Anda di halaman 1dari 24

Yayah S. D. M.

Farm Apt
 Adalah suatu bentuk sediaan kosmetik yang
mengandung obat
 Mulai dipisahkan dari kosmetik dalam peraturan Menteri
Kesehatan RI No 220 Tahun 1976
 Kosmetik pengobatan dapat mengatasi kelainan kulit dan
dibagi menjadi 3 (tiga) golongan :
1. Pengobatan penuaan dini ( premature aging)
2. Pengobatan kelainan kulit (jerawat, hiperpigmentasi)
3. Pengobatan kelainan kulit kepala ( ketombe,
sebarrhea)
A. Fungsi dan barrier kulit
Struktur corneum memiliki struktur tipis yang mengalami
proses maturasi dengan cara pembelahan sel pada lapisan
basale yang diakhiri dengan skuamasi pada permukaan
kulit ( 4-6 minggu) Proses tersebut berlangsung dengan
cara :
1. Proses Corneocyti
adalah sel pada stratum corneum yangmengandung
struktur protein yang dilapisi lapisan tanduk yang
mengandung Natural Moisturizing Factor ( NMF)
 Keratinosit dibentuk oleh pembelahan sel pada lapisan
basale epidermis yang naik ke lapisan atas.
 Dalam stratum corneum , keratinosit akan diubah
menjadi sel pipih berprotein yang tidak berinti disebut
korneosit.
 Korneosit akan naik keatas berikatan multiple protein
yang disebut korneodosom bahan kimiayang
berfungsi untuk menahan gangguan fisik dari luar,
mencegah kehilangan air dan masuknya
2. Proses pembentukan stratum corneum lipid
 Lipid diproduksi.dalam keratinosit dan dikeluarkan
pada basale stratum corneum pada saat keratinosit
menjadi korneosit.
 Terdapat 3 jenis lipid yaitu asam lemak, ceramides
dan kolesterol.yang tersusun menjadi lapisan
multiple yang disebut lipid barrier stratum
corneum.yang berfungsi mencegah masuk bahan
kimia dan menahan kelembaban sehingga stratum
corneum menjadi elastis.
3. NMF Proses
 merupakan proses pelembaban alami pada korneosit
yang merupakan campuran dari molekul higroskopik
dengan BM rendah
 NMF terdiri dari asam amino, garam , asam laktat dan
urea
4. Desquamation proses
 Adalah proses degradasi enzim dari ikatan protein (
korneodesmoson) yang mengikat corneosit satu dengan
lainya. Pengelupasan kulit secara berkala dari korneosit
bermanfaat kulit menjadi halus.
BAHAN AKTIF PADA
KOSMETICEUTICAL
A. VITAMIN C
 Merupakan vitamin larut dalam air dan bersifat
hidrofilik
 Fungsinya sebagai antioksidan
 Vitamin C yang dipergunakan secara topikal sebagai
kosmetik dapat diserap 20 kali diserap dibanding
peroral
 Fungsi asam askorbat yang terkandung dalam
vitamin C
a. Melindungi kulit dari sianar UV
b. Memblokir terjadinya oksidasi DOPA sehingga
lanjutan
c. Merangsang pembentukan kolagen
d. Memperbaiki kulit yang terluka

B. VITAMIN D ((kalsiferol)
 Berperan dalam :
a. Penyerapan calsium dalam pembentukan tulang
dan gigi dengan
bantuan sinar matahari.
b. Mengatur fosfor dalam tubuh →menjaga
kesehatan hati dan sistem
syaraf
c. Membantu mengatasi psoriasis
 Kekurangan vitamin D →kerapuhan tulang , kejang
 Vitamin E
Th 1920 kosmetik perawatan kulit ( kecambah gandum
diolah secara dingin)
Senyawa terkandung vit E :
1. A- tocopherol sifat lipofilik sebagai antioksidan
2. D tocopherol aktivitas biologi kurang aktif.
(kalsiferol)
C. VITAMIN K
 Berperan sebagai anti bakteri dan anti
jamur
 Efektif mengatasi chilblains ( bengkak dan
gatal pada tangan dan kaki karena
pengaruh udara dingin)
HORMON
 Penting digunakan dalam kosmetika,
hanya pemberianya harus berulang dan
dosis yang terukur dan teratur.
 Pada kelenjar sebasea, rambut dan keratin
dipengaruhi oleh hormon seksual.
 Klarmann (1949) menemukan bahwa
pemberian krim pada wanita diatas 40
tahun yang mengandung estrogen dapat
meregenerasi kulit dan meningkatkan
 Hormon estrogen juga dapat
mengatasi jerawat .
 Hormon yang dibuat bersumber dari
alam yaitu estrone, estradiol dan
estriol.
 Berfungsi sebagai katalisator yang
dapat mempercepat reaksi kimi yang
terjadi dalam tubuh
ENZIM
 Berperan dalam menentukan keefektifan
bahan kompleks tertentu ( Ekstrak
plasenta)
 Eksperimen dengan menggunakan
riboniklease dikombinasikan dengan asam
nukleat akan memperbaiki elastisitas kulit.
PEPTIDA PROTEIN
 Gerhard ( 1957) merupakan peneliti
dengan memakai peptida protein
 Protein dapat digunakan sebagai
pembentuk film diatas kulit ( casein
dalam krim pelindung kulit)
 Asam amino dapat diserap dalam kulit
 Sistein dan sistin merupakan asam amino
pembangun jembatan sulfur yang
bertanggungjawab bagi sifat protein kulit
dan rambut.
 Tyrosin merupakan asam amino yang
dibentuk dari pigmen melanin kulit.
 Asam amino diperoleh melalui
hidrolisis total protein
 Jika hidrolisa dijalankan dengn
terkontrol dalam campuran akhir akan
menghasilkan asam amino dan
pepton serta peptida.
 Degradasi parsial molekul protein dapat
terjadi di bawah pengaruh asam atau basa
encer , hangat dalam suhu tubuh oleh kerja
dari enzim pemecah protein ( trypsin, papain
dll)
 Peptida adalah rangkaian rantai pendek asam
amino pembentuk protein yang lebih panjang
 Peptida yang digunakan pada kosmetik yaitu
peptida signal, peptida carrier dan peptida
penghambat neurotransmiter
1. Peptida signal
 Mempunyai kemampuan untuk
merangsang protein matrik
extracellulair ( kolagen dan elastin)
atau mengurangi aktivitas kolagenasi
 Mekanisme kerjanya memperbaiki
garis keriput dengan menstimulasi
langsung kolagen menghasilkan
2. Peptida carrier
 Fungsinya menstabilkan dan mengantarkan logam
( tembaga) yang diperlukan dalam penyembuhan
luka dan proses enzimatik.
 Tembaga dapat bermanfaat sebagai antangin kulit
 Tripeptida glycil-L-histidyl-L-Lysin (GHK)
memudahkan tembaga diterima oleh sel.
 Rangkaian GHK dapat merangsang sintesa
kolagen oleh fibloblast dan dapat meningkatkan
mRNA MMP-2 dan MMP-2 serta meningkatkan
penghambatan jaringan metalloproteasesTIMP -1
dan TIMP-2
3. Peptida
Rangkaian rantai pendek asam amino yang membentuk
protein yang lebih panjang
Ada 3 katagori peptida pad sediaan kosmeticeutical
a. Peptida signal
b. Peptida carrier ( pembawa)
c. Peptida penghambat neurotransmiter

Fungsi peptida
a. Memperbaiki kulit yang telah menua tanpa
menimbulkan iritasi
b. Mencegah atau mengurangi keriput
A. Peptida Signal
Mempunyai kemampuan merangsang protein matrik
ekstraselular ( kolagen dan elastin) untuk mengurangi
keriput
Mekanismenya :
1. Stimulasi langsung kolagen dengan cara
menghasilkan fibroblast dermal manusia
2. Mengatur penurunan produksi kolagen fibrobalst
Rangkaian peptida signal terdiri dari:
Tyrosin – Arginin – Serin
B. PEPTIDA CARRIER
 Fungsinya :
Untuk menstabilkan dan mengantar logam ( tembaga)
yang bermanfaat menyembuhkan luka dan proses
enzimatik
 Tembaga yang bermanfaat antiaging terdiri dari Tripeptida
glycyl- L- histidyl – Lysine (GHK)
 GHK berguna
1. Merangsang sintesis kolagen oleh fibroblast
2. Meningkatkan mRNA MMP-2 dan MMP-2
3. Meningkatkan penghambatan jaringan metalloprotease
TIMP-1 dan TIMP- 2
C PEPTIDA PENGHAMBAT NEUROTRASMITTER
 Merupakan hexapeptida baru yang dapat
menghambat pelepasan neurotransmiter dengan
mekanisme kerja mengganggu formasi atau kestabilan
protein kompleks yang dibutuhkan untuk
mengantarkan calsium dependent exocytis
 Contoh
Peptida acetyl-glutamyl –metoksil- glutamat –
arginil.
Dapat mengurangi gerakan otot bawah sadar sehingga
mengurangi garis keriput

Anda mungkin juga menyukai