Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III KELAS XII ATPH

 ADE IRAWAN
 EKA AGUSTINO
 FITRA NURALIM
 FEBBY MUARA
 SAFITRI
 MIRNAWATI
 TANSYA DAVINTA

TAHUN PELAJARAN 221/2022


SMK NEGERI 1 TARANO
BUDIDAYA KEDELAI

PENDAHULUAN
Ketergantungan terhadap kedelai impor sangat memprihatinkan, karena seharusnya
kita mampu mencukupinya sendiri. Ini karena produktivitas rendah dan semakin
meningkatnya kebutuhan kedelai. PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam
peningkatan produksi secara kuantitas , kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga
kita bisa bersaing di era pasar bebas.

Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 kelompok manfaat utama, yaitu: olahan dalam bentuk protein kedelai dan
minyak kedelai. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri
makanan yang diolah menjadi: susu, vetsin, kue - kue, permen dan daging nabati serta
sebagai bahan industri bukan makanan seperti : kertas, cat cair, tinta cetak dan tekstil.

Sedangkan olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri
makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan
sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan untuk pembuatan
minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam bentuk lecithin
dibuat antara lain: margarin, kue, tinta, kosmetika, insectisida dan farmasi.
Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air
tetap tersedia. Jagung merupakan tanaman indikator yang baik bagi kedelai. Tanah yang
baik ditanami jagung, baik pula ditanami kedelai.

Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh.
Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat
tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar.
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah
cukup baik.

SYARAT TUMBUH

Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi
(tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C -
300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

PENGOLAHAN TANAH

- Tanah dibajak, digaru dan diratakan


- Sisa-sisa gulma dibenamkan
- Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m
- Tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan
dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk
setiap 1000 m² (10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA,
cara penggunaannya sebagai berikut:
- Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA
untuk menyiram 5-10 meter bedengan.

PENANAMAN
- Rendam benih dalam POC NASA dosis 2 cc / liter selama 0,5 jam dan dicampur Legin
(Rhizobium ) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai
- Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x 20 cm
- Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
- Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
- Waktu tanam yang baik akhir musim hujan

PENJARANGAN & PENYULAMAN

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau
disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman
sebaiknya sore hari.

PENYIANGAN
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga
(sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan
pemupukan ke-2.

PEMBUBUNAN
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak
perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

PEMUPUKAN
Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :

Waktu Dosis Pupuk Makro


(per ha)

Urea SP-36 KCl


(kg) (kg) (kg)
2 Minggu 50 40 20
Setelah Tanam

6 Minggu 30 20 40
Setelah Tanam

Total 80 kg 60 kg 60 kg

POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan
cara disemprotkan (4 - 8 tutup POC NASA/tangki).Kebutuhan total POC NASA untuk
pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 - 20 botol/ha). Akan lebih bagus jika
penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3 - 4 tutup POC NASA + 1 tutup
HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan,
karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN


Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini
dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah
sebaiknya dalam keadaan kering.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT


1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada
awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu,
pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti:
terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman
terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) semprot
Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.

2. Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)


Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan
kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman.
Pengendalian: penyemprotan PESTONA

3. Ulat polong (Ettiela zinchenella)


Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar
berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya.
Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.

4. Kepik polong (Riptortis lincearis)


Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.

5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)


Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian : Saat benih ditanam, tanah
diberi POC NASA, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Satu
minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan dengan PESTONA.
Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.

6. Kepik hijau (Nezara viridula)


Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong
dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala:
polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik
coklat.
7. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar
mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan pada
sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa Natural VITURA.

8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)


Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat.
Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO
9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman
berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan
melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas tahan dan tebarkan Natural
GLIO di awal

10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )


Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah
rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi
kerdil. Pengendalian : (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat; (2) Pencegahan
di awal dengan Natural GLIO

11.Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)


Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai
yang tahan terhadap penyakit; (2) semprotkan Natural GLIO + gula pasir

12. Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)


Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati.
Pengendalian : (1) memperbaiki drainase lahan; (2) Tebarkan Natural GLIO di awal

PANEN DAN PASCA PANEN


- Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan
hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning
kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning
agak coklat dan gundul.
- Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 - 100 hari,
sedangkan untuk benih umur 100 - 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna
dan merata.
- Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur.
- Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau
disimpan.
Peralatan Panen Tanaman Kedelai

Anda mungkin juga menyukai