Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN BAHAN

TEKNIK

IDENTIFIKASI BAHAN LOGAM DENGAN CARA


MENGHITUNG BERAT JENIS BAHAN

Disusun Oleh :
ARYA WIRAYOGA ACHMADA
19732008

PROGRAM STUDI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. TEORI
Berat jenis adalah konstanta/ tetapan bahan tergantung pada suhu
untuk tubuh padat, cair, dan bentuk gas yang homogen. Berat jenis
didefinisikan sebagai massa suatu bahan per satuan volume bahan
tersebut.. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut : Satuan dari
berat jenis adalah kg/dm3, g/cm3, atau g/ml. g/liter

Dikenal beberapa alat yang dapat digunakan untuk menentukan


berat jenis, yaitu areometer, piknometer, neraca whestphaal. Untuk
pekerjaan secara rutin dalam suatu laboratorium terdapat peralatan
elektronik untuk menentukan berat jenis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi berat jenis suatu zat adalah temperatur, massa zat, dan
volume zat.

B. TUJUAN

Laporan ini dibuat oleh mahasiswa sebagai bukti telah


melaksanakan praktikum di laboratorium. Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung Berat Jenis (BJ)


berbagai macam logam dan kayu yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Mahasiswa dapat membedakan Berat Jenis (BJ) antara satu


logam/kayu dengan logam/kayu lainnya.
BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktik ini adalah sebagai
berikut:

1. Kayu

a. Kayu Meranti

b. Kayu Sengon

c. Kayu Jati

d. Kayu Tenam

2. Logam

a. Stainless

b. Tembaga

c. Besi Ancuran

d. Baja HSS

e. Timah Hitam

f. Baja Sedang

3. Timbangan

4. Tabung Ukur

5. Tali/benang

B. PROSEDUR KERJA

1. Ikuti penjelasan pelaksanaan praktikum dari Dosen Pembimbing dan


selanjutnya lakukan praktikum dalam kelompok kerja.

2. Timbang berat bahan logam (m) yang akan ditentukan BJ nya pada
timbangan analitis (misal: a gram)
3. Masukkan air ke dalam gelas ukur sejumlah tertentu (misal: b ml)

4. Masukkan bahan logam yang akan ditentukan BJ nya itu ke dalam


gelas ukur dengan mengikatnya memakai benang halus sampai
tenggelam.

5. Catat penambahan volume (V) yang terjadi (misal: c ml). Maka


volume bahan adalah (c-b) ml.

6. Hitunglah berat jenis (BJ) bahan dengan menggunakan persamaan:

(m) (a) gram


=
Berat Jenis (BJ) = (V ) (c−b )ml = ……….. gram/ml

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Kayu

Berat Jenis (BJ)


No. Nama Bahan Massa (m) Volume (V) m
( )
Hasil V
29
1 Kayu Meranti 29 75
75 = 0,386
34
2 Kayu Tenam 34 80
80 = 0,425
35
3 Kayu Jati 35 70
70 = 0,5
32
4 Kayu Sengon 32 77
77 = 0,415

B. Logam

Berat Jenis (BJ)


No Nama Bahan m
Massa (m) Volume (V) ( )
Hasil V
42
1 Stainless 42 8
8 = 5,25
61
2 Baja HSS 61 8
8 = 7,625
41
3 Kuningan 41 5
5 = 8,2
27
4 Tembaga 27 5
5 = 5,4
29
5 Timah Hitam 29 2
2 = 14,5
43
6 Besi Ancuran 43 5
5 = 8,6
105
7 Baja Sedang 105 15
15 =7

BAB IV

PEMBAHASAN

Berat jenis merupakan besaran turunan untuk mengetahui berat di tiap


satuan volume. Hampir mirip dengan konsep massa jenis, bedanya kalau
massa jenis tiap benda atau objek tetap asalkan jenis bendanya sama,
sedangkan berat jenis bisa berubah-ubah sesuai dengan letak benda itu
terhadap pusat bumi, karena berat benda relatif berubah-ubah di permukaan
sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi. Syarat menghitung Berat Jenis
adalah setiap benda harus memiliki massa dan volume.

Rumus Berat jenis adalah:

(m) (a) gram


=
Berat Jenis (BJ) = (V ) (c−b )ml = ……….. gram/ml

Manfaat yang bisa didapat dari kegiatan menghitung Berat Jenis (BJ)
bahan adalah untuk mengetahui ukuran berat benda tersebut terhadap
volume benda itu sendiri.
BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan


sebagai berikut:

1. Berat Jenis adalah perbandingan antara massa dan volume, semakin


besar massa maka massa jenis semakin besar, begitu juga
sebaliknya semakin besar volume maka massa jenis semakin kecil.

2. Berat jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: temperatur,


massa dan volume.

3. Perbedaan berat jenis pada praktikum ini mungkin dikarenakan


kesalahan pada waktu pengukuran, kesalahan alat dalam praktikum,
dan salah dalam mengatur volume air karena berat jenis dipengaruhi
oleh variabel suhu.

DAFTAR PUSTAKA
Margono dan Slamet Setuji. 1980. Mesin dan Instrumentasi I. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Jakarta.

Sumanto. 1994. Pengetahuan Bahan, untuk Mesin dan Listrik. Penerbit Andi
Offset, Jogyakarta.

Supardi, Edih. 1994. Pengujian Logam, untuk SMK Kelompok Teknologi


dan Industri Jurusan Mesin Tingkat 2. Penerbit Angkasa, Bandung.

Surdia, Tata., dan Shinroku Saito. 1992. Pengetahuan Bahan Teknik. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai