Kelas :X
Materi : Keanekaragaman Hayati
Kelompok : ...
A. Tujuan :
1. Siswa dapat menganalisis kemungkinan perubahan factor lingkungan yang dapat
berpengaruh pada perubahan jumlah dan jenis keanekaragaman hayati
2. Siswa dapat menganalisis hubungan antara berkurangnya satu keanekaragaman hayati
terhadap keanekaragaman hayati yang lain
B. Urutan belajar:
Baca dan pahami kasus berikut!
Krisis Iklim Ancam Kepunahan Keanekaragaman Hayati sampai Titik Terkecil
10 Jan 2020
Jakarta, Humas LIPI. Laju krisis iklim yang kian cepat dalam beberapa tahun terakhir telah
menimbulkan kekhawatiran besar. Di Indonesia, dampaknya terlihat dari beberapa bencana alam
yang terus meningkat dengan akibat yang semakin parah. Krisis iklim juga juga berdampak pada
rusaknya habitat keanekaragaman hayati Indonesia.
Rosichon menerangkan, krisis iklim telah mempengaruhi perilaku makan, kawin dan migrasi
serangga penyerbuk. “Perubahan temperatur bumi telah mempengaruhi lama waktu
penyerbukan, berbunga hingga produksi buah sehingga akan menggangu konservasi
agroekosistem dan ekosistem liar,” ujarnya. Dirinya mencontohkan keberadaan tawon Ara yang
memegang peranan penting proses penyerbukan pohon Ara dalam menyediakan buah sebagai
sumber makanan burung, primata dan hewan lainnya. “Jika tawon Ara punah, maka seluruh
sistem pun akan jatuh,” jelas Rosichon.
Sebagai negara yang hidup dengan keanekaragaman hayatinya, komitmen dari pemerintah sangat
diharapkan untuk menangani krisis iklim yang mengancam keberadaan keanekaragaman hayati
Indonesia. “Kita harus benar-benar mengurangi dampak krisis karena kita sangat bergantung
pada kekayaan keanekaragaman hayati,” tutup Rosichon. (iz/ed: fz)
Sumber : Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI
Sivitas Terkait : Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah M.Phill.
C. Peta Konsep
Kekayaan flora,
fauna, dan
mikroorganisme
Keanekaragaman
hayati di
Indonesia Penyebaran
keanekaragamnan
hayati
Fungsi dan manfaat
keanekaragaman
hayati
Keanekaragaman
Hayati Penyebab Faktor : hilangnya
menghilangnya
keanekaragaman habitat,eksploitasi,
hayati perubahan iklim, dll
Insitu
Konservasi
Eksitu
Kerjakan setiap pertanyaan yang ada pada lembar aktifitas berikut ini pada tempat yang sudah
disediakan!
Ayooberlatih!
1. Tingkatan keanekaragaman hayati
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Pertanyaan
1. Termasuk tingkatkeanekaragaman apakah gambar A, gambar B, dan gambar C tersebut?
Tingkat keanekaragaman hayati
2. Apa yang mendasar kalian memasukkan dalam kelompok tersebut?
Karena tiga contoh tersebut menggambarkan berbagai macam makhluk hidup sehingga
disebut dengan keanekaragaman hayati
Ayo berlatih!!
Setelah kalian melakukan kegiatan diatas diskusikan permasalahan dibawah:
1. Apa yang kalian pahamitentangpelestarian in-situ dan ex-situ?
Jawaban:
• Pelestarian In-Situ : Pelestarian sumber daya alam hayati yang dilakukan di habitat
aslinya.
• Pelestarian Ex-Situ : Pelestarian sumber daya alam hayati yang dilaksanakan di
luar habitat asalnya atau dipelihara di tempat lain.
4. Dimanasajakahtempat-tempatkonservasi di Indonesia?
Jawaban:
-Taman Safari
-Kebun Raya Bogor
-Taman Nasional Ujung Kulon, tempat populasi badak jawa
-Taman Nasional Tanjung Putting
6. Perilaku ilmiah apa yang dapat kalian kembangkan melalui pembelajaran ini?
Jawaban:
Bertanggung jawab, peduli terhadap lingkungan, mau tahu
8. Contoh konkret seperti apa perilaku ilmiah yang telah kalian terapkan dalam kehidupan
sosial?
Jawaban:
Bertanggung jawab atas semua perilaku saya dilingkungan alam, peduli terhadap
alam sekitar, mau tahu keadaan lingkungan disekitar saya
UJI KOMPETENSI
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
Jawaban saya Bold+Underline
1. Faktor abiotik bagaimana yang membentuk keanekaragaman hayati Indonesia ?
a. Curah hujan dan kelembaban yang tinggi serta intensitas cahaya matahari
sepanjang tahun
b. Curah hujan dan kelembaban yang tinggi serta intensitas cahaya matahari sepanjang
kemarau
c. Curah hujan dan kelembaban yang sedang serta intensitas cahaya matahari sepanjang
tahun
d. Curah hujan dan kelembaban yang sedang serta intensitas cahaya matahari sepanjang
kemarau
e. Curah hujan, kelembaban, dan intensitas cahaya matahari tidak berpengaruh
6. Puncak gunung mempunyai keanekaragaman yang rendah. Hal tersebut terkait dengan....
a. Di puncak gunung tidak mendapat cahaya matahari
b. Nutrisi dan zat hara di puncak gunung sedikit
c. Tidak terjadi penyebaran biji di puncak gunung
d. Penurunan suhu dan variabilitas musiman menjadi faktor pembatas
e. Kadar pH yang tinggi menghambat pertumbuhan
8. Orangutan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup di daerah tipe …
a. Peralihan
b. Oriental
c. Eropa
d. Afrika
e. Australia
10. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah …
a. Solanum tuberosum
b. Hibiscus rosasinensis
c. Oryza sativa
d. Rafflesia arnoldii
e. Morinda citrifolia
13. Jumlah organisme karang yang mengalami bleaching semakin meningkat. Hal tersebut
terkait dengan...
a. Polusi di lautan
b. Pemanasan global
c. Pencemaran oleh tumpahan minyak
d. Punahnya organisme karang
e. Banyaknya predasi
14. Ekosistem yang permukaannya mengandung air sedikit namun bagian dalamnya menyimpan
cadangan air yang besar adalah....
a. Hutan gambut
b. Hutan basah
c. Kars
d. Savana
e. Tundra
15. Yang bukan peran penting dari daerah pasang surut adalah....
a. Menjadi penyedia pohon bernilai ekonomi tinggi
b. Sebagai biofilter alami bagi sedimentasi
c. Tempat bertelur dan habitat organisme perairan kecil
d. Mencegah terjadinya erosi
e. Memberi naungan dan mengatur suhu perairan
16. Salah satu jenis flora khas provinsi Jambi yang memiliki nilai estetika tinggi sehingga
dijadikan maskot provinsi adalah....
a. sempur
b. gandaria
c. pinang merah
d. buah merah
e. cempaka kuning
17. Yang merupakan spesies terancam punah di Indonesia adalah...
a. Babi hutan
b. Harimau Jawa
c. Harimau Sumatra
d. Kancil
e. Kijang
18. Acacia nilotica yang dibawa sebagai sekat bakar di Taman Nasional Baluran berujung pada
berkurangnya luasan savana di daerah tersebut. Dampak dari invasi yang paling merugikan
adalah...
a. Banyak burung yang mati
b. Terancamnya keberadaan banteng
c. Berkurangnya populasi reptil
d. Tanah menjadi tidak subur
e. Kandungan air berkurang
21. Para peneliti menemukan bahwa protein yang berpengaruh terhadap pewarnaan mawar
adalah dihydroflavonol 4-reductase (DFR). Jika gen pengendali protein tersebut direkayasa
dengan menyisipkan gen pengendali pembentukan pigmen biru delphinidin maka akan
dihasilkan “blue rose”. Apakah Blue rose termasuk dalam keanekaragaman tingkat gen?
Jawablah dengan singkat, padat, dan jelas beserta alasannya!
Jawaban :
Tidak, Karena blue rose dihasilkan melalui pewarnaan atau rekayasa genetik oleh
ilmuwan
25. Dengan membaca dari berbagai literatur, jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Taman Nasional
b. Taman Hutan Raya
c. Taman Wisata Alam
d. Cagar Alam
e. Suaka Marga Satwa
f. Kebun Raya
g. Taman Kehati
h. Arboretum
i. Kebun Plasma Nutfah.
Jawaban:
A. Taman Nasional: Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata,
dan rekreasi
B. Taman Hutan Raya: Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan
C. Taman Wisata Alam: Sebutan untuk lanskap yang dilindungi melalui
perencanaan jangka panjang, penggunaan berkelanjutan, dan pertanian.
Bentang alam berharga ini dilestarikan dalam kondisi saat ini dan
dipromosikan untuk tujuan pariwisata
D. Cagar Alam: Suatu kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami
E. Suaka Marga Satwa: Kawasan hutan suaka alam yang mempunyai ciri
khas berupa keanekaragaman dan atau memiliki keunikan jenis satwa yang
membutuhkan perlindungan/ pembinaan bagi kelangsungan hidupnya
terhadap habitatnya
F. Kebun Raya: Suatu lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang
ditujukan untuk keperluan koleksi, penelitian, dan konservasi ex-situ (di
luar habitat)
G. Taman Kehati: Suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati
lokal diluar kawasan hutan yang mempunyai fungsi konservasi insitu
dan/atau exsitu khususnya bagi tumbuhan yang penyerbukan dan atau
pemacaran bijinya harus dibantu oleh satwa dengan struktur dan komposisi
vegetasinya dapat mendukung kelestarian satwa penyerbuk dan pemancar
biji
H. Arboretum: Semacam kebun botani yang mengkoleksi pepohonan
I. Kebun Plasma Nutfah: perkebunan yang memiliki tingkat
keanekaragaman yang tinggi dari segi tanaman yang dibudidayakan, dan
merupakan salah satu kebun koleksi, tapi dimana cakupan tanaman yang
dibudidayakan luas.