Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI METABOLISME BAKTERI

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi

yang dibina oleh Ibu Prof. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd

Oleh Kelompok 6 Offering I 2017:

1. Ayu Paridah (170342615606)


2. Dwi Mutya Prajawati (170342615563)
3. Fakhriza Rizqi Viyanto (170342615578)
4. Garin Nur Aini (170342615543)
5. Inayatul Hasanah (170342615527)
6. Reni Krisdayana (170342615548)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Maret 2019
TOPIK PRAKTIKUM

Praktikum yang dilakukan yaitu “Uji Metabolisme Bakteri”.

TANGGAL PRAKTIKUM

Praktikum “Uji Metabolisme Bakteri” dilakukan pada tanggal 18 Maret 2019.

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk menguji kemampuan menghidrolisis amilum


2. Untuk menguji kemampuan menghidrolisis protein
3. Untuk menguji kemampuan menghidrolisis lemak

DASAR TEORI

Makhluk hidup melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi. Metabolisme juga


terjadi pada mikroba. Metabolisme merupakan proses pembentukan atau penguraian zat di dalam
sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Metabolisme pada makhluk hidup terdiri dari
dua macam, yaitu katabolisme dan anabolisme.
Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam amino dalam
komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim memiliki peran penting dalam
berbagai reaksi di dalam sel hidup sebagai katalis. Enzim hidrolase adalah enzim yang mampu
memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air. Beberapa contoh dari enzim hidrolase adalah
amilase, protease, dan lipase (Voet et al. 2006).
Amilase adalah enzim yang memiliki kemampuan untuk menghidrolisis amilum menjadi
molekul yang lebih kecil seperti maltosa, dekstrin, dan glukosa sebagai unit terkecil (Reddy et al.
2003). Enzim amilase dapat berasal dari beberapa sumber, diantaranya tanaman, hewan, dan
mikroorganisme. Sebagian besar enzim amilase diproduksi dari mikroorganisme. Menurut
Whitaker (1994) hal ini karena umumnya amilase asal mikroorganisme mempunyai aktivitas yang
tinggi dan bersifat lebih stabil dibandingkan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Genus bakteri
yang termasuk kelompok bakteri amilolitik yang cukup dikenal luas antara lain Bacillus,
Clostridium, Bacteriodes, Micrococcus, Thermus, dan Actinomycetes (Reddy et al. 2003).
Protease disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan hidrolase yang
akan memecah protein menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti menjadi oligopeptida
pendek atau asam amino, dengan reaksi hidrolisis pada ikatan peptide. Enzim ini diperlukan oleh
semua mahkluk hidup karena bersifat esensial dalam metabolism protein. Protein ini memiliki
banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek (Poliana, 2007).
Bakteri proteolitik adalah bakteri yang mampu memproduksi enzim protease ekstraseluler,
yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi di dalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel
(Abraham et al., 1993). Pada umumnya bakteri proteolitik adalah bakteri dari genus Bacillus,
Pseudomonas, Proteus (Schlegel,1994), Steptobacillus, Staphylococcus (A.H. Akmal,1996).
Semua bakteri umumnya mempunyai enzim protease di dalam sel, tetapi tidak semua
mempunyai enzim protease ekstraseluler. Struktur protein yang lebih kompleks menyebabkan
dekomposisi protein oleh mikroorganisme lebih kompleks dibandingkan pemecahan karbohidrat
dan produk akhirnya juga lebih bervariasi. Mikroorganisme melalui suatu sistem enzim yang
kompleks, memecah protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Senyawa-senyawa
intermediet dan produk akhir hasil pemecahan asam amino sangat bervariasi (Rao, et al., 1998).
Bakteri lipolitik dapat menghidrolisis lemak yang terkandung dalam media NA+L yang
dimodifikasi, sehingga terbentuk asam lemak dan gliserol. Zona bening yang terbentuk disebabkan
karena adanya degradasi lemak yang terdapat pada media menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana. Muharni, dkk (2015) menyatakan, terbentuknya endapan asam lemak yang berwarna
putih menunjukkan bahwa isolat bakteri tersebut mempunyai kemampuan menghasilkan lipase.
Kemampuan bakteri dalam mensekresikan enzim ekstraselular merupakan mekanisme
adaptasi terhadap lingkungan tempat ia tumbuh. Kehadiran lemak pada lingkungan bakteri, telah
memicu sekresi lipase ekstraselular untuk pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol
sehingga dapat digunakan oleh bakteri tersebut sebagai sumber karbon (Lee et al., 2015).
Penghitungan indeks hidrolisis lemak pada masing-masing spesies bakteri lipolitik bertujuan untuk
mengetahui kemampuan bakteri lipolitik dalam menghidrolisis lemak.
Bakteri lipolitik mampu menghasilkan enzim lipase ekstraseluler yang dapat
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak atau trigliserida merupakan
molekul dengan rantai karbon yang panjang dapat dipecah menjadi asam lemak dan gliserol yang
memiliki rantai karbon pendek (C8 sampai C18) melalui bantuan enzim lipase (White, 2009).
RUJUKAN
Abraham et al. 1992. Understandings And Misunderstandings of Eight Grades of Five Chemistry
Concepts Found in Textbooks. J. Research In Science Teaching 29(2); 105-120.
A. H. Akmal, dan Romita, A. 1996. Isolasi Mikroba Tanah Penghasil Antibiotika dan Sampel
Tanah pada Lokasi Penumpukan Sampah. Cermin Dunia Kedokteran, No. 108,199645.
Muharni, Yohandini, H., & Anggraini, M. 2015. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Termolipolitik
dengan Pendekatan Biologi Molekuler Berbasis Gen 16S rRNA. Prosiding Semirata 2015
bidang MIPA BKS-PTN Barat, 95-104
Lee, L.P., Karbul, H.M., Citartan, M., Gopinath S.C.B., Lakshmipriya, T., & Tang, T.H. 2015.
LipaseSecreting Bacillus Species in an Oil-Contaminated Habitat: Promising Strains to
Alleviate Oil Pollution. BioMed Research International.
Poliana J dan Mac CAP. 2007. Industrial enzymes: structure, function, and applications.
Dordrecht: Springer Hal: 24.
Rao MB et al .1998. Molecular and Biotechnologi Aspect of Microbial Proteases. Microbiol. Mol.
Biol. Rev. 63 (3): 597−635.
Reddy MS. Achieving gingival esthetics. J Amp Dent Assoc 2003; 134: 295-304.
Schlegel, H. G. 1994. Mikrobiologi Umum. Penterjemah Tedjo Baskoro. Edisi keenam. Gajah
Mada University Press. Yogyakarta
Voet, D., Voet, J.G. 2006. Fundamental of Biochemistry. New York: John Willey and Sons
White, B. 2009. Dietary Fatty Acids. Am Fam Physician (80), 345-72
Whitaker, J. R. 1994. Principles of Enzymologi for the Food Science. Edition 2. New York: Marcel
Dekker Inc

Anda mungkin juga menyukai