Anda di halaman 1dari 4

Cara Reproduksi Phaeophyta (Alga Cokelat)

Perkembangbiakan pada Phaeophyta dilakukan secara aseksual (vegetatif) dan


seksual (generatif). Reproduksi aseksual alga cokelat dilakukan
denganfragmentasi dan pembentukan spora (aplanospora dan zoospora).
Zoospora yang dihasilkan memiliki flagel yang tidak sama panjang dan terletak
di bagian lateral (sisi atau pinggir).

Sedangkan perkembangbiakan seksual dilakukan dengan isogami, anisogami,


atau oogami. Fucus vesiculosis adalah salah satu contoh alga cokelat yang
berkembang biak secara oogami. Ada cara reproduksi generatif/seksual
ganggang cokelat yang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi, yaitu ujung-
ujung lembaran talusnya yang fertil membentuk suatu badan yang
mengandung alat pembiak disebut reseptakel.

Di dalam reseptakel ini terdapat konseptakel yang mengandung anteridium


yang menghasilkan sel kelamin jantan berupa spermatozoid dan oogonium
yang menghasilkan sel telur (ovum) dan benang-benang mandul yang disebut
parafisis. Anteridium berupa sel-sel berbentuk corong yang muncul dari dasar
dan tepi konseptakel, oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai.

Jika spermatozoid dapat membuahi sel telur akan terbentuklah zigot. Zigot lalu
membentuk dinding selulosa dan pektin yang tebal, kemudian melekat pada
suatu substrat seperti bebatuan, selanjutnya tumbuh menjadi individu baru
yang kromosom tubuhnya diploid.
Ganggang merah dapat bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan secara
seksual (generatif). Perkembangbiakan aseksual dengan
membentukaplanospora, yaitu spora nonmotil (tidak bergerak) dan berasal
dari talus ganggang yang diploid. Selanjutnya, spora tersebut akan tumbuh
menjadi ganggang merah baru. Pada Rhodophyta, perkembangbiakan aseksual
secara fragmentasi jarang terjadi.

Perkembangbiakan seksual (generatif) terjadi secara oogami, dan pada


beberapa jenis mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Reproduksi
secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan yang tidak
memiliki alat gerak (spermatium) dan ovum. Gamet jantan tersebut dibentuk
dalam spermatangium, sedangkan gamet betina dibentuk dalam karpogonium.
Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yag
diploid.

Berikut ini bagan daur hidup atau pergiliran keturunan pada salah satu contoh
spesies alga merah yaitu Polysiphonia.
Berdasarkan gambar di atas, coba kamu tuliskan urutan perkembangbiakan
aseksual (vegetatif) mulai dari sporofit. Kemudian, tuliskan pula urutan
perkembangbiakan seksual (generatif) sampai dengan sporofit!

Sporofit menghasilkan meiospora yang akan berkembang menjadi gametofit.


Gametofit membentuk spermatangia yang
menghasilkan spermatia dancarpogonium yang mengandung sel trichogen.
Spermatia menempel pada ujung trichogen, terus masuk ke dasar sel. Di sini
terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel betina membentuk zigot
(goninoblast). Goninoblast adalah filamen yang terbentuk dari zigot dan di
ujung filamen terbentuk carposporangium.

Selanjutnya, di dalam carposporangium terbentuk


carpospora. Carpospora keluar dari carposporangium, untuk selanjutnya
tumbuh menjadi sporofit (Polysphonia baru). Dalam pertumbuhannya,
Polysiphonia mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu
perkembangbiakan aseksual dan perkembangbiakan seksual berlangsung
secara bergantian

Anda mungkin juga menyukai