Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami konsep dan arti penting biodiversitas.
2. Siswa mampu mengidentifikasi spesies yang terancam punah di wilayah lokal.
3. Siswa mampu mengembangkan kesadaran kewarganegaraan terkait pelestarian satwa liar.
Pengertian Peran
Biodiversitas Biodiversitas
dalam
Keberlangsungan
Kehidupan Satwa
Uraian Materi
A. Konsep Biodiversitas
1. Pengertian Biodiversitas
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati (biological-diversity atau biodiversity) adalah
semua makhluk hidup di bumi (tumbuhan, hewan, mikroorganisme) termasuk
keanekaragaman genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang
dibentuknya. Biodiversitas atau keanekaragaman hayati mengacu pada variasi genetik,
spesies, dan ekosistem suatu wilayah tertentu. Konsep ini mencakup keberagaman seluruh
bentuk kehidupan di Bumi dan merupakan aspek kritis dalam memahami dinamika
lingkungan.
Keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari sumber,
termasuk interaksi ekosistem terrestrial, pesisir dan lautan, serta ekosistem akuatik lain dan
kompleks ekologi tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya. Biodiversitas memiliki
peran penting dalam menjaga keseimbangan dan mendukung kehidupan satwa. Biodiversitas
dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1. Keanekaragaman Gen: Merujuk pada variasi gen dalam suatu populasi atau spesies.
Keanekaragaman genetik memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan,
resistensi terhadap penyakit, dan kelangsungan hidup spesies. Populasi yang memiliki
keanekaragaman genetik lebih tinggi cenderung lebih tahan terhadap tekanan lingkungan.
2. Keanekaragaman Spesies: Mengacu pada jumlah dan beragamnya spesies yang ada di
suatu ekosistem atau wilayah. Keanekaragaman spesies memberikan berbagai sumber
makanan dan tempat tinggal bagi satwa. Dengan adanya spesies yang berbeda, ekosistem
dapat mempertahankan keseimbangan dan mencegah dominasi satu spesies tertentu yang
dapat mengganggu keseimbangan alam.
3. Keanekaragaman Ekosistem: Melibatkan vasiasi berbagai ekosistem yang ada di suatu
wilayah, termasuk hutan, sungai, padang rumput, dan lainnya. Keanekaragaman
ekosistem menyediakan berbagai habitat yang mendukung kehidupan satwa. Setiap
ekosistem memiliki karakteristik unik yang mendukung spesies tertentu, sehingga
keanekaragaman ini esensial bagi kelangsungan hidup dan reproduksi satwa.
Rangkuman
Biodiversitas merujuk pada keanekaragaman hayati, termasuk variasi genetik, spesies,
dan ekosistem di Indonesia. Keanekaragaman hayati esensial untuk menjaga keseimbangan
ekosistem, memastikan ketahanan pangan, dan memberikan layanan ekosistem yang
mendukung kehidupan. Satwa liar memegang peran krusial dalam menjaga keseimbangan
ekosistem dengan menjadi bagian dari rantai makanan dan mengatut populasi spesies lain.
Keanekaragaman satwa liar menciptakan ekosistem yang stabil dan produktif. Deforestasi,
perubahan iklim, polusi, dan perburuan illegal merupakan ancaman serius terhadap
biodiversitas dan menyebabkan kepunahan satwa liar. Hilangnya habitat alami dan gangguan
manusia menjadi penyebab utama penurunan populasi satwa liar.
Latihan soal
Uji Kompetensi
KUNCI JAWABAN
Suhu adalah ukuran dari tingkat panas atau dinginnya suatu benda atau
lingkungan. Suhu diukur menggunakan alat yang disebut termometer.
Termometer adalah alat yang memanfaatkan perubahan dimensi bahan (seperti
raksa atau alkohol) akibat perubahan suhu untuk mengukur suhu. Contoh
penggunaan suhu dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika memeriksa suhu
tubuh dengan termometer klinis, memeriksa suhu ruangan dengan termometer
digital, atau bahkan memasak makanan dengan mengontrol suhu.
Dst……
Daftar Pustaka
Berisi daftar pustaka yang diambil dalam penyusunan modul dengan contoh format: (Justify,
Cambria, 12).
Artikel:
Sudarsana, I. K. (2016). Pemikiran tokoh pendidikan dalam buku lifelong learning: Policies,
practices, and programs (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia).
Jurnal Penjaminan Mutu, 2(2), 44–53.
Buku:
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative inquiry and research design: Choosing
among five approaches. Sage publications.
Prosiding Seminar:
Saregar, a. (2016). Efektifitas pembelajaran fisika dengan model learning cycle dan model
contextual teaching learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa kelas XI di SMA Negeri
1 Karya Pinggawa Krui Pesisir Barat.Mathematic, Science, and Education National
Conference (MSENCo) (pp. 49-54). Bandar Lampung: FTK IAIN Raden Intan
Lampung.
Peraturan perundang-undangan
Depdikbud. 2013. Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentangstandar penilaian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.