Anda di halaman 1dari 11

ASAS

EKOLOGI

ASAS EKOLOGI

Berlangsungnya suatu sistem ekologi yang membentuk jalinan


kehidupan antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
mengikuti asas-asas yang berlaku di dalam ekosistem yang
bersangkutan.
Asas-asas tersebut adalah : keanekaragaman, kerjasama,
persaingan, interaksi, dan kesinambungan

Asas Keanekaragaman
Makhluk hidup di alam mempunyai jenis dan jumlah yang
beraneka ragam, dan setiap makhluk tersebut mempunyai
fungsi dan peranan masing-masing.
- Fungsi
: sebagai produsen ; konsumen ; pengontrol
dsb.,sehingga
secara alamiah mengalami keseimbangan
- Suatu jenis makhluk hidup tunduk akan hukum alam didalam
mempertahankan keanekaragaman jenis yang saling
membutuhkan
dalam kelangsungan hidup jenisnya masing-masing

Asas Kerjasama
Adanya asas kerjasama dapat tercipta keseimbangan alamiah
dalam suatu ekosistem sebagai hasil adaptasi makhluk hidup
dengan lingkungannya yang menyediakan sumberdaya.
Contoh : - tumbuh-tumbuhan dengan binatang,
- diantara sesama tumbuh-tumbuhan,
- diantara sesama binatang
- bInatang dengan manusia
Berlangsungnya asas kerjasama juga berkat adanya
keanekaragaman
komponen-komponen
ekologi
dalam
ekosistem yang bersangkutan.

Asas Persaingan
Asas ini mengontrol pertumbuhan suatu komponen yang terlalu
berkembang pesat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Dengan adanya persaingan terjadi dinamika yang mempertinggi
dan memperendah kualitas , serta mengendalikan pertumbuhan
yang terlalu cepat.
Dalam suasana persaingan terjadi proses seleksi, komponen
atau unsur ekologi yang paling serasi akan menciptakan
keseimbangan sampai periode tertentu.
Contoh :
Secara alamiah, adanya hama, jenis bakteri, atau
binatang pengganggu dalam suatu ekosistem
merupakan proses persaingan dalam menciptakan
keseimbangan dan stabilisasi.

Asas Interaksi
Pertumbuhan dan perkembangan individu / kelompok makhluk
hidup dalam ekosistem terjadi karena ada hubungan interaksi
( hubungan timbal arah yang aktif ) antara sesama makhluk
hidup dan juga dengan lingkungannya.
Tumbuh dan berkembangnya makhluk
karena pengaruh
lingkungan sebagai sumberdaya, sebaliknya makhluk hidup
secara aktif mempengaruhi perkembangan dan kualitas
lingkungan.
Tanpa adanya interaksi, suatu makhluk hidup di satu pihak dan
lingkungan di pihak lain akan ada yang terdesak, sehingga
terjadi kegoncangan, akibatnya akan mengalami kemunduran,
bahkan bisa mengalami kehancuran.

Asas Kesinambungan
Proses kerjasama, persaingan, interaksi diantara makhluk
hidup sesamanya dan lingkungan yang menjadi kondisi
kehidupan, berlangsung terus menerus, dengan kata lain
terjadi proses yang berkesinambungan.
Terputusnya proses kesinambungan dalam jalinan kehidupan
akan terjadi kegoncangan yang dapat menimbulkan
kehancuran.
Dengan adanya jalinan hidup yang berkesinambungan,
stabilisasi dan keseimbangan ekosistem dapat dipertahankan.

1. Habitat dan Komunitas


Habitat adalah tempat tinggal organisme
Dalam satu habitat terdapat komunitas yang tersusun beberapa
populasi yang hidup bersama.
Setiap populasi dari satu spesies tertentu mempunyai kegiatan
hidup / fungsi hidupnya yang tidak mengganggu populasi lain,
sering memperlihatkan saling ketergantungan.

2. Ekosistem
Komunitas terdiri dari beberapa spesies yang membentuk
ekosistem, setiap ekosistem akan menempati satu habitat.
Ekosistem dapat terdiri dari beberapa ekosistem yg lebih kecil

Contoh : Ekosistem Hutan


Tumbuh-tumbuhan memberikan tempat berlindung dan
sumber makanan bagi hewan, dan hewan menyebarkan benih (
biji ) dan dengan kotoran hewan memberi pupuk bagi
tumbuh-tumbuhan.
Dalam merubah kotoran menjadi mineral atau unsur hara
bagi tumbuh-tumbuhan, jamur dan bakteri yang hidup di
dalam tanah mempunyai peran sebagai faktor pengurai.
Adanya sinar matahari terjadi fotosintesis pada tumbuhan
dengan tersedianya CO2 dan mengeluarkan O2 yang
diperlukan hewan untuk kelangsungan hidupnya.

3. Frekuensi
Frekuensi / kekerapan diterapkan pada saat pengamatan terhadap
populasi dalam waktu tertentu.
Contoh :
Bila dalam 1 jam pengamatan , dapat melihat beberaapa burung X ,
sedangkan burung Y hanya sekali, maka dapat dikatakan
kekerapan burung X lebih tinggi dari burung Y.
Untuk populasi seperti burung-burung penyerbuk maupun
predator diharapkan mempunyai kekerapan tinggi.

4. Nilai Penting
Nilai penting suatu populasi dapat merupakan kebangggan
bangsa.
Contoh untuk Indonesia : Komodo , Oranghutan , Anoa.

5. Keanekaragaman
Makin tinggi keanekaragaman spesies suatu ekosistem, main
kuatlah ekosistem itu.
Contoh
: Ekosistem suatu pulau yang mebudayakan hanya satu
macam makanan pokok saja ( misal padi ), bila terserang wereng
akan punah tanaman tersebut. Akibatnya penduduk akan
mengalami kelaparan, sehingga melemahkan ekosistem pulau itu.

6. Kemelimpahan
Perubahan suatu ekosistem dapat berubah jumlah populasi
dalam suatu tempat dan waktu tertentu.
Kemelimpahan hama karena predatornya berkurang atau
hama telah resisten terhadap racun hama.

7. Distribusi
Penyebaran populasi di dalam ekologi ditandai oleh
bermacam kondisi / keadaan .
- berpindahnya burung-burung atau hewan lain dari
habitatnya, karena hutan ditebang / terbakar
- penyebaran kutu loncat karena jumlahnya makin banyak /
kemelimpahan tinggi, sebagai habitat baru, ini diartikan
bahwa predator alami sudah berkurang atau bahkan sudah
punah.
- penyebaran hewan tertentu ( harimau, kera ) ke kota /
desa lain, dapat sebagai tanda gunung akan meletus.
Perilaku penyebaran hewan dapat digunakan sebagai tanda
adanya perubahan lingkungan.

8. Spesies dan Populasi


Spesies dan populasi mempunyai tanda-tanda khusus, antara
lain :
Warna :
- ikan lele pada habitat asli yang berlumpur berwarna
hitam, bila dipindah ke aquarium dengan pasir putih dapat
berubah warna menjadi putih.

PAHAM HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN ALAM
Paham Determinisme
Freiderik
Ratzel, 1884 1904, manusia dengan
kehidupannya sangat bergantung kepada kondisi alam
lingkungannya.
Populasi manusia dengan perkembangan kebudayaannya
ditentukan oleh alam. Sebagai makhluk dinamis, mobilitasnya
ditentukan oleh kondisi alam di permukaan bumi.
Diterminisme Iklim ( E.Huntington ) ; faktor iklim sangat
menentukan perkembangan kebudayaan manusia

Paham Posibilisme
E.C. Semple, melepaskan diri dari paham determinisme.
Alam tidak lagi merupakan faktor yang menentukan,
melainkan sebagai faktor yang mengawasi kegiatan manusia,
atau mempengaruhi kehidupan manusia.
Faktor yang menentukan itu bukan alam, tetapi proses
produksi yang dipilih manusia yang berasal dari kemungkinankemungkinan yang diberikan oleh tanah, iklim, dan ruang di
suatu wilayah ( Paul Vidal de la Blache, 1845 1919 ).
Manusia dipandang sebagai faktor yang aktif terhadap
lingkungan khususnya lingkungan alam hanya memberikan
kemungkinan terhadap perkembangan kehidupan manusia.

Paham Optimisme Teknologi


Perkembangan ilmu telah mendorong kemajuan teknologi
yang membawa kemajuan didalam pemanfaatan
sumberdaya alam
Ada suatu keyakinan bahwa selama teknologi mengalami
kemajuan, manusia mampu menguasai alam bagi
kepentingan hidupnya.
Manusia sangat optimis terhadap kemampuan dirinya dan
teknologi yang datang dari teknologi tersebut sehingga
mereka melepaskan diri dari Determinisme Alam tetapi
justru menjadi Determinisme Teknologi , yaitu mereka
sangat optimis terhadap kemampuan teknologi, tetapi
sejalan dengan itu mereka menjadi sangat bergantung
kepada teknologi.

Manusia Bagian dari Alam

Pengetahuan dan teknologi telah dapat mengungkapkan rahasia


alam, tetapi seberapa jauhkah rahasia alam tersebut terungkap
?
Contoh :
Manusia telah mampu membuat prakiraan tentang terjadinya
peristiwa-peristiwa cuaca, sehingga hal-hal
tertentu yang
merupakan kegiatan dapat ditangguhkan jika terjadi gejala
cuaca yang dapat mengganggu atau merusak, tetapi untuk
menghentikan terjadinya badai tropik yang dahsyat tidak
mampu.
Adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam menghadapi
gejala atau peristiwa alam tersebut.

Anda mungkin juga menyukai