Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN PROSPEK

PENGEMBANGAN TANAMAN CABAI MERAH


KERITING DI DATARAN RENDAH KOTA MAKASSAR
(Capsicum Annum L.)

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAGIL DERMAWAN TUKIMIN

NIM : 20011014014

PRODI : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabai merah keriting (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis cabai
yang mempunyai daya adaptasi tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang
baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, di lahan sawah maupun lahan tegalan.
Cabai merah keriting merupakan salah satu komoditas yang sangat komersil pada
pertanian hortikultura. Cabai merah keriting dibudidayakan oleh banyak petani
karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan dan
menjadi salah satu bumbu masak yang wajib ada. Harga cabai merah keriting di
pasaran juga cukup stabil jika di bandingkan dengan cabai rawit yang sangat
fluktiatif.
Kebutuhan akan cabai merah keriting terus meningkat setiap tahun sejalan
dengan meningkatnya jumlah penduduk, selain itu perkembangan industri pangan
yang membutuhkan bahan baku cabai merah keriting semakin banyak yang akan
menyebabkan permintaan terhadap cabai merah keriting mengalami peningkatan.
Peningkatan permintaan terhadap cabai merah keriting yang semakin tinggi di
pasaran tidak di imbangi dengan peningkatan produksi yang signifikan. Peningkatan
produksi cabai merah keriting dapat di lakukan dengan memaksimalkan input atau
masukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting anatara lain
luas lahan, tenaga kerja, jumlah bibit, pupuk kimia dan pupuk kandang.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimanakah cara menengembangkan cabai merah keriting di dataran
rendah kota makassar?
1.3 Hipotesis
Hipotesa penelitian ini adalah, untuk melihat perkembangan ketika tanaman
cabai merah di datanam di dataran rendah, untuk melihat proses pertumbuhan yang
terjadi sehingga dapat menghasilkan buah yang baik tidak bed ajauh dengan yang
ditanam di daerah dataran tinggi.
1.4 Tujuan dan Mamfaat
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan proses
pengembangan cabai merah keriting di dataran rendah kota makassar.
2. Mamfaat
Mamfaat yang kita ambil adalah kita dapat bisa membuktikan bahwa cabai merah
dapat tumbuh dengan baik didataran rendah seperti kota makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Botani Tanaman Tomat
Sistematis tanaman cabai merah keriting dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub Divisi : Angiospermae
Divisi : Spermatophyte
Kelas : Monocotyledonae
Sub Kelas : Sympetale
Genus : Capsicum
Family : Solaneceae
Spesies :Capsicum Annuum L.
B. Morfologi Tanaman Cabai Merah Keriting
1. Akar
Tanaman cabai merah keriting tumbuh menyebar dalam tanah terutama akar
cabang dan akar rambut bagian ujung akarnya hanya mampu menembus tanah sampai
kedalaman 25-30 cm. Oleh karena itu penggemburan tanah dilakukan sampai
kedalaman tersebut agar perkembangan akar lebih sempurna.
2. Batang
Batang cabai merah keriting tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu.
Pada ketinggian batang tertentu akan berbentuk huruf ‘’Y’’. batangnya berbentuk
silindris , berukuran diameter kecil dengan tajuk daun lebar dan buah cabai yang
lebar.
3. Daun
Daun cabai berbentuk longjong yang berukura panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm
dan di bagian pangkal pangkal ujung daun meruncing. Pada permukaan daun bagian
atas berwarna hijau tua, sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda. Panjang
tangkai daunnya berkisar 2-4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang
daunnya berbentuk menyirip.
4. Bunga
Bunga cabai termaksuk berkelamin dua, karena pada satu bunga cabai
tersusun dari tangkai bunga yang berukuran panjang berkisar 1-2 cm, kelopak bunga,
mahkota bunga dan alat kelamin yang meliputi kepala sari dan kepala putik. Mahkota
bunganya berwarna putih dan akan mengalami rontok bila buah mulai terbentuk.
Jumlah mahkota bunga bervariasi antara 5-6 kelopak bunga. Kepala putik berwana
kuning kehijaun dan tangkai kepala putiknya berwarnah putih, panjangnya berkisar
0,5 cm. sedangkan kepala sari yang telah masak berwara biru sampai ungu. Tangkai
sarinya berwarna putih,panjnagnya 0,5 cm. letak bunganya berada ada posisi
menggatung, berukuran panjang antara 1-1,5 cm, lebarnya berkisar 0,5 cm dan warna
bunga tampak menarik.
5. Buah
Buah cabai merah keriting biasanya muncul dari percabangan atau ketiak daun
dengan posisi buah menggatung. Berat cabai merah keriting berkisar 10-30 gram.
Buah cabai merah keriting muda berwana hijau, berangsur-angsur berubah menjadi
merah mneyala setelah buahnya tua.
C. Teknik Budidaya Tanaman Cabai Merah Keriting
1. Syarat Tumbuh
Tanaman cabai merah keritimg ini dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi
maupun rendah dengan intesitas cahaya penuh. Tanaman cabe keritng ini sama
seperti jenis cabe lainnya, tidak tahan dengan curah hujan yang terus menerus atau
genangan air. Akibat dari siraman air hujan yang terus menerus ini dapat
menyebabkan kerontokannya bunga tanaman cabe keriting, sehingga tidak dapat
berkembang menjadi buah. Selain itu, tanah yang terlalu becek atau tergenang dapat
menyebabkan batang tanaman cabe keriting menjadi mudah busuk.
2. Penyiapan Lahan Bercocok Tanam
Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula
untuk tanaman cabai.  Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi,
cabai menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan bahan organik dan tidak
mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. 
Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5,5-6,8 karena pada pH di bawah 5,5 atau
di atas 6,8 hanya akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Tanah setelah
diolah lalu dibuat bedengan.  Ukuran bedengan itu bermacam-macam ada yang lebar
90 cm, 100 cm, 125 cm, 150 cm atau 200 cm, jika akan diberi mulsa plastik hitam
perak selebar 120 cm.  Bedengan sebaiknya tidak diinjak-injak karena akan jadi padat
atau plastik bisa sobek.  Mengenai panjang bedengan, bisa sekitar 5-15 m, tergantung
keadaan lahan.  Bedengan terlalu panjang dapat terlalu sulit jika akan merawat
bedengan berikutnya, sehingga harus meloncat atau menginjak bedengan.
Lahan yang akan ditanami cabai harus dipersiapkan dengan baik sehingga
tercipta kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman.  Persiapan
penanaman cabai meliputi : pembersihan lahan, pengolahan tanah, pembuatan
bedengan dan parit-parit, pengapuran, pemupukan dasar, sterilisasi tanah dan
pemasangan mulsa plastik hitam perak. Pada lahan tegalan tanahnya perlu dibajak
lebih dahulu, baru kemudian dicangkuli.  Kalau tanah sudah gembur kemudian dibuat
bedengan atau petakan.  Selain itu pada lahan tegalan perlu dibuatkan saluran air
untuk pembuangan air yang berlebih.
3. Penanaman tanaman cabai merah keriting
Pada waktu pengambilan semai dari persemaian lapangan atau persemaian
kotak memakai solet dengan cara menusukkan solet miring ke bawah akar tunggang
sehingga tidak merusak perakaran. Kemudian solet diangkat ke atas sehingga semai
akan terangkat ke atas. Pada waktu menanam semai ini diusahakan agar akar
tunggang jangan sampai membengkok. Tempat yang akan ditanami semai dibuat
lubang sedalam panjang akar tunggang. Setelah ditanam segera disiram dan diberi
penutup gedebog lalu daun-daunan supaya tidak layu.
4. Cara Budidaya Tanaman Cabe Keriting
Selain di lahan terbuka, Anda juga bisa menanam tanaman cabe keriting ini di
pot/polibag.  Selain lebih praktis dan menghemat tempat/lahan pertanian, Anda juga
bisa melakukannya di sekitar rumah.  Berikut ini cara budidaya tanaman cabe keriting
di lahan terbuka:
 Pembibitan
Pembibitan tanaman cabe keriting ini bisa dilakukan pada media pembibitan
sendiri.  Media ini terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang yang
dihaluskan dan diletakkan di tempat yang teduh atau diberi naungan agar jauh
dari siraman air hujan secara langsung. Untuk memudahkan saat pemindahan
bibit tanaman cabe keriting ini ke lahan tanam, sebaiknya pembibitan
dilakukan di dalam polibag kecil.  Selama masa pembibitan, lakukan
penyiraman secara teratur pagi atau sore hari.
 Penanaman
Penanaman tanaman cabe keriting ini bisa dimulai ketika bibit sudah
mencapai panjang sekitar 2 sampai 5 cm atau sekitar dua minggu dari masa
pembibitan.  Saat memindahkan tanaman cabe keriting ini ke lahan terbuka,
usahakanlah akar tanaman tidak rusak dan masuk ke dalam lubang tanam. 
Buatlah jarak tanam sekitar 70cmx70cm atau lebih, karena kanopi daun
tanaman cabe keriting ini yang besar dengan batang dan cabang.
 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman cabe keriting ini sama seperti tanaman cabe lainnya,
yaitu penyiraman yang teratur, pemberian pupuk tambahan, pemasangan
bambu penyangga atau turus/ajir, penyemprotan hama dan pemasangan mulsa
plastik untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit dari dalam tanah.
 Panen
Panen tanaman cabe keriting ini dilakukan pada masa 3 bulan setelah tanam
atau sekitar 70 hari setelah tanam.  Panen dapat dilakukan lebih dari satu kali
mengingat tingkat kematangan tiap buahnya berbeda-beda dalam satu pohon
tanaman cabe keriting ini.
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa budidaya
tanaman cabai merah keriting pada dataran rendah maupun tinggi sangat bisa
dilakukan. Oleh karena itu para petani bisa membudidayakannya, dan juga bisa
memasarkan hasilnya.
B. saran
Dengan adannya pembahasan ini diharapkan petani dan masyarakat bisa
menerapakan metode-metode bercocok tanam tanaman dengan hasil pembahasan
yang sudah dijeaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. A. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah


keriting. Mimbar Agribisnis, 261-268.
BPS Yogyakarta. (2019). Indikator Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: BPS Yogyakarta.
Hortikultura, P. (n.d.). Budidaya Tanaman Cabai Merah keriting. Retrieved from
Puslitbang Hortikultura:http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-
detail47.html.
Kementerian Pertanian, I. (2019). Buletin Konsumsi Pangan. Jakarta: Kementerian
Pertanian.
Prastacos, G. P. (1980). Allocation of a Perishable Product Inventory. Institute for
Operation Research and the Management Sciences, 95-107.

Anda mungkin juga menyukai