Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada percobaan kali ini dilakukan sterilisasi pada alat-alat yang ada di laboratorium. Sterilisasi ini
bertujuan agar alat-alat yang ada laboratorium tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme, sehingga
praktikan dapat melakukan praktikum secara aseptis. Pada awal percobaan disemprotkan alcohol 70
persen, alcohol sebagai zat antiseptis yang berperan sebagai antimikroba ,Tujuan aseptis adalah
mencegah terjadinya kontaminasi dan menciptakan lingkungan kerja yang steril

Inkubasi adalah proses penyimpanan media hasil inokulasi di inkubator dalam suhu terkontrol.
Tujuan inkubasi adalah untuk menjaga pertumbuhan mikroba yang akan diamati. Lama Waktu inkubasi
bakteri berbeda dengan jamur. Waktu Inkubasi bakteri yang digunakan dalam peremajaan umumnya 24
jam. inkubasi bakteri dilakukan selama 24 jam karena pada waktu tersebut bakteri dimungkinkan telah
berada pada fase logaritmik atau eksponensial yaitu melakukan pembelahan secara konstan dan jumlah
sel meningkat ( Pelczar dan Chan. 2007)

Fase adaptasi bakteri dari jam ke-0 sampai jam ke-8 karena dalam fase ini bakteri masih dalam
tahap penyesuaian diri dengan lingkungan pada media kemudian dilanjutkan dengan fase logaritmik
atau eksponensial pada jam ke-8 sampai jam ke-20 karena pada fase ini bakteri mengalami pembelahan
secara cepat dan jumlah sel menjadi 2 kali lipat ( Pelczar dan Chan. 2008) Setelah mengalami fase
logaritmik atau eksponensial, bakteri akan mengalami fase stationer atau fase statis karena dalam fase
ini nutrisi sudah berkurang sehinga pertumbuhan bakteri menjadi tidak stabil (Waluyo.2009)

Inokula adalah bahan yang mengandung mikroba atau biakan mikroba dalam keadaan cair atau
padat. Pada percobaan bertujuan untuk memperoleh biakan murni dan bakteri dengan metode
tertentu.biakan murni adalah biakan yang berasal dari satu spesies bakteri yang terdiri atas satu spesies
mikroba yang ditumbuhkan dalam pertumbuhan yang dihasilkan oleh sel induk

Media adalah zat zat makan untuk mikroorganisme. Media umum adalah media yang sering
digunakan , media yang dapat ditumbuhi semua mikroorganisme contohnya nutrient agar dan nutrient
broth. Dalam percobaan terdapat media cair dan padat bertujuan untuk melihat pola pertumbuhan, Plat
Agar untuk melihat pengamatan koloni dari jumlah mikroorganisme, Agar Miring untuk peremajaan
pengamatan reaksi biokimia, Agar Tegak untuk melihat pengamatan berdasarkan kondisi oksigen

Komposisi media nutrient agar adalah air,Nacl,mineral,dan ekstrak daging berperan untuk
mengatur keseimbangan tekanan osmotik sedangkan komposisi nutrient broth adalah
pepton,air,ekstrak daging pada media ini tidak mengandung agar atau tidak padat

Percobaan diawali dengan membuat plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam
tabung Kemudian Pembuatan plat agar (streak) pada percobaan ini plate agar dipipet 20 mL media
nutrient agar cair ke dalam cawan petri kemudian dipanaskan diantara dua nyala api Bunsen lalu media
diambil menggunakan ose bundar Pada percobaan bakteri sebelum yaitu berwarna kuning jernih dan
setelahnya berwarna kuning pekat dan warna koloni putih dan letak pertumbuhannya di permukaan
Pembuatan plate agar swab (apus) pada percobaan ini plate agar dipipet 20 mL media nutrient
agar cair ke dalam cawan petri kemudian dipanaskan diantara dua nyala api Bunsen lalu media diambil
menggunakan cotton swab Pada percobaan bakteri sebelum yaitu berwarna kuning jernih dan
setelahnya berwarna kuning pekat dan warna koloni putih dan letak pertumbuhannya di permukaan

Pembuatan agar miring dengan memipet 5 mL media nutrient agar cair 50 derajat celcius dalam
tabung reaksi steril lalu diletakkan miring pada papan miring dan dibiarkan memadat kemudian
dipanaskan diantara dua nyala api Bunsen lalu media diambil menggunakan ose bundar Pada
percobaan bakteri sebelum yaitu berwarna kuning jernih dan setelahnya berwarna kuning pekat dan
warna koloni putih dan letak pertumbuhannya di atas permukaan

Pembuatan agar tegak dengan memipet 10 mL media nutrient agar cair 50 derajat celcius dalam
tabung reaksi steril lalu diletakkan tegak pada rak tabung reaksi dan dibiarkan memadat kemudian
dipanaskan diantara dua nyala api Bunsen lalu media diambil menggunakan ose lurus Pada percobaan
bakteri sebelum yaitu berwarna kuning jernih dan setelahnya berwarna kuning pekat dan warna koloni
kuning keputihan dan letak pertumbuhannya di dasar bawah tabung

Pembuatan media cair dalam tabung dengan memipet 10 mL media nutrient Broth bersuhu
kamar kedalam tabung reaksi steril kemudian dipanaskan diantara dua nyala api Bunsen lalu media
diambil menggunakan ose bunder Pada percobaan bakteri sebelum yaitu berwarna kuning jernih dan
setelahnya berwarna kuning keruh dan warna koloni putih dan letak pertumbuhannya di bawah tabung

Escherechia Coli atau bakteri gram negative merupakan jenis bakteri anaaerob fakultatif hidup
pada suhu 37 derajat celcius, nutrisi yang dibutuhkan yaitu pepton, pigmen warna adalah merah (pada
saat pewarnaan gram tidak akan mengikat warna primer) . Bacillus Subtitilis atau bakteri gram positif
merupakan jenis bakteri aerob obligat hidup pada suhu 35-37 derajat celcius , nutrisi yang dibutuhkan
adalah di PH netral (7-8), pigmen warna adalah ungu kemerahan (pada dinding sel lebih tebal , mengikat
warna primer serta kandungan lipid sedikit)

Staphylococcus aureus atau bakteri gram positif merupakan bakteri anaaerob fakultatif hidup
pada suhu 37 derajat celcius , nutrisi yang dibutuhkan adalah di PH netral (7-8), pigmen warna adalah
kuning-ungu (pada dinding sel lebih tebal , mengikat warna primer serta kandungan lipid sedikit).
Pseudomonas aeruginosa atau bakteri gram negative merupakan jenis bakteri aerob obligat hidup pada
suhu 37 derajat celcius , nutrisi yang dibutuhkan adalah ammonia, nitrogen, karbondioksida pigmen
warna adalah biru kehijauan dan merah

Terdapat bakteri gram negative dan positif adalah sebagai perwakilan untuk melihat apakah
bakteri gram negative dan bakteri gram positif bisa tumbuh dalam media umum. Terdapat jenis bakteri
aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen , terbagi menjadi fakultatif yaitu membutuhkan
oksigen untuk menghasilkan energy contohnya pseudomonas a, dan bacillus s. Obligat yaitu
membutuhkan oksigen untuk respirasi sel dan mikroaerofil yaitu membutuhkan oksigen untuk hidupnya
tapi dalam jumlah yang sedikit. Terdapat jenis bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan
oksigen , terbagi menjadi fakultatif yaitu dapat hidup dengan membutuhkan oksigen atau tidak.
Contohnya Staphylococcus dan Pseudomonas. Obligat yaitu tidak membutuhkan oksigen untuk respirasi
sel

Metode Spread Plate (Metode Sebar) adalah suatu teknik inokulasi yang dilakukan dengan
meratakan bahan diatas media di dalam cawan petri. Metode spread plate terdapat satu lapisan media
dan satu lapisan bahan. Metode spread plate ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi
dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. perataan yang sempurna
akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum diratakan di permukaanmedia agar nutrien dalam
cawan petri dengan hockey stick. Antara garis-garis akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga
dapat tumbuh menjadi koloni. (Surbakti. 2010)

Metode Pour Plate (Metode Tuang)adalah teknik inokalasi yang menuang bahan diantara
lapisan media. tujuan teknik ini adalah untuk menumbuhkan mikroba yang berkoloni. kelebihan teknik
ini adalah sangat praktis, mikroba yang tumbuh mudah dihitung, dan efisien. Kelemahan teknik pour
plate yaitu media yang dibutuhkan banyak dan membutuhkan waktu yang lama. (Surbakti.2010)

Daftar pustaka

Peltzar, M.J.,Chan, E, C, S., 2007.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Hadietomo, ed. Jakarta.Universitas


Indonesia Press.

Waluyo and Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Press.

Surbakti T. 2010. Teknik Inokulasi Mikroorganisme. Jatinangor. Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai