Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ARYA WIRAYOGA ACHMADA

NPM : 19732008

I. PENDAHULUAN

Bawang putih (Allium sativum L) selain merupakan jenis sayuran yang penting,
juga, merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru ekonomi dalam pembangunan
pertanian. Bawangputih ini dianggap sebagai komoditas potensial terutama untuk subsitusi
impor dan dalamhubungannya dengan penghematan devisa. Perkembangan terakhir (2006),
impor bawang putih
indonesia berjumlah 295 ribu ton dengan nilai tidak kurang dari US$ 103 juta atau sebesar Rp
927milyar, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih sampai saat ini adalah varietas
bawang. putih yang berkembang di indonesia umumnya memiliki potensi hasil yang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di daerah subtropis.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

2.1 Iklim dan Cuaca

Indonesia sungguh beruntung memiliki iklim yang stabil untuk menumbuhkan banyak


jenis sayuran termasuk Bawang Putih yang dikenal dengan nama biologi allium. Iklim yang
baik ini memudahkan Bawang Putih untuk tumbuh baik dan subur.

2.2 Waktu Tanam

Indonesia sungguh beruntung memiliki iklim yang stabil untuk menumbuhkan banyak


jenis sayuran termasuk Bawang Putih yang dikenal dengan nama biologi allium. Iklim yang
baik ini memudahkan Bawang Putih untuk tumbuh baik dan subur.

2.3 Jenis Tanah

Bawang putih sangat suka jenis tanah lempung berpasir serta struktur tanah yang gembur.
Selain itu tanaman ini juga suka pada tanah yang memiliki kadar PH 5,5-7. Jika kadar ph
tanah terlalu rendah di bawah 5,0 harus dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
2.4 Kondisi Lingkungan

Pada daerah subtropis bawang putih dilakukan penanaman pada musim semi, sedangkan
untuk panennya pada musim panas. Suhu yang cocok adalah sekitar 20 derajat Celcius,
sehingga di Indonesia yang paling cocok untuk menanam bawang putih adalah di daerah
dataran tinggi yaitu sekitar 700 hingga 1.000 meter diatas permukaan laut.

III. BUDIDAYA BAWANG PUTIH

3.1 Pengolahan Tanah
Untuk mendapatkan hasil yang baik, pengolahan tanah yang akan ditanami bawang putih
sangat penting supaya bawang yang ditanam tumbuh dengan subur. Pengolahan tanah yang
harus dilakukan, meliputi penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pengapuran tanah,
terutaman untuk tanah yang bersifat asam, dan pemberian pupuk dasar. Penggemburan tanah.
Tanaman bawang putih akan dapat tumbuh dengan baik apabila tanahnya gembur.
Penggemburan bisa dilakukan dengan cangkul, bajak, atau traktor. Setelah itu siap dibuat
bedengan-bedengan. Pembuatan bedengan. Hal pertama yang harus dilakuakn untuk
pembuatan bedengan ialah dengan menggali tanah untuk parit atau saluran air. Ukuran dan
kedalaman saluran sekitar 40 cm. tanah galian dari parit, disimpan di kiri kanan parit, dan
digunakan untuk membuat bedengan. Panjang bedengan biasanya sekitar 300 m dengan lebar
80 cm dan tinggi 15-30 cm.
Pengapuran dilakukan bagi tanah yang sifat keasamannya cukup tinggi. Untuk
memastikan apakah tanah perlu ditambah kapur atau tidak, perlu dilakukan pengukuran
keasaman tanah dengan alat pHmeter. Kapur yang dipakai adalah kapur karbonat, kapur yang
berasal dari batu kapur yang langsung digiling tanpa melalui proses pembakaran. Waktu yang
baik untuk pengapuran tanah dilakukan 2-4 minggu sebelum dilakukan penanaman. Dan
pemberian kapur sebaiknya dilakukan pada saat tidak terjadi hujan. Sebelum dilkaukan
penanaman perlu dilkakukan pemupukan terlebih dahulu, pemupukan dasar ini dilakukan
sebelum dilakukan penanaman sekitar seminggu sebelum ditanami
3.2 Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang berkualitas sangat penting, karena hasil dari bibit yang berkualitas
akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas biasanya
para petani bawang putih memilih dua cara.
Pertaman, dengan cara membeli bibit, dengan cara ini pemilihan bibit cukup efektif dari segi
waktu tidak harus menanam bibit sendiri yang membutuhkan waktu. Jika membeli bibit yang
perlu diperhatikan adalah  ukuran umbinya, pilihlah ukuran umbi yang kecil atau yang
sedang, selain harganya relative lebih murah penanganannya pun lebih mudah. Dan satu hal
yang perlu diperhatikan dalam membeli bibit yaitu pilih yang sudah bersertifikat karena
kualitasnya terjamin.Kedua, dengan bibit sendiri, pada pilihan kedua ini yang perlu
diperhatikan adalah pilih bibit yang berasal dari pertumbuhan tidak cacat, sehat, normal, dan
bebas penyakit.
Kebutuhan bibit untuk budidaya bawang putih tergantung luas area, ukuran bibit, dan
jarak tanam. Jika jarak tanam yang dibuat antara 10-15cm, maka bibit yang dibutuhkan
±600.000 buah suing setiap hectare. Jika setiap suing beratnya 3 gram, bibit yang dibutuhkan
sekitar 1.350-1.400 kg bawang putih setiap hectare.

3.3 Teknik Menanam


Waktu tanam bawang putih sebaiknya dilakukan pada saat menjelang musim kemarau
tiba, walaupun bawang putih memerlukan air yang banyak dalam kelangsungan hidupnya,
namun kondisi tanah yang terlalu becek kurang baik bagi perkembangan bawang putih. Maka
diusahakan penanaman bawang putih sebaiknya pada bulan April sampai Juni, dimana bulan-
nulan tersebut sudah memasuki musim kemarau.
Cara menanam bawang putih, umbi bawang putih yang akan ditanam terlebih dahulu
dipipil atau dipecah, untuk mempermudahnya umbi dijemur selama beberapa jam. Sebelum
ditanami bedengan dibasahi terlebih dahulu, kemudian bibit yang berupa suing ditanam
dilubang yang telah dipersiapkan. Lubang tanam jangan terlalu dalam supaya suing tidak
terbenam semuanya, kedalaman suing yang ditanam sekitar 3-4 cm, agar tidak mudah busuk
dan tidak mudah rebah.Posisi suing harus tegak lurus dan ujung suing menghadap ke atas,
kalau terbalik tanaman akan tumbuh tidak sempurna. Setelah selesai penanaman kemudia
permukaan tanah ditutupi dengan jerami untuk menjaga kondisi permukaan tanah.
3.4 Pemeliharaan Tanaman
Pada postingan sebelumnya  dengan judul Budidaya Bawang Putih Dengan Tahap
Cara Menanamnya kita membahas  langkah-langkah  penanaman dari mulai waktu tanam,
bibit, pengolahan tanah, dan teknik penanaman. Nah di catatan kali ini kita akan membahas
pemeliharaan tanaman
Untuk menghasilkan bawang putih seperti yang diharapkan, tentu perlunya pemeliharaan
pada tanaman tersebut. Pemeliharaan yang harus dilakukan pada tanaman bawang putih
diantaranya: penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan pengendalian
hama penyakit.
• Penyiraman
Walaupun tanaman bawang putih tidak menyukai tanah yang becek namun tanaman
ini sangat membutuhkan banyak air, terutama pada saat pembentukan umbi. Biasanya untuk
memulai melakukan budidaya bawang putih yaitu pada saat musim kemarau. Dengan
demikian pengairan sangat perlu untuk dilakukan.
Agar tanah yang berada di sekitar tanaman tidak mengalami kebecekan maka penyiraman
bisa menggunakan embrat atau dengan menggenangi saluran air atau parit. Frekuensi
penyiraman perlu diperhatikan supaya tanaman tidak kekurangan air dan tidak juga sampai
becek. Pada awal penanaman tanah diusahakan tetap basah selama 2-3 hari. Jika tanaman
telah tumbuh dengan baik, pemberian air dapat dikurangi, dengan tempo seminggu sekali.
Setelah umbi telah terbentuk, pengairan dapat dilakukan sepuluh hari sekali. Namun
demikian, yang harus diperhatikan dalam pengairan ialah penyesuaian dengan kebutuhan dan
memperhatikan kondisi.
• Penyiangan dan Penggemburan Tanah
Penyiangan ialah mencabut atau membuang gulma. Penyiangan dilakukan untuk
menghindari tumbuhan pengganggu atau gulma. Seperti rumput yang tumbuh disekitar
tanaman apabila tidak dibersihkan maka dia akan menggambil makanan bawang putih yang
sebelumnya kita berikan pada tanaman tersebut. Untuk itu gulma yang tumbuh disekitar
tanaman harus segera dibuang. Selain pembuangan gulma, yang perlu dilakukan berikutnya
yaitu penggemburan tanah. Biasanya tanah yang terlalu sering tertimpa air, baik air hujan
maupun air siraman akan cepat memadat, dan hal itu akan menghambat sirkulasi udara.
Pemadatan tanah tentunya akan berdampak pada terganggunya umbi bawang
putih. Pembersihan gulma bisa dilakukan sekaligus penggemburan tanah, cuma yang harus
diperhatikan jangan sampai akar dari tanaman terganggu, penyiangan cukup dilakuakn dua
kali semasa tumbuh bawang.
3.5 Pemupukan
Untuk menjaga hasil bawang yang optimal maka perlu dilakukan pemupukan. Karena
kalau mengandalkan unsur hara yang ada di dalam tanah belum tentu mencukupi bagi
pertumbuhan bawang putih. Unsur hara yang ditambahkan ialah nitrogen (N), kalium (K),
dan fosfat (P). pemberian pupuk dilakukan dua tahap. Tahap pertama diberikan sebelum
penanaman, dan tahap kedua diberikan  setelah penanaman.Jenis pupuk yang diberikan bisa
berupa alami, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk buatan, pemberian pun bisa
dikombinasikan antara alami dan buatan. Namun untuk pemberian puppuk alami biasanya
dilakukan pada tahap pertama.

3.6 Panen dan Pascapanen

Ciri dan Umur Panen, Bawang putih yang akan dipanen harus mencapai cukup umur.
Tergantung  padavarietas dan daerah, umur panen yang biasa dijadikan pedoman adalah
antara 90-120 hari. Ciri bawang putih yang siap panen adalah sekitar 50 prosen daun telah
menguning/kering dan tangkai batang keras.
Cara Panen Bawang putih didaratan rendah biasanya telah siap dipanen pada umur80–
100hari tergantung keadaan kesuburan tanaman dilapangan.
Pengumpulan, Setelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikat batang semu
bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil dan diletakkan di atas anyaman daun kelapa sambil
dikeringkan untuk menjaga dari kerusakan dan mutunya tetap baik.

Sumber : http://zikrapertanian.blogspot.com/2016/10/budidaya-bawang-putih.html

http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail-43.html

https://8villages.com/full/petani/article/id/5a31132cb4cf55bb30d13220
Jawab pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel yang kalian ambil:
1. Berapa jarak tanam yang digunakan dalam penanaman?

Jawab: Penggunaan benih dengan berat benih bawang putih 3 gram per siungnya dan
ditanam dengan jarak tanam 15 x 20 cm, Sedangkan penggunaan benih berukuran
rata-rata 1,5 gram dan jarak tanam 15 x 12,5 cm. Setiap lubang ditanam satu bibit
dan diusahakan agar 2/3 bagian yang terbenam ke dalam tanah dengan posisi tegak
lurus.

2. Pupuk apa yang digunakan dan berapa dosisnya?

Jawab: Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik dan pupuk non organik. Untuk pupuk
organik bisa menggunakn pupuk kandang dengan dosis 10-20 ton/ha sedangkan
dosis untuk pupuk non organik bisa dengan 200 kg N, 60 kg K20, 180 kg P2O5 dan
142 kg S untuk luasan per hektar.
Pemberian dilakukan secara bertahap, yakni pada saat tanam, pembentukan tunas
dan pembentukan umbi yaitu saat tanaman berumur 15, 30, dan 40 hari.

3. Berapa kebutuhan benih untuk penanaman?

Jawab: Jumlah benih yang dibutuhkan untuk bawang putih dengan berat 3 gram yaitu
sekitar 240.000 – 300.000 siung, sehingga untuk 1 hektar tanaman diperlukan 720 –
900 kg benih bawang putih. Sedangkan jumlah benih yang dibutuhkan untuk
bawang putih dengan berat 1,5 gram yaitu sekitar 400.000 – 550.000 atau setara 600
– 825 kg benih.

4. Apa hama dan penyakit tanaman tersebut?

Jawab:
Hama :
a. Ulat tanah ( Agrotis ipsilon)
b. Uret ( Holotrichia sp.)
c. Lalat pengorok daun ( Liriomyza sp.)
d. Ulat Bawang ( Spodoptera exigua)
e. Ulat Grayak ( Spodoptera litura)
f. Kutu daun bawang ( Neotoxoptera formosana)
g. Tungau
h. Thrips ( Thrips tabaci.)
Penyakit :
a. Trotol/ mati pucuk (Alternaria porri)

Anda mungkin juga menyukai