Anda di halaman 1dari 12

Kajian islam tentang

Radikalisme dan
Terorisme
Kelompok 4
Nama Anggota:
1. Anthon Herdiansyah (180910200039)
2. Bella Nadia Fa’izah (220110200083)
3. Dini Nur Hasanah (180210200048)
4. Galang Eka Purnama (110110200144)
5. Mahda Afiah (270110200091)
6. Mahesa Rendra Darmawan (150510200214)
7. Tegar Imam Ibrahim Pamungkas (120204200014)
Pengertian Radikalisme

Radikalisme berasal dari bahasa latin radix yang berarti akar.


Maksudnya adalah berpikir secara mendalam terhadap sesuatu
sampai ke akar-akarnya. Paham ini menginginkan perubahan
secara total terhadap suatu kondisi atau semua aspek
kehidupan.

Orang-orang yang menganut paham radikalisme menginginkan


terbentuknya negara islam dengan model tatanan yang
berbasiskan nila-nilai ajaran islam fundamental seperti Al-Quran,
hadist, dan kehidupan sahabat nabi. Contoh salah satu gerakan
ini adalah ISIS (Islamic State in Iraq and Syria)
Pengertian Terorisme

Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, bisa saja


kekerasan terjadi tanpa terror, tetapi tidak ada teror
tanpa kekerasan. Korban tindakan terorisme seringkali
adalah orang yang tidak bersalah. Kaum teroris
bermaksud ingin menciptakan sensasi agar masyarakat
luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan.
Bagaimana Radikalisme dan Terorisme dalam Islam?
Radikalisme dalam Bahasa Arab adalah “syiddah at-tanatu” artinya yaitu
keras, ekslusif, berpikiran sempit serta memonopoli kebenaran.

Terorisme dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah Al-irhab yang artinya
teror berarti menimbulkan rasa takut terhadap seseorang, dan irhabi yang
artinya teroris berarti pelaku yang membuat seseorang ketakutan.
Radikalisme dan Terorisme dalam pandangan Islam
Radikalisme dan Terorisme dalam pandangan islam adalah perbuatan yang salah dan
fatal yang disebabkan oleh salah pemahaman yang terjadi diakibatkan oleh oknum yang
mengatasnamakan islam.

Allah SWT telah menyempurnakan ajaran Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat
terbaik yang akan menjadi saksi atas umat yang lain, seperti dijelaskan dalam firman
Allah Azza wa Jalla.

َ ‫عل َى الن ّ َِاس َويَك‬ ُ


‫يدا‬
ً ‫عل َيْك ُْم َش ِه‬ ُ ‫الر ُس‬
َ ‫ول‬ َّ ‫ُون‬ َ ‫َوك َ َٰذلِ َك َج َعلْنَاك ُْم أ َّم ًة َو َس ًطا لِتَك ُونُوا ُش َه َد‬
َ ‫اء‬
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil (terbaik) dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu [Al-Baqarah/2:143]
Dari kalimat ummatan wasathan (umat yang adil atau pertengahan) tampak jelas bahwa
umat Islam dilarang melampaui batasan yang telah ditetapkan syariat, baik dalam
keyakinan maupun amalan. Sikap melampaui batas tidak akan membuahkan hasil yang
baik dalam semua urusan, apalagi dalam urusan agama. Bahkan syariat melarang sikap
ini dalam beberapa ayat al-Qur`ân, diantaranya firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala :

ِ َ‫يَا أ َ ْه َل ال ْ ِكت‬
‫ابل َا تَ ْغل ُوا ِفي ِدي ِنك ُْم‬
Wahai ahli Kitab, janganlah kalian bertindak melewati batas (ghuluw) dalam agama kalian
[An-Nisâ’/4: 171]
bertindak melewati batas (ghuluw) yang dimaksud dari ayat di slide sebelumnya adalah
melewati batas akal dan perintah agama islam itu sendiri, contoh nya adalah kaum
nasharanashara atau nashrani pada zaman setelah nabi isa wafat. mereka melewati
batas dengan menjadikan Isa A.S. menempati posisi ketuhanan dikarenakan sifat ghuluw.
Kesimpulan
Islam memandang Radikalisme dan Terorisme
sebagai suatu yang salah dan fatal disebabkan
oleh salah pemahaman dan peristiwa-peristiwa
yang terjadi diakibatkan oleh oknum organisasi
teroris yang mengatas namakan islam. Dan hal
tersebut termasuk kedalam tindakan
melampaui batas yang dilarang oleh Allah SWT.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai