FARMASI B
Kelembak Kejibeling
(Rheum officinale) (Sericocalyx crispus)
Kelembak
(Rheum officinale)
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Polygonales
Famili : Polygonaceae
Genus : Rheum
Spesies : Rheum officinale Baill.
Ciri Organoleptik
Ciri Makroskopis
Akar tanaman kelembak tebal, berizoma, bercabang, berdaging,
dan berwarna hampir kuning muda
Ciri Mikroskopis
• Pengamatan dengan air (perbesaran 100x)
Kandungan Metabolit
• Akar kelembak mengandung antrakinon rhein dan
turunannya yang memiliki efek laksatif (meningkatkan
frekuensi BAB) (Robinson, 1998)
• Kelembak juga mengandung tanin yang memiliki efek
antioksidan, antiradang dan anti-peristaltik usus
(Yuliarti, 2009)
Rhei Radix (Rheum officinale)
Khasiat
• Akar kelembak mengandung antrakinon rhein dan
turunannya yang memiliki efek laksatif sehingga
kesempatan absorpsi lemak dan kolesterol menjadi
kecil. Namun demikian, kelembak juga mengandung
tanin yang berefek anti peristaltik usus sehingga
bersifat kontraindikasi dengan efek laksatif. Tanaman
kalembak digunakan untuk obat deuritik, menurunkan
panas dan mengobati penyakit hepatitis B (Pramono,
S., 2011)
Kejibeling
(Sericocalyx crispus)
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus L.
Ciri Organoleptik
Ciri makroskopis
• Morfologi dari tumbuhan kejibeling yaitu memiliki
batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan
diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar,
percabangan monopodial. Kulit batang berwarna
ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda
dan berubah jadi coklat setelah tua.
Ciri makroskopis
• Bunganya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir,
mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat,
dan warna bunga putih agak kekuningan.
Ciri Mikroskopis
Epidermis bawah
Sistolit
Stomata tipe bidiasitik
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)
Kandungan Metabolit
Kandungan dalam keji beling antara lain
• Polifenol (antioksidan)
• Saponin (antijamur dan antiinflamasi)
• Alkaloid
• Kalium dan Kalsium
• Kumarin (pengencer darah)
• Flavonoid (antibiotik dan antiseptik)
• Sterol (antikanker)
(Mursito, 2005)
Sericocalycis Folium (Sericocalyx crispus)
Khasiat
• Daun kejibeling dapat digunakan sebagai obat gatal, diare,
batu ginjal, penurun kolesterol, dan antikanker (Srisadono,
2008).
• Tanaman Kejibeling mengandung beberapa zat gizi yang
berkhasiat dalam mengobati beberapa penyakit, seperti
batu ginjal, diabetes mellitus, maag dan sebagai laksatif
(mengatasi sembelit). Kejibeling mengandung zat-zat kimia
antara lain: Kalium berfungsi melancarkan air seni serta
menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung
kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan
ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume
darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan
darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi
dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel.
Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan
senyawa-senyawa non-polar lainnya (Soewito,1989).
FRAGMEN SPESIFIK
Rhei Radix Sericocalycis Folium
Kristal oksalat bentuk rozet Stomata tipe bidiasitik
Butir pati Sistolit
Trakea penebalan jala Rambut penutup tipe multiseluler
non glanduler