Anda di halaman 1dari 22

DIANNIRA BALQIS W (175070500111008)

ERNILA DEWI A (175070500111018)

NUR SAYID RAHMAT T (175070500111034)

ANDREA KRISTIA V (175070501111016)

VEREN KURNIA P (175070507111012)

FARMASI B
Kelembak Kejibeling
(Rheum officinale) (Sericocalyx crispus)
Kelembak
(Rheum officinale)

Nama ilmiah : Rheum officinale

Nama simplisia : Rhei Radix

Nama lokal : Kelembak


Rhei Radix (Rheum officinale)

Taksonomi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Polygonales
Famili : Polygonaceae
Genus : Rheum
Spesies : Rheum officinale Baill.

(Backer & Bakhuizen, 1965)


Rhei Radix (Rheum officinale)

Ciri Organoleptik

Warna :kuning kecoklatan

Bau : bau khas aromatik

Rasa : agak pahit dan agak kelat

(Materia Medika Indonesia Jilid VI, hal. 231-235)


Rhei Radix (Rheum officinale)

Ciri Makroskopis
Akar tanaman kelembak tebal, berizoma, bercabang, berdaging,
dan berwarna hampir kuning muda

Kelembak termasuk tanaman perdu atau terna, yang tumbuh


kadang- kadang memanjat, jarang yang berupa pohon, tidak
berduri, tanpa getah lateks.

Daunnya tersusun spiral, kadang-kadang berhadapan atau


melingkar, umumnya ada seludang daun atau upih. Bunganya
hermafrodit, jarang berumah 1 atau 2, muncul di ketiak daun atau
di ujung ranting; aktinomorf, ada kelopak tetapi tidak ada
mahkota. Tepala 4-6, benang sari 4-9.

Bakal buahnya menumpang, pipih atau berbentuk segitiga,


beruang 1, isi 1 bakal biji. Buahnya kering tidak terbelah dan
bijinya tidak bersayap (Sutrisno, 1998).
Rhei Radix (Rheum officinale)

Ciri Mikroskopis
• Pengamatan dengan air (perbesaran 100x)

Kristal Ca Oksalat Butir amilum berbentuk


berbentuk rozet poligonal dengan hilus
majemuk
Rhei Radix (Rheum officinale)

• Pengamatan dengan kloralhidrat (perbesaran 100x)

Kristal Ca Oksalat Butir pati


berbentuk rozet Trakea dengan penebalan jala Parenkim
Rhei Radix (Rheum officinale)

Kandungan Metabolit
• Akar kelembak mengandung antrakinon rhein dan
turunannya yang memiliki efek laksatif (meningkatkan
frekuensi BAB) (Robinson, 1998)
• Kelembak juga mengandung tanin yang memiliki efek
antioksidan, antiradang dan anti-peristaltik usus
(Yuliarti, 2009)
Rhei Radix (Rheum officinale)

Khasiat
• Akar kelembak mengandung antrakinon rhein dan
turunannya yang memiliki efek laksatif sehingga
kesempatan absorpsi lemak dan kolesterol menjadi
kecil. Namun demikian, kelembak juga mengandung
tanin yang berefek anti peristaltik usus sehingga
bersifat kontraindikasi dengan efek laksatif. Tanaman
kalembak digunakan untuk obat deuritik, menurunkan
panas dan mengobati penyakit hepatitis B (Pramono,
S., 2011)
Kejibeling
(Sericocalyx crispus)

Nama ilmiah : Sericocalyx crispus

Nama simplisia : Sericocalycis Folium

Nama lokal : Kejibeling


Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus L.

(Artanti & Fatimah, 2017)


Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Ciri Organoleptik

Warna : serbuk berwarna


hijau sampai hijau kelabu

Bau : bau lemah

Rasa : agak sepat dan agak


pahit

( Materia Medika Indonesia Jilid VI )


Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Ciri makroskopis
• Morfologi dari tumbuhan kejibeling yaitu memiliki
batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan
diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar,
percabangan monopodial. Kulit batang berwarna
ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda
dan berubah jadi coklat setelah tua.

• Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk


daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan
daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya
beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun
runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 - 8 cm,
lebar ± 2 - 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun
menyirip, dan warna permukaan daun bagian atas
hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda.
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Ciri makroskopis
• Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir,
mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat,
dan warna bunga putih agak kekuningan.

• Kejibeling memiliki buah berbentuk bulat, buahnya


jika masih muda berwarna hijau dan setelah tua
atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya
berbentuk bulat, dan ukurannya kecil.

• Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar seperti


tombak, dan berwarna putih. (Hariana, Arief. 2003)
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Ciri Mikroskopis

Pengamatan dengan air (perbesaran 100x)

Rambut penutup Parenkim


tipe multiseluler
non glanduler
Pengamatan dengan kloralhidrat Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)
(perbesaran 100x)

Rambut penutup Trakea dengan Parenkim


tipe multiseluler penebalan noktah
non glanduler

Epidermis bawah
Sistolit
Stomata tipe bidiasitik
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Kandungan Metabolit
Kandungan dalam keji beling antara lain
• Polifenol (antioksidan)
• Saponin (antijamur dan antiinflamasi)
• Alkaloid
• Kalium dan Kalsium
• Kumarin (pengencer darah)
• Flavonoid (antibiotik dan antiseptik)
• Sterol (antikanker)

(Mursito, 2005)
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)

Khasiat
• Daun kejibeling dapat digunakan sebagai obat gatal, diare,
batu ginjal, penurun kolesterol, dan antikanker (Srisadono,
2008).
• Tanaman Kejibeling mengandung beberapa zat gizi yang
berkhasiat dalam mengobati beberapa penyakit, seperti
batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai laksatif
(mengatasi sembelit). Kejibeling mengandung zat-zat kimia
antara lain: Kalium berfungsi melancarkan air seni serta
menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung
kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan
ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume
darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan
darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi
dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel.
Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan
senyawa-senyawa non-polar lainnya (Soewito,1989).
FRAGMEN SPESIFIK
Rhei Radix Sericocalycis Folium
Kristal oksalat bentuk rozet Stomata tipe bidiasitik
Butir pati Sistolit
Trakea penebalan jala Rambut penutup tipe multiseluler
non glanduler

Trakea penebalan noktah


Daftar Pustaka
Artanti, D dan Fatimah, S. 2017. Efektivitas Perasan Daun Keji Beling (Sericocalyx crispus Linn)
Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus. The Journal Of Muhammadiyah
Medical Laboratory Technologist No. 1 Vol. 2
Backer, A and Van Den Brink, B. 1965. Flora of Java (Spermatophytes Only). Vol 1, N.V.P. The
Nederlands, Noordhoff-Groningen.
Depkes RI, Materia Medika Indonesia Jilid VI.
Hadi, Sutrisno, (1998), Metode Penelitian (Pendekatan Penelitian). PT Rineka Cipta, Jakarta
Hariana, Arief. 2003. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.
Mursito, Bambang. 2005. Ramuan Tradisional Untuk Gangguan Ginjal. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pramono, S. 2011. Prioritas Penelitian Pendukung Program Saintifikasi Jamu dari Hulu hingga Hilir. Seminar
Nasional Pokjanas TOI 41. 5-6 Oktober 2011. Malang.
Robinson, Trevor. 1998.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.Bandung.ITB
Soewito D. 1989. Manfaat dan Khasiat Flora. Jakarta : Stella Maris
Srisadono, A. 2008. Skrining Awal Ekstrak Etanol Daun Sirih Piper Betle Linn sebagai Antikanker
dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang.
Yuliarti, Nurheti. 2009. A to Z Food Suplement. Yogyakarta. Penerbit Andi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai