produk menjalani tahapan-tahapan dalam daur
hidup produk. Strategi produk yang dipilih harus sesuai
dengan posisi produk dalam daur hidupnya. Dalam modul
ini, Anda akan mempelajari semua hal di atas sebagai
bagian dari perencanaan produk.
A. ANALISIS KESENJANGAN

Analisis kesenjangan dilakukan apabila sasaran/tujuan


penjualan dan finansial perusahaan lebih besar daripada
tren yang terjadi sekarang dan ramalan untuk mendatang,
sehingga ada kesenjangan yang harus dijembatani.
Gambar 4.1 adalah grafik yang memperlihatkan
kesenjangan antara tren/ramalan penjualan dan tujuan
perusahaan. Kesenjangan dapat diisi melalui 6 (enam) cara
yaitu:
1.Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan
mengurangi biaya, menaikkan bauran penjualan,
meningkatkan harga, mengurangi potongan harga,
meningkatkan produktivitas tenaga penjualan dan lainlain.
2.Penetrasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi
produk, meningkatkan pangsa pasar, dan lain-lain.
3.Produk baru.
4.Pasar baru (contohnya: kelompok pengguna baru,
memasuki segmen pasar baru, ekspansi geografis).
5.Kombinasi produk dan pasar baru.
6.Strategi baru (contohnya: akuisisi, lisensi waralaba, joint
venture).
Matriks Ansoff
Matriks Ansoff tidak sekedar memiliki matriks empat kotak
seperti yang kita kenal sebelumnya di mana sasaran pemasaran
mempunyai rentang yang lebar karena adanya tingkat kebaruan
teknologi dan tingkat kebaruan pasar. Tampilan Gambar 4.2
menjelaskan pemikiran tersebut.
Terlihat dalam gambar tersebut bahwa setiap
pergerakan dalam matriks harus diarahkan sedekat mungkin
dengan keadaan perusahaan saat ini dibandingkan dengan
bergerak ke posisi yang sama sekali tidak berhubungan,
kecuali pada keadaan - keadaan yang tidak biasa.
Namun demikian, adanya daur hidup produk akan tetap
memaksa perusahaan untuk bergerak pada satu atau lebih
sumbu matriks Ansoff agar tetap dapat meningkatkan penjualan
dan keuntungan. Pertanyaan kunci yang harus ditanyakan
adalah bagaimana keputusan penting ini diambil mengingat
risiko yang ada.Pada Gambar 4.3 tercantum berbagai metode
yang berhubungan dengan analisis kesenjangan.
Pada titik ini, penting untuk ditekankan bahwa sasaran
analisis kesenjangan seharusnya bukanlah ekstrapolasi, tapi
pandangan Anda pada pendapatan apa yang akan berdampak
terbaik pada perusahaan.
B. STRATEGI PRODUK : REAKTIF VS PROAKTIF

Terdapat beberapa strategi produk yang dapat


diterapkan organisasi, yaitu strategi reaktif dan strategi
proaktif. Kedua strategi tersebut diterapkan menurut
keadaan yang ada. Strategi reaktif berkaitan dengan
tekanan dari luar yang memaksa organisasi melakukan
suatu tindakan.
Sedangkan strategi proaktif berkaitan dengan
bagaimana mengalokasikan sumber daya untuk
mengidentifikasi dan menangkap kesempatan serta
mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.
Tabel di bawah ini menampilkan alternatif strategi baik
pada strategi reaktif maupun proaktif.
Strategi reaktif dapat diterapkan pada
organisasi yang mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1.berkonsentrasi pada produk dan pasar yang telah
ada;
2.mendapatkan hanya sedikit perlindungan terhadap
inovasi yang diciptakan;
3.pasar yang dimiliki terlalu kecil untuk membiayai
anggaran pengembangan produk;
4.berada pada rantai distribusi yang didominasi oleh
pesaing lain.
Sedangkan strategi proaktif dapat diterapkan
jika organisasi berada pada kondisi :
1.perusahaan memiliki kebijakan pengembangan
produk;
2. bersedia memasuki pasar dan produk baru;
3.dapat memperoleh paten;
4.mampu masuk pada pasar dengan marjin tinggi dan
volume tinggi;
5.memiliki sumber daya dan waktu untuk
mengembangkan produk baru;
6.memiliki kemampuan yang besar dalam saluran
distribusi.
C. PERENCANAAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Seperti yang telah disebutkan di atas, cepat atau


lambat semua organisasi akan terpaksa bergerak pada satu
atau lebih sumbu pada matriks Ansoff. Artinya, perusahaan
harus melakukan pengembangan produk/pasar. Bagaimana
melakukan hal itu? Proses pengembangan produk/pasar akan
menjadi mudah jika telah dilakukan audit pemasaran terlebih
dahulu.
Dalam hal ini faktor yang menjadi tujuan kita adalah
memaksimalkan sinergi. Sesudah dilakukan audit pemasaran,
selanjutnya kita melakukan analisis SWOT (strenghts,
weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis ini dimaksud
agar setiap pengembangan didasarkan pada kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Aspek kekuatan dan kelemahan
merupakan gambaran faktor internal perusahaan. Sedangkan
faktor eksternalnya adalah kesempatan dan ancaman yang
dihadapi perusahaan.
Setelah audit pemasaran dan analisis
kesenjangan dilakukan, selanjutnya perusahaan
harus memeriksa pertimbangan-pertimbangan
mikro.
Gambar 4.5. menggambarkan hubungan
antara pengembangan produk dengan audit
pemasaran dan analisis SWOT.
Pengembangan produk dapat dipandang
sebagai proses yang meliputi langkah-langkah berikut :
1.Pembangkitan gagasan: mencari gagasan
pengembangan produk untuk memenuhi sasaran
perusahaan.
2.Pemilahan: melakukan analisis untuk menyaring mana
gagasan yang relevan dengan perusahaan.
3.Pengujian konsep: menguji gagasan produk baru mana
yang dapat diterima pasar.
4.Analisis bisnis: menganalisis secara detil gagasan
produk baru yang secara komersial cocok untuk bisnis.
5.Pengembangan produk: mewujudkan gagasan produk
baru tersebut untuk dikembangkan.
6.Pengujian: melakukan uji pasar untuk verifikasi awal
7.Komersialisasi: meluncurkan produk dalam skala penuh.
Langkah ini mengandalkan reputasi dan sumber daya
perusahaan.
Proses Desain Produk
Proses desain produk merupakan langkah
proaktif, di mana langkah yang harus dilakukan adalah
dengan melakukan pendekatan kepada pelanggan,
memahami pelanggan, dan mengembangkan produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari :
a.Mengidentifikasi kesempatan.
b.Memproses desain produk untuk memanfaatkan
kesempatan tersebut.
c.Melakukan pengujian produk dan program
pemasarannya.
d.Meluncurkan produk dan penelusuran jalannya produk
baru.
e.Mengelola daur hidup produk.
Dalam mendesain produk, langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
a.Menspesifikasi kelompok target pembeli.
b.Menspesifikasi manfaat utama produk
c.Memosisikan produk dihadapkan denganpesaing.
d.Mengembangkan fitur produk yang sesuai dengan
posisi pasarnya.
e.Memformulasikan bauran pemasaran untuk
mendukung posisi pasar produk.
Produk jangan hanya dipandang dari aspek
fisiknya saja, tetapi juga posisi psikologisnya.
Desain tidak hanya merupakan spesifikasi karakter
fisik produk.
Contohnya pada produk pasta gigi.
Jumlah fluor yang tepat dalam pasta gigi memang
penting. Tetapi hal itu tidak cukup. Atribut psikologis
juga sama pentingnya. Pasta gigi membutuhkan
posisi persepsi. Posisi ini dapat diciptakan melalui
periklanan dan promosi di samping diciptakan oleh
produk itu sendiri.
D. PERENCANAAN PEMASARAN PRODUK BARU

Setelah produk selesai didesain dan strategi


pemasaran awal telah dibangun, perusahaan cenderung
untuk meluncurkan produk pada skala penuh. Keinginan
tersebut menjadi semakin kuat terutama bila kesempatan
awalnya terlihat menarik, ide produknya tampak orisinal
dan menjanjikan penjualan yang cerah.
Namun demikian, risiko kegagalan bisa saja
terjadi. bahkan sering menjadi kenyataan. Seluruh produk
baru memiliki potensi manfaat dan risiko. Kita dapat
berpikir ‘batas keputusan' sebagai manfaat minimum yang
diharapkan sesuai dengan tingkat risikonya. Batas
keputusan terlihat dalam Gambar 4.6.
Dalam gambar tersebut, garis titik-titik
menggambarkan alternatif kombinasi produk dan
pemasaran. Dalam kasus tersebut tampak bahwa
seluruh produk potensial ada di bawah batas keputusan.
Pada gambar itu mari kita perhatikan produk
yang bertanda bintang. Strategi pengujian produk
tersebut adalah dengan melakukan eksperimen dan
meningkatkan produk agar dapat melewati batas
keputusan.
Sebagai contoh, uji iklan bisa menghilangkan
beberapa ketidakpastian dan dapat mengidentifikasi
copy iklan yang lebih baik, kemudian menggeser posisi
produk di sepanjang garis titik-titik. Posisi risiko/manfaat
mungkin masih belum masuk pada area penerimaan.
Tahap berikutnya adalah melakukan pretes pasar (garis
putusputus) dan akhirnya uji pasar (garis penuh).
Tujuan strategi pengujian adalah untuk
melewati batas keputusan dengan harapan bisa
mencapai biaya minimum. Untuk melakukannya kita
harus dapat mengurangi risiko dan meningkatkan
harapan akan manfaat.
Prosedur pengujian untuk mencapai tujuan
mengurangi risiko dan memaksimumkan keuntungan
dapat dilihat di Gambar 4.7. Pertama-tama menguji
unsur periklanan dan fisik produk. Kemudian produk
tersebut diuji dalam pretes pasar. Kekurangan yang
muncul diumpan-balikkan ke tahapan desain.
Keuntungan pretes adalah tidak memakan waktu yang
panjang dan biaya besar. Terakhir produk diatur untuk
diuji dalam tes pasar. Jika produk sukses di tes pasar,
ia bisa diluncurkan secara penuh di pasar. Jika tidak, ia
harus dikembalikan ke tahapan desain.
Iklan merupakan komponen yang penting
bagi produk baru. Copy iklan yang bagus
menciptakan awareness dan mengomunikasikan
manfaat utama. Iklan yang efektif tercermin dari
keuntungan penjualan yang dihasilkannya.
Untuk mencapai penjualan tersebut, iklan
harus mencapai rangkaian tujuan di antaranya.
Seperti yang ditunjukkan di Gambar 4.8.
Setelah komponen-komponen dari produk
yang baru diuji secara individual, dilakukan analisis
pretes pasar untuk mengevaluasi apakah strategi
produk sudah lengkap secara keseluruhan.
Ada sejumlah kriteria dalam analisis pretes
pasar, yaitu akurasi, diagnosis manajerial, serta
waktu dan biaya.
Sedangkan metodenya bisa dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu pendapat dan pengalaman
produk masa lalu, pengukuran mencoba/pembelian
berulang, model perubahan sikap, serta model dan
pengukuran konvergen.
Gambar 4.9. adalah struktur model
berdasarkan pengalaman produk masa lalu.
Tahapan berikutnya adalah uji pasar dan
peluncuran produk. Uji pasar berguna untuk
mengurangi risiko. Risiko kegagalan bukan hanya dari
segi moneter namun juga membahayakan hubungan-
hubungan dengan saluran, dapat merusak citra
perusahaan, menurunkan semangat tenaga penjualan,
dan melunturkan kepercayaan investor.
Dalam uji pasar, kemampuan produksi dan
hubungan saluran akan terlihat juga. Dengan uji pasar,
kesalahan yang mungkin terjadi dapat dideteksi dan
diperbaiki sebelum peluncuran penuh.
Kelemahan dari uji pasar adalah harus
menunda saat peluncuran produk.
Penundaan dapat menurunkan keunggulan
kompetitif produk serta membiarkan pesaing lebih
dahulu memasuki pasar.
Ada 3 strategi uji pasar, yaitu:
1.Replikasi lingkungan nasional.
2.Percobaan.
3.Analisis berdasarkan model sifat.
Pada tahap awal perkenalan produk
biasanya terjadi banyak fenomena kompleks. Di
antaranya promosi awal yang diperlukan untuk
membangkitkan "coba (trial) produk", sementara di
kasus lain pembelian ulang bisa terjadi pada
produk-produk tertentu tanpa usaha tambahan.
Ada juga fenomena alih awareness, pendapat, dan
keinginan membeli yang timbul dari getok tular
(word of mouth). Mempelajari difusi inovasi adalah
upaya untuk memahami fenomena tersebut.
Konsumen mengadopsi inovasi pada waktu
yang berbeda di mana pengadopsi awal akan
mempengaruhi konsumen lain melalui getok tular.
Konsumen dapat diklasifikasikan sebagai :
1.Inovator
2.pengadopsi awal
3.mayoritas awal
4.mayoritas kemudian, dan
5.laggards dilihat dari kecepatan adopsinya.
Gambar 4.10 menunjukkan kategori
konsumen menurut waktu adopsi.
Konsumen menerima dan memproses informasi
melalui tahapan hierarki (hierarchy of effects) kemudian
bertindak berdasarkan informasi tersebut untuk mencari,
menemukan, mencoba dan mungkin melakukan pembelian
berulang. Pencarian tidak akan terjadi tanpa awareness
dan intensi, trial (coba) tidak akan terjadi jika konsumen
tidak mendapatkan produk dan pembelian berulang tidak
akan terjadi tanpa trial.
Ada beberapa alternatif untuk memodelkan proses
ini termasuk model AIDA (Awareness, Interest, Desire dan
Action) dan model hierarki efek (Unaware, Aware,
Knowledge, Liking, Preference, Conviction, and Purchase).
Hal penting adalah menggunakan model untuk
merepresentasikan proses dinamik sehingga kondisi
pembelian dapat diukur dan dipahami. Model hierarki efek
dapat dilihat di Gambar 4.11.
Salah satu metode yang digunakan untuk
menganalisis tes-pasar adalah proyeksi-data-panel (panel-
data-projection method). Langkahnya ialah menguraikan total
penjualan ke mencoba dan beli-ulang seperti pada Gambar
4.12. Ukurannya diperoleh dari panel konsumen. Umumnya
data panel didapat dari catatan konsumen tentang pembelian
seperti tipe, merek, ukuran, harga.
Jika tidak ada perubahan yang berarti pada
produk, strategi pemasaran, atau pasar, maka kumulatif
mencoba akan mencapai tingkat penetrasi tertentu seperti
yang terlihat di Gambar 4.13.
Pada tahap peluncuran produk, perlu juga
dipantau dinamika dan perkembangan luncuran
produk. Oleh karena itu perlu dibuat sistem kontrol
dan pemantauan. Intelijen pasar untuk
mengidentifikasi peluang keuntungan. dan untuk
memformulasikan respons akan perubahan yang tidak
diharapkan paling baik dapat diketahui lewat sistem
kontrol yang nyata.
Skema sistem kontrol dasar dapat dilihat di
Gambar 4.14. Pertama rencana ditetapkan, kemudian
ditentukan peramalan. Kemudian ramalan tersebut
dibandingkan dengan hasil aktual untuk mendiagnosa
masalah, rencana respons dan memperbaharui
peramalan.
E. ANALISIS DAUR HIDUP PRODUK

Setiap produk/jasa mempunyai daur hidup.


Bentuk kurva di mana produk/jasa melalui setiap
tahapan dalam hidupnya disebut daur hidup
produk. Bentuk dasar kurva daur hidup produk
tampak pada Gambar 4.15.
Tahapan-tahapan dalam daur hidup
produk adalah tahapan perkenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan.
Pada Gambar 4.15 terlihat bahwa kurva
penjualan dan kurva laba digambarkan terpisah. Kurva
tersebut berubah dari satu tahapan ke tahapan lain
dalam daur hidup. Bentuk kurva merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi
strategi apa yang Anda kembangkan.
Daur hidup produk adalah grafik volume atau
nilai penjualan produk dari mulai tahap peluncurannya
sampai ke tahap penurunan. Suatu produk dengan
segala fungsi teknis yang melekat padanya akan
berkembang secara eksponensial sampai pada suatu
faktor pembatas yang menyebabkan pertumbuhannya
melambat dan kemudian menurun karena satu teknologi
digantikan oleh teknologi yang lain.
Menurut daur hidup produk, jika suatu produk
berhasil dalam tahap perkenalan, maka secara
bertahap akan terjadi pertumbuhan pembelian.
Pertumbuhan penjualan pun akan meningkat. Pada
tahap ini, kompetitor akan masuk. Pengeluaran yang
dihabiskan untuk promosi menyebabkan pasar akan
meluas sampai pada titik tertentu.
Di titik ini kecepatan pertumbuhan akan
melambat, dan produk memasuki tahapan kedewasaan
dalam daur hidup. Sampai pada suatu titik tertentu di
mana sudah terlalu banyak perusahaan yang berada di
pasar tersebut, terjadi perang harga yang
mengakibatkan beberapa perusahaan mundur dari
pasar hingga akhirnya pasar itu sendiri menurun.
Yang lebih penting adalah implikasi daur hidup
produk terhadap semua unsur dalam bauran pemasaran.
Gambar 4.16 memperlihatkan bagaimana produk harus
berubah sesuai dengan tahapan yang sedang dijalani dalam
daur hidup. Tidak hanya produk, semua unsur dalam bauran
pemasaran pun harus berubah. Contohnya, suatu produk
berada pada tahapan kedewasaan.
Pada tahapan ini, perusahaan tidak boleh
mempertahankan kebijakan harga premium. Dalam kondisi
ini pasar telah dipenuhi oleh kompetitor dan terjadi perang
harga. Sering kali pada tahapan kedewasaan perusahaan
memperoleh pendapatan yang amat menguntungkan.
Karenanya untuk mempertahankan pangsa pasar,
perusahaan Anda harus menurunkan harga.
Hal yang sama dapat diterapkan untuk promosi.
Pada tahap awal perkenalan produk, fungsi promosi
adalah membangun kesadaran terhadap produk.
Sedang untuk tahapan pertumbuhan, peran promosi
adalah untuk membangun sikap berpihak pelanggan
terhadap produk.
Untuk distribusi, pada tahapan perkenalan,
distribusi dilakukan lalui saluran yang paling penting,
sementara pada tahapan pertumbuhan, distribusi
dilakukan melalui saluran yang beragam untuk
menjangkau pelanggan yang menginginkan produk
Anda.
Tahapan Perkenalan
Tahapan ini merupakan tahapan biaya tinggi
untuk pemasaran. Manufaktur produk dilakukan untuk
jangka pendek dan dikerjakan oleh tenaga kerja yang
ahli. Hal ini mengakibatkan kelebihan kapasitas, dan
biaya produksi menjadi tinggi.
Sementara pembeli masih harus dibujuk untuk
membeli produk Anda secara reguler. Kebanyakan
pembeli masih belum menyadari keberadaan produk
Anda. Hal yang positif pada tahapan ini adalah bahwa
belum banyak terdapat kompetitor. Dalam tahapan ini,
keuntungan masih kecil.
Tahapan Pertumbuhan
Pada tahapan ini situasi mulai berubah. Produk
sudah lebih dikenal dan berhasil. Penjualan pun meningkat.
Sebagai akibatnya, perusahaan yang lain juga tertarik untuk
memasuki pasar yang sama. Kompetitor baru masuk ke
pasar dengan cepat bersama versi produk mereka. Biaya
pemasaran masih tinggi tetapi biaya manufaktur sudah agak
berkurang. Kapasitas produksi berkurang karena produksi
sudah bergeser ke arah produksi massal. Saluran distribusi
tidak lagi terbatas seperti pada tahapan perkenalan.
Pada tahapan ini distribusi menjadi lebih intensif
dan digunakan multisaluran. Dengan mempertimbangkan
semua hal, keuntungan mencapai puncaknya pada tahapan
ini karena terdapat peningkatan permintaan dan perusahaan
mengambil keuntungan dengan memasang harga tinggi.
Tahapan Kedewasaan
Produk pada tahapan ini berada pada situasi
yang berbeda. Walau mungkin banyak kompetitor berada
pada tahapan pertumbuhan, mereka sekarang bersaing
pada pangsa pasar yang semakin kecil. Kompetisi
semakin memanas. Kompetitor yang kurang efisien akan
dipaksa untuk mundur.
Pembeli yang telah membeli produk ini akan
menghilang. Walaupun penjualan masih bertambah,
tetapi terjadi penurunan keuntungan. Biaya untuk
manufaktur menjadi sangat rendah pada tahapan ini.
Tetapi bertambahnya kompetisi dan pangsa pasar yang
semakin kecil memaksa Anda untuk menurunkan harga.
Tahapan Penurunan
Sama seperti pada tahapan perkenalan,
pada tahapan ini pun terdapat sedikit kompetitor.
Pembeli sekarang menjadi semakin selektif dan
semakin canggih. Produksi akan kembali mengalami
kelebihan kapasitas karena berkurangnya permintaan.
Di lain pihak pengeluaran untuk pemasaran
berkurang. Pada tahapan ini, baik keuntungan maupun
penjualan berkurang. Pada satu titik ini akan memaksa
likuidasi inventori.
Posisi Produk dalam Daur Hidup
Dengan analisis daur hidup produk, Anda dapat
memilih strategi apa yang harus diterapkan. Karenanya,
terlebih dahulu Anda harus menetapkan posisi produk
Anda dalam daur hidup. Secara umum gambaran kurva
daur hidup produk tampak pada Gambar 4.15.
Namun demikian gambar ini tidak selalu dapat
diterapkan untuk setiap produk. Jadi sebelum Anda
menempatkan posisi produk dalam kurva daur hidup,
Anda harus mengetahui terlebih dahulu bentuk kurva
yang sesungguhnya. Untuk melakukannya, Anda harus
melihat apa yang terjadi pada produk sampai saat ini.
Pakailah Gambar 4.17 untuk membantu anda.
Tuliskan perkiraan penjualan, laba, marjin, pangsa pasar,
dan harga produk pada setiap periode waktu sepanjang
daur hidup produk sampai saat ini. Anda tidak perlu
menuliskan angka yang pasti, hanya ukuran kualitatif saja,
misalnya: apakah penjualan Anda tinggi, rendah, atau
rata-rata, atau sangat tinggi, atau sangat rendah. Demikian
juga untuk unsur-unsur yang lain. Anda hanya ingin
melihat tren dan menuliskan tren tersebut dengan ukuran:
sangat turun, turun, stagnan, naik, atau naik drastis.
Selanjutnya Anda dapat menggunakan Gambar 4.19
untuk menganalisis tren produk kompetitor. Analisislah
secara kualitatif dalam bentuk: sangat lemah, lemah,
medium, kuat, atau sangat kuat.
Sekarang Anda hendak memeriksa tren yang terjadi
akhir-akhir ini masing-masing untuk kualitas produk,
karakteristik performa, pergeseran saluran distribusi, dan
keuntungan relatif. Tuliskan informasi-informasi ini pada
Gambar 4.19.
Akhirnya Anda dapat menyelesaikan analisis
terhadap taktik jangka pendek kompetitor Anda dengan
menggunakan Gambar 4.20. Pastikan Anda menuliskan
kemungkinan arti untuk masing-masing aksi atau tindakan
tersebut.
Sekarang tinggalkan analisis produk dan
kompetisinya. Carilah informasi sejarah daur hidup
produk untuk produk yang mirip atau yang sejenis.
Dengan mengetahui daur hidup produk sejenis atau
yang mirip, Anda dapat mengetahui apa yang terjadi
dengan produk tersebut pada saat fase perkenalan,
pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Carilah informasi sebanyak-banyaknya
mengenai kekuatan dan jumlah kompetitor, laba,
harga, dan strategi yang digunakan, serta lama
waktu untuk masing-masing tahapan.

Anda mungkin juga menyukai