Jembatan merupakan bagian dari jalan raya yang memiliki fungsi sebagai penyeberang rintangan yang memisahkan jalan seperti sungai, lembah, irigasi, rel kereta api, dan sebagainya sehingga memungkinkan bagi lalu lintas untuk tetap dapat melalui jalan tersebut dan syarat ketentuan jalan dapat dipenuhi sesuai dengan batas-batas yang diijinkan. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan. Keamanan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun jembatan. Beban primer, beban sekunder dan beban khusus harus diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar memiliki ketahanan dalam menopang beban- beban tersebut. Keselamatan dan keamanan pengguna jembatan menjadi hal penting yang harus diutamakan. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.41/PRT/M/2015 pasal 2, pengaturan keamanan jembatan dan terowongan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan jembatan dan terowongan jalan yang meliputi tahap perencanaan teknis, pelaksanaan/konstruksi, pengelolaan dan meningkatkan keandalan jembatan dan terowongan jalan, sehingga dapat mencegah atau sekurang-kurangnya mengurangi resiko kegagalan bangunan/pekerjaan konstruksi jembatan dan terowongan lain. Jembatan Sepati merupakan salah satu jembatan yang berada di Desa Sawangan dan Desa Karangtengah, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Jembatan ini menjadi salah satu penghubung jalan desa yang terpisah oleh sungai. Kondisi jembatan yang ada saat ini sudah rusak karena mengalami penurunan pada salah satu pilarnya, meskipun masih mampu dilewati oleh kendaraan ringan. Mengingat pentingnya peranan Jembatan Sepati ini, diperlukan adanya perencanaan rekonstruksi jembatan. Peninjauan kelayakan konstruksi jembatan perlu dilakukan dalam hubungannya dengan klasifikasi jembatan sesuai dengan
1 2
tingkat pelayanan dan kemampuannya dalam menerima beban. Berkaitan dengan
keselamatan maka perlu diperhatikan juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan tersebut. Beberapa faktor pendukung perlunya dilakukan Pembangunan Jembatan Sepati yang berada di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo: 1. Kondisi lingkungan sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan. 2. Sempitnya lajur jalan pada jembatan. 3. Menggunakan konstruksi rangka IWF. 4. Semakin bertambahnya pengguna jalan. 1.2 Latar Belakang Proyek Seiring dengan pembangunan yang semakin pesat dan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka sarana dan prasarana jalan termasuk jembatan semakin dibutuhkan agar segala aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik. Sebagai pendukung mobilitas barang dan jasa yang secara tidak langsung dapat menaikkan taraf hidup masyarakat. Jembatan Sepati merupakan akses jalan utama dari Desa Sawangan menuju Desa Karangtengah yang kurang lancar karena ruas jalan yang sempit. Perencanaan teknik dan penggantian jembatan merupakan salah satu upaya meningkatkan fungsi dan peranan jembatan. Maka dari itu, evaluasi terhadap jembatan yang sudah ada diperlukan sebagai langkah awal suatu perencanaan teknik yang cermat hingga menghasilkan detail desain. Untuk mendukung upaya tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo menyusun sebuah program Jasa Konsultansi Perencanaan Teknis Rekonstruksi Jembatan Sepati Desa Sawangan yang dalam tahapannya dilakukan perencanaan jembatan yang nantinya digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Jembatan Sepati merupakan jembatan yang membentangi saluran Sungai Glagah. Jembatan Sepati dibangun mengganti jembatan lama yang rusak akibat terkena banjir bandang. 3
1.3 Lokasi Proyek
Lokasi Pekerjaan Konstruksi Jembatan Sepati Desa Sawangan terletak di Desa Sawangan dan Desa Karangtengah, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.:
Lokasi proyek
Gambar 1.1. Lokasi Proyek Jembatan Sepati
(sumber BPBD Kab Purworejo)
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Pembangunan Jembatan Sepati adalah: 1. Meningkatkan sarana dan prasarana hubungan lalu lintas. 2. Mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial. 3. Meningkatkan pelayanan pengguna jalan dan jembatan. Tujuan dari pembangunan jembatan adalah: 1. Memperbaiki pelayanan pengguna jalan. 2. Mengganti jembatan lama yang rusak akibat bencana banjir bandang. 3. Menambah kapasitas kebutuhan jalan raya masyarakat. 4
1.5 Data Teknis Proyek
Data teknis proyek Pembangunan Jembatan Sepati sebagai berikut: 1.5.1 Data Umum 1. Nama Kegiatan : Pembangunan Jembatan Sepati 2. Nomor/ Tgl Kontrak : 027.2/214/V/2017 3. Tanggal PHO : 24 November 2017 4. Tanggal FHO : 5. Nilai Kontrak : Rp. 3.263.306.000,00 6. Tahun : 2017 7. Lokasi : Karangtengah atau Kali Glagah 8. Pelaksanaan : 180 hari kalender 9. Wilayah : Kabupaten Purworejo 10. Sumber Dana : DPA-SKPD Tahun Anggaran 2017 Pada BPBD 1.5.2 Data Teknis 1. Data teknis struktur bangunan konstruksi atas Jembatan Sepati a. Bentang jembatan : 30,0 m b. Lebar jembatan :5m c. Lantai jembatan : Konstruksi Gelagar Baja Komposit d. Tebal lantai : 0,20 m + lapis aspal e. Gelagar Jembatan : Baja Komposit 2. Struktur bangunan konstruksi bawah Jembatan Sepati a. Abutment : Abutment dinding beton bertulang b. Pondasi : Bore pile kedalaman 5 m diameter 80 cm c. Pondasi + Abutment : Tinggi 11.54 + pondasi Jumlah total 2 buah 3. Kualitas bahan dan spesifikasi bahan konstruksi pada jembatan a. Lantai kendaraan beton K-350 Fc’-30 MPa b. Pondasi beton K-250 c. Jarak antar diafragma 4.90 cm d. Baja tulangan ulir U 39 4. Bangunan Pelengkap dan Pengaman 5
a. Sandaran (Railling) berfungsi sebagai pagar pengaman bagi para pengguna
jasa jalan. b. Retaining wall berfungsi untuk mencegah agar timbunan tanah tidak longsor. c. Saluran drainase berupa saluran terbuka untuk mengalirkan hujan. d. Cat marka jalan. e. Lampu jembatan (Flashing Lamp) berfungsi untuk menerangi jalan bagi kendaraan dan orang-orang yang melewatinya.