PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral diserap dari
dalam tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi
dan osmosis. Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah
perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi
melalui selaput semipermeabel. Jaringan pengangaut pada tumbuhan tingkat
tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem merupakan suatu jaringan yang
kompleks dan terdiri dari berbagai macam sel. Pada umumnya sel-sel penyusun
xilem telah mati dengan dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga
xilem berfungsi juga seebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari
unsur trakeal, serat xilem dan parenkin xilem (Alawiyah, Rodhiatul, 2017).
Jaringan xilem adalah suatu komponen jaringan pengangkut yang
mempunyai dua fungsi utama. Xilem berfungsi untuk mengangkut air serta
garam-garam mineral dari akar ke semua anggota tumbuhan dan juga menjadi
penyokong atau kekuatan mekanis untuk tumbuhan. Istilah xilem sendiri berasal
dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu sehingga xilem juga dapat disebut
pembuluh kayu. Jaringan xilem mempunyai beberapa komponen seperti trakeid,
serat xilem, trakea dan parenkim xilem (Alawiyah, Rodhiatul, 2017).
Penyimpanan air dan nutrisi pada jaringan xilem batang merupakan faktor
penting yang mempengaruhi kesegaran tanaman dan ketahanan hidup. Misalnya,
air yang tersimpan membantu untuk menyeimbangkan kondisi tumbuhan terhadap
defisit air musiman yang parah. Xilem juga merupakan jaringan penyimpanan
penting untuk nutrisi, seperti nitrogen dan pati. Pengangkutan air melalui
pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti
rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem
mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi
antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding
pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap
molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan (Alawiyah, Rodhiatul,
2017).
2
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
layu, berwarna hijau dan memiliki jumlah daun 5. Proses ini terjadi karena
kambium terdifesiensi kemudian akan menyalurkan difusi gas dan uap air.
Pada xilem terbuka atau floem tertutup pengamatan 1 (48 jam) ulangan 1
mengalami penurunan air 25 ml dan ulangan 2 mengalami penurunan 35 ml
sehingga rata-rata tinggi permukaan air yang berkurang 45ml. Sedangkan pada
pengamatan 2 (10 hari) ulangan 1 mengalami penurunan air 45ml dan ulangan 2
mengalami penurunan 35 ml sehingga rata-rata tinggi permukaan air yang
berkurang 40 ml. Proses ini menyebabkan sel daun kehilangan air dan timbul
tarikan terhadap air yang ada pada sel-sel di bawahnya dan tarikan ini akan
diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh kolom air
pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun.
Dimana airnya juga dapat menguap melalui daun. Daunnya yang tipis
memudahkan terjadinya kehilangan air. Pada pengamatan 1 (48 jam) ulangan 1
kondisi daunnya layu, berwarna hijau dan memiliki jumlah daun 5 dan ulangan 2
kondisi daunya agak layu, berwarna hijau dan memiliki jumlah daun 5.
Sedangkan pada pengamatan 2 (10 hari) ulangan 1 kondisi daunnya layu,
berwarna hijau dan memiliki jumlah daun 5 dan ulangan 2 kondisi daunya layu,
berwarna hijau, terjadi pengguguran daun jumlah daun menjadi 5. Proses ini
terjadi karena kambium terdifesiensi kemudian akan menyalurkan difusi gas dan
uap air.
9
KELOMPOK III
Sulfa (08220180115) Yusniar (08220180139)
Mustika Ratu (08220180118) Winda Sari (08220180146)
Arasyuni (08220180127) Winda Pertiwi (08220180153)
NurAzizah (08220180136) Nur Hazizah (08220180157)
Fitrah Nirwana (08220180143)
SULFA
MUSTIKA RATU
ARASYUNI
NURAZIZAH
YUSNIAR
FITRAH NIRWANA AMIRUDDIN
WINDA SARI
WINDA PERTIWI
NUR HAZISAH
12
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 1
Tujuan Praktikum ................................................................................. 2
Kegunaan Praktikum ............................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Puring (Codiaeum variegatum L.) ..................................... 3
Habitat Tanaman Puring (Codiaeum variegatum L.)........................... 3
Pengertian Transfor Air pada Tanaman ............................................... 3
Hubungan Antara Suhu dan Proses Transfor Air pada Tanaman ........ 4
Faktor yang Mempengaruhi Proses Transfor Air pada Tanaman ....... 4
Manfaat Terjadinya Proses Transfor Air pada Tanaman .................... 5
METODOLOGI
Tempat dan Waktu ............................................................................... 6
Alat dan Bahan ..................................................................................... 6
Prosedur Kerja ...................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ..................................................................................................... 7
Pembahasan .......................................................................................... 7
PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................... 9
Saran ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR
14
KATA PENGANTAR
Penyusun
15
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah. Rodhiatul. 2017. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Pengangkutan Air Melalui Xilem. nhttps://rodhia tulal awiyaha1c
415009.word press.com/2017/ 04/12/ laporan- praktikum- fisiologi-
tumbuhan- pengangkutan- air-melalui-xilem/. Diakses pada tanggal 30
April 2019.
Andi Musafir Amar. 2011. Klasifikasi Puring Codiaeum Variegatum. http://dok
terum.blog spot.com/2011/10/ klasifikasi -puring -codiaeum- variegatum
.html. Diakses pada tanggal 30 April 2019.
Anonim. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi. http://paling-terbaru.blog
spot.com/2012/02/ faktor -faktor- yang- mempengaruhi.html. Diakses
pada tanggal 30 April 2019.
Arkanda. 2016. Sistem Transportasi pada Tumbuhan. https://dosen bio
logi.com/tumbuhan/sistem- transportasi –pada –tum buhan. Diakses pada
tanggal 30 April 2019.
Hendra. Ferry. 2013. Transportasi Air pada Tumbuhan. http://ferry dwi restu
hendra.blog spot.com/2013/01/ transportasi –air –pada –tumbuhan .html.
Diakses pada tanggal 30 April 2019.
Nurulita. Fajarina. 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Transpirasi.
https://www. academia.edu /25746002/ pengaruh- suhu- terhadap-
kecepatan- transpirasi. Diakses pada tanggal 30 April 2019.
16
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman