Anda di halaman 1dari 6

Nama : Daniel Manullang

NIM : 2106541076

Kelas : Agroekoteknologi D

Penejelasan Mengenai: Transkripsi, Translasi, dan Replikasi DNA (Lagging


Strands dan Leading Strands)

1. TRANSKRIPSI

Transkripsi adalah anggota dari rangkaian ekspresi genetik. Pengertian asli


"transkripsi" adalah alih aksara atau penyalinan. Di sini, yang dimaksud adalah mengubah
"teks" DNA diproduksi menjadi RNA. Sebenarnya, yang berganti hanyalah basa nitrogen
timina di DNA yang pada RNA dialihkan oleh urasil. Sebuah gen disalin ke dalam potongan
RNA dengan bantuan enzim, RNA polimerase. RNA ini disebut transkrip utama. Ini
komplementer dan antiparalel ke urutan DNA yang disalin. Transkripsi dapat menghasilkan
beberapa jenis RNA: messenger RNA (mRNA), transfer RNA (tRNA), RNA ribosom (rRNA)
dan RNA non-coding seperti microRNA (miRNA). Gen-gen yang disandikan untuk protein
menghasilkan mRNA. mRNA terdiri dari daerah yang belum diterjemahkan yang disebut 5′
UTR dan 3′ UTR untuk pengaturan sintesis protein. Jenis RNA lainnya dianggap membantu
sintesis, pengaturan dan pengolahan protein

Transkripsi berlaku di dalam inti sel atau di dalam matriks mitokondria dan plastida.
Transkripsi bisa dipicu oleh rangsangan dari luar maupun tanpa rangsangan. Pada proses tanpa
rangsangan, transkripsi berlaku terus-menerus (gen-gennya dinamakan gen konstitutif atau
“gen pengurus rumah”, house-keeping genes). Sementara itu, gen yang membutuhkan
rangsangan kebanyakan gen yang hanya dihasilkan sewaktu-waktu; gennya dinamakan gen
regulatorik karena kebanyakan mengatur mekanisme khusus. Rangsangan akan mengaktifkan
anggota promoter inti, segmen gen yang berfungsi sebagai pencerap RNA polimerase yang
terletak di anggota hulu anggota yang akan disalin (disebut transcription unit), tidak jauh dari
ujung 5' gen. Promoter inti terdiri dari kotak TATA, kotak CCAAT dan kotak GC.

Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan
rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini,
ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari
pasangan DNA dinamakan rantai anti sense.

Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.

Inisiasi

RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan
didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah terikat,
RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau cetakan
untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.

Elongasi

Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh
enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul
RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi
membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

Terminasi

Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah
ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.
2. TRANSLASI

Ketika mRNA terbentuk, maka mRNA atau RNA messenger atau RNA “pembawa
pesan” bisa membawa kode hasil salinan DNA ke ribosom. mRNA berisi kumpulan dari
kodon-kodon DNA. Setelah tiba di ribosom, maka proses translasi dapat
dimulai. Translasi merupakan proses penerjemahan kode DNA sehingga menghasilkan rantai
polipeptida penyusun protein. proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke dalam
urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada
messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein.

Ada setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk
protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada sebuah mRNA, instruksi untuk
membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang
dibaca dalam kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Selanjutnya,
beberapa dari asam amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan
nantinya akan membentuk protein yang spesifik pula.

Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap:

Tahap awal atau inisiasi

Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama
yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini
diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

Elongasi atau Memperpanjang Rantai

Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu
kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein.
Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang
terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai.

Terminasi

Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop
kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari
tRNA dan lepas keluar dari ribosom.
3. Replikasi DNA: Lagging Strands dan Leading Strands

Replikasi DNA merupakan bagian penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi
DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota sambung-menyambung memainkan replikasi
DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S
siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA
polimerase yang menolong pembentukan ikatan selang nukleotida-nukleotida penyusun
polimer DNA. Bagian replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam bagian yang
dikata reaksi berantai polimerase (PCR).

Di akhir tahun 1950an, terdapat 3 teori model bagaimana replikasi DNA dapat terjadi:

Model Konservatif

Kedua untai induk tetap bersama setelah proses replikasi berlangsung

Model Semikonservatif

Untai ganda yang terbentuk setelah proses replikasi terdiri dari untai induk dan untai anak
Model Dispersif

Untai induk dan anak tercampur dalam masing-masing untaian setelah proses replikasi

1. Pembentukan Leading Strands

Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah untaian DNA yang
disintesis dengan arah 5'→3' secara berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase
mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3'-OH bebas sama sekali dari sebuah primer
RNA dan sintesis DNA berlangsung secara berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan
garpu replikasi.

2. Pembentukan Lagging Strands

Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan dengan leading
strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-segmen yang dikata fragmen
Okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan
demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas sama sekali pada primer RNA tersebut untuk
mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. Fragmen primer RNA tersebut lalu disingkirkan
(misalnya dengan RNase H dan DNA Polimerase I) dan deoksiribonukleotida baru
ditambahkan untuk mengisi celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu
menyambungkan fragmen-fragmen Okazaki tersebut sehingga sintesis lagging strand menjadi
lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Asmarinah. Departemen Biologi FKUI.


https://staff.ui.ac.id/system/files/users/asmarinah.si/material/kuliahs2guru-
replikasidanreparasidna.ppt. Diakses pada tanggal 25 Februari 2022.

UNKRIS. eduNitas.com.
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/asmarinah.si/material/kuliahs2guru-
replikasidanreparasidna.ppt. Diakses pada tanggal 25 Februari 2022.

Apa-itu.Net. 2021. https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-transkripsi.html.


Diakses pada tanggal 25 Februari 2022.

Yunita, Olivia. 2019. ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-11-tahapan-


sintesis-protein. Diakses pada tanggal 25 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai