Anda di halaman 1dari 7

Strategi Produk:

Jenis, Tujuan, dan Cara Membuatnya

Apa Itu Strategi Produk?

Mengutip ProductPlan, strategi produk adalah rencana yang menggambarkan target bisnis
dengan produknya dan bagaimana rencana tersebut dilakukan. Strategi produk harus
menjawab pertanyaan kunci seperti siapa yang akan dilayani produk (persona), bagaimana
hal itu akan menguntungkan persona itu, dan tujuan perusahaan dengan siklus produk
tersebut.

a. Manfaat Memiliki Strategi Produk

Membangun strategi produk penting dilakukan sebelum mulai mengembangkan


produk tersebut. Hal ini berguna untuk memudahkan produk diterima pasar dan
bersaing dengan kompetitor.

Mengutip ProductPlan berikut tiga manfaat memiliki strategi produk:


1. Strategi Produk Memberikan Kejelasan bagi Perusahaan

Adanya strategi produk membantu tim bisnis untuk menyusun dan


mengkomunikasikan strategi yang jelas dan matang untuk mengembangkan produk.
Tim pengembangan produk terkadang merasa terjebak di antara semua detail dan
melupakan tujuan menyeluruh di balik pekerjaan mereka, dan strategi produk
membantu menjelaskan hal tersebut.

Sementara dengan adanya strategi produk, tim pemasaran dan penjualan bisa
mengartikulasikan manfaat produk dan proposisi penjualan yang unik. Kemudian tim
layanan pelanggan akan lebih memahami penggunaan produk dan memberikan
penjelasan yang lebih baik kepada penggunanya.
2. Strategi Produk Membantu Memprioritaskan Product Roadmap

Strategi produk membantu untuk memberikan panduan untuk menjalankan product


roadmap. Strategi produk bisa membantu mengantisipasi penyalahgunaan waktu dan
sumber daya sehingga pekerjaan akan lebih efektif.
3. Strategi Produk Meningkatkan Keputusan Taktis Tim

Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai dengan rencana yang dibuat dalam
product roadmap, sangat mungkin terjadi penyesuaian karena ada perubahan-
perubahan di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi manajer produk untuk bersiap dan
menyesuaikan rencana dan prioritas untuk menghadapi perubahan tersebut.

Inilah yang membuat strategi produk penting disusun di awal. Sehingga ketika
dibutuhkan untuk mengambil keputusan strategis secara cepat bisa langsung
diputuskan dengan mengacu strategi produk sebagai referensi.
Jenis Strategi Produk

Menurut Tjiptono yang dikutip dari jurnal Universitas Atma Jaya, ada 8 strategi
produk yaitu:

1. Strategi Positioning Produk

Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha untuk menciptakan diferensiasi


yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek
atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing. Strategi
positioning terdiri dari:
a. Positioning berdasarkan atribut produk.
b. Positioning berdasarkan harga dan kualitas.
c. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.
d. Positioning berdasarkan pemakai produk.
e. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.
f. Positioning berkenaan dengan pesaing.
g. Positioning berdasarkan manfaat.

Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan. Selain
ditentukan persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan juga
dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka.
2. Strategi Repositioning Produk

Strategi repositioning produk dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat
kemungkinan berikut:

Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek
perusahaan, sehingga berdampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
Preferensi konsumen telah berubah.
Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru yang diikuti dengan peluang yang
menjanjikan.
Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.

Strategi repositioning produk dilaksanakan dengan meninjau kembali posisi produk


dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat
bagi produk tersebut. Tujuan dari strategi ini adalah untuk melanjutkan kelangsungan
hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya.
3. Strategi Overlap Produk
Strategi overlap produk adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan
terhadap merek tertentu milik perusahaan itu sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui
tiga cara yaitu pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada,
penggunaan label pribadi, dan menjual komponen-komponen yang dipergunakan
dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing.

Strategi ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pasar
keseluruhan, serta menjual kepada para pesaing sehingga dapat merealisasikan skala
ekonomis dan pengurangan biaya.

Perlu diingat pengaplikasian strategi overlap produk ini harus dilakukan hati-hati dan
penuh perhitungan, misalnya masing-masing produk yang bersaing harus memiliki
organisasi pemasarannya sendiri, merek pribadi jangan sampai malah menjadi
pengurang laba, dan tiap merek harus mencari ceruk khusus (special niche).
4. Strategi Lingkup Produk

Strategi lingkup produk berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu
perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang
ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari
unit bisnis.

Ada beberapa opsi yang bisa diterapkan ketika menjalankan strategi ini mulai dari
strategi produk tunggal, strategi multiproduk, atau strategi system-of-products.
5. Strategi Desain Produk

Strategi desain produk berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Ada tiga pilihan
strategi yang diambil perusahaan yaitu produk standar, customized product (produk
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu), dan produk
standar dengan modifikasi.

Tujuan strategi desain produk yaitu:

Produk standar yaitu untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui


produksi massal.
Customized product, untuk bersaing dengan produsen produksi massal (produk
standar) melalui fleksibilitas desain produk.
Produk standar dengan modifikasi, untuk mengkombinasikan manfaat dari dua
strategi di atas.

6. Strategi Eliminasi Produk

Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai dengan portofolio produk
perusahaan perlu dihapuskan. Sebab produk tersebut bisa merugikan perusahaan yang
bersangkutan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Produk yang masuk dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri profitabilitasnya


rendah, volume penjualan atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan
menurun, dan risiko keusangan teknologi cukup besar. Kemudian produk mulai
masuk dalam tahap kedewasaan atau penurunan pada Product Life Circle (PLC), dan
produk tersebut kurang sesuai dengan kekuatan atau misi utama bisnis.

Strategi eliminasi produk dilaksanakan dengan jalan mengurangi komposisi portofolio


produk yang dihasilkan dengan cara memangkas jumlah produk dalam suatu
rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis. Tujuannya untuk
membentuk bauran/paduan produk yang paling baik dan menyeimbangkan bisnis
secara keseluruhan.
7. Strategi Produk Baru

Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinal, produk yang disempurnakan,
produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset
dan pengembangan. Selain itu juga bisa didasarkan pada pandangan konsumen
tentang produk tersebut.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penciptaan produk baru yaitu untuk memenuhi
kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator, dan untuk
mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada dengan jalan menawarkan
produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru.
8. Strategi Diversifikasi

Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru
atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara
yaitu:

Diversifikasi konsentris yaitu produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki


kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah
ada.
Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk-produk yang tidak
berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru,
tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk
yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

Elemen dalam Strategi Produk

Strategi produk memiliki tiga komponen utama yaitu visi produk, tujuan produk, dan
inisiatif produk. Berikut penjelasannya menurut Hubspot dan ProductPlan:
1. Visi Produk

Visi produk menjelaskan siapa yang akan menggunakan produk dan makna peluang
itu bagi bisnis. Visi pasar ini menyoroti pelanggan target pasarmu, dan bagaimana
produk bersaing dengan kompetitor.

Selain itu, visi pasar juga harus meliputi rencana yang akan menjelaskan kebutuhan
pelanggan dan bagaimana perusahaan memberikan penawaran yang kompetitif.
2. Tujuan Produk

Strategi produk tidak akan bisa dirancang tanpa tujuan utama. Tujuan ini merupakan
sasaran atau target spesifik yang ingin dicapai perusahaan dengan memproduksi
produk tersebut.

Tujuan produk ini akan memandu tim untuk mengukur kesuksesan setelah produk
dirilis. Selain menetapkan tujuan penting juga untuk menyusun timeline, sehingga ada
urgensi waktu yang jelas untuk mencapainya.
3. Inisiatif Produk

Inisiatif produk mirip dengan tujuan produk tapi lebih bersifat konseptual. Inisiatif
produk adalah ide atau tren gambaran besar yang akan dipengaruhi sebagai hasil dari
produk baru yang diluncurkan.

Contoh inisiatif produk di antaranya meningkatkan kepuasan pelanggan,


meningkatkan nilai pelanggan seumur hidup, masuknya produk ke industri baru, atau
mempertahankan fitur produk.
Cara Membuat Strategi Produk

Mengutip User Guiding, berikut tips membuat strategi produk:


1. Identifikasi Target Pelanggan

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyusun strategi produk adalah
dengan mengidentifikasi target pelanggan perusahaan. Seringkali karena kurangnya
pemahaman yang kuat tentang target pelanggan, tak jarang ditemukan ada ribuan
produk yang sudah meluncur ke pasar tapi masih mencari pelanggan.

Sebaiknya sebelum mulai membuat suatu produk, kamu memiliki pemahaman yang
mendalam tentang keinginan dan kebutuhan target pelangganmu. Hal ini penting jika
kamu ingin bisa menawarkan sesuatu yang menambah nilai bagi kehidupan mereka.

Kamu bisa melakukan riset pelanggan sebagai acuan untuk membuat desain dan
mengembangkan produk yang lebih memahami apa yang dibutuhkan calon
pelangganmu.
2. Memahami Masalah
Dalam penyusunan strategi produk, definisi masalah merupakan hal penting. Produk
yang ditawarkan harus membantu pelanggan untuk memecahkan masalah mereka.

Penting untuk mengetahui alasan atau motivasimu membuat produk tersebut, dan
kemudian menilai manfaat produk bagi kepuasan pelanggan.
3. Mendefinisikan Visi Produk

Langkah berikutnya adalah mendefinisikan visi produk. Produk strategi


mendefinisikan perjalanan produk seperti visi dan tujuan produk.

Beberapa tips untuk mendefinisikan visi produk yaitu menetapkan tujuan jangka
panjang, sebuah visi harus bisa memotivasi, dan pastikan semua tim bisnismu
memiliki pemahaman yang sama tentang visi produk.
4. Sebutkan Prinsip-prinsip Desain Produk

Menurut User Guiding tak peduli seberapa keras kamu mencoba, selalu akan ada
unsur keraguan dalam keputusan yang kamu buat. Namun dengan menambahkan
prinsip-prinsip desain produk proses pengambilan keputusan ini bisa menjadi lebih
mudah.

Prinsip-prinsip desain produk ini bisa membantu untuk menentukan arti desain yang
baik dalam bisnismu dan juga mencerminkan filosofi desain produk yang orisinil.
5. Tetap Selaras dengan Tim Lain

Strategi produk harus dirumuskan sebagai hasil kolaborasi lintas fungsi antara tim inti
dalam perusahaan seperti tim desain, pengembangan, pemasaran dan penjualan.
Artinya masing-masing tim seharusnya bisa memberikan jawaban yang sama ketika
ditanya tentang produk apa yang sedang dibuat dan alasannya.
6. Fokus pada Solusi

Sebelum mulai mencari solusi dari suatu masalah, sebaiknya kamu harus
mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang pengalaman terbaik yang ingin
diberikan untuk memuaskan pelanggan. Sebagai contoh ketika Apple merilis iPhone
pertamanya pada tahun 2007, mereka hanya memiliki beberapa fitur, tetapi
diimplementasikan dengan baik.

Fitur copy and paste misalnya menjadi salah satu fitur yang penting saat ini dan
terlewatkan di iPhone edisi pertama. Fitur ini pun akhirnya ditambahkan setelah
memenuhi standar pengalaman pengguna (user experience).
7. Menentukan Indikator Kesuksesan

Langkah berikutnya menyusun strategi produk adalah menentukan indikator


kesuksesan. Indikator ini memungkinkan tim untuk melacak kemajuan dan mengukur
kinerja mereka.
8. Jalankan Strategi

Setelah mengantongi dan memahami semua informasi penting dan menjalankan


langkah-langkah di atas, mulailah menjalankan strategi tersebut. Penting diingat
evaluasi dan menyesuaikan strategi produk sesuai dinamika pasar juga dibutuhkan.

Semakin cepat kamu mendapatkan umpan balik usai peluncuran strategi produk, hal
itu justru semakin baik. Terus perbaharui riset pasar, dan gunakan umpan balik
tersebut sebagai materi untuk menyesuaikan strategi produk.

Anda mungkin juga menyukai