Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SITUASI DI MASYARAKAT TENTANG KONTROVERSI EVOLUSI

Garin Nur Aini/170342615543/Off IL

Evolusi merupakan sejarah perkembangan makhluk hidup dimana banyak orang yang
menganggap sejarah sebagai bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari fakta terkini tentang
suatu hal. Evolusi di kalangan masyarakat mendapatkan banyak kontroversi dan mengalami
banyak pertentangan. Masyarakat sebagian besar hanya mengetahui teori evolusi bahwa kera
adalah nenek moyang dari manusia, sehingga menimbulkan miskonsepsi tentang teori evolusi.
Masyarakat berpikir bahwa hal tersebut sangat bertentangan dengan kepercayaan agama dan hati
nurani mereka. Tingkat pendidikan yang rendah dan latar belakang pengetahuan yang salah dan
adanya miskonsepsi adalah faktor paling utama menyebabkan penolakan kepada konsep evolusi.

Pada analisis situasi ini, agama lah yang menjadi dasar yang kuat bagi masyarakat untuk
melakukan penolakan terhadap teori evolusi manusia. Hal yang mendasari masyarakat menolak
akan adanya manusia dan kera memiliki nenek moyang bersama “seketurunan” adalah keyakinan
yang mereka anut tidak mengajarkan demikian. Masyarakat mempedomani ajaran agama mereka
yang mengajarkan bahwa manusia pertama yang ada di muka bumi adalah seorang manusia yaitu
Adam A.S yang secara fisik dan tidak sama sekali berkerabat dengan kera.

Sebenarnya Darwin tidak pernah mengatakan di dalam bukunya bahwa manusia


berevolusi dari kera. Tercantum dalam bukunya On the Origin of Species by Means of the
Natural Selection Conception, Darwin menyatakan bahwa manusia berasal atau berevolusi dari
nenek moyang yang sebenarnya bukanlah manusia (the human species envolved from ancestors
who were not men). Kata ancestors lah yang selama ini menimbulkan perdebatan karena jika
“ancestors” bermakna nenek moyang, maka manusia pertama bukanlah Adam seperti yang
diyakini. Jika “ancestors” bermakna kekerabatan, tentunya diartikan mempunyai hubungan
kekerabatan dengan kera, simpanse, gorila, orangutan (Alam, 1984). Hal tersebut lah yang
menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.

Evolusi sebenarnya tidak hanya membahas tentang asal-usul kehidupan manusia tapi juga
mengenai seleksi alam, mutasi, gene flow, hukum Hardy Weinberg. Teori evolusi Darwin
menjadi landasan bagi teori evolusi modern, termasuk rekayasa genetika. Perkembangan
teknologi memungkinkan bagi saintis untuk melakukan rekayasa genetik yang memberi banyak
manfaat dalam aspek kehidupan. Melalui rekayasa genetik, manusia berkontribusi dalam
mempercepat proses evolusi (Campbell, 2003). Salah satu hasil penggunaan teknologi yang
terkait dengan proses mutasi genetik yang mengarah pada evolusi suatu makhluk hidup adalah
Genetic Material Organism (GMO). Sebelum rekayasa genetik ditemukan, manusia telah
melakukan “rekayasa genetik” melalui peristiwa kawin silang. Perkawinan silang dilakukan
manusia hingga mendapatkan organisme dengan sifat yang diinginkan manusia.

Teori evolusi Darwin diluar kontroversinya mengenai asal-usul makhluk hidup,


membawa dasar bagi perkembangan bidang ilmu pengetahuan. Pada dasarnya teori Darwin
menitikberatkan pada proses seleksi alam, adaptasi dan mutase makhluk hidup bukan pada
perubahan morfologis manusia. Pemahaman perlu diperdalam lagi terkait isu penggunaan konsep
evolusi di tengah masyarakat agamis.

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. 1984. Evolusi Manusia dan Konsepsi Islam. Bandung: Risalah.

Campbell, N.A., Jane B.R., Lawrence G.M. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai