Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH BIOMEDIK

DAN SOAL PILIHAN GANDA BESERTA JAWABAN

PARASITOLOGI KELAS MASTIGHOPORA/FLAGELATA

OLEH :

NAMA : RIDHA FARIDA TASYA

NIM : J1A119183

KELAS : (K3) 019

DOSEN : IRMAN, AMK., S.KM., M.Ked. Trop

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat guna membantu proses

pembelajaran dan memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Biomedik .

Demikian makalah ini saya buat, Semoga bermanfaat bagi kita serta para

pembaca. Saya   juga berharap kritik dan saran atas ketidak sempurnaannya makalah

ini, agar saya lebih baik lagi untuk proses kedepannya.

Kendari, 22 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………...……ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………............................1

A. Latar Belakang………………………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..2

C. Tujuan………………………………………………………………….…….3

D. Manfaat………………………………………………………………………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………5

A. Pengerian Flagellata (Mastighopora)…………………………………………5

B. Morfologi……………………………………………………………………...7

C. Hospes…………………………………………………………………………9

D. Epidemiologi/Penyebaran……………………………………………………10

E. Siklus Hidup/Daur Hidup…………………………………………………….12

F. Patologi………………………………………………………………………14

G. Diagnosis ……………………………………………………………………15

H. Penyakit Dari Giardi Lambila Dan Tricomonas Vaginalis…………………..16

I. Gejala Klinik…………………………………………………………………17

J. Cara Pencegahan……………………………………………………………19

K. Klasifikasi Flagelatta……………………………………………………….20

L. Peranan Flagelaatta…………………………………………………………..25

ii
M. Habitat Flagelatta……………………………………………………………25

N. Cara Makan Flagelatta………………………………………………………26

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..27

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….27

B. Saran…………………………………………………………………………29

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………30

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang

antara algae dan Protozoa kurang jelas perbedaannya. Beberapa organisme

mempunyai sifat antara algae dan protozoa.Protozoa dibedakan dari prokariot

karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan

dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat

bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir

karena tidak dapat membentuk badan buah (wase).

Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa

dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan

Sporozoa. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu cambuk)

yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap

makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1.      Fitoflagellata. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.

Contohnya: Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.

2.      Zooflagellata. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya:

Trypanosoma dan Leishmania.

Beberapa spesies Flagellata memiliki peran yang penting dalam

ekosistem air, yaitu sebagai fiplankton dan zooplankton. Oleh karena itu,

untuk lebih mendalami mengenai Flagellata, diperlukan kajian lebih

1
mendalam mengenai beberapa aspek yang meliputi morfogenesis, habitat,

fisiologis, daur hidup, reproduksi dan peranan Flagellata, sehingga diharapkan

akan muncul penelitian lanjutan mengenai Flagellata dan usaha

pemanfaatannya untuk masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

A. Apa Pengertian Flagelatta (Mastigophora) ?

B. Bagaimana Morfologi Flagelatta (Mastigophora) ?

C. Bagaimana Hospes Flagelatta (Mastigophora) ?

D. Bagaimana Epidemiologi/ Penyebaran Flagelatta (Mastigophora) ?

E. Bagaimana Siklus Hidup/ Daur Hidup Flagelatta (Mastigophora) ?

F. Bagaimana Patologi Flagelatta (Mastigophora) ?

G. Bagaimana Diagnosis penyakit Flagelatta (Mastigophora) ?

H. Bagaimana Penyakit Dari Genus Giardi Lambila Dan Tricomonas

Vaginalis ?

I. Bagaimana Gejala Klinik Flagelatta (Mastigophora) ?

2
J. Bagaimana Cara Pencegahan Dari Penyakit Flagelatta (Mastigophora) ?

K. Bagaimana Klasifikasi Flagelatta (Mastigophora) ?

L. Bagaimana Peranan Flagelatta (Mastigophora) ?

M. Bagaimana Habitat Flagelatta (Mastigophora) ?

N. Bagaimana Cara Makan Flagelatta (Mastigophora) ?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan adalah

sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengertian Flagelatta (Mastigophora) ?

2. Untuk Mengetahui Morfologi Flagelatta (Mastigophora) ?

3. Untuk Mengetahui Hospes Flagelatta (Mastigophora) ?

4. Untuk Mengetahui Epidemiologi/ Penyebaran Flagelatta (Mastigophora) ?

5. Untuk Mengetahui Siklus Hidup/ Daur Hidup Flagelatta (Mastigophora) ?

6. Untuk Mengetahui Patologi Flagelatta (Mastigophora) ?

7. Untuk Mengetahui Diagnosis penyakit Flagelatta (Mastigophora) ?

8. Untuk Mengetahui Penyakit Dari Genus Giardi Lambila Dan Tricomonas

Vaginalis ?

9. Untuk Mengetahui Gejala Klinik Flagelatta (Mastigophora) ?

3
10.Untuk Mengetahui Cara Pencegahan Dari Penyakit Flagelatta

(Mastigophora) ?

11. Untuk Mengetahui Klasifikasi Flagelatta (Mastigophora) ?

12. Untuk Mengetahui Peranan Flagelatta (Mastigophora) ?

13. Untuk Mengetahui Habitat Flagelatta (Mastigophora) ?

14. Untuk Mengetahui Cara Makan Flagelatta (Mastigophora) ?

D. Manfaat

Kajian mengenai Flagellata ini memiliki banyak manfaat bagi semua pihak

yang membaca, antara lain:

1. Bagi mahasiswa, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

Flagellata. Memperdalam pemahaman mengenai Flagellata yang meliputi

klasifikasi Flagellata, morfologi, fisiologi, habitat, reproduksi, daur hidup

dan peranan Flagellata. Mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian

tentang Flagellata karena protozoa ini unik dan merupakan bentuk

peralihan antara hewan dan tumbuhan.

2. Bagi masyarakat, yaitu menambah pengetahuan tentang hewan yang

berukuran mikro tetapi memiliki peranan vital di lingkungan perairan. Bagi

peternak ikan, pengetahuan mengenai Flagellata ini sangat bermanfaat

karena banyak spesies Flagellata yang dapat digunakan sebagai pakan

alami ikan maupun udang. Selain itu, Flagellata dapat digunakan sebagai

4
sumber Protein Sel Tunggal (PST), misalnya Euglena viridis dan Euglena

oxyuris.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Flagelatta (Mastigophora)

Fagellata (Mastigophora) adalah Protozoa yang bergerak dengan

menggunakan flagel (bulu cambuk). Istilah flagellata dalam bahasa latin ialah

berasal dari kata flagel yaitu cambuk. Sedangkan Mastigophora dalam bahasa

Yunani terdiri dari kata mastig yang berarti cambuk, dan phoros yang berarti

5
gerakan. Ciri khas dari kelas flagellata ini adalah alat geraknya yang berupa

cambuk getar . Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagel juga dapat

digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga

digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di

permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.

Flagellata atau Mastigophora dalam taksonomi kuno merupakan salah satu

kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam

taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas:

Phytomastigophorea dan Zoomastigophorea.

Ciri-ciri Flagelatta (Mastighopora) :

Flagellata terdiri dari beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan

jenis protozoa lainnya. Secara umum, Ciri-Ciri Flagellata (Mastigophora)

adalah sebagai berikut :

 Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)

 Memiliki pelikel

 Bersifat mikroskopis

 Uniseluler atau berkoloni

 Memiliki mitokondria atau tidak

 Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme

 Tidak dapat membentuk sista

 Hidup di air tawar dan air laut

6
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

 Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan

 Bentuk tubuh yang tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh

suatu selaput yang fleksibel yang disebut dengan pellicle, disebelah

luarnya terdapat selaput plasma.

B. Morfologi Flagelatta (Mastighopora)

Karakteristik utama dari flagelata yaitu memiliki jumlah flagela

bervariasi dari satu, dua atau lebih flagela. Flagela kemungkinan muncul dari

tubuh basal di bagian bawah dari ujung sel atau dari tubuh basal yang

terletak di bawah lapisan permukaan membran tempat flagela. Posisi

penempelan flagela ini memiliki nilai taksonomi. Pergerakan flagela berbeda

7
di antara spesies. Aktivitas meliputi gerakan seperti lengan, unduliasi yang

menyerupai cambuk,atau riak yang menyerupai gelombang halus bergerak

sepanjang sumbu flagela.

Setiap flagela merupakan organel berbentuk silinder tipis kira-kira

berukuran panjang 150 µm dengan diameter 0,2 µm. Permukaan membran

yang mengelilingi flagela berhubungan dengan membran plasma pada

bagian dimana flagela melekat pada sel. Struktur dalam flagela sangat

kompleks yang tersusun atas pasangan tubulus sitoplasmik sentral

dikelilingi oleh 9 doblet. Setiap doblet terdiri atas sepasang tubulus yang

tersambung sepanjang panjang tubuhnya.Sebuah tubuh basal (kinetosom)

biasanya sedikit bersifat refraktil dan terwarnai daripada bagian yang

terpisah dari flagela. Pada beberapa spesies, tubuh basal juga mempunyai

satu atau lebih fibril runcing yang terkait pada tubuh basal tersebut dan

hanya terlihat pada pengamatan dengan mikroskop elektron.

Sitoplasma terlihat melalui pengamatan dengan mikroskop cahaya

secara khas mengandung satu nucleus, meskipun ada bentukan

multinukleat seperti pada hipermastigida dan Opalinata. Sitoplasma yang

melingkupi sel mengandung vakuola dalam berbagai ukuran dan komposisi

internal, satu atau lebih plastid (jika ada), mitokondria (organel respiratori),

dan Golgi (organel sekretori) hampir tidak terlihat pada penampakan kotor

dan akan terlihat pada penampakan dengan intensitas cahaya tinggi. Pada

spesies dengan plastid yang jelas, komposisi pigmen, internal, struktur

8
lamella membran, jumlah dan susunan pirenoid (refracto proteinaceus

bodies), serta jumlah dan jenis membran sitoplasmik yang mengelilingi

penting untuk membedakan ciri-ciri di antara spesies. Penyimpanan

substansi/zat termasuk tetes minyak, tepung dan sisa karbohidrat (dalam

bentuk butir besar atau massa granula), atau berbagai sisa organ biasanya

dapat terlihat dengan jelas di dalam sitoplasma.

Beberapa spesies autotropik menyediakan sebagian besar karbohidrat

dalam bentuk butir-butir tepung atau adakalanya sebagai polimer-polimer

kecil (leukosin) dalam bentuk cairan. Terkadang tampak tetes lemak,

terutama dengan peningkatan maturasi sel. Spesies heterotropik

menyediakan tetesan minyak, bahan lilin, atau lipid lain dalam sitoplasma.

Kondisi fisiologis organisme, variasilain dalam karakteristik metabolik,

dan tahapan pertumbuhan sering menghasilkan modifikasi. Substansi

cadangan utama untuk setiap organisme digunakan sebagai Gambaran

perbandingan dari spesies flagelata. 

C. Hospes Flagelatta (Mastighopora)

9
Hospes perantara Trypanosoma adalah hewan-hewan pengisap darah

seperti lalat Tse tse (Glosina). Trypanosoma memiliki tubuh pipih panjang

seperti daun dan tidak membentuk kista.. Trypanosoma hidup di dalam sel

darah merah, sel darah putih, dan sel hati tubuh vertebrata inagnya. Infeksi

karena Trypanosoma disebut juga dengan trypanosomiasis. Dalam siklus

hidupnya, Trypanosoma memiliki dua bentuk yaitu berflagela pada fase

ekstraseluler dan tidak berflagela pada fase intraseluler. Sebagian dari

siklus hidupnya melekat di sel lambung atau mengisap darah manusia.

Contoh jenis-jenis Trypanosoma adalah sebagai berikut :

 Trypanosoma lewisi, hidup pada tikus, hospes perantaranya adalah

kutu tikus

 Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak,

hospes, perantaranya adalah lalat tabanus.

 Trapanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak,

hospes perantaranya adalah lalat tse-tse

 Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodensiense. Hewan

penyebab tidur pada manusia ini mulanya terdapat di Afrika,

kemudian menyebar ke Asia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-

tse, yaitu Glossina palpalis untuk T. gambiense dan Glossina

mursitans untuk T. rhodesiense.

10
 Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada anak-anak

(cagas); T. Cruz ditemukan di Amerika Tengah.

D. Epidemiologi/ Penyebaran Flagelatta (Mastighoporai)

Siklus hidup trypasonoma bruncei gambiense :

 Lalat tse-tse Glossina palpalis yang mengandung Trypanosoma mengigit

manusia. 

 Trypanosoma kemudian beredar dalam jaringan darah. 

 Trypanosoma hidup dan bereproduksi dengan cara pembelahan biner

memanjang di dalam jaringan darah manusia, getah bening, limpa, dan

berpotensi merusak sistem saraf. Penderita akan mengalami demam,

nyeri otot dan sendi, tidak sanggup berjalan, tidak sanggup berbicara,

dan banyak tidur di siang hari tetapi tidak sanggup tidur (insomnia) di

malam hari. Semakin usang penderita tidak bisa dibangunkan dan

akibatnya meninggal dunia

11
 Penyebaran kepada orang lain terus terjadi kalau lalat tse-tse menggigit

serta mengisap darah penderita, kemudian menularkan kepada orang

lain.

 Trypanosoma hidup di dalam susukan pencernaan lalat tse-tse selama

20-30 hari. 

 Trypanosoma infektif akibatnya menetap di kelenjar air liur lalat tse-tse.

Lalat tse-tse banyak terdapat di sepanjang tepi sungai di Afrika cuilan

barat dan tengah. 

 Lalat tersebut bisa terbang dengan jarak jangkau sampai mencapai 3 mil

dan biasanya mengigit pada waktu siang hari.

E. Siklus Hidup/ Daur Hidup

12
1. Reproduksi Flagellata

Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan

generatif. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner secara

longitudinal, misalnya pada Euglena. Reproduksi generatif terjadi

karena persatuan antara ovum dan spermatozoid, misalnya pada Volvox.

Reproduksi secara generatif berfungsi untuk memperkaya variasi

genetik, sehingga menghasilkan individu mutan yang lebih tahan

terhadap kondisi lingkungan. Pada Volvox terdapat koloni jantan yang

menghasilkan sperma dan koloni betina yang menghasilkan ovum,

namun ada juga koloni yang bersifat hermafrodit yang dapat

menghasilkan sperma serta ovum. Meskipun koloni yang bersifat

hermafrodit dapat menghasilkan sperma dan ovum dalam satu koloni,

kematangan sperma dan ovum tidak pada saat yang bersamaan,

sehingga tidak dapat terjadi pembuahan diri. Ovum dihasilkan oleh

oogonium, sedangkan Volvox jantan menghasilkan spermatozoid oleh

13
spermatogonium. Setelah terjadi fertilisasi akan menghasilkan zigot,

zigot akan menghasilkan empat spora, yang kemudian akan menjadi

individu baru.

2.  Daur Hidup Flagellata

Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan

trofozoit merupakan waktu aktif untuk mencari makan dan tumbuh.

Sedangkan dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi

yang sulit, seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia

berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau

oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi

bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang,

dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain.

Proses dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut

encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke

trophozoite disebut excystation.

F. Patologi Flagelatta (Mastighopora)

Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat menyebabkan

peradangan kataral yang ringan. Dan kegiatan mekanik dan toksik

menggangu penyerapan Vitamin A dan lemak. Giardiasis pada binatang

tidak menyebabkan lesi, tukak yang luas di usus muda bagian proksimal

14
pernah ditemukan pada autopsi seorang penderita dengan perjalanan

penyakit yang tiba-tiba hebat. Kecendrungan gejala klinis yang di sebabkan

oleh Giardiasis tidak ada (asymtomatik).

Macam macam flagellata yang menyebabkan patologi:

1. Leishmania donovani,menyebabkan penyakit kalaazar yang ditandai

dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di mesir,

disekitar laut tengah, dan India.

2. L.tropica,L.braciliensis,menyebabkan penyakit kulit yang disebut

penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia (daerah

mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan

3. Trypanosoma evansi,menyebabkan penyakit sura (malas) pada ternak,

hospes, perantaranya adalah lalat tabanus.

4. Trypanosoma brucei,menyebabkan penyakit nagana pada ternak, hospes

perantaranya adalah lalat tse-tse

5. Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur. Penyakit ini

pernah menyerang orang Afrika bagian barat dengan gejala awal si

penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit tidur. Trypanosoma

gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina

palpalis). Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit tersebut

masuk ke dalam darah manusia yang menyerang getah bening (kelenjar

limfa) dan akibatnya kelenjar limfa si penderita membengkak/membesar

dan terasa nyeri disertai demam tinggi

15
6. Trichomonas vaginalis,menyebaabkan penyakit alat kelamin wanita

yang ditandai dengankeluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti

terbakar dan rasa gatal.

Karena pengobatan dengan kuinakrin aman dan efektif, semua infeksi

di obati secara rutin dengan dosis sebagai berikut : Dewasa ; 100 mg x

3/hari selama 5 hari, Anak-anak; 8 mg/kg BB/hari selama 5 hari. Untuk

pencegahan di ambil tindakan yang sama seperti yang di pakai untuk

Entamoeba histolytica.

G. Diagnosis Penyakit Flagelatta (Mastighopora)

Saat pasien diduga terkena infeksi parasit, maka dokter akan

melakukan pemeriksaan diagnostik di laboratorium melalui sampel darah,

tinja, urine, serta dahak atau lendir pasien. Pemeriksaan darah dilakukan

untuk mengidentifikasi antibodi atau protein dalam sistem kekebalan tubuh

untuk melindungi diri dari serangan parasit.

Jika hasil pengujian belum dapat memberi kepastian, maka dokter

dapat melakukan endoskopi atau kolonoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan

dengan alat berupa selang tipis dan elastis yang dimasukkan dari mulut

atau anus untuk memeriksa kondisi saluran pencernaan. Selain itu, juga

dapat dilakukan pengambilan jaringan yang dicurigai terinfeksi parasit

(biopsi jaringan). Sampel jaringan tersebut akan diuji berulang-ulang

hingga menemukan jaringan parasit.

16
Sementara untuk mengetahui seberapa besar luka pada organ akibat

parasit, dapat dilakukan foto Rontgen, CT scan atau MRI.

H. Penyakit Dari Dari Giardi Lambila Dan Tricomonas Vaginalis

a. Giardi lambila

Penyakit disentri/diare serta kejang-kejang pada bagian perut.

b. Tricomonas vaginalis

 Penyakit vaginitis, adalah suatu peradangan pada vagina yang ditandai

dengan adanya keluar suat cairan serta disertai dengan rasa panas

seperti terbakar dan juga rasa gatal.

 Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh

serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis . Trichomoniasis

merupakan infeksi yang biasanya menyerang saluran

genitourinari;uretra adalah tempat infeksi yang paling umum pada laki-

laki,dan vagina adalah tempat yang infeksi paling umum pada

wanita.Penggunaan kondom dapat menolong mencegah penyebaran

trikomoniasis.

I. Gejala Klinik Flagelatta (Mastighopora)

a. Gejala klinik Giardia Lamblia

17
Pada umumnya, gejala giardiasis muncul 1-3 minggu setelah

terinfeksi. Gejala dapat berlangsung selama 2-6 minggu, atau bahkan

lebih lama. Gejala-gejala tersebut antara lain:

 Diare dengan tinja yang berminyak

 Sering buang gas atau kentut

 Mual dan muntah

 Perut kembung

 Kram perut

 Hilang nafsu makan

 Berat badan menurun

 Lemas

 Sakit kepala

Beberapa penderita giardiasis tidak mengalami gejala apapun, namun

tetap dapat menularkannya kepada orang lain. Penyebab gardiasis

adalah parasit giardia lamblia. Parasit ini dapat ditemukan dalam

kotoran hewan maupun manusia.

b. Gejala klinik Trichomonas Vaginalis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh

serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis. Kebanyakan penderita

18
trikomoniasis tidak merasakan gejala apapun. Meski begitu, penderita

tetap bisa menularkan trikomoniasis ke orang lain. Bila terdapat gejala,

biasanya keluhan akan muncul 5-28 hari setelah terinfeksi.

Pada wanita, trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:

 Keputihan yang banyak dan berbau amis.

 Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa kental atau encer, serta

berbusa.

 Gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina.

 Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.

Pada pria, gejala trikomoniasis yang muncul dapat berupa:

 Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis.

 Keluar cairan putih dari penis.

 Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.

 Lebih sering buang air kecil dari biasanya.

J. Cara Pencegahan Penyakit Flagelatta (Mastighopora)

a. Pencegahan penyakit Giardia Lamblia

19
Giardiasis tidak bisa dicegah dengan pemberian vaksin atau obat-

obatan. Akan tetapi, risiko terkena giardiasis dapat dikurangi dengan

sejumlah langkah berikut:

 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah dari

toilet dan mengganti popok, juga sebelum menyiapkan makanan dan

sebelum makan. Gunakan sanitizer atau pembersih tangan berbahan

dasar alcohol, jika tidak ada air dan sabun.

 Rebus air PAM sebelum diminum, untuk membunuh bakteri dan

kuman yang mungkin terdapat di dalam air. Dianjurkan merebus air

PAM selama 10 menit.

 Gunakan air dalam kemasan untuk minum dan menggosok gigi,

jika sedang bepergian ke tempat yang kualitas airnya tidak layak.

Jangan mengonsumsi buah dan sayuran mentah, serta es batu di

tempat tersebut.

 Jangan melakukan hubungan seks anal yang berisiko, seperti

bergonta-ganti pasangan atau melakukan hubungan seks tanpa

pengaman.

b.. Pencegahan penyakit Trikomoniasis

Guna mengurangi risiko terinfeksi trikomoniasis dan penyakit menular

seksual lainnya, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini:

20
 Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
 Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
 Tidak berbagi pakai alat bantu seks, dan membersihkannya setiap
selesai digunakan.

K. Klasifikasi Flagelatta (Mastighopora)

Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa

dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan

Sporozoa. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu

cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk

menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Fitoflagellata

Berikut adalah ciri khas fitoflagellata :

1. Fitoflagellata adalah jenis Flagellata  dengan bentuk menyerupai

tumbuhan. 

2. Flagellata golongan ini mempunyai kemampuan fotosintesis

karena terdapat kromatofora/klorofil pada tubuhnya. 

3. Struktur tubuh fitoflagellata bagian luar memiliki lapisan

pembungkus  yang mengandung protein bernama pelikel yang

terbentuk dari selaput plasma. Namun, ada pula tubuh

Fitoflagellata yang diselulubungi oleh membran selulosa, seperti

volvox.

21
4. Flagellata jenis ini melakukan reproduksi secara seksual dengan

cara konjugasi dan aseksual dengan cara membelah diri. 

5. Pencernaan makanan flagellata ini dapat bersifat holozoik,

holofoik, juga  saprofitik. 

6. Habitat utamanya adalah berupa peraian bersih maupun kotor.

7. Fitoflagellata masih dapat dibedakan lagi dalam 3 kelas, meliputi:

a. Euglenoida

Euglenoida merupakan protozoa golongan Fitoflagellata

dengan bentuk tubuh menyerupai gelondong dan diselubungi

pelikel. Salah satu contohnya adalah Euglena viridis.

b. Dinoflagellata

Dinoflagellata termasuk golongan Fitoflagellata yang memiliki

bentuk tubuh bervariasi. Ada dinoflagellata berbentuk lonjong

berwarna kecoklatan dan kekuningan. buh sebagai fase

vegetatif non-motil.

c. Volvocida

Volvocida termasuk golongan Fitoflagellata yang memiliki

bentuk tubuh bukat dan hidup secara berkoloni. Contoh

golongan ini adalah Volvox globator. Karakteristik Volvox

yakni terdiri dari ribuan sel yang masing-masing sel nya

22
mempunyai dua flagel, inti vakuola kontraktil, stigma,

kloroplas, serta eyepost. 

2. Zooflagellata

Zooflagellata dianggap sebagai protozoa yang paling primitif

dibanding dengan jenis protozoa lainnya. Ini karena Zooflagellata

merupakan protozoa yang mangalami transisi bentuk dari organisme

prokariotik berubah menjadi eukariotik. Karenanya, Zooflagellata

merupakan Flagellata yang mirip hewan dan tidak memounyau

kloroplas sehingga bersifat heteretrof atau tidak dapat menghasilkan

makanannya sendiri.

Adapun karakteristik khusus zooflagellata yakni :

1. Struktur tubuh menyerupai leher porifera dengan flagel yang

berfungsi sebagai alat gerak serta untuk menghasilkan aliran air

dengan cara menggoyangkan flagelnya.

2. Cara reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, sedangkan

reproduksi seksual belum ada hasil penelitian yang valid.

3. Sebagian besar hidup secara parasit untuk mendapatkan

makanannya. Namun, ada pula yang melakukam simbiosis dengan

organisme lain atau hidup secara bebas di air tawar dan air laut. 

23
a. Trypanosoma

Trypanosoma termasuk salah satu Zooflagellata yang

memiliki bentuk tubuh pipih dan panjang menyerupai daun

serta tidak membentuk kista. Trypanosoma mempunyai dua

bentuk flagel dalam siklus hidupnya. Pada fase intraseluler,

flagela akan munciul dan lalu menghilang pada fase

ektraseluler. 

Contoh Trypanosoma, meliputi:

1. Trypanosoma cruzi, yang sering menyebabkan anemia

pada anak kecil atau juga sering disebut sebagai penyakit

cadas.

2. Trypanosoma evansi, yang sering menyebabkan penyakit

malas pada ternak, dengan hospes perantaranya adalah lalat

tse-tse.

3. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiensis,

yang sering menyebabkan penyakit tidur pada manusia.

4. Trypanosoma lewisi, yang memiliki sifat parasit pada

tikus, dan dengan hospes perantara berupa lalat tse-tse.

b. Leishmania

24
Leishmania termasuk protozoa golongan Zooflagellata

yang umummya dapat menyebabkan penyakit pada sel-sel

endotelium (sel epitelium yang melapisi jantung, pembuluh

darah, dan pembuluh limfa). Contoh Leishmania, habibat hidup

dan penyakit yang ditimbukkan, meliputi:

1. Leishmania donovani, habitat di sekitar laut tengah, India

dan Mesir. Sering menyebabkan penyakit kalazar.

2. Leishmania tropica, habitat dominan di daerah Asia dan

sebagian Amerika Selatan. Leishmania tropica banyak

menyebabkan penyakit kulit yang dikenal sebagai

oriental sore. Oriental sore disebabkan Leishmania

tropica dengan strain yang berlainan, (1) Leishmania kulit

tipe kering atau urban menyebabkan penyakit menahun,

dan (2) Leishmania kulit tipe basah atau rural

menyebabkan penyakit akut. 

3. Leishmania brasiliensis, memiliki habitat di Meksiko dan

Amerika Tengah dan Selatan. Leishmania ini sering

menyebabkan penyakit kulit.

L. Peranan Flagelatta (Mastighopora)

25
Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan.

Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme uniseluler

atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi organisme dapat

dikendalikan. Selain berfungsi sebagai pengendali, Flagellata yang bersifat

saprofitik berperan sebagai dekomposer dalam rantai makanan.

Di lingkungan perairan flagellata berperan sebagai

phytoplankton dan zooplankton sebagai sumber pakan alami ikan dan

udang.Euglena viridis dapat digunakan sebagai sumber Protein Sel Tunggal

(PST), karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.Trichonympha

dan Myxotricha yang hidup di dalam usus rayap dapat menghasilkan enzim

selulosa, sehingga membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak dan

dapat dicerna rayap.

M. Habitat Flagelatta (Mastighopora)

Air merupakan faktor penting keberadaaan Flagellata selain

ketersediaan makanan, pH dan suhu. Flagellata dapat ditemukan di

lingkungan air tawar, di danau, sungai, kolam, atau genangan air,misalnya

Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut, misalnya Dinoflagellata.

Spesies zooflagellata sebagian besar bersifat parasit, namun adapula yang

bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Myxotrica didalam usus

rayap.

26
N. Cara Makan Flagelatta (Mastighopora)
Pada umumnya Flagellata membutuhkan suhu optimum antara 16-

25°C, sedangkan pH antara pH 6-8. Flagellata memperoleh nutrisi dengan

beberapa cara yaitu bersifat holozoik (heterotrof), apabila makanannya

berupa organisme lain yang berukuran lebih kecil, bersifat holofilik

(autotrof), dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic yang

berasal dari lingkungan karena memiliki kloroplas, bersifat saprofitik, yaitu

menggunakan sisa bahan organik dari organisme yang telah mati dan bersifat

parasitik dengan cara menempel pada inang untuk mendapat nutrisi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Flagellata diatas, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Fagellata (Mastigophora) adalah Protozoa yang bergerak dengan

menggunakan flagel (bulu cambuk.

27
2. Karakteristik utama dari flagelata yaitu memiliki jumlah flagela bervariasi

dari satu, dua atau lebih flagela.

3. Flagela kemungkinan muncul dari tubuh basal di bagian bawah dari ujung

sel atau dari tubuh basal yang terletak di bawah lapisan permukaan

membran tempat flagella.

4. Hospes perantara Trypanosoma adalah hewan-hewan pengisap darah

seperti lalat Tse tse (Glosina).

5. Penyebaran kepada orang lain terus terjadi kalau lalat tse-tse menggigit

serta mengisap darah penderita, kemudian menularkan kepada orang lain.

6. Reproduksi pada Flagellata ada 2 macam, yaitu vegetatif dan generatif.

Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan biner secara longitudinal,

misalnya pada Euglena. Reproduksi generatif terjadi karena persatuan

antara ovum dan spermatozoid, misalnya pada Volvox.

7. Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat menyebabkan

peradangan kataral yang ringan. Dan kegiatan mekanik dan toksik

menggangu penyerapan Vitamin A dan lemak Saat pasien diduga terkena

infeksi parasit, maka dokter akan melakukan pemeriksaan diagnostik di

laboratorium melalui sampel darah, tinja, urine, serta dahak atau

lendir pasien

8. Penyakit giardi lambila : penyakit diare

penyakit Tricomonas vaginalis : penyakit vagina

28
9. Gejala gardiasis ini bisa berupa: Diare dengan tinja cair dan berbau

busuk

10. Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-

kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa

 11. Berdasarkan bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi Fitoflagellata

yang berbentuk seperti tumbuhan dan Zooflagellata yang berbentuk

seperti hewan.

12. Flagellata memiliki peranan yang penting dalam lingkungan perairan.

Flagellata berperan sebagai predator karena memangsa organisme

uniseluler atau ganggang, bakteri, dan microfungi, sehingga populasi

organisme dapat dikendalikan

13. Flagellata dapat ditemukan di lingkungan air tawar, di danau, sungai,

kolam, atau genangan air,misalnya

14. Flagellata memperoleh nutrisi dengan beberapa cara yaitu bersifat

holozoik (heterotrof),

B. Saran

Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami Protista

lebih dalam lagi terutama mengenai Flagellata (Mastigophora).

29
DAFTAR PUSTAKA

Arifin Bp. 2019. Mastighopora-Flagelatta di

Https://Www.Arifinbp.Com/2019/11/Mastigopora-Flagellata.Html. (Diakses 24

Maret 2019 ).

30
Bu Guru. 2019. Peranan Flagelatta di Https://Materi.Co.Id/Flagellata/.

(Diakses 24 Maret 2019 ).

Dian Febryaty. 2018. Makalah Avertebrata Air Class Flagelatta Di

Http://Dian-Febryati-Fpk17.Web.Unair.Ac.Id/Artikel_Detail-218800-

Avertebrata%20Air-Flagellata.Html. (Diakses 24 Maret 2019 ).

Dosen Pendidikan. 2019. Flagella Adalah Di

Https://Www.Dosenpendidikan.Co.Id/Flagellata/ (Diakses 24 Maret 2019).

Dr. Tjin Willy. 2019. Trikomoniasais Di

Https://Www.Alodokter.Com/Trikomoniasis. (Diakses 24 Maret 2019 ).

Hanna Nurhasanah. 2015. Makalah Flagelatta Di

Http://Hannanurhasanahfarmasi.Blogspot.Com/2015/12/V-

Behaviorurldefaultvmlo.Html. (Diakses 24 Maret 2019 ).

Samhis Setiawan. 2019. Pengertian Flagelatta (Mastighopora) Beserta Ciri

Dan Reproduksinya Di Https://Www.Gurupendidikan.Co.Id/Fagellata-

Mastigophora/. (Diakses 24 Maret 2019 ).

SOAL PILIHAN GANDA BESERTA JAWABANNYA

1. Sebutan lain dari flagella atau flagelum yaitu ….


A. Flagellata
B. Rambut Cambuk
C. Serabut Bulu

31
D. Bulu Cambuk
E. Serat bulu

Jawaban : B

2. Mastigopora sering disebut juga kelas …


a. Ciliata
b .flagelata
c. Protozoa
d. Sporozoa
e. Rhizopoda

Jawaban : B

3. Flagellata dibagi menjadi dua kelompok, yaitu ...


A. Sarcodina dan mastigophora
B. Zooflagellata dan fitoflagellata
C. Zooflagellata dan mastigophora
D. Mastigophora dan fitoflagellata
E. Fitoflagellata dan sarcodina

Jawaban : B
4. Di bawah ini yang merupakan ciri-ciri flagellata adalah....
A. Uniseluler
B. Bentuk tubuhnya tetap
C. Alat gerak berupa flagela
D. Memiliki rangka luar
E. Sifatnya heterotrof

32
Jawaban : C

5. Sebutan lain dari flagella atau flagelum yaitu….


A. Flagelata
B. Rambut cambuk
C. Serabut bulu
D. Bulu cambuk
E. Serat bulu

Jawaban : D

6. Flagellata mencari makanan dari sisa hewan yang telah mati,karena itu flagellata
bersifat ....
A.    Saprozoik
B.    Saprofitk
C.    Soliter
D.    Konjugasi
E.    Koloni

Jawaban : B

7. Parasit berikut ini yang hidup dalam plasma darah adalah ….


A. Trypanosoma
B. Plasmodium
C. Taenia
D. Fasciola
E. Necator

Jawaban : A

33
8. Penyakit leismaniasis viseral disebabkan oleh flagellata jenis ….
A. Leishmania tropica
B. Leishmania donovani
C. Trypanosoma evansi
D. Trypanosoma gambies
E. Trypanosoma gingivalis

Jawaban : B

9. Di bawa ini yang merupakan penyebab penyakit tidur yang sering terjadi di afrika
adalah nomor ….

A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1

Jawaban : C

10. Flagellata yang menyebabkan penyakit tidur dan dibawa oleh lalat tse-tse
adalah….

34
A. Euglena
B. Trypanosoma gambines
C. Trypanosoma evansi
D. Trichomonas vaginalis
E. Leishmania

Jawaban : B

11. Adapun gejala klinik penyakit , trikomoniasis pada wanita antara lain

1. Keputihan yang banyak dan berbau amis.

2. Keluar cairan putih dari penis.

3. Nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.

4. Gatal yang disertai rasa terbakar dan kemerahan di area vagina.

5. Nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.

Adapun ciri-ciri yabg di atas maka merupakan gejala klinis pada wanita adalah….

A. 1, 2, 4

B. 1, 4, 5

C. 2, 3, 4

D. 2, 4, 5

E. 2, 1, 5

35
Jawaban : B

12. Bagaimana mencegah penyakit trikomoniasis . ..

A. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun

B. Rebus air pam sebelum diminum

C. Gunakan air dalam kemasan untuk minum dan menggosok gigi

D. Jangan melakukan hubungan seks anal yang berisiko

E. Menggunakan kondom saat berhubungan intim

Jawaban : E

13. Penyakit yang disebabkan oleh l.tropica,l.braciliensis adalah

A. Penyakit kalaazar

B. Penyakit kulit

C. Penyakit sura (malas

D. Penyakit nagana

E. Penyakit tidur

Jawaban : B

14. Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil dan bersifat heterotrof adalah

A. Zooflagelata

36
B. Fitoflagelatta

C. Rhizopodia

D. Ciliata

E. Sporozoa

Jawaban : A

15. Beberapa ciri protozoa antara lain :


1) tubuhnya mempunyai bulu getar
2) alat unuk bergerak berumpa bulu cambuk
3) mempunyai dua buah inti
4) berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi
5) hidup secara bebas dan parasit
dari ciri-ciri tersebut, yang merupakan ciri-ciri flagellata adalah …….
A. 1, 3, 5
B. 1, 2, 4
C. 1, 3, 4
D. 2, 3, 4
E. 2, 4, 5
Jawaban : E

16. Suhu optimum pada flagelatta adalah

A. Antara antara 16-25°c

B. Antara 17-28°c

C. Antara 19-29°c

37
D. Antara 22-31°c

E. Antara 23-30°c

Jawaban : A

17. Yang bukan contoh trypasonoma adalah …

A. Trypanosoma cruzi

B. Trypanosoma evansi

C trypanosoma gambiense

D. Trypanosoma lewisi

E. Trypanosoma air

Jawaban : E

18. Bentuk euglenoida adalah

A. Panjang

B. Lonjong

C. Bulat

D. Segitiga

E. Menyerupai gelondong

Jawaban : E

38
19. Flagelatta mempunyai bentuk yang beragam diantaranya yaitu
A. Kubus
B. Sejajar
C. Polimorifk
D. Melengkung
E. Palminervis

Jawaban : C

20. Volvocida termasuk pada golongan …


A. Zooflagelata
B. Fitoflagelatta
C. Trypanosoma
D. Euglenoida
E. Leishmina

Jawaban : B

39

Anda mungkin juga menyukai