2. Kalsifikasi Hewan
Masing-masing hewan memiliki ciri-ciri yang
membedakan dengan hewan lain, tetapi ada beberapa
hewan yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Berdasarkan keragaman yang dijumpai maka klasifikasi
hewan dapat berdasarkan kepada:
1. Berdasarkan Persamaan Dengan mengamati ciri-
cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan
elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung)
karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.
2. Berdasarkan Perbedaan Apabila kita mengamati
perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang
berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk
herbivora, sedangkan elang termasuk golongan
karnivora, yaitu pemakan daging.
3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi Untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan dari hewan
pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati
bentuk luar dari hewan tersebut, misalnya bentuk
paruh dan jumlah sayap.
4. Berdasarkan Ciri Biokimia Sejalan dengan masa
perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi
makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah
disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri
biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein,
dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan
hubungan kekerabatan antara hewan satu dengan
lainnya. Dibawah ini merupakan bagan dari kingdom
animalia
a. Filum Porifera
Anggota filum porifera merupakan hewan-hewan
yang hidup dilaut dan hanya beberapa yang hidup
pada air tawar. Definisi dari porifera merupakan
hewan yang 22 memiliki bagian tubuh berpori dengan
bentuk yang sangat sederhana. Selain itu sering
dikenal dengan nama hewan sponge (bisa disebut
juga spons). Habitat tetap pada tempat yang berlokasi
di bagian dasar perairan.
b. Filum Coelentrata
Umumnya coelentrata hidup dilaut, beberapa jenis
hidup dalam air tawar. Hewan ini mempunya dua
lapisan sel tunas, lapisan luar sebagai epidermis dan
lapisan dalam sebagai gastrodermis. Lapisan dalam
melapisi ruang gastrovascular. Hewan ini mempunyai
satu lubang, berfungsi baik sebagai mulut atau anus.
Nama cnidaria diambil karena kenyataannya bahwa
hewan-hewan ini mempunyai sel-sel penyengat pada
epidermisnya. Filum Cnidaria dibagi kedalam tiga
kelas utama yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan
Anthozoa.
c. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang
struktur tubuhnya paling sederhana. Kata
Platyhelminthes berasal dari bahasa Latin, platy
(pipih) dan helminthes (cacing atau vermes), sehingga
kelompok ini disebut cacing pipih. Platyhelminthes
memiliki tubuh pipih, lunak, simetri bilateral dan
bersifat hermaprodit. Cacing pipih dibagi kedalam
empat kelas, yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda
dan Cestoidea. Cacing pipih parasite terkenal karena
penyakit yang disebabkan oleh beberapa spesies yang
tergolong cacing pipih.
d. Filum Nematoda
Filum ini merupakan hewan yang paling tersebar
luas. Nematoda (cacing gilig) ditemukan pada
sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah
lembab, di dalam jaringan lembap tumbuhan dan di
dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Panjang
cacing gilig berkisar antara 1 mm sampai lebih dari 1
cm. tertutupi oleh kutikula keras dan transparan,
tubuhnya yang silindris dan tak bersegmen itu
meruncing membentuk ujung yang sangat halus
kearah posterior dan menjadi suatu ujung buntu
pada ujung kepala.
e. Filum Annelida
Annelida yang sering disebut annulata adalah cacing
yang bersegmen, hidup dalam air tawar, air laut dan
didarat. Beberapa diantaranya hidup sebagai
parasite. Hewan ini mempunyai sistem digesti, saraf,
eksresi dan reproduksi yang majemuk. filum
Annelida dibagi kedalam tiga kelas, Oligochaeta,
Polychaeta dan Hirudinae.
f. Filum Molusca
Molusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar
dan darat, tetapi lebih banyak di lautan. Umumnya
Moluska berselubung sebuah mantel yang
merupakan batas ruang mantel itu sendiri. Moluska
mempunyai sistem digesti, respirasi, eksresi dan
reproduksi yang kompleks. Kelas-kelas dalam filum
moluska yaitu, polyplacophora (chiton), gastropoda,
Bivalvia dan cephalopoda.
g. Filum Arthropoda
Arthropoda merupakan filum dari kingdom animalia
yang merupakan filum terbesar dalam
pengelompokkan makhluk hidup. Secara bahasa,
kata arthropoda berasal dari bahasa Yunani, “Arthro”
artinya ruas dan podos yang berarti kaki. Oleh
karena itu arthropoda juga dikenal dengan sebutan
hewan beruas-ruas atau hewan tersegmentasi.
Struktur
tubuh arthropoda yang bervariasi tergantung kepada
kelompoknya masingmasing. Secara umum,
arthropoda memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga
segmen utama, yaitu kepala,dada (thoraks) dan Perut
(Abdomen). Tubuh arthropoda berbentuk simetri
bilateral, Kelas dalam filum ini meliputi Arachnida,
Crustacea, Myriapoda, Insecta/Hexapoda.
h. Filum Echinodermata
Filum Echinodermata hidup dilaut, kebanyakan
bersifat simetri radial. Tubuhnya terencanakan
dengan 5 buah antimeter yang tersusun radial,
dengan mulut ditengahnya. Echinodermata secara
bahasa berarti hewan yang berduri. Echinodermata
diklasifikasikan berdasar struktur dan karakteristik
tubuh yang khas, menjadi 5 kelas yaitu Asteroidea,
Echinoidea. Ophiuroidea, Holothuroidea, dan
Crinodea.
i. Filum Chordata
a. Subfilum Urochordata
Urochordata merupakan sebuah subfilum dari
vertebrata. Urochordata berasal dari bahasa latin
(Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam).
Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate =
mantel). Sebagian besar tunicate adalah hewan laut
yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan.
Tunicata yang lain hidup seperti plankton. Pada
subfilum ini terdapat 3 kelas yaitu: 1. Ascidiacea 2.
Thaliacea 3. Appendicularia.
b. Subfilum Cephalochordata
Cephalocordata dikenal juga dengan nama lancelet
karena bentuknya yang seperti mata pisau. Keempat
ciri chordata dipertahankan hingga hewan ini
dewasa. Lancelet dewasa memiliki panjang hanya
beberapa sentimeter dan tinggal di dasar laut yang
dangkal. Lancelet mengubur dirinya dalam pasir dan
hanya menampakkan ujung anteriornya berupa
tentakel- tentakel yang berfungsi untuk menangkap
makanan berupa plankton.
j. Vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang
belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh
yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan
hewan Avertebrata. Tali ini tidak di memiliki oleh
yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki
system kerja sempurna peredaran darah berpusat
organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya. Vertebrata dibagi menjadi beberapa filum
:
1. Kelas Chondrichthyes (Ikan bertulang rawan, hiu dan
pari)
2. Kelas Ostechthyes (Ikan bertulang keras)
3. Kelas Amfibi (Katak dan Salamander)
4. Kelas Reptilia (reptile)
5. Kelas Aves ( burung dan unggas)
Kelas Mammalia (binatang menyusui)
2 Daftar materi yang 1. Menentukan dasar klasifikasi makhluk hidup
sulit dipahami di 2. Filogeni Hewan
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Contoh filum Platyhelminthes dan Nematoda
sering mengalami
miskonsepsi
Judul Modul KEANEKARAGAMAN HAYATI
Judul Kegiatan Belajar (KB) KLASIFIKASI TUMBUHAN
1. Sistem klasifikasi tumbuhan
2. Klasifikasi tumbuhan lumut (Briophyta)
3. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
4. Klasifikasi tumbuhan berbiji
(Spermatophyta)
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Sistem Klasifikasi Tumbuhan
dipelajari Klasifikasi Tumbuhan merupakan
pembentukan kelompok-kelompok dari
seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini
hingga dapat disusun takson-takson
secara teratur mengikuti suatu hierarki.
Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam
mengadakan klasifikasi berbeda-beda
tergantung orang yang mengadakan
klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai
dengan pengklasifikasian itu. Berdasarkan
perkembangan sistem klasifikasi, dikenal
sistem klasifikasi alami, buatan dan
filogenetik. Untuk sistem klasifikasi
filogenetik pada tumbuhan merupakan
kajian mengenai hubungan evolusi
diantara organisme atau gen dari unit
taksonomi, dipelajari menggunakan
kombinasi antara biologi, molekuler dan
teknik statistik. Dasar klasifikasi
digunakan dalam sistem filogenetik adalah
persamaan dan perbedaan sifat morfologi,
anatomi dan molekuler. Sistem tersebut
mencerminkan urutan perkembangan
serta jauh dekatnya kekerabatan
antartakson, selain mencerminkan
persamaan dan perbedaan sifat berupa
morfologi, anatomi. Taksonomi filogenetik
merupakan pengelompokan spesies atau
jenis baru dengan cara analisis molekuler
dan morfologi. Klasifikasi sistem filogenetik
disusun berdasarkan persamaan fenotip
yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar,
faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan
pewarisan keturunan yang mengacu pada
hubungan evolusioner jenis nenek moyang
hingga cabang-cabang keturunannya.
Tujuan dari sistematika yaitu untuk
menciptakan suatu klasifikasi yang
mencerminkan sejarah evolusi organisme.
Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan
pengelompokan spesies ke dalam taksa :
a. Monofiletik yaitu jika nenek moyang
tunggalnya hanya menghasilkan semua
spesies turunan dalam takson tersebut
dan bukan spesies pada takson lain.
Ilustrasinya adalah Takson 1 yang
terdiri dari tujuh spesies, memenuhi
kualifikasi sebagai suatu
pengelompokan monofiletik, yang
merupakan bentuk ideal dalam
taksonomi. Takson tersebut meliputi
semua spesies terutama dan juga
nenek moyang bersama yang paling
dekat (spesies B).
b. Polifiletik yaitu jika anggotanya
diturunkan dari dua atau lebih bentuk
nenek moyang yang tidak sama bagi
semua anggotanya. Takson 2 suatu
subkelompok di dalam takson 1 adalah
polifiletik (spesies E dan G) diturunkan
dari dua nenek moyang yang paling
dekat (spesies C dan F).
c. Parafiletik yaitu jika takson itu tidak
meliputi spesies yang memiliki nenek
moyang yang sama yang menurunkan
spesies yang termasuk dalam takson
tersebut. Takson 3 adalah parafiletik,
spesies A dimasukan tanpa
menggabungkan semua keturunan dari
nenek moyang tersebut.
Contoh tumbuhan berbunga atau
Spermatophyta adalah kelompok terbesar
tumbuhan yang hidup di data-data
molekular, mendapati bahwa monokotil
merupakan kelompok monofiletik atau
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan,
Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu
divisio dengan empat kelas monofiletik:
Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.
2. PROTISTA
Protista dapat di kelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan
menyerupai jamur. Sebagian besar Protista
hidup di air, karena tidak
memiliki pelindung untuk menjaga
tubuhnya dari hawa kering.
Kingdom Protista adalah
kingdom yang sederhana karena hanya
tersusun atas satu sel sehingga dapat di
kelompokan dalam kingdom sendiri. Ciri-
Ciri Kingdom Protista antara lain:
Mempunyai ukuran mikroskopis dan
makrokopis, umumnya Uniseluler, tipe sel
Eukariotik, hidup bebas atau simbiosis,
habitat umumnya di tempat lembab,
bersifat aerob dan Anaerob, bersifat
heterotrof, dan bersifat motil.
Protista dapat dibagi menjadi tiga filum,
yaitu protista mirip jamur, protista mirip
tumbuhan, dan protista mirip hewan.
a. Protista Mirip Jamur
Prostista mirip jamur atau lebih dikenal
dengan jamur lendir plasmodial
memiliki susunan sel, cara reproduksi,
dan siklus hidup yang berbeda dari
jamur. Berdasarkan perbandingan
molekuler, jamur lendir mirip dengan
beberapa alga walaupun jamur lendir
tidak memiliki kloroplas. Protista mirip
jamur terdiri atas tiga filum, yaitu
Myxomycota, Acrasiomycota, dan
Oomycota.
b. Protista Mirip Tumbuhan
Protista Mirip Tumbuhan merupakan
Anggota kingdom protista yang memiliki
ciri menyerupai tumbuhan (kingdom
plantae). Protista mirip tumbuhan yang
hanya memiliki satu sel (uniseluler)
sering disebut dengan fitoplankton,
sedangkan yang tubuhnya disusun oleh
banyak sel (multiseluler) sering disebut
alga atau ganggang. Perbedaan
dasarnya dengan tumbuhan sejati
(kingdom plantae) adalah kelompok
protista mirip tumbuhan belum
memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Protista mirip tumbuhan dibagi ke
dalam 7 filum, pengelompokkan ini
didasarkan oleh pigmen dominan yang
menyusun tubuhnya.
c. Protista Mirip Hewan
Protista mirip hewan atau disebut
juga protozoa merupakan protista
yang memiliki sifat sama dengan sifat
yang dimiliki hewan, yaitu dapat
bergerak dan heterotrof (memakan atau
memanfaatkan organisme lain sebaga
sumber nutrisi). Kamu
tahu nggak sih, kalau protozoa
memperoleh makanannya dari
organisme lain dengan cara menelan
atau memasukkan makanan tersebut
ke dalam sel tubuhnya (intraseluler).
Terdapat 4 macam protista mirip
hewan yang
dikelompokkan berdasarkan alat
geraknya yaitu rhizopoda, ciliata,
flagelata, dan sporozoa
3. MONERA
Pada awal sistem klasifikasi, monera terdiri
atas filum Archaebacteria dan Eubacteria.
Namun karena penemuan baru dalam
biokimia, DNA, dan lain-lain, filum ini
telah disusun ulang di atas taksa kingdom
yang disebut Domain. Kingdom Monera
tidak ada sekarang dan telah diganti oleh
Domain Archaea dan Domain Bacteria
dengan Kingdoms di bawah kelompok
taksa besar ini. Istilah archaebacteria,
methanogen, halophiles, thermophiles,
eubacteria, cyanobacteria dan
prochlorobacteria karena istilah ini
menggambarkan bakteri dengan
karakteristik serupa. Namun
perkembangan tersebut masih belum
dikonfirmasi secara luas karena saat ini
kelompok tersebut masih dalam ruang
lingkup Kingdom monera.
1. Struktur Tubuh Bakteri
1. Nukleoid; wilayah tempat DNA bakteri
2. Ribosom adalah organel yang tersebar
dalam sitoplasma, tersusun atas protein
dan RNA merupakan tempat
pembentukan Protein
3. Membran plasma adalah membran
yang menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein.
4. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan
yaitu gabungan protein dan polisakarida
dan memebri bentuk pada bakteri
5. Kapsul; Lapisan lendir yang
mengelilingi dinding sel; Memungkinkan
bakteri menempel pada permukaan dan
menahan pertahanan inang
6. Flagelum atau bulu cambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel.
7. Pilus dan fimbria adalah struktur
berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku
dan berdiameter lebih kecil dan tersusun
dari protein dan hanya terdapat pada
bakteri gram negatif.
8. Klorosom adalah struktur yang berada
tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri
yang melakukan fotosintesis.
9. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang
hidup di air dan berfotosintesis.
10. Endospora adalah bentuk istirahat
(laten) dari beberapa jenis bakteri.
Endospora mengandung sedikit
sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun
atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi
cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan
endospora akan tumbuh menjadi sel
bakteri baru.
2. Penggolongan bakteri berdasarkan Alat
gerak - Atrik, yaitu bakteri yang tidak
mempunyai flagel / alat gerak