Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PUPUK TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


TANAMAN

KELOMPOK 3
ALMADINNA JASMINE
ARRAFI MAULANA
AYU RISMAWATI
JONATHAN FIDE MULYA
SAFIRA PUTRI SUMANDA
WITA PURNAMA SARI
YESSICA MILENIA

XII MIPA 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan manfaat baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang hijau merupakan tumbuhan yang banyak ditemui di Indonesia. Selain
Karena banyak digemari dan mudah ditanam tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia,
kacang hijau juga merupakan komoditas potensial ang memiliki kelebihan baik dari sei
agronomis maupun ekonomis. Indonesia merupakan penghasil kacang hiijau terbesar ke
empat di dunia setelah India, Thailamd, dan Cina, dengan luas panen sekitar
300.000ha/tahun.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Karena sangat pentingnya kcang hijau,
kebutuhan akan kacang hijau pun terus meningkat. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan kacang hijau di Indonesia, tentunya peningkatan kuantitasnya pun sangat
diharapkan. Maka dari itu, dibutuhkan inovasi-inovasi baru dlam penanaman kacang
hijau agar menghasilkan bibit unggul yang sesuai dengan selera Indonesia.
Dalam laporan hasil penelitian ini, penulis akan menjelaskan pengaruh aneka
jenis media tanam, yakni pupuk organik,dan pupuk nonorganik terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dan menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk organik,nonorganik,dan kapas terhadap
pertumbuhan kacang hijau?
B. Apakah jenis media tanam yang sesuai dan tidak sesuai terhadap pertumbuhan kacang
hijau?

1.3 Hipotesis
1. Hipotesis Alternatif
A. Jika kacang hijau B diberi pupuk kandang dan kacang hijau C diberi pupuk NPK,
maka kacang hijau B tumbuh lebih lambat dibandingkan kacang hijau C, Karena
kemungkinan pupuk kompos terbuat dari bahan alami yang biasanya prosesnya lebih
lambat
B. Jika kacang hijau B diberi pupuk kandang dan kacang hijau C diberi pupuk NPK,
maka kacang hijau B akan tumbuh hijau dan segar, sedangkan kacang hijau C lambat
laun akan layu Karena pupuk NPK terbuat dari bahan kimia yang tidak baik untuk
tanaman.

2
2. Hipotesis Nol
a. Tidak ada perbedaan antara kacang hijau A dengan kacang hijau B dalam gerakan
batang, Karena batangnya sama-sama menuju arah sumber datangnya cahaya
(Fototropisme)
b. Tidak ada pengaruh antara kecambah A dan kacang hijau B terhadap kondisi tanah,
tanah dari kedua kecambah tetap subur.
1.4 Tujuan
a. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap kacang hijau.
b. Mengetahui jenis pupuk yang sesuai dan tidak sesuai terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.5 Manfaat
a. Dapat mengetahui, mempelajari, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hai pengaruh
pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap kacang hijau.
b. Dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang jenis-jenis pupuk yang sesuai dan
tidak sesuai terhadap pertumbuhan kacang hijau.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


1. Perkecambahan
Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses
metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Perkecambahan diawali
dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti
"minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara
(dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-
sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.Kacang hijau biasanya
berkecambah dalam waktu empat sampai lima hari. Namun, tingkat aktual perkecambahan
bervariasi sesuai dengan jumlah kelembaban diperkenalkan selama tahap perkecambahan.
2. Pasca-Perkecambahan
Tahap berikutnya tahap pertumbuhan kacang hijau yang banyak dipanen sebagai
tauge dimana benih terpecah-pecah dan akar tumbuh lembut keputih-putihan. Jika kacang tidak
dipanen setelah pertumbuhan awal, kacang hijau mengembangkan sistem akar, dan sebagai
tanaman terus siklus pertumbuhannya, sebuah tunas batang hijau naik dari tanah. Batang ini
biasanya berisi dua daun.
3. Pematangan
Setelah 60 hari, tanaman kacang hijau dapat mencapai hingga 30 inci tinggi dan
mengandung beberapa cabang dengan polong. Polong matang bervariasi dalam warna dari hitam
menjadi coklat kekuningan, dan biji aktual bervariasi dari kuning, hitam ke hijau. Sementara
sebagian besar polong berubah menjadi warna gelap, beberapa polong tetap hijau.

2.2 Kacang hijau


Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
kacang hijau merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada
kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.

4
2.3 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman
Tanaman kacang-kacangan biasanya tidak tanggap terhadap pupuk nitrogen (N),
terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada bakteri bintil akar yang aktif. Hal ini
disebabkan karena kacang-kacangan pada umumnya dapat mengikat N dari udara bebas dengan
menggunakan bintil akar. Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul
sehingga perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum aktif mengikat N dari
udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha. Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium
(K) memerlukan pemupukan lengkap dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi.
Pupuk ini di berikan pada saat tanam mengingat umur kacang hijau yang relative
pendek. Pemupukan tanaman kacang hijau dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
pupuk disebar dan di campur dalam tanah dengan baik sebelum tanam atau pupuk diletakkan
sedalam biji yang ditanam dengan jarak antara 3-5 cm dari biji tadi.
Penempatan pupuk dalam tanah dapat mempengaruhi perkecambahan benih,
pertumbuhan tanaman, dan efisiensi penggunaan pupuk oleh tanaman. Pemberian pupuk secara
local pada sisi dan bawah benih dengan jarak dan kedalaman tertentu merupakan cara yang
paling efisien dari pada diberikan dengan cara disebar. Perlu dijaga agar pupuk yang diberikan
tidak kontak langsung dengan benih karena dapat mengakibatkan kerusakan benih dan
menghambat perkecambahan. Pemberian pupuk pada jalur tempat benih sedalam 5 cm kemudian
ditutup dengan tanah sampai rata.

2.4 Aneka Jenis Pupuk


1. Pupuk Kandang
Pupuk kandang ialah zat organik yang digunakan sebagi pupuk organik dalam
pertanian yang berperan dalam kesuburan tanah dengan menambahkan zat nutrien, seperti
nitrogen yang ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup dari
jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan tanah. Dalam
pengelolaan tanah, pupuk kandang dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yakni pupuk
hewan,kompos, dan pupuk hijau.
2. Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung
unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu
pertumbuhan tanaman. Yaitu Nitrogen membantu pertumbuhan vegetatif , terutama daun. Fosfor
membantu pertumbuhan akar dan tunas. Kalium membantu pembungaan dan pembuahan.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek dari penelitian ini adalah biji kacang hijau.

3.2 Populasi Penelitian


Populasi dari penelitian ini adalah 9 biji kacang hijau.

3.3 Sampel Penelitian


Sampel dari penelitian ini adalah 3 biji kacang hijau.

3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada :
 Waktu : Kamis, 13 Agustus 2017
 Lokasi : Di halaman rumah

3.5 Alat dan Bahan yang Digunakan


- 3 buah gelas aqua bekas
- Sendok teh
- 12 butir biji kacang hijau
- 6 helai kapas
- 1 sdm pupuk NPK
- 1 sdm pupuk Kandang
- Air secukupnya
- Label
- Penggaris
- Alat tulis

6
3.6 Metode kerja
1. Bersihkan gelas aqua dari kotoran dengan air.
2. Buatlah label A, B, C pada masing-masing gelas aqua.
3. Letakkan dua helai kapas pada masing-masing gelas aqua yang telah siap.
4. Basahi kapas dengan air secukupnya.
5. Tambahakan empat butir kacang hijau pada masing-masing gelas.
6. Tambahkan satu sendok teh pupuk dengan ketentuan:
· A ® tanpa pupuk
· B ® pupuk kandang
· C ® pupuk NPK
7. Basahi lagi gelas dengan air secukupnya.
8. Letakkan gelas di tempat yang cukup terkena sinar matahari.

3.7 Unit Percobaan


- Ditumbuhkan pada gelas aqua dengan media kapas tanpa diberi pupuk
- Ditumbuhkan pada gelas aqua dengan media kapas dan diberi pupuk kandang
- Ditumbuhkan pada gelas aqua media kapas dan diberi pupuk NPK

3.8 Rancangan Percobaan


- Kelompok perlakuan A ® kacang hijau menggunakan kapas
- Kelompok perlakuan B ® kacang hijau + 1 sdt pupuk kandang
- Kelompok perlakuan C ® kacang hijau + 1 sdt pupuk NPK

7
3.9 Variabel Penelitian
3.9.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau yang mempengaruhi, yaitu faktor-faktor
yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara
fenomena yang diobservasi atau diamati. Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian
ini adalah aneka jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian (Pupuk kandang dan Pupuk NPK).
3.9.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya
pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, tidak muncul, berubah sesuai dengan yang
diperkenalkan peneliti. Adapun yang merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah
kecepatan pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3.9.3 Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi atau yang di identifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali atau
variabel terkontrol adalah variabel yang di usahakan untuk di netralisasi peneliti. Adapun yang
merupakan variabel bebas pada penelitian ini adalah kacang hijau, air, sinar matahari, kapas,
gelas aqua, lokasi penelitian, suhu, kelembapan.

8
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan


Kacang Hijau
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Kebetulan, jenis pupuk organik yang
digunakan pada percobaan kali ini yaitu pupuk kandang. Pupuk kandang adalah jenis pupuk
organik yang berasal dari kotoran hewan. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa
berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.
Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik dengan
meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Pada percobaan kali ini, juga
digunakan pupuk anorganik dengan jenis pupuk NPK. Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang
berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan kacang
hijau dapat dilihat melalui tabel hasil percobaan berikut :

A. Data Tanaman Media Organik


A. Organik

Data Tumbuhan 1 Tumbuhan 2 Tumbuhan 3 Tumbuhan 4 Rata-Rata


Hari-1 0 0 0 0 0
Hari-2 1,2 1,15 0,8 0,6 0,94
Hari-3 2,2 0 0,9 0,7 0,95
Hari-4 7 0 1,8 0,9 2,43
Hari-5 7 0 2,9 2,6 3,13
Rata-Rata Pertambahan Panjang Tumbuhan 3,48 0,23 1,28 0,96

9
10
4
3 Tumbuhan 3-Organik
2
1
Tumbuhan 3
0
1 2 3 4 5

Tumbuhan 4-Organik
3
2.5
2 Tumbuhan 4
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5

11
B. Data Tanaman Media NonOrganik
B. Non-Organik

Data Tumbuhan 1 Tumbuhan 2 Tumbuhan 3 Tumbuhan 4 Rata-Rata Seluruh Tumbuhan Perhari


Hari-1 0 0 0 0 0
Hari-2 2,58 2 0,1 0,5 1,30
Hari-3 3,7 2,7 0 0,9 1,83
Hari-4 10,5 7 0 0 4,38
Hari-5 11 7 0 0 4,5
Rata-Rata Pertambahan Panjang Tumbuhan 5,56 3,74 0,02 0,28

12
13
C. Data Tanaman Media Kapas
C. Kapas

Data Tumbuhan 1 Tumbuhan 2 Tumbuhan 3 Tumbuhan 4 Rata-Rata Seluruh Tumbuhan Perhari


Hari-1 0 0 0 0 0
Hari-2 0,1 0,1 0,1 0,1 0,10
Hari-3 1,3 0,9 0,9 0 0,78
Hari-4 1,3 0,9 0,9 0 0,78
Hari-5 2,7 1,8 2 0 1,63
Rata-Rata Pertambahan Panjang Tumbuhan 1,08 0,74 0,78 0,02

14
4.2 Pembahasan:

Dari tabel hasil pengamatan di atas, dapat diketahui bahwa pupuk yang paling sesuai
untuk pertumbuhan kacang hijau adalah pupuk kandang, karena kacang hijau B mengalami
pertumbuhan paling cepat dan tumbuh subur dan segar. Sedangkan pupuk yang tidak sesuai
untuk pertumbuhan kacang hijau adalah pupuk NPK karena pertumbuhannya lambat atau
bahkan tidak ada pertumbuhan.

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian kami , dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemberian jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau. Terbukti dari data
yang diperoleh, rata-rata tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada gelas
yang memakai pupuk kandang, kemudian tanpa pupuk dan memakai pupuk
NPK.
2. Usia tanda-tanda perkembangan tanaman kacang hijau yang paling cepat
terdapat pada gelas yang tidak diberi pupuk dan diberi pupuk kandang,
sedangkan yang paling lambat terdapat pada gelas yang diberi pupuk NPK.
Sehingga pupuk yang paling sesuai untuk pertumbuhan kacang hijau adalah
pupuk kandang.

5.2 Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

5.3 Daftar Pustaka


http://celinedisto.blogspot.co.id/2015/08/warahmatullahi-wabarakatuh-halo-boys.html
http://mohamad-juliantoro.blogspot.co.id/2011/10/pengaruh-pupuk-terhadap-tanaman.html
https://id.scribd.com/doc/242504483/Laporan-Penelitian-Pengaruh-Pupuk-terhadap-
Pertumbuhan-Tanaman-Kacang-Hijau
http://sulut.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=387&Itemid=65

5.4 Lampiran - Lampiran.

16

Anda mungkin juga menyukai