Anda di halaman 1dari 3

 PEBI4107/MODUL 4 4.

53

Glosarium

Aktinomorfik : bersimetri banyak


Androecium : alat kelengkapan jantan pada bunga berupa
benang sari
Androfor : peninggian dasar bunga yang mendukung
benang sari
Androginofor : peninggian dasar bunga yang mendukung
benang sari dan putik
Anthofor : peninggian dasar bunga yang mendukung
mahkota
Apetalous/Apopetalous : tanpa daun mahkota
: daun mahkota saling bebas, tidak berlekatan
Aposepalous : daun kelopak saling bebas, tidak berlekatan
Braktea : daun pelindung
Brakteola : daun tangkai, atau daun pelindung yang lebih
kecil, ada pada tiap bunga dalam bunga
majemuk
Cyathium : suatu tipe bunga majemuk, khas pada familia
Euphorbiaceae, satu bunga betina dikelilingi
oleh beberapa bunga jantan.
Diadelphous : dua berkas, diterapkan pada benang sari yang
berkumpul membentuk dua berkas.
Didynamous : benang sari panjang 2, biasanya diterapkan pada
benang sari yang berjumlah 4, di sini ada 2
benang sari panjang dan 2 benang sari pendek.
Dioecious : berumah dua, bunga jantan dan bunga betina
berada pada tumbuhan yang berbeda.
Dorsifix : melekat pada bagian punggung, digunakan untuk
tangkai sari yang melekat pada bagian punggung
kepala sari.
Epipetalous : digunakan untuk menyatakan benang sari yang
melekat pada mahkota.
Estivasi : susunan hiasan bunga (daun kelopak dan daun
mahkota) pada waktu masih kuncup.
4.54 Morfologi Tumbuhan 

Gynoecium : alat-alat kelengkapan betina pada bunga, berupa


putik
Imbricate : tumpang tindih, seperti susunan genting.
Monadelphous : satu berkas, diterapkan pada benang sari yang
membentuk satu berkas.
Monoecious : berumah satu, bunga jantan dan bunga betina
terdapat pada individu yang sama.
Perianth : hiasan bunga, istilah kolektif untuk daun kelopak
dan daun mahkota.
Plasentasi : susunan tembuni dan bakal biji pada bakal buah
Sympetalous : daun mahkota berlekatan.
Syngenesious : benang sari yang berlekatan pada kepala sarinya
tetapi tangkai sarinya bebas.
Synsepalous : daun kelopak berlekatan
Tepal : daun tenda bunga; hiasan bunga yang tidak dapat
dibedakan antara kelopak dan mahkota
Tetradynamous : benang sari panjang 4, biasanya dijumpai pada
benang sari yang berjumlah 6, di sini ada 4
benang sari panjang, dan 2 lainnya pendek
 PEBI4107/MODUL 4 4.55

Daftar Pustaka

Cullen JDSC. 1997. The Identification of Flowering Plant Families. Cambridge:


Cambridge University Press. p 38.

Genin A. 1994. Application of Botany in Horticulture. Ed ke-4. New


Hampshire: Science Publishers, Inc. p 50.

Heywood VH. 1979. Flowering Plants of the World. Oxford: Oxford University
Press. p 184.

Hickey M, King C. 1997. Common Families of Flowering Plants. Cambridge:


Cambridge University Press. pp 3-19, 51, 79, 140, 166.

Judd WS, Campbell CS, Kellogg EA, Stevens PF, Donoghue MJ. 2002. Plant
Systematics A Phylogenetic Approuch. Sunderland: Sinauer Associates, Inc.
pp 67-77, 231, 301, 346-348, 376.

Raven PH, Evert RF, Eichhorn SE. 2005. Biology of Plants. Ed ke-7. New
York: WH Freeman and Company Publishers. p 438.

Simpson MG. 2006. Plant Systematics. Amsterdam: Elsevier Academic Press.


pp 176, 215, 364-383, 543.

Soerjani M. Kostermans AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weeds of Rice in


Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. pp 41-43, 127, 343.

Tjitrosoepomo G. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press. pp 209-218.

Anda mungkin juga menyukai