Application Studies Paclobutrazol and some type Leaf Fertilizer on Growth and
Production Potato (Solanum tuberosum L.) Plain Medium
Olke Boyke Lengkong1
Dr. Ir. Edy F. Lengkong, MSi 2
. Ir. Diane Tiwow, MS 2
Ir. Jemmy Najoan, MS 2
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk Mengetahui pengaruh waktu pemberian Paclobutrazol dan pupuk
pelengkap cair pada pertumbuhan dan produksi tanaman kentang dataran menengah dan
Mengetahui adanya interaksi antara waktu pemberian Paclobutrazol dan jenis-jenis PPC.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2015 Penelitian ini
menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari : 6 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor A: waktu aplikasi paclobutrazol yaitu
A1 pada umur tanaman 30 hari dan A2 pada umur tanaman 45 hari. Sedangkan faktor B:
pupuk pelengkap cair yang terdiri atas B1:kristalon, B2:plant catalyst, B3:gandasil D.
Variabel yang diamati adalah Tinggi tanaman, Jumlah tunas, Jumlah daun,Produksi tanaman
sample dan Produksi perbedengan Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian
tentang Aplikasi paclobutrazol memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun, produksi tanaman sampel dan produksi kentang per bedeng sedangkan jumlah
tunas tidak berpengaruh nyata. Interaksi antara waktu Aplikasi paclobutrazol dan pupuk
pelengkap cair tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Kata kunci : C-organik, Fosfor, Kalium, Nitrogen, pH
Abstract
The study aims to know the effect of the timing of Paclobutrazol and complementary liquid
fertilizer on the growth and yield of potato plains of medium and knowing the interaction
between the timing of Paclobutrazol and other types of PPC. This research was conducted in
October 2013 to January 2015 This study used factorial experiment with a randomized block
design (RBD) consisting of: 6 combined treatment with 3 replications. Factor A: time
paclobutrazol application on the age of the plant, namely A1 and A2 on the 30-day plant age
45 days. Whereas factor B: complementary liquid fertilizer consisting of B1: kristalon, B2:
plant catalyst, B3: Gandasil D. Variables measured were plant height, amount of shoots,
number of leaves, plant production and production samples perbedengan results showed that
the results of research on Applications paclobutrazol significant effect on plant height,
number of leaves, plant production and production samples of potatoes per plot and the
number of shoots not significant. Interaction between the time of application of paclobutrazol
and complementary liquid fertilizer does not give real influence.
Keywords: organic C, Phosphorus, Potassium, Nitrogen, pH
1)
Students Agroecotechnology / Aquaculture farming Faculty of Agriculture, University of
Sam Ratulangi.
2)
Agricultural cultivation Lecturer Department of Agriculture Faculty, University of Sam
Ratulangi.
PENDAHULUAN kurang bermutu dan teknik bercocok
tanam yang kurang baik. (Asandhi dan
Latar Belakang Suryadi 1982, Subhan, 1992).
Tanaman kentang (Solanum Umumnya tanaman kentang
tuberosum L.) adalah tanaman dari suku hanya cocok ditanam di pengunungan akan
Solanaceae yang memiliki umbi batang tetapi sekarang ini tanaman kentang dapat
yang dapat dimakan. Kentang bukan di tanam di dataran menengah (400 – 800
merupakan tanaman asli Indonesia, akan meter dpl). Oleh sebab itu sejak tahun
tetapi berasal dari Amerika Selatan dan 2009 Kementerian Pertanian melalui
Amerika Tengah, terutama Peru, Ekuador, Direktorat Jenderal Hortikultura mulai
Bolivia, dan Cile. Penyebarannya ke mengembangkan tanaman kentang dataran
berbagai Negara di dunia terjadi menengah sebagai antisipasi semakin
pertengahan abad ke -16. Di Indonesia, terbatasnya lahan-lahan pengembangan
kentang pertama kali ditemukan pada kentang di dataran tinggi. Selain itu juga
tahun 1794 di daerah Cisarua dan Cimahi. untuk menekan kerusakan lingkungan di
Kentang mempunyai banyak manfaat, baik daerah dataran tinggi akibat pembukaan
dibidang kesehatan, maupun di bidang lahan baru untuk pertanian, akan
industri rumah tangga. Sebagai salah satu mengancam kelestarian lingkungan akibat
sumber terbesar karbohidrat, kentang dapat erosi dan sedimentasi yang terjadi di
digunakan sebagai menu alternatif bagi daerah pertanian dan pemukiman yang
yang melakukan program diet untuk terdapat dibagian lebih rendah.
menurunkan berat badan. Kentang Pertumbuhan dan produktifitas
mengandung karbohidrat dan kalori tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor
melebihi pada nasi dan gandum. Di bidang genetik dan kondisi lingkungan tempat
kesehatan, kentang merah baik digunakan dimana tanaman tersebut tumbuh. Untuk
sebagai pengobatan cattaral (penyakit mencapai produksi potensial maksimal
hidung yang menyebabkan hidung selalu yang mungkin dicapai oleh suatu varietas
beringus). diperlukan suatu kombinasi yang optimum
Kentang dapat tumbuh di dataran antara faktor-faktor lingkungan dan
tinggi atau di daerah pegunungan, dengan genetik dari tanaman tersebut. Faktor-
ketinggian sekitar 800-1.500 mdpl, dengan faktor lingkungan sering ketersediaannya
kisaran suhu udara antara 15-22OC. menjadi terbatas yaitu cahaya, kelembaban
Tanaman ini merupakan tanaman tanah dan unsur hara sehingga faktor-
semusim berbentuk perdu yang terdiri dari faktor lingkungan tersebut menjadi faktor
daun, batang, umbi, buah, dan bunga. pembatas pertumbuhan dan produksi
Kentang merupakan salah satu komoditas tanaman
sayuran yang mendapat prioritas dalam Sebagai salah satu faktor pembatas
proses produksinya karena dapat pertumbuhan, ketersediaan unsur hara
mendatangkan keuntungan bagi petani, bagi tanaman dapat dipenuhi melalui
memiliki peluang dalam pemasaran dan upaya pemupukan. Pupuk merupakan salah
ekspor. Terbatasnya lahan dataran tinggi satu sarana produksi yang sangat
dan dengan meningkatnya permintaan dibutuhkan untuk meningkatkan produksi
pasar kentang maka saat ini pengembangan pertanian. Pupuk dapat mensuplai
budidaya kentang dilakukan juga di kebutuhan tanaman akan nutrisi hara pada
dataran menengah. Di Indonesia Sampai lahan-lahan yang telah mengalami
saat ini produktivitas tanaman kentang defisiensi unsur hara sebagai akibat dari
masih rendah bila dibandingkan dengan sistem pengelolahan lahan yang tidak
negara asalnya. Rendahnya produktivitas memperhatikan dan memperbaiki.
ini sebagai akibat dari berbagai faktor Salah satu jenis pupuk yang banyak
antara lain, pemakaian umbi bibit yang digunakan pada tanaman hortikultura yaitu
pupuk pelengkap cair. Pemilihan Di Sulawesi Utara tersedia cukup
penggunaan pupuk ini adalah selain karena luas lahan dataran menengah yang sangat
memiliki kandungan unsur hara yang potensial untuk dijadikan lokasi
lengkap, juga aplikasi pupuk pelengkap penanaman kentang. Namun kajian
cair akan cepat direspon tanaman. Jenis- tentang budidaya kentang di dataran
jenis pupuk pelengkap cair yang ada saat menengah serta pemanfaatan zat pengatur
ini antara lain Bayfolan, Gandasil D dan B, tumbuh dan aplikasi pupuk pelengkap cair
Grow More, Plant Catalyst, Crystalon, masih sangat terbatas. Atas pertimbangan
Green Force. Aci, dll. hal-hal tersebut di atas maka penelitian ini
Selain pupuk, saat ini banyak dipandang penting untuk dilakukan.
digunakan zat pengatur tumbuh dalam
usaha budidaya tanaman. Zat pengatur
tumbuh adalah senyawa kimia yang Tujuan Penelitian
diberikan kepada tanaman dalam jumlah
1. Mengetahui pengaruh waktu
yang sedikit tapi dapat memberikan
pemberian Paclobutrazol dan pupuk
pengaruh fisiologis, biologis dan kimia
pelengkap cair pada pertumbuhan dan
dalam bentuk memacu atau menghambat
produksi tanaman kentang dataran
pertumbuhan tanaman.(Bangun et al.
menengah.
2000).
Paclobutrazol adalah salah satu zat 2. Mengetahui adanya interaksi antara
pengatur tumbuh yang sudah banyak waktu pemberian Paclobutrazol dan jenis-
digunakan untuk membantu pertumbuhan jenis PPC.
dan perkembangan tanaman.
Paclobutrazol merupakan bahan Manfaat Penelitian
penghambat pertumbuhan yang bekerja
pada bagian meristem dengan cara Dapat menjadi acuan untuk pengembangan
menghambat biosintesa geberelin, budidaya kentang di daerah dataran
sehingga terjadi penghambatan terhadap menengah yang ada di Sulawesi Utara.
perpanjangan sel (Berova, et.al., 2002). METODOLOGI PENELITIAN
Beberapa aplikasi paclobutrazol yang
sudah dilaporkan dan memberikan Tempat dan Waktu Penelitian
pengaruh yang positif pada tanaman antara Penelitian ini telah dilaksanakan 4 bulan di
lain pada pembungaan ubi kayu (Yuliadi, mulai dari bulan Oktober tahun 2013 –
2011); pertumbuhan stek kentang (Ani, Januari tahun 2014 di Tompaso II
2001); dan pematangan dan kualitas buah kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa
durian (Rushidah dan Razak, 2001). dengan ketingian 765 meter dari
Pengembangan kentang dataran permukaan laut.
menengah adalah salah satu upaya untuk Bahan dan Alat
memenuhi permintaan kentang yang terus Peralatan yang digunakan dalam
meningkat. Selain itu banyak daerah penelitian ini ialah:
pertanian dataran menengah yang sangat
potensial dikembangkan sebagai daerah 1.Cangkul
pengembangan kentang baru karena
kondisi agroklimatnya sangat menunjang. 2.Mistar
Kunci keberhasilan pengembangan 3.Tali rafia
kentang dataran menengah sangat
tergantung pada pemilihan varitas-varitas 4.Label
yang cocok serta tindakan-tindakan
agronomis yang dilakukan agar didapatkan 5.Alat tulis-menulis
produksi sebagaimana yang diharapkan.
Bahan yang digunakan dalam Sebelum benih ditanam, pada setiap lubang
penelitian ini ialah: tanaman diberikan pupuk kandang 50 gram
+ Furadan 2 gram dan pupuk NPK 5 gram.
1. Benih, benih kentang yang Benih yang telah berkecambah ± 2 cm
digunakan adalah varitas Red Pontiac yang diletakkan pada lubang tanaman dengan
telah berkecambah setinggi 2 cm. jarak 40 cm x 60 cm.
3. Perawatan Tanaman.
2. Pupuk, Pupuk yang digunakan
Perawatan dilakukan dengan
yaitu pupuk kandang, pupuk NPK, serta
melakukan penyiangan dan pembumbunan
pupuk pelengkap cair (Kristalon, Gandasil
sekaligus pemberian pupuk NPK pada
B, dan Plant Catalist)
umur 1 bulan sesudah tanam. Penyiangan
3. Zat pengatur tumbuh yaitu paclobutazol dan pembumbunan selanjutnya dilakukan
pada umur 2 bulan sesudah tanamn.
Metode Penelitian Penanggulangan hama dan penyakit
Penelitian ini menggunakan percobaan dilakukan bila dipandang perlu, yaitu kalau
faktorial dengan Rancangan Acak serangan hama dan penyakit dipandang
Kelompok (RAK) yang terdiri dari : 6 sudah mengganggu pertumbuhan dan
kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. perkembangan tanaman.
Faktor A: waktu aplikasi paclobutrazol 4. Aplikasi paclobutrazol dan PPC.
yaitu A1 pada umur tanaman 30 hari dan Penyemprotan Paclobutrazol
A2 pada umur tanaman 45 hari. dilakukan sesuai waktu aplikasi yaitu 30
Sedangkan faktor B: pupuk pelengkap cair HST dan 45 HST dengan dosis 500 ppm.
yang terdiri atas B1:kristalon, B2:plant Sedangkan penyeprotan PPC dilakukan
catalyst, B3:gandasil D. Dengan demikian setiap 2 minggu sekali dengan dosis 2 ppm
terdapat 6 kombinasi perlakuan yaitu: (2mm/liter air) dan dihentikan pada saat
1. A1 B1 (Paclobutrazol 30 HST, PPC penyemprotan 3 kali.
Cristalon). 5.Panen
2. A1 B2 (Paclobutazol 30 HST, PPC Umur panen pada tanaman kentang ini
Plant Catalyst). adalah 90 hari setelah tanaman. Secara
3. A1 B3 (Paclobutrazol 30 HST, PPC fisik tanaman kentang sudah dapat dipanen
Gandasil D). apabila daunnya telah berwarna kekuning-
4. A2 B1 (Paclobutrazol 45 HST, PPC kuningan, batang tanaman telah berwarna
Cristalon). kekuningan dan agak mengering. Selain
5. A2 B2 (Paclobutrazol 45 HST PPC, itu tanaman yang siap panen kulit umbi
Plant Catalyst). akan lekat sekali dengan daging umbi,
6. A2 B3 (Paclobutrazol 45 HST, PPC kulit tidak cepat mengelupas bila digosok
Gandasil D). dengan jari.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah sebagai Variabel Pengamatan
berikut: Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman
1. Pengolahan lahan/pembuatan bedengan. sampel, dari setiap perlakuan variabel yang
Pengolahan lahan di lakukan dengan diamati pada petakan ini adalah :
menggunakan cangkul, kemudian 1. Tinggi tanaman, dilakukan setiap 2
dibersihkan dari gulma dan benda-benda minggu sekali, mulai dari umur tanaman 1
lain yang tidak perlukan. Lahan yang bulan dan diukur dari pangkal batang
sudah di bersihkan kemudian dibuat sampai ujung pucuk tanaman.
bedengan. Bedengan yang dibuat 2. Jumlah tunas, dilakukan setiap 2 minggu
berjumlah 18 bedengan dengan ukuran 4 m sekali, mulai dari umur tanaman 1 bulan
x 1,5 m. dengan cara menghitung seluruh tunas
2.Penanaman benih. yang tumbuh dari pangkal batang.
3. Jumlah daun, dihitung setiap 2 minggu Tinggi tanaman
sekali, mulai dari umur tanaman 1 bulan
dilakukan dengan cara menghitung seluruh Hasil analisis statistik menunjukan bahwa
daun yang keluar pada setiap cabang tinggi tanaman kentang hanya dipengaruhi
tanaman. oleh faktor penyemprotan paclobutrazol,
4. Produksi tanaman sample, berat umbi sedangkan faktor jenis pupuk dan interaksi
tanaman ditimbang pada saat panen pada 5 antara paclobutrazol dan jenis pupuk tidak
tanaman sampel tanaman berpengaruh nyata pada tinggi tanaman.
5. Produksi perbedengan, dihitung dengan Tabel 4.1. Pengaruh Waktu Aplikasi Paclobutrazol
menghitung seluruh umbi yang dihasilkan
per plot pengamatan. Pada Tinggi Tanaman