32 Morfologi Tumbuhan
Kegiatan Belajar 2
a b
Gambar 4.28
Tumbuhan: a. Berbunga Tunggal, b. Berbunga Banyak
(a dari Hickey & King 1997; b dari Soerjani et al. 1997)
Bunga yang terdapat pada tumbuhan dapat terletak di ujung batang atau
cabang yang disebut bunga terminal; ada juga bunga yang terletak di ketiak
daun yang disebut bunga aksilar. Tumbuhan berbunga tunggal umumnya
mempunyai bunga terminal, sedangkan tumbuhan berbunga banyak bisa
PEBI4107/MODUL 4 4.33
a b
Gambar 4.29
Tumbuhan dengan Bunga Terminal:
a. Caltha palustris, b. Euphorbia corollata (Judd et al. 2002)
4.34 Morfologi Tumbuhan
b
a
Gambar 4.30
Tumbuhan dengan Bunga Aksilar:
a.Trema micrantha b. Lonicera involucrata
(a dari Judd et al. 2006; b dari Hickey & King 1997)
Gambar 4.31
Tumbuhan dengan Bunga Terminal dan Aksilar (Soerjani et al. 1987)
Gambar 4.32
Bagian Bunga dengan Susunan Berseling (Hickey & King, 1997)
Daun kelopak dan daun mahkota biasanya berada dalam susunan tertentu
terhadap sesamanya, ketika masih kuncup. Hal ini disebut estivasi (Gambar
4.33). Suatu tumbuhan bisa mempunyai estivasi yang sama atau berbeda antara
daun kelopak dan daun mahkota. Contoh yang estivasinya sama adalah sarikaya
(Annona squamosa) dan leunca (Solanum nigrum). Daun kelopak dan daun
mahkota pada tumbuhan ini mempunyai estivasi valvate. Tumbuhan lainnya
adalah bunga tasbih (Canna sp.). Daun kelopak dan daun mahkotanya sama-
sama mempunyai estivasi imbricate. Contoh tumbuhan yang mempunyai
estivasi berbeda adalah Cleome gynandra. Estivasi kelopaknya imbricate,
mahkotanya valvate.
Ada beberapa macam estivasi seperti contoh berikut ini.
1. Valvate (berkatup)
Pada tipe ini, tepi daun kelopak atau daun mahkota terletak berdekatan
dengan sesamanya, tetapi tidak tumpang tindih. Contoh tumbuhannya
adalah sarikaya (Annona squamosa).
2. Valvate induplicate
Tipe ini mirip dengan valvate, tetapi tepi daun kelopak atau daun mahkota
menggulung ke dalam. Contohnya dapat dijumpai pada alpine clematis
(Clematis hirsutissima)
3. Valvate reduplicate
Tipe ini mirip dengan tipe valvate, tetapi tepi daun kelopak atau daun
mahkota melengkung ke arah luar, contohnya pada hollyhock (Althea
rosea).
4. Imbricate (menyirap)
Daun kelopak atau daun mahkota, tepinya berada dalam susunan tumpang
tindih. Contoh mahkota imbricate adalah mawar (Rosa sp.).
5. Asending imbricate
Daun kelopak dan daun mahkota seperti susunan genting menaik. Contoh
mahkota tipe ini adalah katepeng lembut (Cassia tora).
6. Descending imbricate
Daun kelopak atau daun mahkota seperti susunan genting menurun,
contohnya adalah kacang kapri (Pisum sativum).
PEBI4107/MODUL 4 4.37
a b c d
e f h
g
Gambar 4.33
Beberapa Tipe Estivasi Daun kelopak dan Daun Mahkota
a. Open, b. Valvate, c. Imbricate, d. Convolute, e. Contorted,
f. Quincuncial, g. Imbricate-descending, h. Imbricate ascending
(Hickey & King 1997)
10. Quinquncial
Daun kelopak atau daun mahkota mengikuti rumus 2/5. Umumnya,
terdapat dua daun kelopak/mahkota yang sama sekali di luar, dua daun
kelopak/mahkota sama sekali di dalam dan satu daun yang tepinya ada satu
di dalam dan tepi lain ada di luar. Contoh estivasi quinquncial terdapat
pada bunga sikat botol (Callistemon lanceolatus).
benang sari
putik
mahkota
kelopak benang
sari
anthofor
androfor
ginofor
a putik b c
benang
sari
androginofor
discus
d e
Gambar 4.34
Beberapa Macam Peninggian Dasar Bunga
a. Anthofor b. Androfor c. Ginofor d. Androginofor e. Discus
(a dari Cullen 1997; b,e dari Hickey & King 1997; c,d dari Judd et al. 2002)
E. DIAGRAM BUNGA
Diagram bunga merupakan gambar proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian bunga. Bagian pokok yang biasa digambarkan meliputi potongan
melintang bagian tengah daun kelopak, bagian tengah daun mahkota, potongan
melintang kepala sari sebagai wakil dari benang sari, dan potongan melintang
bakal buah sebagai wakil dari putik. Selain itu, ada juga bagian bunga lain yang
digambarkan dalam bagian ini, misalnya braktea atau staminodia. Ada lambang-
lambang tertentu yang digunakan untuk menggambarkan diagram bunga
(Gambar 4.35). Penggunaan lambang tersebut tidak mutlak seperti ini, tetapi
gambaran seperti inilah yang sering digunakan. Untuk menghindari kemiripan
antara potongan melintang daun kelopak dan daun mahkota maka kita harus
membedakan lambang untuk keduanya.
4.40 Morfologi Tumbuhan
Gambar 4.35
Beberapa Macam Lambang yang Digunakan dalam Diagram Bunga
(Tjitrosoepomo 1989)
Pada ovari superior, ginoeciumnya tidak diberi garis miring. Ovari inferior
dimiliki oleh bunga epigyn, sedangkan ovari superior dimiliki oleh bunga
hypogyn.
Diagram bunga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu diagram bunga
empirik dan diagram bunga teoritik. Pada diagram bunga empirik, digambarkan
bagian-bagian bunga yang benar-benar ada, sedangkan pada diagram bunga
teoritik digambarkan bagian-bagian bunga yang ada dan yang tidak ada, tetapi
menurut teori seharusnya ada.
Untuk menggambarkan bagian bunga, ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan terlebih dahulu hal-hal berikut ini.
1. Letak bunga pada tumbuhan
Ada sedikit perbedaan dalam menggambarkan bunga aksilar dan bunga
terminal. Pada bunga aksilar, di sebelah atas lingkaran terluar digambarkan
secara skematik penampang melintang batang dan di bagian bawahnya
digambarkan daun pelindung (bila ada), sedangkan untuk bunga terminal
tidak demikian. Cobalah Anda perhatikan Gambar 4.36 a,b. Pada bagian a
terdapat lingkaran kecil di bagian atas dan lambang braktea di bagian
bawah yang menunjukkan bahwa bunga tersebut merupakan bunga aksilar.
Pada bunga terminal tidak dijumpai lambang lingkaran kecil di bagian atas
diagram bunga. Contoh bunga aksilar, misalnya sarikaya (Annona
PEBI4107/MODUL 4 4.41
2. Bagian-bagian bunga
Dalam menggambar diagram bunga, kita perlu mengetahui terlebih dahulu
jumlah lingkaran bagian-bagian bunganya, misalnya daun kelopak ada
5 dalam satu lingkaran, daun mahkota ada 5 dalam satu lingkaran, benang
sari (androecium) ada 10 dalam 2 lingkaran, dan putik (gynoecium)
mempunyai 5 daun buah dalam 1 lingkaran. Setelah semuanya diketahui
maka kita perlu membuat 5 buah lingkaran yang berbeda ukurannya,
semakin ke dalam semakin kecil. Namun demikian, bila jumlah benang
sarinya ada 5 dalam 1 lingkaran maka kita perlu membuat 4 buah lingkaran.
Apabila bagian bunga misalnya kelopak atau mahkota berlekatan maka
bagian tersebut digambarkan dengan membuat garis penghubung,
sedangkan pada bagian bunga yang tidak berlekatan tidak ada garis
penghubung (Gambar 4.36 c,d).
b
a
putik
benang sari
mahkota
c d
Gambar 4.36
Diagram Bunga a. Aksilar, b. Terminal c. Hiasan Bunga Tidak Berlekatan
d. Hiasan Bunga Berlekatan (Tjitrosoepomo 1989)
4.42 Morfologi Tumbuhan
tepal
putik
putik benang sari
benang sari
braktea
b
a
PEBI4107/MODUL 4 4.43
mahkota
kelopak
mahkota
putik
palea
palea
benang sari
kepala lemma
putik
lodicula
bakal
buah
lodicula lemma
benang
sari b
a
Gambar 4.38
a. Bunga Rumput b. Diagram Bunga Rumput
(a dari Simpson 2006; b dari Tjitrosoepomo 1989)
Bagian lain yang melindungi alat-alat persarian (benang sari dan putik)
adalah lemma dan palea. Lemma adalah braktea bagian luar yang menutupi
bunga, sedangkan palea adalah braktea di bagian dalam yang menutupi bunga.
4.44 Morfologi Tumbuhan
Keduanya banyak dijumpai pada rumput-rumputan. Selain itu, ada juga lodicula
yaitu sisik yang terdapat pada dasar bakal buah, dan glume yaitu daun pelindung
yang terdapat pada spikelet. Spikelet merupakan kumpulan dari floret (bunga).
F. RUMUS BUNGA
Lambang/Huruf Keterangan
Bunga bersimetri banyak (aktinomorf)
Bunga bersimetri satu atau zigomorf
Bunga hermafrodit, bunga biseksual, atau berkelamin dua
♂ Bunga jantan
♀ Bunga betina
K Singkatan dari kaliks (calyx), kumpulan daun kelopak
C Corolla atau kumpulan daun mahkota
A Androecium/benang sari/alat kelamin jantan pada bunga
G Gynoecium/putik/alat kelamin betina pada bunga. Di sini dihitung
jumlah carpelnya (daun buahnya)
P Perigonium/kumpulan tepal, lambang ini digunakan bila daun kelopak
dan daun mahkota tidak dapat dibedakan dengan jelas.
Digunakan untuk menyatakan jumlah bagian bunga yang banyak Epi.
Cal Singkatan dari epikaliks/kelopak tambahan.
( ) Lambang ( ) digunakan untuk menyatakan bagian bunga yang
berlekatan pada bagian yang sama. Contohnya kelopak 5 berlekatan
ditulis K (5)
Lambang yang dipakai untuk menyatakan bagian bunga yang
berlekatan antara bagian bunga yang satu dengan bagian bunga yang
PEBI4107/MODUL 4 4.45
Sekarang marilah kita mencoba membuat rumus bunga. Kita ambil contoh
bunga merak (Caesalpinia pulcherrima). Bunga ini mempunyai simetri
zigomorf. Bunga biseksual; daun kelopak 5 bebas; daun mahkota 5 bebas;
benang sari 10 dalam 2 lingkaran, masing-masing lingkaran ada 5, bebas; putik
memiliki 1daun buah, bakal buah superior. Rumus bunganya sebagai berikut:
Cobalah Anda amati garis di bawah G1. Garis tersebut menunjukkan bahwa
bakal buahnya menumpang/superior. Bila garisnya terletak di atas angka, berarti
bakal buahnya tenggelam atau inferior. Contoh rumus bunga lainnya dapat Anda
lihat di bawah.
LATIHAN
1) Apa yang dimaksud dengan bunga terminal dan bunga aksilar serta berikan
contohnya!
2) Apa yang dimaksud dengan ginofor, androfor, dan androginofor serta
berikan contoh tanamannya!
PEBI4107/MODUL 4 4.47
3) Cobalah Anda buat diagram bunga dari bunga yang ada di sekitar rumah
Anda, misalnya bunga tomat dan bunga cabai!
4) Cobalah Anda buat rumus bunga dari soal no 3 di atas!
5) Jelaskan tentang tipe-tipe estivasi pada daun kelopak!
1) Cobalah anda ingat kembali pengertian tentang bunga terminal dan bunga
aksilar. Anda ingat kata “terminal”, ini biasanya menunjukkan ujung atau
akhir. Jadi bunga terminal adalah bunga yang terletak di ujung (cabang atau
batang). Untuk bunga aksilar, Anda tentu sudah tahu jawabannya.
2) Cobalah Anda buka kembali tentang materi tersebut. Bila Anda
menemukan contoh tumbuhan lain yang sesuai untuk masing-masing istilah
ini, berarti Anda sudah berhasil memahaminya.
3) Untuk membuat diagram bunga, Anda perlu memahami tentang letak
bunga, jumlah lingkaran bagian bunga, jumlah bagian bunga, serta akan
lebih baik kalau Anda mengetahui estivasinya. Dengan cara ini Anda dapat
mulai menggambar diagram bunga.
4) Untuk membuat rumus bunga, Anda perlu memperhatikan lambang-
lambang yang dipakai dan singkatan huruf yang digunakan. Selain itu,
Anda juga perlu mengetahui jumlah masing-masing bagian bunga. Setelah
hal tersebut Anda pahami, Anda dapat lebih mudah membuatnya.
5) Cobalah Anda buka kembali materi tentang estivasi pada daun kelopak. Di
sana dapat dijumpai estivasi seperti valvate, imbricate, open, dan lain-lain.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
2) Pada estivasi ini, tepi daun kelopak atau tepi daun mahkota terletak
berdekatan tetapi tidak tumpang tindih. Estivasi demikian disebut ....
A. valvate (berkatup)
B. open (terbuka)
C. imbricate (menyirap)
D. plicate (melipat)
6) Pada rumus bunga, huruf yang dipakai untuk menyatakan jumlah bakal
buah adalah ....
A. huruf K
B. huruf C
C. huruf A
D. huruf G
7) Dari diagram bunga, Anda dapat mengetahui hal-hal berikut ini, kecuali ....
A. jumlah bagian-bagian bunga
B. estivasi daun kelopak dan daun mahkota
C. letak bunga pada tumbuhan
D. bentuk dasar bunga