Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA

“ PENGURANGAN RESIKO BENCANA BERBASIS


MASYARAKAT/KOMUNITAS ”

DOSEN PENGAMPU :

AHMAD HUSAINI, SKM, M.Kes

DISUSUN OLEH :

NIKEN ANGGRAINI (1813201019)

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2019/2020
Program Peningkatan Kapasitas Berbasis Masyarakat untuk Pengurangan
Risiko bencana

Penanggulangan resiko bencana berbasis masyarakat merupakan upaya masyarakat


untuk mengantisipasi, dan mengurangi adanya  resiko bencana dan penanggulangannya.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat mampu memperkuat dan


mempercepat ketangguhan masyarakat dalam mengantisipasi untuk mengurangi risiko
bencana dan penanggulangan bencananya; mendukung terciptanya daerah yang berperspektif
bencana; memfasilitasi dan memperkuat jaringan petani (masyarakat) sebagai organisasi yang
dinamis untuk mengemban amanat penanggulangan bencana; memperluas akses informasi
publik terhadap informasi kebencanaan; serta mendorong atau memperluas dukungan
terhadap kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana. Beberapa kegiatan antisipasi,
mengurangi, penanggulangan resiko bencana dapat dilakukan melalui penguatan
pengorganisasian masyarakat, pengkajian perikehidupan masyarakaat, pengembangan akses
masyarakat terhadap informasi kebencanaan, penguatan kapasitas masyarakat terkait dengan
kebencanaan, membuat rencana aksi untuk mengurangi resiko bencana, dan penguatan
kelembagaan terkait dengan kebencanaan.

Indonesia dilalui tiga lempeng tektonik yang merupakan jalur rangkaian gunung api
aktif di dunia. Sebagai akibatnya, berbagai wilayah di Indonesia rawan bencana alam, seperti
gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Pengetahuan, pemahaman, kapasitas dan
ketrampilan untuk mengantisipasi ancaman bencana alam tersebut sangat dibutuhkan untuk
meminimalisir kerugian harta benda dan kehilangan nyawa. Antisipasi dan penanganan
bencana bukan tanggung jawab pemerintah seutuhnya, tetapi menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Sejak tahun 2007, Bina Swadaya dengan
dukungan Cordaid menyelenggarakan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis
Masyarakat (PRB BM). PRB BM adalah sebuah proses pemberdayaan masyarakat yang
partisipatif dalam mengelola sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana. Masyarakat diajak
melakukan kajian bencana, membuat perencanaan mengelola bencana, dan melaksanakannya
melalui kelompok swadaya masyarakat yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Melalui program ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola risiko bencana secara
mandiri untuk menghindari, mengendalikan risiko, mengurangi, maupun memulihkan diri
dari dampak bencana.

LOKASI PROGRAM

• Dusun Pucung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY dengan
ancaman gempa dan kekeringan

• Dusun Gajihan, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dengan
ancaman gempa.

• Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan


ancaman gunung meletus.
KEGIATAN DAN HASIL

Mitigasi

• Kegiatan mitigasi dilakukan langsung pada sumber ancaman untuk mencegah terjadinya
bencana.

• Membangun tanggul untuk mencegah lereng longsor.

• Membangun jaringan saluran air bersih untuk mengatasi kekeringan.

• Melakukan konservasi hutan untuk menghambat laju awan panas dan debu vulkanik dari
gunung meletus.

Kesiapsiagaan

• Kegiatan kesiapsiagaan dilakukan untuk mengantisipasi bencana.

• Melakukan sosialisasi pemahaman kesiapsiagaan menghadapi bencana.

• Membangun Forum Pengurangan Risiko Bencana dan melakukan pelatihan-pelatihan


manajemen serta pengembangan organisasi.

• Melakukan pemutakhiran data penduduk secara rutin.

• Menyusun standar prosedur penanganan bencana.

• Membuat peta desa, menentukan jalur evakuasi, lokasi pengungsian, dan sarana

pendukung situasi tanggap darurat (emergency).

• Membangun / memperbaiki jalan untuk jalur evakuasi dan barak pengungsian.

• Melakukan simulasi evakuasi dan P3K.

• Memfungsikan transportasi masyarakat menjadi sarana evakuasi penduduk (ambulance).

• Mengadakan sarana komunikasi publik untuk peringatan dini bencana.

• Melakukan perekrutan dan pelatihan kader siaga bencana.

Pengembangan Ekonomi dan Kegiatan Mata Pencaharian

Kegiatan pengembangan ekonomi sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan dan


mendorong ketersediaan dana masyarakat dalam mengelola PRB BM

• Koperasi masyarakat, tabungan bersama, dan asuransi.

• Pengolahan sampah. Selain bernilai ekonomi, juga untuk mencegah ancaman penyakit.
• Pariwisata desa, yaitu ekowisata, outbound, live in, promosi tradisi dan kesenian desa
seperti tarian, tembang, perayaan alam dan desa, produksi wayang kulit, dsb.

Lobby dan Advokasi

Kegiatan lobby dan advokasi ke pemerintah local (desa) untuk mendorong pengintegrasian
penanganan bencana ke dalam program pembangunan desa.

• Disahkannya Peraturan Desa yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan
pengurangan risiko bencana. Yaitu, Peraturan Desa (Perdes) Penanganan Bencana dan Perdes
Tata Kelola Lingkungan.

• Dialokasikannya dana desa untuk program pengurangan risiko bencana.

• Dirancangnya pembangunan desa secara fisik dan non fisik yang mengacu kepada
pengurangan risiko bencana.

Jejaring

Pemerintah desa dan Forum berjejaring dengan berbagai pemangku kepentingan


untuk mendorong penyebaran isu, membangun komunikasi dan kerjasama, serta berbagi
pengalaman.

• Pemerintah dari tingkat desa hingga propinsi.

• Kelompok masyarakat / paguyuban dari tingkat desa hingga propinsi Organisasi lokal dan
internasional.

• Dunia pendidikan, perusahaan, media massa, dll

Anda mungkin juga menyukai