Anda di halaman 1dari 8

1

BERCOCOK TANAM CABAI


Pokok-pokok inti sari:
1. Sejarah tanaman Cabai
2. Jenis-jenis dan kegunaan tanaman Cabai
3. Syarat-syarat tanaman Cabai dapat tumbuh
4. Mengolah untuk memulai menanam Cabai
5. Yang dipersiapkan untuk menanam Cabai
6. Mulai bertanam Cabai
7. Bertanam Cabai dalam pot
8. Bertanam dapat memberi banyak manfaat

BERCOCOK TANAM CABAI


Kamu tentu telah mengetahui atau pernah melihat tanaman Cabai. Tanaman
yang rasa buahnya sangat pedas ini mungkin tidak asing lagi bagi kita semua. Tanaman
Cabai atau dalam bahasa latin disebut Capsicum sp, berasal dari benua Amerika.
Tanaman Cabai yang rasa buahnya sangat pedas ini, diperkenalkan kali pertama oleh
Christophorus Columbus. Christophorus Columbus adalah petualang dunia
berkebangsaan Spanyol.
Kala itu, melihat tanaman Cabai telah dibudidayakan secara luas oleh penduduk
asli daerah itu. Ia sempat terheran-heran melihat tanaman Cabai yang dilihatnya karena
tanaman Cabai dibudidayakan tersebut berbeda dengan tanaman Cabai yang dikenalnya
di Benua Eropa. Tanaman Cabai yang dikenalnya di Benua Eropa rasanya tidak begitu
pedas dan aromanya pun tidak begitu tajam. Tanaman cabai yang dikenalnya di Benua
Eropa adalah tanaman cabai yang dikenal sebagai paprika atau sweet pepper,
sedangkan tanaman cabai yang di temukan oleh Columbus ini merupakan tanaman asli
Benua Amerika bagian Selatan. Kamu tentu telah mengetahui sejarah tanaman cabai.
Setelah mengetahui sejarah cabai, kamupun perlu mengetahui bahwa tanaman cabai
merupakan tanaman perdu famili terung-terungan atau bahasa latin disebut solanaceae.
Tanaman ini beraneka ragam jenisnya dan merupakan tumbuhan negeri teropis.
Terdapat beberapa jenis tanaman cabai yang sudah dikenal oleh masyarakat kita,
diantaranya cabai besar (capsicum annuum), cabai kecil (capsicum frustescens),
capsicum baccatum, capsicum pubescens, serta capsicum chimense. Di Indonesia,
2

ternyata cabai besar terdiri atas beberapa jenis, yaitu cabai merah, cabai bulat, dan cabai
hijau. Cabai merupakan bagian dari jenis cabai cabai merah. Cabai keriting berukuran
lebih kecil dari pada cabai merah biasa yang sering kamu lihat. Pada cabai keriting,
buah mudanya ada berwarna hijau dan ada pula yang berwarna ungu. Cabai keriting
memiliki rasa yang lebih pedas dan aroma yang lebih tajam dari pada cabai merah biasa.
Cabai rawit atau cabai kecil memiliki bentuk buah yang kecil memanjang
dengan warna biji umumnya kuning kecoklatan. Kandungan gizi di dalam buah cabai
terdiri atas berbagai jenis, di antaranya kalori, protein, lemak, karbonhidrat, kalsium,
fospor, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan air. Cabai kecil atau yang biasa di
sebut cabai rawit ternyata memiliki kandungan vitamin A yang sangat kaya, selain
mencegah penyakit mata (kebutaan) cabai rawit pun dapat juga menyembuhakan
penyakit tenggorokan. Daunnya dapat digunakan untuk menyembuhkan luka pada kulit.
Selain cabai kecil, cabai besar pun kaya akan vitamin C dalam buahnya.
Secara umum, tanaman cabai dapat tumbuh dan ditanam di areal atau tempat di
mana saja, atau dengan keadaan apapun tanaman cabai dapat tumbuh. Misalnya, kita
dapat menanam cabai di perkarangan rumah, ditanam dalam pot, dan diareal
persawahan maupun tegalan pun tanaman cabai dapat tumbuh.
Peryaratan yang pertama, yaitu tanah. Tanah merupakan tempat tumbuhnya
tanaman. Oleh karena itu, tanah yang dipilih untuk menanam tanaman cabai yang subur
dan kaya akan bahan mineral sehingga baik untuk di tanami. Tanahnya pun harus dapat
dipilih yang benar-benar gembur. Meskipun demikian, tanaman cabai masih dapat
ditanam di tanah yang agak liat, tanah merah, maupun tanah hitam. Persyaratan yang ke
dua, yaitu air. Seperti halnya manusia, tanaman pun memerlukan air dalam
melangsungkan kehidupannya. Air sangat penting bagi tanaman. Air memiliki fungsi
yang diperlukan oleh tanaman, di antaranya membantu penyerapan unsure hara
(makanam) dari dalam tanah oleh akar tanaman, mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tanaman, serta melancarkan penyaluran oksigen dalam tanah.
Persyaratan yang ke tiga, yaitu ketinggian tempat dan iklim. Ketinggian tempat dan
iklim juga harus diperhatikan sebelum kita memulai bertanam cabai. Oleh karena itu,
ketinggian temapat dan keadaan iklim sangat menentukan jenis tanaman cabai yang
akan ditanam. Jika kamu tinggal di suatu daerah memiliki hawa (iklim) panas dan
3

kering., alangkah baiknya kamu bertanam cabai jenis cabai besar atau cabai merah,
selain cabai merah kamu juga dapat menanam cabai kerting.
Perlu diketahui bahwa tanaman cabai sebenarnya dapat ditanam di sembarang
tempat dan sembarang waktu. Misalnya, kita dapat menanam cabai di perkaranagan
rumah kita, di dalam pot, atau jika kamu memiliki kebun, kamu pun dapat menanam
cabai di kebin milik kamu. Tanah yang akan di gunakan untuk bertanam tersebut
sebelumnya harus diolah dengan dicangkul agar menjadi gembur.
Secara umum tanah yang akan diolah untuk memulai bertanam cabai melalui
beberapa proses, yaitu penggemburan tanah, pemberian pupuk dasar, dan pencangkulan
ulang. Penggemburan tanah. Penggemburan tanah merupakan proses awal dalam
mengolah tanah. Jika ingin bertanam cabai dilahan tegalan, tanah tersebut perlu di
bajak, kemudian di cangkul. Jika tanahnya telah gembur, bedengan dapat langsung di
buat. Selain itu, perlu di buat saluran air sebagai tempat untuk penampungan tersebut
dapat di manfaatkan. Pemberiaan pupuk dasar. Pemberian pupuk dasar pada lahan yang
akan di tanami perlu dilakukan sebagai pemupukan awal. Pada umumnya, pupuk dasar
berupa campuran pupuk kandang atau kompos dan pupuk buatan pabrik, diantaranya
NPK. Pencangkulan ulang. Tanah yang telah diberi pupuk dasar, selanjutnya di cangkul
ulng agar pupuk dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tanaman cabai.
Pencangkulan ini bertujuaan agar pupuk dana tanah dapat bercampur rata.
Sebelum memulai bertanam cabai, terlebih dahulu harus mempersiapkan hal-hal
yang perlu dilakukan untuk memulai bertanam cabai, di antaranya pembutan tempat
untuk pembenihan, penyeleksian benih, penyemaian benih, dan perawatan benih. Selain
di bedengan, ada pula yang melakukannya di polybag sebagai tempat pembenihan.
Bedengan sebagai tempat persemaian cabai bervariasi ukurannya, sesuai dengan
keadaan atau luas lahan yang dimiliki. Misalnya, bedengan yang di gunakan untuk
persemaian benih ada lebarnya 120 cm dan panjangnya mengikuti keadaan lahan, atau
seandainya bedangan dibuat dari kotak kayu, panjangnya sekitar 2 m dan lebarnya
120cm. Bedengan yang telah dipersiapkan tersebut kemudian perlu diberi pupuk. Pupuk
yang di gunakan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Pemberian pupuk ini
dimaksudkan agar tanah di gunakan lebih genbur dan remah. Seminggu setelah
pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos, bedengan tersebut diberi tambahan
pupuk NPK atau campuran pupuk urea, TSP, KCL, dan ZK. Cara pemberiannya adalah
4

dengan menaburkannya secara merata di atas bedengan. Setelah itu, barulah dilakukan
penyiraman. Setelah dua hari kemudian benih sudah dapat disemaikan.
Menyiapkan benih yang baik. Biji atau benih cabai diambil dari buah tanaman
induk. Tanaman cabai yang dijadikan induk pun perlu dipilih yang berjenis murni. Jenis
murni artinya, tanaman yang tidak berbaur dengan tanaman yang sama atau dari jenis
lain. Misalnya, cabai merah jangan diniarkan berbaur dengan cabai keriting. Selain
harus berasal dari tanaman induk pilihan, buah cabai yang akan diambil bijinya harus
berbentuk sempurna, tidak cacat, bebas hama penyakit, dan umurnya cukup tua.
Penyeleksian dilakukan dengan cara biji calon benih dimasukkan ke dalam ember berisi
air. Kemudian air didalam ember tersebut diaduk-aduk. Dengan cara ini, akan tampak
adanya biji yang mengambang dan yang tenggelam. Biji yang tenggelam merupakan
berisi, biji ini sangat baik untuk di gunakan sebagai benih.
Penyimpanan benih. Jika tidak langsung digunakan, benih yang terpilih dapat
disimpan. Penyimpanan benih tersebut, yaitu dengan perendaman selama 12 jam dalam
larutan fungsida. Perendaman ini dilakukan pada malam hari. Penyemain benih.
Penyemaian benih di bedengan cukup dengan menyebarkan benih di atas tanah
persamaian. Jarak tebaran antara 3-6 cm. Jika penebaran benihnya di polybag, benih
tersebut ditanam sedalam 0,5 cm. Setelah benih cabai disemaikan, biasanya satu hingga
dua minggu setelah penebaran benih, benih tersebut sudah mulai bertunas.
Kita telah mengetahui bahwa tanaman cabai terdiri atas berbagai jenis. Jenis-
jenis cabai tersebut, diantaranya cabai merah, cabai keriting, paprika, dan yang lainnya.
Perlu diketahui bahwa tanaman cabai pada umumnya dapat dibudidayakan atau ditanam
di dataran rendah maupun pegunungan. Selain itu, bertanam cabai pun sebaiknya
dilakukan pada akhir musim hujan atau menjelang musim kemarau. Untuk memulai
bertanam cabai, perlu pula menentukan jarak tanam untuk menentukan lubang tanam.
Jarak tanam ini ditentukan berdasarkan jenis cabai yang akan ditanam. Jarak tanam
yang baik adalah jarak tanam yang lebar. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan
tanaman. Keuntungan terebut, yaitu agar masing-masing tanaman tidak saling berebut
makanan, tidak berebut air, dan dapat memperoleh sinar matahari atau cahaya yang
cukup karena tanaman akan tidak saling ternaungi.
5

Setelah menentukan jarak tanam, kemudian mempersiapkan bibit. Bibit yang


akan ditanam adalah bibit yang siap akan ditanam. Bibit yang siap tanam merupakan
bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan setelah penyemaian benih
Sebelum penanaman, kantung plastic (polybag) tempat pembibitan harus
dibuang terlebih dahulu. Setelah itu, tanah dan bibitnya ditanam di lubang tanam yang
telah disiapkan sebelumnya. Saat pembuangan kantung plastik, perlu hati-hati dan
dijaga agar akar tanamannya tidak rusak. Setelah tanaman dimasukkan ke dalam lubang
tanam, tanah bekas galiannya dimasukkan menyusul ke dalam lubang sambil ditimbun
hingga batas pangkal batang atau menutupi tanah bekas pembibitan. Selanjutnya, bagian
tanah disekitar tanaman ditekan-tekan atau diinjak-injak yang arahnya ke bagian akar
agar tanah menjadi sedikit lebih padat. Cara ini bertujuan agar tanaman cabai tidak
mudah goyang. Waktu penanam cabai ini sebaiknya dilakukan pada sore hari . Setelah
penanaman, proses penyiraman dapat langsung diberikan. Oleh karena tanaman tersebut
baru saja ditanam, kondisinya masih lemah. Untuk itu, sangat di perlukan pelindung
tanaman agar tanaman tersebut tidak terkena sengatan sinar matahari secara langsung,
terhindar dari guyuran air hujan, dan terpaan angina kencang.
Setelah penanaman, dapat dilakukan pemupukan. Pemupukan ini di lakukan
agar tanaman cabai tersedia cukup makanan dan terhindar dari serangan penyakit.
Bertanam cabai dalam pot merupakan sebuah pertimbangan alternatif jika kita tidak
memiliki lahan sama sekali. Sebelum memulai bertanam cabai, alngkah sebaiknya kita
memilih pot yang akan digunakan. Pot yang digunakan untuk bertanam cabai ini ada
yang berbahan dari tanah, ada pula yang terbuat dari plastic, kaleng bekas, ember, atau
polybag. Ukurannya pun beragam, ada yang kecil dan ada yang besar. Setelah bibit
cabai itu ditanam, kita pun harus rajin menyiraminya. Selain itu pemberian pupuk pun
dapat di lakukan. Saat diberi pupuk, tanaman cabai telah berusia satu bulan. Pupuk yang
digunakan, yaitu pupuk TSP, dan pupuk ZK atau KCL. Takarannya sekitar satu sendok
makan penuh dengan cara dibenamkan ke dalam media tanam, yaitu tanah ke dalam pot
tersebut. Waktu pemupukannya satu bulan sekali.
Jika kita rajin menyirami dan memberi pupuk, tanam cabai tersebut dapat
menghasilkan buah pertama pada umur 2-3 bulan. Dan setelah 5-6 bulan tanaman cabai
tersebut dapat berbuah lebih banyak dari pada saat berumur 2-3 bulan.
6

Tahukah kamu selain memiliki rasa yang pedas, ternyata buah cabai memiliki
banyak manfaat. Buah cabai tersebut di gunakan sebagai bahan pelengkap dalam
kegiatan masak-memasak.
Selain digunakan dalan kegitan masak-memasak, buah cabai ternyata di gunakan
pula sebagai bahan dasar campuran obat-obatan. Cabai rawit akan kaya vitamin A,
selain manjur untuk mencegah kebutaan juga dapat menyembuhkan sakit tenggorokan.
Daunnya cukup ampuh untuk mengobati luka. Selain sebagai bahan campuran obat-
obatan, cabai besar yang kaya akan vitamin C sering dimanfaatkan sebagai bahan
campuran makanan dan peternakan.
Perlu kita ketahui bahwa kepedasan cabai yang disebabkan karena adanya
kandungan capsaicin. Kandungan ini jika berada dalam plancenta (tempat meletakan
biji) akan mampu mempertajam lidah burung ocehan. Akibatnya burung ini akan lihai
dalam mempermainkan lidahnya. Selain mengandung capsaicin, cabai pun mengandung
semacam minyak asiri, yaitu capsicol. Minyak asiri ini dapat dimanfaatkan untuk
menggantikan fungsi minyak kayu putih. Minyak ini dapat mengurangi rasa pegal,
rematik, sesak nafas, dan gatal-gatal. Bahkan kandungan bioflavonoids yang ada di
dalamnya akibat udara dingin juga dapat menyembuhkan penyakit polio. Nah, ternyata
tanaman cabai banyak memberikan manfaat bagi kehidupan kita.
7

Tugas Individu
Bahasa Indonesia

BERCOCOK TANAM CABAI

OLEH :

SHAHIBATUL HABLAINI

MTs PONDOK PESANTREN SYAFA’ATURRASUL


BATU AMPAR BERINGIN TELUK
TELUK KUANTAN
2011
8

Anda mungkin juga menyukai