A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang Pen ggolon gan Bank:
1.1 M enjelaskan p enggolon gan b ank menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan
1.2 M enguraikan fun gsi dan tugas p okok p erbankan (BI, Bank Umum dan BPR)
1.3 M enjelaskan p engertian bank b erdasarkan p rinsip sy ariah
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1 :
PENGGOLONGAN BANK
UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan maka jenis p erbankan terdiri dari :
a) Bank Sentral
b) Bank Umum
c) Bank Perkreditan Raky at (BPR)
Tabel. 3.1.
Perbedaan UU No 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral dan UU No 23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia.
UU No 13 Tahun 1968 UU No 23 Tahun 1999
Adany a kemungkin an intervensi dari Bank Indonesia ad alah lembaga n egara
pemerintah terhadap kebijak an keb ijak an indep enden y ang bebas dari camp ur tangan
yang dikelu arkan bi siap ap un, termasuk p emerintah (kecuali
untuk hal hal yang tegas diatur dalam uu no
23/1999
Otoritas moneter berada pada dewan Otoritas moneter berada p ada Bank Indonesia
moneter, y ang terdiri d ari menteri menteri
keuan gan dan p erekonomian serta
gubernur B ank Indonesia
Tujuan bank indonesia tidak jelas Tujuan bi adalah mencap ai dan memelihara
kestabilan nilai rup iah
Tugas Bank Indonesia Tugas Bank Indonesia:
mengatur, menjaga dan memelihara menetap kan dan melaksanakan kebijakan
kestabilan nilai rup iah moneter
mendorong kelancaran p roduksi dan mengatur dan menjaga k elan caran sistem
pembangunan serta memp erluas pembay aran
kesemp atan kerja guna menin gkatkan taraf mengatur dan men gawasi bank
hidup raky at
modal Bank Indon esia berjumlah 1 mily ar modal Bank Indonesia berju mlah sekuran g
rup iah yang merup akan kekayaan negara kurangnya 2 triliun rup iah
yang dipisahkan
Bank Indonesia dip imp in oleh direksi yan g Bank Indonesia dimpimp in oleh dewan
terdiri dari seoran g gub ernur dan sekuran g gubernur y ang terdiri dari seoran g gubernur,
kurangnya 5 (lima) dan sebany ak seorang d ep uti gubernur senior dan sekuran g
bany aknya 7 (tujuh) direktur kurangnya 5 (lima) dan sebanyak bany akny a
7 (tujuh) dep uti gubernur.
2. BANK UMUM
Bank Umum adalah bank y ang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan p rinsip sy ariah y ang dalam k egiatanny a memberikan jasa lalu lintas
p embay aran
Selain usaha usah a p okok tersebut diatas, bank umum dap at p ula melakukan kegiatan
tambahan berikut:
a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing d en gan memenuh i ketentuan y ang ditetapkan
Bank Indonesia
b. Melakukan kegiatan p eny ertaan modal p ada bank atau p erusahaan lain d i bid an g
keuan gan, sep erti sewa guna usaha, modal ventura, p erusahaan efek, asuransi, serta
lembaga klirin g p eny elesaian dan p eny imp anan dengan memenuhi ketentuan yang
ditetap kan Bank Indonesia.
c. Melakukan kegiatan p eny ertaan modal sementara men gatasi akibat kegagalan kreit,
dengan sy arat harus menarik kembali p eny ertaannya, dengan memenuhi ketentuan
yang ditetap kan Bank Indonesia.
d. Bertindak sebagai p endiri d ana p ensiun dan pengurus dan a pensiun dengan memenuh i
ketentuan dalam p eraturan p erundang-undan gan dana p ensiun y ang berlaku.
Azas BPR dalam melaksan akan usahany a berdasark an demokrasi ekonomi dengan
men ggunakan p rinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi y ang
dijalankan sesuai d en gan p asal 33 UUD 1945.
4. BANK B ERDAS ARKAN PRINSIP S YARIAH
Bank berdasark an prinsip Sy ariah (BPS) adalah Bank Umum Syariah (BU S) atau B ank
Perkreditan Raky at Sy ariah (BPRS) yang berop erasi sesuai dengan p rinsip -p rinsip
Sy ariah Islam, atau dengan kata lain y aitu bank y ang tata cara beroperasinya mengacu
kep ada ketentuan-ketentuan islam (Al-Quran dan Hadis).
Bank berdasarkan prinsip sy ariah diatur dalam UU No 7 Tahun 1992 sebagaimana telah
diubah den gan UU No 10 Tahun 1998, dengan latar belakan g adany a sutau key akinan
dalam agama Islam y ang merup akan suatu alternatif atas perbankan dengan
kekhususanny a p ada p rinsip sy ariah.Prinsip Sy ariah dalam k egiatan usah a bank sy ariah
adalah aturan p erjanjian berdasark an hukum islam antara bank dan p ihak lain untuk
p enyimp anan dana dan/atau p embiay aan kegiatan usaha, atau kegiatan lainny a yang
dinyatakan sesuai dengan sy ariah.
Berkaitan den gan kesejahteraan masy arakat baik materiil maupun sp iritual yang
sesuai den gan Al-Qur’an dan Had ist. Ada 3 Prinsip pokok bank sy ariah:
1. Berorientasi p ada p roduktivitas
Asp ek aspek y ang terkandung :
a. M odal, sumberny a berdasarkan kas sumber day a y ang dip roduksi dan
distribusi y ang dihasilkan
b. Pengamb ilan keuntungan d iperkenankan untuk menggairahkan usah a
c. Tidak adany a modal dan sumber d ana y ang tidak terp akai
2. Berorientasi dalam k eadilan, dalam ran gk a k eadilan p enerap an bunga
diharamk an sedan gkan investasi membagi resiko
3. Berorientasi investasi y ang halal, tidak dip erbolehkan investasi halal pada sektor
y ang haram d an investasi p ada kegiatan sp ekulasi.
Selain kegiatan diatas, untuk Bank Umum Sy ariah (BUS) k egiatanny a dilen gkap i
dengan hal-h al sebagai berikut:
1. Membeli, menju al, dan /atau menjamin risiko sendiri surat-surat berharga p ihak
ketiga y ang d iterbitkan atas dasar transaksi nyata (under transaction)
berdasarkan p rinsip jual beli atau hiwalah
2. Membeli surat surat berharga p emerintah dan/atau B ank Indonesia yang
diterbitkan atas dasar p rinsip sy ariah
3. Memindahkan uang atau kep entingan sendiri dan/atau nasab ah berdasarkan
p rinsip wakalah
4. Menerima p embay aran tagihan atas surat berharga y ang diterbitkan dan
melakuk an p erhitungan den gan atau antar p ihak ketiga berd asarkan p rinsip
wakalah.
5. Meny ediakan temp at untuk meny imp an barang dan surat-surat berharga
berdasarkan p rinsip wadiah y ang aman ah
6. Melakukan kegiatan p enitip an untuk kep entingan p ihak lain berdasarkan suatu
kontrak dengan p rinsip wakalah
7. Melakukan p enemp atan dari nasabah k e nasab ah lain d alam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek berdasark an prinsip ujrah
8. M emberikan fasilitas letter of credit (L/C) berd asarkan p rinsip wakalah,
murabaha, mudharab ah, musy arakah, wadi’ah dan memberikan fasilitas garansi
bank berdasarkan p rinsip kafalah
9. Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasark an p rinsip sy ariah
10. Melakukan kegiatan wali amanat berdarak an p rinsip wakalah
11. Melakukan kegiatan lain y ang lazim dilakukan bank sep anjan g UU dan
ketentuan lain y ang berlaku.
Dewan Sy ariah Nasional adalah dewan y an g dib entuk oleh M ajelis Ulama Indonesia
y ang bertugas dan memiliki kewenan gan untuk memastikan kesesuaian antara
p roduk, jasa dan kegiatan usaha bank d en gan p rinsip sy ariah.
D. DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Siamat, (2005), Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter Dan
Perbankan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jak arta
Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, (2007), Bank Syariah, Teori, Praktik, dan
Peranannya, Celestial Publisin g, PT. Senay an Abadi, Jakarta