Anda di halaman 1dari 22

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tumbuhan bukanlah hal asing lagi bagi kita semua, kita hidup
membutuhkan tumbuh-tumbuhan, baik untuk dikonsumsi atau sebagai
penyeimbang bumi, karena tanpa tumbuh-tumbuhan bumi ini akan sangat panas.
Salah satu bagian dari tumbuhan adalah daun, dimana daun mampu
berfotosintesis dan akan menghasilkan makanan sendiri bagi tumbuhan tersebut.
Oleh karena itu sinar matahari sangat diperlukan dalam membantu proses
fotosintesis. Selain itu diperlukan juga adanya klorofil, karbondioksida dan juga
air (Mufid, Muarib, 2012).
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal
juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping biji), profil dan lain-lain.
Daun hijau berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih
mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO2. Katafil
adalah sisik pada tunas atau pada batang dibawah tanah dan berfungsi sebagai
pelindung atau tempat penyimpan cadangan makanan. Daun pertama pada cabang
lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai prophyll, pada
dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai jenis brakte yang mengiringi bunga
dan berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang hipsofil berwarna cerah dan
berfungsi serupa dengan mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama
pada tumbuhan (Mufid, Muarib, 2012).
Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan,
sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi
tumbuhan. Hasil fotosintesis akan di distribusikan ke seluruh organ untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan
karena umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan
klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun
mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti
ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan
juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Mufid, Muarib,
2012).
2

Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya


dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumya memiliki daun. Daun dikenal dengan
nama ilmiah Folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helai,
berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. Baik dari segi morfologi
maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam. Struktur jaringan
pembuluh dalam tangkai dan tulang daun utama biasanya mirip dengan dalam
batang. Ciri paling penting dalam daun adalah bahwa pertumbuhan apeksnya
segera terhenti (Teri, Septinasari, 2017).
Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat
penting, di samping itu tumbuhan juga memliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan makhluk hidup. Daun (Folium) merupakan suatu bagian
tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah
besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu
bagian yang melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun
(petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau
melekatnya daun, tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis
sehingga pada umumnya pipih dan melebar (Teri, Septinasari, 2017).
Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai
daun. Jika tidak memiliki salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun
tidak lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap dapat berupih,
bertangkai, atau duduk langsung pada batang. Bentuk daun beraneka ragam
sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun
ditentukan berdasarkan letak bagian daun terlebar, perbandingan lebar dengan
panjang helai daun dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk
pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan
pertulangan daun, ketebalan helai daun dan warna serta bagian permukaannya.
Luas daun dan morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh dan faktor
lingkungan. Daun terkena cahaya dengan intensitas tinggi dan panas selama
perkembangannya dapat mempengaruhi luas permukaan daun yaitu berukur (Teri,
Septinasari, 2017).
3

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan yaitu untuk
mengetahui jenis dan bentuk daun serta mengetahui struktur dan fungsi daun pada
tumbuhan.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari Praktikum Morfologi dan Anatomi tumbuhan yaitu
sebagai penambah wawasan dalam ilmu morfologi dan anatomi tumbuhan serta
acuan untuk praktikum selanjutnya.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Daun
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya
dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumya memiliki daun. Daun dikenal dengan
nama ilmiah Folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helai,
berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau (Teri, Septinasari, 2017).
Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini, daun
bertugas menyerap zat-zat makanan dan gas. Daun juga berfungsi mengolah
makanan melalui fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai alat
transformasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis keseluruh tubuh
tumbuhan, dan daun juga berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan
respirasi (pertukaran dan pernapasan gas) (Teri, Septinasari, 2017).
Daun merupakan bagian terpenting dari suatu tumbuhan dan berfungsi
dalam proses fotosintesis. Pada sayatan epidermis daun bagian atas (adaksial)
hanya memperlihatkan bentuk sel epidermis, sedangkan pada daun bagian bawah
(abaksial) dapat dilihat adanya stomata ada yang membuka dan ada yang menutup.
Adanya stomata pada bagian bawah berfungsi untuk mengurangi penguapan
berlebihan. Tipe stomata pada daun adalah tipe parasitik dimana tiap sel penutup
didampingi satu atau lebih sel tetangga yang sumbu memanjangnya sejajar dengan
sumbu sel penutup (Teri, Septinasari, 2017).
Luas daun dan morfologi daun sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuh
dan faktor lingkungan. Daun terkena cahaya dengan intensitas tinggi dan panas
selama perkembangannya dapat mempengaruhi luas permukaan daun yaitu
berukur (Teri, Septinasari, 2017).
Bentuk dan Jenis Daun
A. Bentuk Daun
Adapun bentuk-bentuk daun dilihat dari tulang daunnya yaitu :
1. Tulang Daun Menyirip
Ciri tulang daun yang menyirip adalah berbentuk seperti susunan sirip
ikan. Contohnya terdapat pada daun nangka, daun jambu dan daun mangga.
2. Tulang Daun Menjari
5

Ciri-ciri tulang daun mejadi adalah seperti susunan jari tangan.


Contohnya daun jarak dan daun pepaya.
3. Tulang Daun Melengkung
Ciri-ciri tulang daun melengkung adalah seperti garis-garis yang
melengkung. Contohnya pada daun genjer dan daun sirih.
4. Tulang Daun Sejajar
Ciri-ciri tulang daun yang sejajar adalah seperti garis lurus yang sejajar.
Contohnya pada tanaman tebu dan tanaman jenis rumput teki atau alang-
alang (Pakmono, 2016).
B. Jenis-Jenis Daun
Adapun jenis daun di bedakan menjadi enam macam yaitu :
1. Daun Sisik
Daun sisik ditemukan pada suatu rimpang dan juga kecil, kasar, daun
pelindung yang menyertakan dan melindungi sebuah tunas. Daun biji, atau
kotiledon, modifikasi daun yang ditemukan pada sebuah tanaman embrio
dan biasanya memiliki fungsi sebagai organ penyimpan.
2. Duri dan Sulur
Duri dan sulur biasanya ditemukan pada sebuah tanaman barberry dan
kacang, daun dimodifikasi khusus untuk melindungi tanaman atau
membantu dalam mendukung batang.
3. Daun Penyimpanan
Daun penyimpanan biasanya ditemukan dalam suatu tanaman berumbi
dan succulents, yang memiliki fungsi sebagai organ penyimpanan
makanan.
4. Duri
Konifer, (pinus, cemara, cemara, pohon salam, dll) mempunyai “jarum”
sebagai daun. Tanaman ini biasanya mempunyai kutikula lilin dengan
stomata cekung untuk membantu dalam mencegah kekeringan. dan Juga,
sebagian besar mempunyai suatu kanal resin di kedua sisi dari sistem
vaskular. Resin ini diduga untuk membantu dalam mencegah dan menjaga
terhadap suatu kerusakan serangga.
5. Paralel
6

Daun paralel berurat ialah Jenis daun yang ada banyak pembuluh
darahnya dan yang berjalan pada dasarnya sejajar satu sama lain dan saling
terhubung lateral demi menit, veinlets lurus. Dalam jenis yang paling
umum dari paralel berurat ialah biasanya ditemukan dalam sebuah
tanaman dari keluarga rumput yang di mana pembuluh darah berjalan dari
dasar ke sebuah puncak daun. Tipe lain dari paralel venation ini ditemukan
pada sebuah tanaman seperti pisang, calla dan pickerelweed, di mana suatu
pembuluh darah paralel berjalan lateral dari pelepah. Daun paralel berurat
ini terjadi pada tanaman yang merupakan bagian dari sebuah kelompok
monokotil.
6. Menyirip
Daun jaring berurat di disebut juga dengan retikular berurat, yang
mempunyai suatu pembuluh yang bercabang dari pelepah utama dan
kemudian membagi menjadi sebuah veinlets halus yang kemudian bersatu
dalam sebuah jaringan yang rumit. Sistem pembuluh angkut ini
terperangkap untuk memberikan daun lebih tahan terhadap suatu robekan
daripada kebanyakan pada daun paralel berurat. Jaring venation ini bisa
berupa menyirip atau palmate. Dalam venation menyirip, pembuluh ini
memperpanjang lateral dari pelepah ke tepi, seperti contohnya dalam daun
apel, cherry dan peach. Venation palmate ini terjadi pada tanaman anggur
dan maple daun, yang di mana pembuluh darah utama terbentang, seperti
tulang rusuk dari kipas angin, dari sebuah tangkai daun dekat dengan
pangkal helai daun. Daun jaring berurat terjadi pada sebuah tanaman yang
merupakan adalah suatu bagian dari kelompok tumbuhan berbiji belah
(Kliksma, 2014).
Struktur dan Fungsi Daun
A. Struktur Daun
Secara morfologi struktur daun tersusun atas tiga bagian yaitu :
1. Helai Daun (lamina)
Helai daun pada berbagai macam tumbuhan dapat berbeda-beda, ada
yang berbentuk tipis atau yang berbentuk tebal. Helai daun juga bisa
7

dikatakan sebagai bagian yang paling penting dari sebuah daun karena di
helai daun inilah proses fotosintesis pada tumbuhan berlangsung.
2. Tangkai Daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian yang menempel pada bagian batang
dan sebagai penopang helaian daun. Namun, tentu tidak semua tumbuhan
memiliki tangkai daun, seperti contohnya rumput.
3. Pelepah Daun (folius)
Pelepah daun memiliki fungsi untuk mendudukan daun pada batang.
Pelepah daun ini ada kalanya memiliki tambahan organ di bagian kanan
maupun kirinya. Biasanya pelepah daun memiliki suatu bagian yang
dinamakan ketiak daun, dimana dibagian ini terletak sebuah kuncuk yang
akan berkembang menjadi tunas cabang (Anonym, 2016).
Secara Anatomi daun tersusun atas beberapa bagian yaitu :
1. Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan dengan sel berlapis satu yang
dindingnya mengalami penebalan lignin. Di epidermis ini biasanya
terdapat stomata yang diapit oleh dua sel penutup. Letak dari stomata pada
daun ini dapat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Ada yang letak
stomatanya berada di lapisan ata, ada yang stomatanya terletak di bagian
bawah saja, atau bisa juga terletak di lapisan atas dan bawah.
2. Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun cukup
longgar sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga antarsel. Jaringan
mesofil ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
 Jaringan Palisade – Jaringan palisade atau yang biasa disebut
sebagai jaringan tiang ini memiliki sel yang berbentuk silinder
dan tersusun sangat rapat. Di dalam jaringan palisade ini, terdapat
banyak kloroplas dan jaringan ini juga berfungsi dalam proses
pembuatan makanan.
 Jaringan Spons – Jaringan spons atau yang biasa disebut juga
dengan jaringan bunga karang ini memiliki sel yang susunannya
lebih longgar jika dibandingkan dengan jaringan palisade.
8

Jaringan spons ini memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan


makanan.
3. Berkas Pembuluh Angkut
Berkas pembuluh angkut ini terdapat pada tulang daun dan fungsinya
secara umum adalah alat transpor dan juga sebagai penguat daun. Berkas
pembuluh angkut ini terbagi menjadi 2 macam bagian, yaitu:
 Xylem – Xylem atau yang biasa juga disebut dengan pembuluh
kayu ini memiliki fungsi untuk mengalirkan air beserta zat
haranya menuju ke daun.
 Floem – Floem atau yang biasa juga disebut pembuluh tapis ini
memiliki fungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan
dari bagian daun ke bagian tumbuhan yang lain.
4. Jaringan Tambahan Daun
Jaringan Tambahan Daun ini biasanya meliputi sel-sel kristal maupun
kelenjar yang terdapat pada jaringan mesofil daun (Anonym, 2016).
B. Fungsi Batang
Adapun fungsi daun pada tumbuhan, yaitu :
1. Tempat Melakukan Fotosintesis
Yaitu suatu proses pengolahan atau produksi sebuah makanan dari
karbondioksida (CO2) yang melalui stomata dan air menjadi sebuah zat
tepung dengan bantuan sebuah energi cahaya. Pada tumbuhan dikotil,
fotosintesis ini terjadi di suatu jaringan parenkim palisade, sedangkan pada
suatu tumbuhan monokotil fotosintesis ini terjadi pada sebuah jaringan
spons.
2. Sebagai Alat Respirasi
Didalam daun terdapat stomata yang memiliki fungsi untuk bernafas
atau sebagai sebuah alat pernafasan.
3. Alat Reproduksi Vegetatif
Ini contohnya pada sebuah tanaman cocor bebek. Yang membentuk
sebuah tunas daun. Daunnya memiliki fungsi untuk memperbanyak sebuah
tanaman.
4. Mengatur Proses Transpirasi
9

Untuk proses penguapan air pada sebuah daun yang melalui mulut daun
atau stomata dan kutikula yang ada disebuah permukaan daun dan lebih
banyak pada bagian bawah daun. Namun yang bisa mengurangi suatu
penguapan ialah kutikula yang ada diatas suatu permukaan daun.
5. Prose Gutasi
Prose gutasi yaitu tempat keluarnya suatu cairan atau air yang berupa
suatu tetesan-tetesan.
Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L)
A. Morfologi Daun Jambu Biji (Psidium guajava L)
Daun jambu biji termasuk daun tunggal, bertangkai pendek, letak
berhadapan, daun yang muda berambut halus dan permukaan atas daun tua
licin. Daun jambu biji termasuk daun tidak lengkap karena daunnaya hanya
terdiri dari tangkai dan helaian saja yang disebut daun bertangkai. Bagian
terlebar daun biji terletak ditengah-tengah daun dan memiliki bagian jorong.
Daun jambu biji mempunyai tulang dau menyirip, artinya daun ini memiliki
tulang punggung yang membentang dari pangkal sampai ke ujung daun dan
merupakan terusan tangkai daun, sehingga susunannya mengikatkan kita pada
susunan sirip ikan. Ujung daun jambu biji tumpul dan biasanya warna daun
bagian atas tampak lebih hijau dibandingkan dengan sisi bagian bawah daun.
Tangkai daun berbentuk selindris dan tidak menebal pada bagian tangkainya
(Anonym, 2015).
B. Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman jambu biji (Psidium guajava L) yaitu:
Kingdom : Plantae
Sub Kindom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L
10

Tanaman Palem (Chrysalidocarpus lutescens)


A. Morfologi Daun Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens)
Palem kuning merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias.
Diperkirakan tanaman ini berasal dari Madagaskar. Meski dapat tumbuh
hingga 6 meter tapi rata-rata hanya setinggi 3 meter. Letak daun pada
tumbuhan aksilar filotaksis terserak atau tersebar (folia sparsa) roset batang,
merupakan daun majemuk menyirip (pinnatus), tidak mempunyai sendi
sehingga anak-anak daunnya tidak mengalami gugur daun. Merupakan daun
berpelepah, memiliki ligula, anak daun duduk pada rakis (rachis), helaian daun
berbentuk garis (linearis), tepi daun datar (planus), pangkal daun berbentuk
runcing, ujung daun berbentuk runcing (acutus), permukaan daun mengkilat
(nitidus), pertulangan daun sejajar (rectinervis), peruratan sejajar dan tekstur
daun serupa perkamen (permagentaceus). (Anonym, 2015).
B. Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens)
yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Chrysalidocarpus
Species : Chrysalidocarpus lutescens
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
A. Morfologi Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Tanaman jarak pagar adalah perdu dengan tinggi yang bisa mencapai 1
sampai 7 meter. Daun jarak berbentuk daun tunggal berlekuk dan bersudut 3
atau 5. Daun tersebar di sepanjang batang, permukaan atas daun berwarna hijau
dan bagian bawah lebih pucat dibanding permukaan atas, daunnya tebal dan
berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5 sampai 15 cm,
helaian daun bertoreh, berlekuk, dan ujungnya meruncing, tulang daun menjari
11

dengan jumlah 5 sampai 7 tulang daun utama. Dan daunnya dihubungkan oleh
tangkai daun yang berukuran 4 sampai 15 cm (Anonym, 2015).
B. Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) yaitu :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha L.
Spesies : Jatropha curcas L.
Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms)
A. Morfologi Batang Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms)
Daun eceng gondok memiliki lapisan rongga udara pada bagian dalam
daun yang fungsinya sebagai alat pengapung tanaman. Daun tanaman eceng
gondok termasuk kedalam jenis daun makrofita. Tangkai eceng gondok
berbentuk bundar dan berongga, rongga-rongga udara kemudian dibatasi oleh
dinding pembatas berupa selaput tipis berwarna putih. Stomata pada eceng
gondok dua kali lebih besar dari kebanyakan tanaman lainnya (Anonym, 2015).
B. Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart
Solms)yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia Kunth
Spesies : Eichhornia crassipes Mart Solms
12

METODOLOGI

Tempat dan Waktu


Kegiatan Praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan ini dilaksanakan di
Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar, Pada hari Rabu, 31 Oktober 2018 pukul 13:00 -
selesai .
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Morfologi dan Anatomi
Tumbuhan yaitu buku gambar, pensil, penggaris, pensil warna, penghapus.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum daun jambu biji, daun palem,
daun pagar jarak dan daun eceng gondok.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang digunakan pada praktikum Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2. Membagi buku gambar menjadi 4 kolom dengan menggunakan pensil
dan mistar, yaitu kolom untuk klasifikasi daun dan gambaran bentuk
daun.
3. Mengamati bentuk daun dari setiap jenis daun yang dibawa, kemudian
gambar bentuk-bentuk batang tersebut pada kolom-kolom yang sudah
dibuat tadi.
4. Memberi keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan
bagian-bagiannya.
5. Mewarnai gambar batang dengan menggunakan pensil warna sesuai
dengan warna aslinya.
6. Merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.
13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Struktur Morfologi Daun Jambu Biji (Psidium guajava L), Daun Palem
Kuning (Chrysalidocarpus lutescens) Daun Pagar Jarak (Jatropha
curcas L.) dan Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms)
No Nama Keterangan

1 Daun jambu biji (Psidium guajava L.) 1. Tangkai Daun

4 2. Tulang Daun
3. Tepi Daun
4. Ujung Daun

2 3
1

2 Daun palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens) 1. Pelepah Daun


4 2. Tepi Daun
2
3. Tulang Daun
4. Ujung Daun

1
3
14

3 Daun pagar jarak (Jatropha curcas L.) 1. Tangkai Daun


2. Tepi Daun

4 3. Tulang Daun
4. Ujung Daun

2
1

4 Daun eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart S.) 1. Pelepah Daun


2. Tepi Daun
3. Tulang Daun

4 4. Ujung Daun

1
2

Sumber Data Primer 2018.


15

Pembahasan
Berdasarkan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan yang telah di
lakukan salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang daun menyirip adalah
jambu biji (Psidium guajava L.), salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang
sejajar adalah palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), salah satu contoh
tanaman dengan bentuk tulang daun menjari adalah pagar jarak (Jatropha curcas
L.) dan salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang daun melengkung adalh
eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms)
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) termasuk daun tunggal, bertangkai
pendek, letak berhadapan, daun yang muda berambut halus dan permukaan atas
daun tua licin. Daun jambu biji termasuk daun tidak lengkap karena daunnaya
hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja yang disebut daun bertangkai. Bagian
terlebar daun biji terletak ditengah-tengah daun dan memiliki bagian jorong. Daun
jambu biji mempunyai tulang dau menyirip, artinya daun ini memiliki tulang
punggung yang membentang dari pangkal sampai ke ujung daun, dan merupakan
terusan tangkai daun, sehingga susunannya mengikatkan kita pada susunan sirip
ikan. Ujung daun jambu biji tumpul, dan biasanya warna daun bagian atas tampak
lebih hijau dibandingkan dengan sisi bagian bawah daun. Tangkai daun berbentuk
selindris dan tidak menebal pada bagian tangkainya .
Palem kuning merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias.
Diperkirakan tanaman ini berasal dari Madagaskar. Meski dapat tumbuh hingga 6
meter tapi rata-rata hanya setinggi 3 meter. Letak daun pada tumbuhan aksilar
filotaksis terserak atau tersebar roset batang, merupakan daun majemuk menyirip,
tidak mempunyai sendi sehingga anak-anak daunnya tidak mengalami gugur daun.
Merupakan daun berpelepah, memiliki ligula, anak daun duduk pada rakis,
helaian daun berbentuk garis, tepi daun datar, pangkal daun berbentuk runcing,
ujung daun berbentuk runcing, permukaan daun mengkilat, pertulangan daun
sejajar, peruratan sejajar dan tekstur daun serupa perkamen.
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah perdu dengan tinggi
yang bisa mencapai 1 sampai 7 meter. Tanaman jarak pagar adalah perdu dengan
tinggi yang bisa mencapai 1 sampai 7 meter. Daun jarak berbentuk daun tunggal
berlekuk dan bersudut 3 atau 5. Daun tersebar di sepanjang batang, permukaan
16

atas daun berwarna hijau dan bagian bawah lebih pucat dibanding permukaan atas,
daunnya tebal dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5
sampai 15 cm, helaian daun bertoreh, berlekuk, dan ujungnya meruncing, tulang
daun menjari dengan jumlah 5 sampai 7 tulang daun utama. Dan daunnya
dihubungkan oleh tangkai daun yang berukuran 4 sampai 15 cm.
Eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms) adalah tanaman yang
mengapung di permukaan air. Daun eceng gondok memiliki lapisan rongga udara
pada bagian dalam daun yang fungsinya sebagai alat pengapung tanaman. Daun
tanaman eceng gondok termasuk kedalam jenis daun makrofita. Tangkai eceng
gondok berbentuk bundar dan berongga, rongga-rongga udara kemudian dibatasi
oleh dinding pembatas berupa selaput tipis berwarna putih. Stomata pada eceng
gondok dua kali lebih besar dari kebanyakan tanaman lainnya
17

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Setelah melakukan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan, maka
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis daun dapat dibedakan menjadi enam yaitu
daun sisik, daun duri dan sulur, daun duri, daun peralel, daun penyimpan dan daun
menyirip. Bentuk-bentuk daun berdasarkan tulang daunnya dibagi menjadi empat
yaitu tulang daun sejajr, tulang daun menyirip, tulang daun menjari dan tulang
daun melengkung. Secara morfologi struktur daun terbagi menjadi tiga
yaituhelaian daun, pelepah daun dan tangkai daun. Adapun fungsi daun yaitu
sebagai tempat terjadinya fotosintesis, sebagai penyimpanan makanan, sebagai
alat perkembang biakan vegetatif, sebagai proses transpirasi dan proses gutasi.
Adapun contoh tanaman yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip adalah
jambu biji (Psidium guajava L.), contoh tanaman dengan bentuk tulang daun
sejajar adalah palem (Chrysalidocarpus lutescens), contoh tanaman dengan
bentuk tulang daun menjari adalah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dan contoh
tanaman dengan bentuk tulang daun melengkung adalah eceng gondok
(Eichhornia crassipes Mart Solms)
Saran

Sebaiknya sebelum kita memulai praktikum ada baiknya kita berdoa.


18

DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Eceng Gondok. http: //ww
w.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-eceng-
gondok/.Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Jarak Pagar http: //www.
materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-jarak-pagar/.
Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Jambu Biji. http://www. Materi perta
nian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-jambu-biji/. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2016. Bagian-Bagian Daun. https://dosen biologi. com/
tumbuhan/bagian-bagian-daun. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2018. Palem Kuning. https://id.wikipedia.org/wiki/Palem_kuning. Di
akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Kliksma. 2014. Jenis-Jenis Daun dan Fungsinya. https://klik sma. com/ 2014/ 12/j
enis-jenis-daun-dan-fungsinya.html. Di akses pada tanggal 31 Oktober
2018
Mufid. Muarib. 2012. Laporan Praktikum Daun. https://mufid mua rib 17.word
press.com/2012/05/16/laporan-praktikum-daun/. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018
Pakmono. 2016. Macam-Macam Bentuk Daun atau Susunan Tulang dan
Contohnya.http://www.pakmono.com/2016/12/macam-macam-bentuk-
daun-atau-susunan-tulang-daun-dan-contohnya.html. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Teri. Septinasari. 2017. Laporan Praktikum Daun. http: //teri septin asari. Blog
spot.com/2017/07/laporan-praktikum-daun.html. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018
19

LAPORAN PRAKTIKUM III


MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
DAUN (Folium)

Jambu Biji (Psidium guajava L.), Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens),


Pagar Jarak (Jatropha curcas L) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes
Mart Solms)

KELOMPOK III
WINDA SARI
082 2018 0146

LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
20

DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang .....................................................................................
Tujuan Praktikum .................................................................................
Kegunaan Praktikum ............................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Daun ...................................................................................
Bentuk dan Jenis Daun .........................................................................
Struktur dan Fungsi Daun ...................................................................
Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Morfologi Daun Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) .......
Klasifikasi Jambu Biji (Psidium guajava L.) ................................
Tanaman Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens)
Morfologi Daun Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens) ....
Klasifikasi Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens) .............
Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Morfologi Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) .......................
Klasifikasi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) ...............................
Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart.)
Morfologi Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart.) ....
Klasifikasi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes Mart.) .............
METODOLOGI
Tempat dan Waktu ...............................................................................
Alat dan Bahan .....................................................................................
Prosedur Kerja ......................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil .....................................................................................................
Pembahasan ..........................................................................................
PENUTUP
21

Kesimpulan ..........................................................................................
Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
22

DAFTAR TABEL

No Text Hal

1 Struktur Morfologi Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.), Daun


Palem Kuning Sirih (Chrysalidocarpus lutescens), Daun Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.) dan Daun Eceng Gondok (Eichhornia
crassipes Mart. Solms)................................................................... 13

Anda mungkin juga menyukai