Anda di halaman 1dari 4

Materi Pembelajaran BAB Keanekaragaman Hayati Kelas X

Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup yang
meliputi bentuk, penampilan, jumlah serta ciri lain. Variasi makhluk hidup terdapat
pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
a) Keanekaragaman Gen
Gen akan mengatur sifat tertentu suatu jenis makhluk hidup. Gen setiap jenis
makhluk hidup memiliki bahan dasar kimia yang sama, namun susunannya
berbeda. Susunan gen yang beranekaragam menentukan keanekaragaman gen
suatu spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk
hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas. Misanya, pada spesies kucing
terdapat variasi seperti kucing anggora yang berbulu panjang, serta kucing siam
dan kucing balinese yang berbulu pendek.

b) Keanekaragaman Spesies
Kucing dan bunga krisan merupakan contoh spesies hewan dan tumbuhan
sehingga keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda. Perbedaan-perbedaan sifat
pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat disebut keanekaragam
spesies. Keanekaragaman spesies biasanya dijumpai pada suatu tempat tertentu
yang dihuni kumpulan makhluk hidup dan berbagai spesies (komunitas).
c) Keanekaragaman Ekosistem
Makhluk hidup yang beranekaragam berinteraksi dengan sesamanya (lingkungan
biotik). Selain berinteraksi dengan sesamanya, makhluk hidup juga berinteraksi
dengan lingkungan abiotik seperti air, tanah, cahaya, matahari, suhu, kelembapan
dan mineral. Kombinasi faktor-faktor lingkungan abiotik tersebut akan membentuk
lingkungan yang beranekaragam. Interaksi antara lingkungan abiotik tertentu
dengan sekumpulan jenis-jenis makhluk hidup akan menunjukkan adanya
keanekaragaman ekosistem.

1
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu.
Dasar klasifikasi makhluk hidup:
Dasar klasifikasi makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan sifat atau ciri.
Makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam suatu kelompok
tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita mengenal kelompok sayuran,
kelompok buah-buahan, kelompok ikan, kelompok unggas, dan lain-lain.
Pengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan berbagai dasar, seperti:
 Berdasarkan ukuran tubuh, tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan
semak.
 Berdasarkan manfaat, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan,
tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan, dll.
 Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi pemakan daging
(karnivora), pemakan tumbuhan (herbivora), dan pemakan hewan serta tumbuhan
(omnivora).
 Berdasarkan lingkungan hidupnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan
yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air
(hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
 Berdasarkan alat gerak, mamalia dikelompokkan menjadi mamalia bergerak
dengan tungkai (sapi, kerbau, anjing, dll.), mamalia bergerak dengan sirip (paus,
lumba-lumba, pesut), dan mamalia bersayap (kelelawar).
 Berdasarkan jumlah keping biji, tumbuhan dibagi menjadi dikotil (biji berkeping 2)
dan monokotil (biji berkeping 1).
 Berdasarkan alat kelaminnya, bunga dibagi menjadi bunga sempurna (punya
benang sari dan putik) dan bunga tidak sempurna (hanya punya salah satu saja).

Persebaran Fauna di Indonesia


Alfred Wallace membuat batas zoogeografi Indonesia menjadi Indonesia bagian barat
dan Indonesia bagian timur.
 Indonesia bagian barat termasuk wilayah ORIENTAL meliputi: Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Bali. Hewan-hewan diwilayah ini sama dengan yang ada di wilayah
Oriental (Asia). Hewan tersebut adalah: Gibon, kera, monyet, orang utan, tarsius,
rusa, kijang, badak, ayam hutan, binturong harimau, dll.
 Indonesia bagian timur termasuk wilayah AUSTRALIAN . Hewan-hewan yang hidup di
wilayah ini sama dengan hewan yang hidup di wilayah Australia. Meliputi lombok,
NTT, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Hewan tersebut adalah: Burung maleo,
cendrawasih, kangguru, walabi, dll.

Biodiversitas Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan. Di kepulauan inilah tersimpan
keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang sangat tinggi di dunia. Diperkirakan 30%
spesies yang menghuni planet bumi. Ada beberapa jenis organisme yang ditemukan di
kepulauan Nusantara, tetapi tidak ditemukan di negara atau daerah lain.

2
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Pelestarian in-situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya,
contohnya suaka margasatwa, hutan lindung, taman nasional. Pelsetarian ex-situ
adalah pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya, contohnya kebun binatang,
akuarium, kebun koleksi.

3
Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
Dalam kehidupan sehari-hari, keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder guna meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia.
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak, misalnya untuk sandang
yaitu ulat sutera, domba, dan kapas.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan untuk menikmati hidup, misalnya kuda
untuk transportasi.
Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaraman hayati (dampak
negatif) antara lain seperti berikut ini :
a. Ladang berpindah.
b. Intensifikasi pertanian.
c. Perburuan liar.
d. Penebangan liar.
e. Industrialisasi

Anda mungkin juga menyukai