Anda di halaman 1dari 3

Tani Setyawan

XI MIPA D/37

Budidaya Tanaman Bawang


Putih

1. Syarat tumbuh
Cara Budidaya Bawang Putih Dengan Benar Supaya Hasilnya Maksimal agar mendapatkan
hasil yang maksimal maka hendaknya bawang putih diusahan pada lingkungan yang sesuai
dengan syarat tumbuhnya. Untuk itu, faktor tanah dan iklim pada budidaya bawang putih
perlu diperhatikan supaya tanaman tersebut dapat berproduksi secara maksimal.
Budidaya bawang putih menghendaki tanah yang subur, gembur, dan mengandung banyak
bahan organik, seperti halnya tanah alluvial, regosol, dan latosol. Pertumbuhan bawang putih
akan lebih bagus dan hasilnya lebih maksimal apabila diusahakan pada tanah yang
berlempung atau berpasir ringan. Pada kondisi tanah yang kandungan liatnya tinggi akan
membuat pertumbuhan bawang putih menjadi terhamabat. Selain itu budidaya bawang putih
juga memerlukan kondisi lahan yang drainasenya baik. Bawang putih dapat tumbuh pada pH
tanah 5,5-7,5, akan tetapi pH optimal untuk budidaya bawang putih yaitu pH netral antara
6,5-7. Bawang putih cocok dibudidayakan pada iklim kering dengan suhu 15-20oC dengan
curah hujan 110-200mm/bulan atau 800-2.000/tahun. Untuk itu budidaya bawang putih akan
lebih baik apabila diusahakan pada dataran tinggi, yaitu kurang lebih 700-1000 mdpl.
2. Perbanyakan tanaman
Perbanyakan tanaman bawang putih dilakukan secara vegetatif menggunakan siung. Umbi
yang digunakan sebagai bibit hendaknya bermutu tinggi, berasal dari tanaman yang normal,
sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Selain itu bibit harus bernas, pangkal batang berisi
penuh dan keras, serta memiliki bobot 1,5-3 gram per siung.
3. Persiapan lahan
Karena budidaya bawang putih menghendaki tanah yang subur, maka perlu dilakukan
pengolahan lahan sebelum dilakukan penanaman.
Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan cara dibajak ataupun dicangkul, selain itu
bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma. Setelah itu, lahan dibiarkan selama 10 hari
sebelum dilakukan pencangkulan yang kedua kalinya.
Jika pH tanah asam maka perlu dilakukan penambahan kapur untuk menigkatkan pH tanah.
Penambahan kapur dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan, secara diratakan
menggunakan cangkul. Pada pH tanah 5 tambahkan kapur dengan dosis dolomit 5,5 ton ha-1 ,
kemudian pada pH tanah 5,5 tambahkan 3,1 ton ha-1 , dan pada pH 6 tambhakan 0,75 ton
ha-1 . Selanjutnya buat bedengan dan saluran airnya, serta tambahkan pupuk dasar.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar sekitar 80cm dan tinggi 40 cm, serta panjangnya
menyesuaikan. Untuk saluran air dibuat dengan lebar dan kedalaman yang sama, yaitu sekitar
40 cm. kemudian lahan dibiarkan selama 2 minggu sebelum dilakukan penanaman.
4. Penanaman
Cara Budidaya Bawang Putih Dengan Benar Supaya Hasilnya Maksimal Sebelum dilakukan
penanaman, bibit bawang putih yang masih berupa umbi dipipil terlebih dahulu menjadi siung.
Jangan gunakan siung yang ukuranya kecil karena akan menghasilkan umbi yang kecil. Siung
yang ukuranya kecil biasanya terdapat pada bagian tengah umbi bawang putih. Selanjutnya
tanam siung bawang putih pada lubang tanam yang ukuranya 2/3 bagian terbenam ke dalam
tanah dengan posisi tegak. Hindari penanaman yang terlalu dalam karena dapat menyebabkan
tanaman tumbuh dengan lambat dan beresiko terjadi pembusukan. Sebaliknya jika ditanam
terlalu dangkal akan mengakibatkan tanaman mudah roboh. Selain itu pastikan posisi siung
agar tidak terbalik, karena meskipun dapat tumbuh akan mengakibatkan pertumbuhanya tidak
sempurna.
Jarak tanam berperan penting didalam mendapatkan hasil maksimal. Penggunaan jarak tanam
yang tepat akan meningkatkan hasil umbi bawang putih per hektar. Penggunaan jarak tanam
yang terlalu rapat akan menghasilkan umbi yang berukuran kecil. Secara umum budidaya
bawang putih menggunakan jarak tanam, yaitu 15 x 10 cm atau 15 x 20 cm.
Penanaman bawang putih yang menggunakan jarak tanam 15 x 10 cm akan membutuhkan
bibit kurang lebih 670.000 siung bawang. Sedangkan penggunaan jarak tanam 15 x 20 akan
membutuhkan bibit sekitar 330.000 siung.
5. Pemupukan
Pemupukan yang pertama dalam budidaya bawang putih, yaitu pemupukan dasar. Pemupukan
dasar diberikan bersamaan dengan pengolahan lahan, secara ditaburkan pada permukaan
tanah lalu dicangkul dan diratakan. Selain itu juga dapat diberikan pada larikan disamping
barisan tanaman kemudian ditutup kembali menggunakan tanah. Pupuk dasar yang diberikan,
antara lain pupuk kandang dengan dosis 20 ton ha-1 , urea 200 kg/ ha-1,TSP 130 kg/ ha-1,
dan ZK 200 kg/ ha-1. Kemudian pupuk susulan diberikan setelah tanaman berumur 15 hari
setelah tanam, yaitu pupuk urea sebanyak 100 kg/ ha-1. Pupuk susulan yang kedua diberikan
setelah tanaman berumur 35 hari setelah tanam, yaitu pupuk ZA sebanyak 100 kg / ha-1.
6. Pemeliharaan
Pada dasarnya pemeliharaan bawang putih hampir sama dengan pemeliharaan tanaman sayur
lainya. Pemeliharaan tersebut, meliputi penyulaman, penyiangan, pembumbunan, dan
pengairan. Terkadang bawang putih yang kita tanam tidak mau tumbuh, atau tumbuh lalu
mati, serta mau tumbuh namun tidak normal. Oleh karena itu perlu dilakukan penyulaman
untuk menggantikan individu yang mengalami seperti itu. Penyulaman dapat dilakukan
seminggu setelah tanam, dimana umbi yang ditanam sudah dapat diamati pertumbuhanya.
Biasanya untuk kebutuhan penyulaman sudah disiapkan bibit cadangan yang ditanam
disekitar bibit pokok, yaitu di pinggir bedengan, atau disiapkan di tempat kusus.
Dalam budidaya bawang putih penyiangan dapat dilakukan dua kali bahkan lebih tergantung
kondisi lingkunganya dari populasi gulma yang tumbuh. Penyiangan dilakukan dengan cara
mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman yang kita usahakan. Penyiangan dapat
dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, bersamaan dengan itu dapat
dilakukanya pendangiran untuk mengemburkan tanah. Selanjutnya penyiangan dilakukan
kembali saat tanaman berumur 4-5 minggu setelah tanam. Seperti halnya tanaman kentang,
pembumbunan juga perlu dilakukan pada budidaya bawang putih. Biasanya pada bagian tepi
bedengan sering mengalami longsor akibat dari penyiraman maupun hujan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pembumbunan dengan tujuan untuk memperkokoh tanaman, supaya tidak
roboh dan menghasilkan umbi yang besar. Pembumbunan dilakukan dengan cara mengambil
tanah pada bagian parit, kemudian ditaruh pada bedengan yang longsor dan menutup kembali
umbi bawang yang perakaranya keluar. Pemeliharaan tanaman bawang putih yang terahir,
yaitu pengairan. Pada masa awal penanaman pengairan perlu diberikan setiap hari, yaitu pada
pagi atau sore. Kemudian setelah tanaman tumbuh dengan baik pengairan perlu dijarangkan
menjadi 2-3 hari sekali bahkan lebih tergantung dari kondisi tanaman dan cuaca. Selanjutnya
pada saat menjelang panen, yaitu kira-kira berumur tiga bulan pemberian air sebaiknya
dihentikan karena bawang putih telah mengahiri siklus hidupnya. Selain itu juga untuk
mencegah terjadinya pembusukan pada umbi bawang putih.

SOAL
1.berapa lama bawang putih tumbuh tunas..
a. 2 minggu
b. 3 minggu
c. 7 hari
d. 1 bulan

2. kapan musim yang tepat untuk menanam bawang putih


a. Saat musim hujan
b. Saat musim salju
c. Saat musim kemarau
d. Saat pertengahan musim gugur atau di awal musim semi.

Anda mungkin juga menyukai