Anda di halaman 1dari 18

PERMASALAHAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

(Laporan Praktikum Pengantar Konservasi Sumber Daya Hutan)

Oleh

Eka Nala Puspita


1714151058

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat

tinggi, yang ditandai dengan ekosistem, jenis dalam ekosistem, dan plasma nutfah

(genetik) yang berada di dalamnya (Suhartini, 2009). Sebanyak 28.000 jenis

tumbuhan, 350.000 jenis binatang dan 10.000 mikrobia diperkirakan hidup secara

alami di Indonesia (Astirin, 2001). Keragaman flora dan fauna yang tinngi ini

harus dimanfaatkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan nilai

guna aktual maupun potensialnya. Nilai-nilai guna ini harus tetap berkelanjutan

baik bagi generasi manusia saat ini maupun generasi masa depan (Samedi, 2015).

Keanekaragaman hayati yang tinggi tersebut merupakan kekayaan alam yang

dapat memberikan manfaat serga guna, dan mempunyai manfaat yang vital dan

strategis, sebagai modal dasar pembangunan nasional, serta merupakan paru-paru

dunia yang mutlak dibutuhkan, baik di masa kini maupun yang akan datang.

Namun Belakangan ini akibat pembangunan yang sering hanya mementingkan

kebutuhan manusia tanpa memikirkan keseimbangan alam justru sering

menimbulkan perubahan yang merusak dan menurunkan kualitas sumber daya

alam dan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati terus menerus

mengalami kemerosotan. Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat


keterancaman keanekaragaman hayati yang tinggi, terutama terjadi kepunahan

jenis.dan kerusakan habitat, yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman

hayati. Hal ini disebabkan karena proses pembangunan, dimana jumlah penduduk

yang besar dan terus bertambah menyebabkan kebutuhan dasar pun semakin

besar, sehingga sering terjadi perubahan fungsi lahan.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari dilakukannya praktikum pengantar konservasi sumberdaya hutan

mengenai permasalahan keanekaragaman hayati yaitu sebagai berikut.

1. Mahasiswa mampu menggolongkan faktor penyebab permasalahan

keanekaragaman hayati.

2. Mahasiswa mampu menganalisis dan menyampaikan permasalahan

keanekaragaman hayati berdasarkan tingkatnya.


II. METODELOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum pengantar konservasi sumberdaya hutan mengenai permasalahan

keanekaragaman hayati dilakukan pada hari Selasa 9 Oktober 2018 pada pukul

13.00 – 14.40 WIB. di Ruang D301 Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum mengenai permasalahan

keanekaragaman hayati yaitu laptop, alat tulis, dan lembar kerja mahasiswa.

Sedangkan bahan yang digunakan yaitu buku panduan praktikum, dan referensi

dari berbagai sumber lainnya.

C. Cara Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan dalam melakukan praktium meneganai

permasalahan keaanekaragaman hayati yaitu sebgai berikut.

1. Menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan.

2. Mengumpulkan berbagai referensi dari berbagai literatur mengenai

permasalahan keanekaragamn hayati.


3. Mempelajari dan menganalisis berbagai permasalahan dan studi kasus

mengenai keanekaragaman hayati.

4. Membuat hasil analisis tersebut dalam sebuah tabel hasil praktikum.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Hasil yang didapat setelah dilakukannya praktikum mengenai permasalahan

keanekaragaman hayati yaitu berupa tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Permasalahan keanekaragaman hayati karena perubahan iklim global

No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi


. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Penggunaan Hilangnya lahan akibat
gas rumah kenaikan muka air laut,
kaca yang tidak hanya menimbulkan
membuat   kerugian ekonomi tetapi
naiknya juga membuat hilangnya
muka air keanekaragaman hayati di
laut wilayah tersebut.
2. Spesies Perubahan Iklim berdampak
Ranges pada temperature dan curah
hujan. Hal ini
mengakibatkan beberapa
spesies tidak dapat
 menyesuaikan diri, terutama
spesies yang mempunyai
kisaran toleransi yang
rendah terhadap fluktuasi
suhu.
3 Pembakaran Menyebakan Perubahan
lahan iklim yang mempercepat
laju kepunahan beberapa
   jenis spesies, misalnya
spesies yang berada di
ujung rantai makanan
seperti karnivora, spesies
lokal endemik dan spesies
migran
4 Perubahan Perubahan iklim akan
Fenologi menyebabkan pergeseran
 dalam siklus yang
reproduksi dan pertumbuhan
dari jenis-jenis organism.
5. Pembukaa Perubahan iklim dapat
n lahan menyebabkan berbagai
yang bencana alam seperti
menyabak kemarau yang
an berkepanjangan, ataupun
perubahan sebaliknya curah hujan yang
iklin terlalu tinggi dapat
danpPeny  mengakibatkan
usutan berkurangnya populasi dan
keragaman keragaman spesies.
sumber Sehingga menyebabkan
daya Beberapa varian dalam
genetik spesies dengan gen tertentu
mengalami kepunahan dan
akan sangat sulit untuk
dikembalikan
keberadaannya.
6 Perubahan Dampak yang iklim
interaksi perubahan akan berakibat
antar pada interaksi antar spesies
spesies semakin kompleks
  (predation, kompetisi,
penyerbukan dan penyakit).
Hal itu membuat ekosistem
tidak berfungsi secara ideal
(Lubis, 2011).

Tabel 2. Permasalah keanekaragaman hayati karena eksploitasi berlebih.

No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi


. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Perburuan Setiap organisme memiliki
liar peran penting di dalam
suatu ekosistem. Jika
  apabila dimanfaatkan secara
berlebihan sampai pada
tingkat yang melampaui
kemampuannya maka akan
mengalami kepunahan
2. Pengalih Saat ini banyal ekosistem
fungsian terganggu karena kerusakan
kawasan    habitat sehingga
mengancam kehidupan
beberapa spesies. Kerusakan
alam dan hilangnya habitat
telah menyebabkan puluhan
ribu spesies terancam punah
(Sutarno, dkk, 2015).
3. Penebangan Penebangan pohon pohon
liar secara ilegal akan
  menyebabkan penebangan
secara tidak bertangung
jawab dan terjadi secara
besar besaran yang
menyebabkan penurunan
keanekaragaman hayati.
4. Pembakaran Pembakaran kawasan hutan
lahan untuk membuka lahan
   menyebabkan
berkurangmya habitat hidup
flora dan fauna.

Tabel 3. Permasalahan keanekaragaman hayati karena perburuan dan perambahan.

No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi


. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Perdaganga Perdagangan flora dan fauna
n tumbuhan secara ilegal yang terus
dan satwa meningkat menyebabkan
liar yang   berkurangnya populasi
dilindungi keberadaan flora dan fauna
tersebut di alam.
2. Pembukaan Keberadaan pemukiman
lahan untuk dikawasa hutan
pemukiman menyebabka terjadinya
eksploitasi sumber daya
  meningkat dan
menyebabkan kerusakan
habitat sehingga
menurunkan
keanekaragaman hayati.
3. Penebangan Penebangan liar
liar menyababkan kerusakan
  habitat yang akan
menurunkan biodiversitas.
4. Perladangan Perladanagan yang
dilakukan di dalam kawasan
  hutan dapat menyebabkan
kerusakan habitat dan
ekosistem yang
menyebabkan penurunak
keanekaragaman hayati..

Tabel 4. Permasalahan keanekaragaman hayati karena perusakan habitat dan

degradasi habitat.

No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi


. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Pembakaran Pembakaran kawasan hutan
hutan menyebabkan hilangnya
   habitat hidup berbagai stwa
dan flora yang ada sehingga
menyebabkan kepunahan.
2. Kegiatan Kegiatan industri
industri menyebabkan polusi yang
  mengakibatkan menurunya
kualitas tempat hidup
sumber daya hayati.
3. pertambang Pemanfaatan lahan untuk
an kepentingan berbagai sektor
 lainseperti pertambangan
menyebabkan kerusakan
habitat.
4. Penebangan Penebangan liar dalam
liar kawasan hutan
menyebabkan kerusakan
habitat tempat tinggal satwa
dan membuat ketersediaan
  pangan bagi satwa menurun.
Sehingga menyebabkan
kematian satwa dan
penurunan keanekaragaman
hayati.
5. Pembuatan Pemukiman yang ada
pemukiman didalam hutan akan
mengganggu ekosistem
  yang ada yang
menyebabkan terjadinya
kematian dan kepunahan
keanekaragaman hayati.
Tabel 5. Permasalahan keanekaragaman hayati karena spesie asing penggangu
No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi
. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Pelepasas Kegiatan tersebut mampu
spesies menyingkirkan spesies asli
asing dari persaingan
penggangu memperebutkan sumber
dayaseperti nutrisi, cahaya,
ruang, air, dan sebagainya.
  Jika spesies tersebut
berevolusi di bawah
kompetisi yang sengit
dengan tingkat predasi yang
tinggi, maka lingkungan
baru mungkin membuat
spesies tersebut berkembang
biak dengan sangat cepat.
2. Pembukaan Pembukaan lahan dan
lahan habitasi oleh manusia
 memberikan tekanan secara
signifikan terhadap spesies
lokal. Habitat yang
terganggu dapat menjadi
suatu ekosistem yang baru
yang memengaruhi secara
luas terhadap ekosistem
lokal. Hal ini dapat
menyebabkan spesies
unggul, yang mungkin
bukan spesies asli, dapat
tumbuh pada habitat yang
baru tersebut dan menjadi
spesies invasif
menyingkirkan spesies asli.

Tabel 6. Permasalahan keanekaragaman hayati karena kerentanan terhadap


kepunahan.
No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi
. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Penyeragam Penyeragaman varietas
an varietas tanaman dan maupun ras
hewan budidaya
 menimbulkan erosi genetik
yang dapat memicu krisis
keanekaragaman hayati
(Sutoyo, 2010 ).
2. Penebangan Hutan merupakan sumber
liar di hutan utama keanekaragaman
hayati karena hutan
merupakan tempat tinggal
berbagai spesies tanaman
dan hewan. Kerusakan
hutan yang terjadi karena
  kebakaran atau penebangan
hutan secara luas
menyebabkan terjadi
penurunan keanekaragaman
hayati bahkan kepunahan
banyak spesies hewan dan
tumbuhan
3. Pembangun Pemanfaatan lahan untuk
an kepentingan berbagai sektor
pemukiman lain, tidak selalu
  memperhitungkan akibat
yang terjadi pada
lingkungan hidup yang
dapat menyebabkan
kepunahan beberapa jenis
spesies.

Tabel 7. Permasalahan keanekaragaman hayati karena fragmentasi habitat.


No Kegiatan Dampak Pada Tingkatan Deskripsi
. Gen Spesies Komunitas/
Ekosistem
1. Pembuatan Pembuatan lahan
Jalan merupakan salah satu
kegiatan pembangunan yang
membutuhkna lahan yang
luas. Salah satu lahan yang
dipakai adalah lahan hutan,
  sehingga mengakibatkan
terjadinya kerusakan
ekosistem pada arel
pembangunan jalan tersebut
yang menyebabkan
menurunnya tingkat
keanekaragaman hayati.
2. Pembangun Laju pertumbuhan
an penduduk yang
pemukiman siknifikanmenyebabkan
kebutuhan lahan untuk
  pemukiman. Pembukaan
lahan untuk pemukiman
akan menyebabkan
kerusakan habitat dan
menurunnya
keanekaragaman hayati.
3. Perkebunan Adanya pembuatan
perkebunan
keanekaragaman hayati
menyebabkan terjadinya
  penyeragaman jenis yang
terdapat pada suatu
ekosistem, sehingga
keanekargaman hayati akan
menurun.

B. Pembahasan

Keanekaragaman hayati tersebut terus menerus mengalami kemerosotan. Krisis

keanekaragaman hayati yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor yang kadang

saling berkaitan. Krisis keanekaragaman hayatiadalah masalah nasional yang

seharusnya disikapi secara menyeluruh.

Permasalahan keanekaragam hayati yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh

kegiatan manusia. Manusia merupakan faktor penyebab terjadinya berbagai

masalah ekologi, terutama melalui kegiatan eksploitasi dan perusakan lingkungan

atau ekosistem. Musnahnya atau menurunnya jenis biota telah menyebabkan

banyaknya kehilangan sumber keanekaragaman hayati yang sangat berharga.

Indonesia sendiri tingkat keterancaman lingkungan yang tinggi, terutama

terjadinya kepunahan jenis dan kerusakan habitat, yang menyebabkan

menurunnya keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan karena proses

pembangunan, dimana jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah


menyebabkan kebutuhan dasar pun semakin besar, sehingga sering terjadi

perubahan fungsi areal hutan, sawah dan kebun rakyat baik oleh pemerintah

maupun swasta. Keadaan demikian menyebabkan menyusutnya keanekaragaman

hayati dalam tingkat jenis (Suhartini, 2009). Ketika pembangunan pemukiman,

perkantoran, dan industri berjalan dengan cepat, secara bersamaan terjadi

penurunan populasi jenis tumbuhan, hewan dan mikroba. Maka dari itu

Indonesia merupakan salah satu wilayah prioritas konservasi keanekaragaman

hayati dunia.

Keanekaragaman hayati mempunyai nilai ekonomi, rekreasi, estetika dan ilmu

pengetahuan. Oleh sebab itu perlu upaya penyelamatan sesegera mungkin, dan

pelaksanaannya secara networking(Setia, dkk. 2013). Perlu pemasyarakatan

konservasi agar masyarakat mengerti akan kepentingan keanekaragaman hayati

tersebut.
IV. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat setelah dilakukannya praktikum pengantar konservasi

sumberdaya hutan mengenai permasalahan keanekaragaman hayati yaitu sebagai

beriku.

1. Permasalahan keanekaragaman hayati disebabkan oleh beberpa faktor utama

seperti perusakan habitat, eksploitasi berlebihan, perubaha iklim global.

2. Permasalahan keanekaragaman hayati terjadi mulai dati tingkat genetik,

spesies dan ekosistemnya.


DAFTAR PUSTAKA

Astirin, O.P. 2001. Permasalahan pengelolaan keanekaragaman hayati di


Indonesia. J.Biodiversitas. 1 (1) : 36-40.

Lubis, P.D. 2011. Pengaruh perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati di


Indonesia. J Geograf. 3 (2) : 107-117.

Suhartini. 2009. Peran konservasi keanekaragaman hayati dalam menunjang


pembangunan yang berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian.
1 (2) : 1-7.

Samedi. 2015. Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia: rekomendasi


perbaikan undang-undang konservasi. J. Hukum Lingkungan. 2 (2) : 1-28.

Sutarno., dan Setyawan, A.D. 2015. Biodiversitas Indonesia, penurunan dan


upaya pengelolaan untuk menjamin kemandirian bangsa. Prosiding Seminar
Nasional Masyaraka Biodiversiti Indonesia. 1 (1) : 1-13.

Setia, T.M., Hutabarat, H.T., dan Kusumahadi,K.S. 2013. Diseminasi hasilriset


keanekaragaman hayati untuk masyarakat melalui program pendidikan
konservasi. J. Beriia Biolog. 6 (1) : 151-158.

Sutoyo. 2010. Keanekaragaman hayati indonesia. J. Buana Sains. 10 (2) : 101-106.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai