Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PRODUK

Baca artikel detikfinance, "Strategi Produk: Jenis, Tujuan, dan Cara Membuatnya"
selengkapnya https://finance.detik.com/solusiukm/d-6300150/strategi-produk-jenis-
tujuan-dan-cara-membuatnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


Apa Itu Strategi Produk?
Mengutip ProductPlan, strategi produk adalah rencana yang menggambarkan target
bisnis dengan produknya dan bagaimana rencana tersebut dilakukan. Strategi
produk harus menjawab pertanyaan kunci seperti siapa yang akan dilayani produk
(persona), bagaimana hal itu akan menguntungkan persona itu, dan tujuan
perusahaan dengan siklus produk tersebut.

Manfaat Memiliki Strategi Produk


Membangun strategi produk penting dilakukan sebelum mulai mengembangkan
produk tersebut. Hal ini berguna untuk memudahkan produk diterima pasar dan
bersaing dengan kompetitor.

Mengutip Product Plan berikut tiga manfaat memiliki strategi produk:

1. Strategi Produk Memberikan Kejelasan bagi Perusahaan


Adanya strategi produk membantu tim bisnis untuk menyusun dan
mengkomunikasikan strategi yang jelas dan matang untuk mengembangkan produk.
Tim pengembangan produk terkadang merasa terjebak di antara semua detail dan
melupakan tujuan menyeluruh di balik pekerjaan mereka, dan strategi produk
membantu menjelaskan hal tersebut.

Sementara dengan adanya strategi produk, tim pemasaran dan penjualan bisa
mengartikulasikan manfaat produk dan proposisi penjualan yang unik. Kemudian tim
layanan pelanggan akan lebih memahami penggunaan produk dan memberikan
penjelasan yang lebih baik kepada penggunanya.

2. Strategi Produk Membantu Memprioritaskan Product Roadmap


Strategi produk membantu untuk memberikan panduan untuk menjalankan product
roadmap. Strategi produk bisa membantu mengantisipasi penyalahgunaan waktu
dan sumber daya sehingga pekerjaan akan lebih efektif.

3. Strategi Produk Meningkatkan Keputusan Taktis Tim


Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai dengan rencana yang dibuat dalam
product roadmap, sangat mungkin terjadi penyesuaian karena ada perubahan-
perubahan di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi manajer produk untuk bersiap
dan menyesuaikan rencana dan prioritas untuk menghadapi perubahan tersebut.

Inilah yang membuat strategi produk penting disusun di awal. Sehingga ketika
dibutuhkan untuk mengambil keputusan strategis secara cepat bisa langsung
diputuskan dengan mengacu strategi produk sebagai referensi.

Jenis Strategi Produk


Menurut Tjiptono yang dikutip dari jurnal Universitas Atma Jaya, ada 8 strategi
produk yaitu:

1. Strategi Positioning Produk


Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha untuk menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra
(image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk
pesaing. Strategi positioning terdiri dari:

- Positioning berdasarkan atribut produk.


- Positioning berdasarkan harga dan kualitas.
- Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.
- Positioning berdasarkan pemakai produk.
- Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.
- Positioning berkenaan dengan pesaing.
- Positioning berdasarkan manfaat.

Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan. Selain
ditentukan persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan juga
dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka.

2. Strategi Repositioning Produk


Strategi repositioning produk dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat
kemungkinan berikut:

- Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek
perusahaan, sehingga berdampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
- Preferensi konsumen telah berubah.
- Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru yang diikuti dengan peluang yang
menjanjikan.
- Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya.

Strategi repositioning produk dilaksanakan dengan meninjau kembali posisi produk


dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat
bagi produk tersebut. Tujuan dari strategi ini adalah untuk melanjutkan
kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penentuan posisi
sebelumnya.

3. Strategi Overlap Produk


Strategi overlap produk adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan
terhadap merek tertentu milik perusahaan itu sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui
tiga cara yaitu pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada,
penggunaan label pribadi, dan menjual komponen-komponen yang dipergunakan
dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing.

Strategi ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan
pasar keseluruhan, serta menjual kepada para pesaing sehingga dapat
merealisasikan skala ekonomis dan pengurangan biaya.

Perlu diingat pengaplikasian strategi overlap produk ini harus dilakukan hati-hati dan
penuh perhitungan, misalnya masing-masing produk yang bersaing harus memiliki
organisasi pemasarannya sendiri, merek pribadi jangan sampai malah menjadi
pengurang laba, dan tiap merek harus mencari ceruk khusus (special niche).

4. Strategi Lingkup Produk


Strategi lingkup produk berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu
perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang
ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari
unit bisnis.

Ada beberapa opsi yang bisa diterapkan ketika menjalankan strategi ini mulai dari
strategi produk tunggal, strategi multiproduk, atau strategi system-of-products.

5. Strategi Desain Produk


Strategi desain produk berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Ada tiga pilihan
strategi yang diambil perusahaan yaitu produk standar, customized product (produk
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu), dan produk
standar dengan modifikasi.

Tujuan strategi desain produk yaitu:

- Produk standar yaitu untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui


produksi massal.
- Customized product, untuk bersaing dengan produsen produksi massal (produk
standar) melalui fleksibilitas desain produk.
- Produk standar dengan modifikasi, untuk mengkombinasikan manfaat dari dua
strategi di atas.

6. Strategi Eliminasi Produk


Pada hakikatnya produk yang tidak sukses atau tidak sesuai dengan portofolio
produk perusahaan perlu dihapuskan. Sebab produk tersebut bisa merugikan
perusahaan yang bersangkutan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Produk yang masuk dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri profitabilitasnya rendah,
volume penjualan atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan menurun,
dan risiko keusangan teknologi cukup besar. Kemudian produk mulai masuk dalam
tahap kedewasaan atau penurunan pada Product Life Circle (PLC), dan produk
tersebut kurang sesuai dengan kekuatan atau misi utama bisnis.

Strategi eliminasi produk dilaksanakan dengan jalan mengurangi komposisi


portofolio produk yang dihasilkan dengan cara memangkas jumlah produk dalam
suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis.
Tujuannya untuk membentuk bauran/paduan produk yang paling baik dan
menyeimbangkan bisnis secara keseluruhan.

7. Strategi Produk Baru


Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinal, produk yang disempurnakan,
produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset
dan pengembangan. Selain itu juga bisa didasarkan pada pandangan konsumen
tentang produk tersebut.

Tujuan utama yang ingin dicapai dari penciptaan produk baru yaitu untuk memenuhi
kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator, dan untuk
mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada dengan jalan menawarkan
produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru.

8. Strategi Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang
baru atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara
yaitu:

a. Diversifikasi konsentris yaitu produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki


kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang
sudah ada.
b. Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk-produk yang tidak
berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
c. Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru,
tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk
yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

Elemen dalam Strategi Produk


Strategi produk memiliki tiga komponen utama yaitu visi produk, tujuan produk, dan
inisiatif produk. Berikut penjelasannya menurut Hubspot dan ProductPlan:

1. Visi Produk
Visi produk menjelaskan siapa yang akan menggunakan produk dan makna peluang
itu bagi bisnis. Visi pasar ini menyoroti pelanggan target pasarmu, dan bagaimana
produk bersaing dengan kompetitor.

Selain itu, visi pasar juga harus meliputi rencana yang akan menjelaskan kebutuhan
pelanggan dan bagaimana perusahaan memberikan penawaran yang kompetitif.
2. Tujuan Produk
Strategi produk tidak akan bisa dirancang tanpa tujuan utama. Tujuan ini merupakan
sasaran atau target spesifik yang ingin dicapai perusahaan dengan memproduksi
produk tersebut.

Tujuan produk ini akan memandu tim untuk mengukur kesuksesan setelah produk
dirilis. Selain menetapkan tujuan penting juga untuk menyusun timeline, sehingga
ada urgensi waktu yang jelas untuk mencapainya.

3. Inisiatif Produk
Inisiatif produk mirip dengan tujuan produk tapi lebih bersifat konseptual. Inisiatif
produk adalah ide atau tren gambaran besar yang akan dipengaruhi sebagai hasil
dari produk baru yang diluncurkan.

Contoh inisiatif produk di antaranya meningkatkan kepuasan pelanggan,


meningkatkan nilai pelanggan seumur hidup, masuknya produk ke industri baru,
atau mempertahankan fitur produk.

Cara Membuat Strategi Produk


Mengutip User Guiding, berikut tips membuat strategi produk:

1. Identifikasi Target Pelanggan


Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyusun strategi produk adalah
dengan mengidentifikasi target pelanggan perusahaan. Seringkali karena kurangnya
pemahaman yang kuat tentang target pelanggan, tak jarang ditemukan ada ribuan
produk yang sudah meluncur ke pasar tapi masih mencari pelanggan.

Sebaiknya sebelum mulai membuat suatu produk, kamu memiliki pemahaman yang
mendalam tentang keinginan dan kebutuhan target pelangganmu. Hal ini penting jika
kamu ingin bisa menawarkan sesuatu yang menambah nilai bagi kehidupan mereka.

Kamu bisa melakukan riset pelanggan sebagai acuan untuk membuat desain dan
mengembangkan produk yang lebih memahami apa yang dibutuhkan calon
pelangganmu.

2. Memahami Masalah
Dalam penyusunan strategi produk, definisi masalah merupakan hal penting. Produk
yang ditawarkan harus membantu pelanggan untuk memecahkan masalah mereka.

Penting untuk mengetahui alasan atau motivasimu membuat produk tersebut, dan
kemudian menilai manfaat produk bagi kepuasan pelanggan.

3. Mendefinisikan Visi Produk


Langkah berikutnya adalah mendefinisikan visi produk. Produk strategi
mendefinisikan perjalanan produk seperti visi dan tujuan produk.

Beberapa tips untuk mendefinisikan visi produk yaitu menetapkan tujuan jangka
panjang, sebuah visi harus bisa memotivasi, dan pastikan semua tim bisnismu
memiliki pemahaman yang sama tentang visi produk.

4. Sebutkan Prinsip-prinsip Desain Produk


Menurut User Guiding tak peduli seberapa keras kamu mencoba, selalu akan ada
unsur keraguan dalam keputusan yang kamu buat. Namun dengan menambahkan
prinsip-prinsip desain produk proses pengambilan keputusan ini bisa menjadi lebih
mudah.

Prinsip-prinsip desain produk ini bisa membantu untuk menentukan arti desain yang
baik dalam bisnismu dan juga mencerminkan filosofi desain produk yang orisinil.

5. Tetap Selaras dengan Tim Lain


Strategi produk harus dirumuskan sebagai hasil kolaborasi lintas fungsi antara tim
inti dalam perusahaan seperti tim desain, pengembangan, pemasaran dan
penjualan. Artinya masing-masing tim seharusnya bisa memberikan jawaban yang
sama ketika ditanya tentang produk apa yang sedang dibuat dan alasannya.

6. Fokus pada Solusi


Sebelum mulai mencari solusi dari suatu masalah, sebaiknya kamu harus
mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang pengalaman terbaik yang ingin
diberikan untuk memuaskan pelanggan. Sebagai contoh ketika Apple merilis iPhone
pertamanya pada tahun 2007, mereka hanya memiliki beberapa fitur, tetapi
diimplementasikan dengan baik.

Fitur copy and paste misalnya menjadi salah satu fitur yang penting saat ini dan
terlewatkan di iPhone edisi pertama. Fitur ini pun akhirnya ditambahkan setelah
memenuhi standar pengalaman pengguna (user experience).

7. Menentukan Indikator Kesuksesan


Langkah berikutnya menyusun strategi produk adalah menentukan indikator
kesuksesan. Indikator ini memungkinkan tim untuk melacak kemajuan dan
mengukur kinerja mereka.

8. Jalankan Strategi
Setelah mengantongi dan memahami semua informasi penting dan menjalankan
langkah-langkah di atas, mulailah menjalankan strategi tersebut. Penting diingat
evaluasi dan menyesuaikan strategi produk sesuai dinamika pasar juga dibutuhkan.

Semakin cepat kamu mendapatkan umpan balik usai peluncuran strategi produk, hal
itu justru semakin baik. Terus perbaharui riset pasar, dan gunakan umpan balik
tersebut sebagai materi untuk menyesuaikan strategi produk.
5 Strategi Menjual Makanan Free Gluten untuk
Pola Hidup Sehat!
Peluang Bisnis Makanan Free Gluten
Berikut adalah beberapa peluang yang dapat dieksplorasi dalam bisnis ini:

1. Pengembangan Produk Inovatif


Peluang bisnis utama dalam makanan bebas gluten adalah pengembangan produk inovatif
yang lezat dan sehat.

Anda dapat menciptakan berbagai macam makanan, mulai dari roti, kue, camilan, pasta, dan
hidangan utama yang bebas gluten.

Berinovasi dalam rasa, tekstur, dan presentasi produk dapat membantu Anda menarik
perhatian konsumen yang mencari alternatif yang menarik dan enak.

2. Kantin Sekolah dan Kantor


Salah satu pasar yang memiliki potensi besar adalah penyediaan makanan bebas gluten di
kantin sekolah dan kantor.

Banyak anak-anak dan orang dewasa yang memiliki sensitivitas gluten, dan mereka sering
kesulitan menemukan makanan yang aman untuk dikonsumsi di luar rumah.

Menyediakan opsi makanan bebas gluten di kantin dapat memenuhi kebutuhan ini dan juga
membuka peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat diet gluten-free.
3. Restoran dan Kafe Khusus Bebas Gluten
Membuka restoran atau kafe khusus yang menawarkan menu bebas gluten dapat menjadi
langkah yang menarik.

Konsep ini tidak hanya akan menarik bagi mereka yang harus menghindari gluten, tetapi juga
bagi semua orang yang ingin menjalani gaya hidup sehat.

Menyediakan makanan bebas gluten dengan cita rasa dan kualitas yang tinggi akan
memberikan nilai tambah kepada bisnis Anda.

4. Pemesanan Online
Bisnis makanan bebas gluten juga dapat dijalankan secara online.

Anda dapat membuka toko online atau platform pemesanan untuk menjual produk-produk
bebas gluten Anda kepada konsumen di berbagai lokasi.

Penyediaan informasi yang jelas mengenai bahan-bahan dan proses pembuatan dapat
memberikan kepercayaan kepada konsumen yang ingin memastikan bahwa produk tersebut
benar-benar bebas gluten.

5. Bahan Baku dan Mix Bebas Gluten


Tidak hanya menjual produk jadi, Anda juga dapat mempertimbangkan menjual bahan baku
dan mix bebas gluten kepada konsumen yang ingin memasak makanan sendiri di rumah.

Ini dapat melibatkan penjualan tepung bebas gluten, aditif, bumbu, dan lainnya.

Memberikan panduan dan resep kepada konsumen dapat membantu mereka menghasilkan
makanan bebas gluten yang lezat dan sehat.

6. Edukasi dan Konsultasi


Selain menjual makanan, Anda juga dapat menawarkan layanan edukasi dan konsultasi
mengenai diet bebas gluten.

Banyak orang yang masih belum paham sepenuhnya tentang gluten dan dampaknya pada
kesehatan.

Anda dapat menyediakan informasi, tips, dan saran kepada mereka yang ingin memulai atau
menjalani diet bebas gluten.

7. Produk Turunan Bebas Gluten


Selain makanan utama, Anda juga dapat menjual produk turunan bebas gluten seperti saus,
dressing, cemilan, dan lain-lain yang dapat melengkapi hidangan sehari-hari konsumen.

Produk ini dapat menjadi pelengkap yang praktis bagi mereka yang ingin mengonsumsi
makanan bebas gluten tanpa harus memasak dari nol.

Baca Juga: Panduan Lengkap Memulai Bisnis Chicken Katsu bagi Pemula!
Tantangan dalam Bisnis Makanan Bebas Gluten
Meskipun peluang bisnis makanan bebas gluten menjanjikan, tetapi ada beberapa tantangan
yang perlu diatasi, termasuk:

1. Kontaminasi Silang
Memastikan bahwa produk bebas gluten benar-benar tidak terkontaminasi gluten adalah hal
yang penting, terutama bagi mereka yang memiliki alergi berat terhadap gluten.

2. Biaya Bahan Baku


Beberapa bahan pengganti gluten dapat lebih mahal daripada bahan yang mengandung
gluten, sehingga biaya produksi dapat menjadi lebih tinggi.

3. Persaingan
Karena popularitasnya, bisnis makanan bebas gluten telah menarik banyak pesaing.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki poin unik yang membedakan produk Anda dari yang
lain.

4. Pendidikan Konsumen
Banyak konsumen masih perlu edukasi tentang apa itu gluten dan mengapa diet bebas gluten
penting.

Menyediakan informasi yang akurat dan mendidik dapat membantu mengatasi hambatan ini.

Baca Juga: Peluang Bisnis Sushi Rumahan: Keuntungannya Luar Biasa!

5 Strategi untuk Menjual Makanan Bebas Gluten


Jika Anda berencana untuk memasuki bisnis makanan dan ingin mengambil bagian dalam
tren pola hidup sehat ini, berikut adalah 5 strategi untuk menjual makanan bebas gluten:

1. Pahami Pasar Anda


Sebelum memulai bisnis makanan bebas gluten, penting untuk memahami pasar Anda. Siapa
target konsumen Anda? Apakah mereka penderita celiac, yang tidak boleh mengkonsumsi
gluten sama sekali, atau mereka yang mencari pilihan makanan sehat?

Dengan memahami audiens Anda, Anda dapat mengembangkan produk dan strategi
pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

2. Kualitas Bahan Baku


Kualitas bahan baku memiliki peran penting dalam makanan bebas gluten.

Pastikan Anda memilih bahan-bahan berkualitas tinggi yang bebas dari kontaminasi gluten.

Bahan-bahan segar dan alami tidak hanya akan memberikan rasa yang lebih baik pada
makanan Anda, tetapi juga akan menarik pelanggan yang mencari makanan sehat dan alami.

3. Inovasi dalam Rasa dan Kreativitas


Membuat makanan bebas gluten yang lezat dan menarik memerlukan inovasi dalam rasa dan
kreativitas.
Cobalah berbagai resep untuk menghasilkan makanan yang tidak hanya bebas gluten, tetapi
juga memikat lidah pelanggan Anda.

Anda dapat mengembangkan berbagai variasi roti, kue, camilan, dan hidangan utama yang
enak dan sehat.

4. Label yang Jelas


Label yang jelas dan akurat adalah kunci dalam bisnis makanan bebas gluten.

Pastikan bahwa produk Anda diberi label dengan jelas sebagai "bebas gluten" agar konsumen
dengan sensitivitas gluten merasa percaya dan aman saat mengkonsumsi produk Anda.

Selain itu, cantumkan informasi mengenai bahan-bahan yang digunakan agar pelanggan
dapat membuat keputusan yang bijak berdasarkan kebutuhan diet mereka.

5. Pemasaran yang Efektif


Strategi pemasaran yang efektif akan membantu produk Anda dikenal oleh calon konsumen.

Gunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang makanan Anda, ceritakan kisah di
balik bisnis Anda, dan tunjukkan bagaimana makanan bebas gluten dapat menjadi bagian dari
gaya hidup sehat.

Kolaborasi dengan influencer atau ahli gizi juga bisa meningkatkan visibilitas produk Anda.

Dalam menghadapi permintaan yang terus berkembang untuk makanan bebas gluten dalam
rangka pola hidup sehat, bisnis ini memiliki potensi yang cerah.

Dengan memahami pasar, fokus pada kualitas bahan baku, berinovasi dalam rasa, memberi
label yang jelas, serta melakukan pemasaran yang efektif, Anda dapat mengambil bagian
dalam tren ini dan membangun bisnis yang sukses dalam menjual makanan bebas gluten
untuk pola hidup sehat.

Kesimpulan
Bisnis makanan bebas gluten memiliki potensi besar dalam era pola hidup sehat yang
semakin berkembang.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang pasar, fokus pada inovasi produk, layanan
kualitas tinggi, pemasaran yang efektif, dan solusi bagi tantangan yang muncul, Anda dapat
menciptakan bisnis yang sukses dan memenuhi kebutuhan konsumen yang mencari pilihan
makanan bebas gluten yang lezat dan bermanfaat bagi kesehatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai