Anda di halaman 1dari 20

Facebook

Twitter
Youtube
Instagram

Home
Best Seller
Best Seller Novel
Novel Romance
Pendidikan
Akuntansi
Biologi
Fisika
Sejarah Islam
Updates
Terbaru
Literasi
Review Buku
Promo
Type here to search...

Home
Best Seller
Best Seller Novel
Novel Romance
Pendidikan
Akuntansi
Biologi
Fisika
Sejarah Islam
Updates
Terbaru
Literasi
Review Buku
Promo
Type here to search...

Biologi

Materi Mitigasi Bencana: Pengertian,


Jenis, Strategi, Tahapan dan Contohnya
Written by atap

banner e perpus

Gramedia Literasi – Mitigasi merupakan upaya


mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat
bencana. Terhadap bencana sendiri ada empat
penanganan yang dapat dilakukan yaitu mitigasi,
kesiapan, tanggapan, dan penormalan kembali. Mari
kenali lebih dekat mengenai upaya Mitigasi , simak
penjelasan lebih lengkapnya berikut ini Grameds!

Daftar Isi
PENGERTIAN Mitigasi BENCANA
JENIS Mitigasi BENCANA
Mitigasi STRUKTURAL
Mitigasi NON STRUKTURAL
STRATEGI Mitigasi BENCANA
PEMETAAN
PEMANTAUAN
PENYEBARAN INFROMASI
SOSIALISASI, PENYULUHAN, PENDIDIKAN
PERINGATAN DINI
TAHAP PENANGANAN BENCANA
CONTOH Mitigasi BENCANA
CONTOH Mitigasi BENCANA ALAM
CONTOH Mitigasi BENCANA NON ALAM
CONTOH Mitigasi BENCANA SOSIAL
Mitigasi DI BERBAGAI SEKTOR
SEKTOR KEHUTANAN
SEKTOR PERTANIAN
SEKTOR LIMBAH RUMAH TANGGA
SEKTOR PERAIRAN
SEKTOR TRANSPORTASI
Kategori Ilmu Biologi
Materi Biologi Kelas X

PENGERTIAN
Mitigasi BENCANA
Mitigasi Bencana merupakan upaya yang dilakukan
untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan
oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan
bencana, baik itu bencana alam, bencana ulah manusia
maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara
atau masyarakat.

Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam


mitigasi bencana, diantaranya tersedianya informasi dan
peta kawasan rawan bencana untuk tiap kategori
bencana, sosialisasi dalam meningkatkan pemahaman
serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,
mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari serta
cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-
waktu dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana
untuk mengurangi ancaman bencana. Pertimbangan
dalam Menyusun Program Mitigasi (khususnya di
Indonesia) diantaranya:

Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses


pembangunan
Fokusnya bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi
juga pendidikan, pangan, tenaga kerja, perumahan
bahkan kebutuhan dasar lainnya.
Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta
ekonomi setempat
Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana
meningkatkan kapasitas masyarakat untuk membuat
keputusan, menolong diri sendiri dan membangun
sendiri.
Menggunakan sumber daya lokal (sesuai dengan
prinsip desentralisasi)
Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang
aman bagi golongan masyarakat kurang mampu,
serta pilihan subsidi biaya tambahan dalam
membangun rumah.
Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur)
pemukiman.
Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi
masyarakat yang tinggal di daerah rentan bencana
dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun
implikasi politik
Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat.

JENIS Mitigasi
BENCANA
Tujuan dari mitigasi sendiri adalah mengurangi kerugian
pada saat terjadinya bahaya di masa mendatang,
mengurangi risiko kematian dan cedera terhadap
penduduk, mencakup pengurangan kerusakan dan
kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap
infrastruktur sektor publik. Mitigasi dibagi menjadi 2
jenis, yakni mitigasi struktural dan mitigasi non
struktural. Apa bedanya? Berikut penjelasanya Grameds!

Mitigasi STRUKTURAL
Mitigasi struktural merupakan upaya dalam
meminimalkan bencana dengan membangun berbagai
prasarana fisik menggunakan teknologi. Misalnya
dengan membuat waduk untuk mencegah banjir,
membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi,
menciptakan early warning sistem untuk memprediksi
gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan
bencana atau bangunan dengan struktur yang
direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan
dan tidak membahayakan para penghuninya jika bencana
terjadi sewaktu-waktu.

Mitigasi NON
STRUKTURAL
Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya dalam
mengurangi dampak bencana melalui kebijakan dan
peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang-Undang
Penanggulangan Bencana, pembuatan tata ruang kota,
atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas
warga.

STRATEGI Mitigasi
BENCANA
Memahami bahwa bencana dapat diprediksi secara
alamiah dan saling berkaitan antara yang satu dan lainnya
sehingga perlu di evaluasi secara terus menerus. Upaya
mitigasi bencana harus memiliki persepsi yang sama baik
dari aparat pemerintahan maupun masyarakatnya.
Adapun strategi yang dapat dilakukan agar upaya
mitigasi bencana dapat terkoordinir dengan baik adalah
sebagai berikut.

PEMETAAN
Pemetaan menjadi hal terpenting dalam mitigasi bencana,
khususnya bagi wilayah yang rawan bencana. Hal ini
dikarenakan sebagai acuan dalam membentuk keputusan
antisipasi kejadian bencana. Pemetaan akan tata ruang
wilayah juga diperlukan agar tidak memicu gejala
bencana. Sayangnya di Indonesia pemetaan tata ruang
dan rawan bencana belum terintegrasi dengan baik, sebab
memang belum seluruh wilayahnya dipetakan, Peta yang
dihasilkan belum tersosialisasi dengan baik, Peta bencana
belum terintegrasi dan Peta bencana yang dibuat
memakai peta dasar yang berbeda beda sehingga
menyulitkan dalam proses integrasinya.

PEMANTAUAN
Pemantauan hasil pemetaaan tingkat kerawanan bencana
pada setiap daerah akan sangat membantu dalam
pemantauan dari segi prediksi terjadinya bencana. Hal ini
akan memudahkan upaya penyelamatan saat bencana
terjadi. Pemantauan juga dapat dilakukan untuk
pembangunan infrastruktur agar tetap memperhatikan
AMDAL.

PENYEBARAN
INFROMASI
Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara
memberikan poster dan leaflet kepada Pemerintah
Kabupaten atau Kota dan Provinsi seluruh Indonesia
yang rawan bencana, tentang tata cara mengenali,
mencegah dan penanganan bencana. Tujuannya untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana geologi di
kawasan tertentu. Koordinasi pemerintah daerah sangat
berperan dalam penyebaran informasi ini mengingat
wilayah Indonesia yang sangat luas.

SOSIALISASI,
PENYULUHAN,
PENDIDIKAN
Beberapa lapisan masyarakat mungkin ada yang tidak
dapat mengakses informasi mengenai bencana. Oleh
karenanya menjadi tugas aparat pemerintahan untuk
melakukan sosialisasi ke masyarakat. Adapun bahan
penyuluhan hampir sama dengan penyebaran informasi.
Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan
penyelamatan jika terjadi bencana. Tujuan latihan lebih
ditekankan pada alur informasi dari petugas lapangan,
pejabat teknis dan masyarakat sampai ke tingkat
pengungsian dan penyelamatan korban bencana. Dengan
pelatihan ini kesiagaan tinggi menghadapi bencana akan
terbentuk.

PERINGATAN DINI
Peringatan dini untuk memberitakan hasil pengamatan
kontinyu di suatu daerah yang rawan bencana, dengan
tujuan agar masyarakatnya lebih siaga. Peringatan dini
tersebut disosialisasikan kepada masyarakat melalui
pemerintah daerah dengan tujuan memberikan kesadaran
masyarakat dalam menghindarkan diri dari bencana.
Peringatan dini dan hasil pemantauan daerah rawan
bencana berupa saran teknis, pengalihan jalur jalan
(sementara atau seterusnya), pengungsian dan saran
penanganan lainnya.

TAHAP
PENANGANAN
BENCANA
Bagian paling kritis dari Pelaksanaan mitigasi adalah
pemahaman penuh akan sifat bencana. Dalam setiap
negara dan daerah, tipe bahaya-bahaya yang dihadapi
juga akan berbeda-beda. Beberapa negara rentan
terhadap banjir, yang lain memiliki sejarah-sejarah
tentang kerusakan badai tropis, dan yang lain dikenal
sebagai daerah gempa bumi. Berdasarkan siklus
waktunya, kegiatan penanganan bencana kemudian dapat
dibagi 4 kategori. Mitigasi sebagai tahap awal
penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan
memperkecil dampak bencana, pahami tahapan
setelahnya berikut penjelasannya Grameds:

Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi.


Contoh kegiatannya antara lain membuat peta
wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan
gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan,
serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan
tersebut.
Kesiapsiagaan, merupakan perencanaan terhadap
cara merespons kejadian bencana. Perencanaan
dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan
bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya
adalah meminimalkan korban jiwa dan kerusakan
sarana-sarana pelayanan umum juga meliputi upaya
mengurangi tingkat risiko, pengelolaan sumber-
sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di
wilayah rawan bencana.
Respons, merupakan upaya meminimalkan bahaya
yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung
sesaat setelah terjadi bencana. Rencana
penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus
pada upaya pertolongan korban bencana dan
antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana.
Pemulihan, merupakan upaya mengembalikan
kondisi masyarakat seperti semula. Pada tahap ini,
fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal
sementara bagi korban serta membangun kembali
saran dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan
evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana
yang dilakukan.

CONTOH Mitigasi
BENCANA
Secara geologis Indonesia terletak pada pertemuan tiga
lempeng utama dunia yaitu Lempeng Indo-Australia,
Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Negara yang
kita huni ini mendapat julukan ring of fire atau Lingkaran
Api Pasifik. Hal ini menjadi faktor di Indonesia sering
terjadi bencana. Bencana sendiri diartikan sebagai
peristiwa yang dapat mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat seperti kehilangan nyawa dan
harta benda. Sementara Mitigasi sebagai langkah
antisipasinya, berikut dibawah ini beberapa contoh
Mitigasi Grameds:

CONTOH Mitigasi
BENCANA ALAM
Bencana Alam sebagai Peristiwa akibat faktor geologis
(pergerakan lempeng bumi), klimatologis (kondisi cuaca
atau iklm), dan ekstra-terestrial (benda luar angkasa).
Contoh Mitigasi Bencana Bencana Alam, misalnya saja
pada Tanah Longsor. Adapun mitigasi bencana yang
dapat dilakukan pada tanah longsor adalah sebagai
berikut.

Membangun Terasering dengan sistem drainase yang


tepat
Membuat Peta rawan bencana tanah longsor
Melakukan pembuatan tanggul penahan runtuhan
batuan
Penutupan rekahan di atas lereng
Melakukan Reboisasi di hutan yang gundul
Tidak mendirikan bangunan di daerah tebing atau
tanah yang tidak stabil
Memperhatikan dan membuat sistem peringatan dini
Memantau informasi gejala tanah longsor dari media
elektronik, misalnya website BMKG

CONTOH Mitigasi
BENCANA NON ALAM
Bencana non-alam atau Peristiwa akibat dari wabah,
gagal teknologi, dan epidemic. Misalnya saja pada
bencana wabah penyakit, yang bisa dilakukan adalah:

Menyiapkan masyarakat secara luas termasuk aparat


pemerintah khususnya di jajaran kesehatan dan lintas
sektor terkait untuk memahami risiko bila wabah
terjadi serta bagaimana cara-cara menghadapinya bila
suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi yang
berkesinambungan
Menyiapkan produk hukum yang memadai untuk
mendukung upaya-upaya pencegahan, respon cepat
serta penanganan bila wabah terjadi.
Menyiapkan infrastruktur untuk upaya penanganan
seperti sumberdaya manusia yang profesional, sarana
pelayanan kesehatan, sarana komunikasi,
transportasi, logistik serta pembiayaan operasional.
Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk
identifikasi faktor risiko dan menentukan strategi
intervensi dan penanganan maupun respon dini di
semua jajaran.

CONTOH Mitigasi
BENCANA SOSIAL
Bencana Sosial masuk diantaranya adalah Kerusuhan.
Adapun mitigasi bencana yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:

Mendorong peran serta seluruh lapisan masyarakat


dalam rangka memelihara stabilitas ketentraman dan
ketertiban
Mendukung kelangsungan demokratisasi politik
dengan keberagaman aspirasi politik, serta di
tanamkan moral dan etika budaya politik berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
Mengembangkan supremasi hukum dengan
menegakkan hukum secara konsisten, berkeadilan
dan kejujuran.
Meningkatkan pemahaman dan penyadaran serta
meningkatnya perlindungan penghormatan, dan
penegakkan HAM
Meningkatkan kinerja aparatur negara dalam rangka
mewujudkan aparatur negara yang berfungsi
melayani masyarakat, profesional, berdayaguna,
produktif, transparan, bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepositme.

Mitigasi DI
BERBAGAI SEKTOR
Kenali mitigasi perubahan iklim, sebagai usaha yang
dilakukan dalam mengurangi resiko peningkatan emisi
gas rumah kaca. Menurut data, tiga negara yang paling
banyak menyumbang emisi gas rumah kaca adalah
Amerika, Cina, dan Indonesia. Prediksi mengenai
dampak perubahan iklim di antaranya, di Asia Tenggara
pada tahun 2050 akan mengalami krisis air bersih. Di
Eropa, akan terjadi gelombang panas dan penyebaran
penyakit yang sangat cepat. Selain itu, akibat suhu yang
tinggi akan terjadi kekeringan dan gagal panen. Di
Indonesia sendiri, diprediksi sebesar 45% lahan pertanian
akan mengalami kerusakan dan sebanyak 2000 pulau
akan ikut terendam akibat air laut yang naik. Mitigasi tak
hanya bencana alam, beriut ini pemahaman Mitigasi
dalam sektor lainnya:

SEKTOR KEHUTANAN
Salah satu sektor yang memiliki andil dalam
meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal tersebut
diakibatkan dari kegiatan pengalihan fungsi lahan hutan
(deforestasi), yang disertai dengan perusakan hutan
dengan skala yang luas. Salah satu cara yang telah
dilakukan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah
kaca di Indonesia yaitu dengan penanaman bibit pohon.
Selain itu, pihak pemerintah turut serta membangun
Hutan Rakyat, Hutan Tanaman Industri, dan Hutan
Kemasyarakatan. Selain itu, mengelola tata air dan
pemeliharaan jaringan reklamasi pada rawa.

SEKTOR PERTANIAN
Di bidang pertanian, salah satu penyebab yang turut serta
menyumbang emisi gas rumah kaca yaitu kegiatan
pembakaran, kegiatan pemupukan, pelapukan, dan proses
respirasi. Oleh karena itu proyek mitigasi untuk sektor
pertanian mempunyai fokus pada penerapan teknologi
budidaya tanaman, pemanfaatan pupuk organik,
penerapan bioenergi dan kompos, serta penggunaan
teknologi biogas dan pakan untuk bisa membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca.
iphone gramedia

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di


perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh
sekarang di platform iOS dan Android

Tersedia 10000++ buku & majalah


Koran terbaru
Buku Best Seller
Buku Pelajaran SD, SMP, SMA
Buku SBMPTN
Buku Persiapan Ujian
Buku Uji Kompetensi
Buku Tes Masuk TNI & Polri
Berbagai macam kategori buku seperti buku novel,
hobi, motivasi, dan lainnya
Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

Berlangganan Sekarang
iphone gramedia

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat


Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di
platform iOS dan Android

Tersedia 10000++ buku & majalah


Koran terbaru
Buku Best Seller
Buku Pelajaran SD, SMP, SMA
Buku SBMPTN
Buku Persiapan Ujian
Buku Uji Kompetensi
Buku Tes Masuk TNI & Polri
Berbagai macam kategori buku seperti buku novel,
hobi, motivasi, dan lainnya
Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

Berlangganan Sekarang

SEKTOR LIMBAH
RUMAH TANGGA
Pengurangan emisi gas rumah kaca tak terhindar dari hal
mendasar di kehidupan sehari-hari. Contohnya sampah
yang menumpuk baik yang jenisnya organik dan
anorganik. Oleh karena itu beberapa cara yang telah
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat di antaranya
meningkatkan pengelolaan limbah air di daerah
perkotaan, menerapkan teknik 3R (Reduce, Reuse, dan
Recycle) dalam proses penanggulangan timbunan
sampah, perbaikan dan rehabilitasi di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA), dan pemanfaatan daur ulang
sampah menjadi bahan produksi energi yang ramah
lingkungan.

SEKTOR PERAIRAN
Contoh upaya mitigasi yang lain dalam upaya
mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sumber
daya air antara lain Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)
dengan penaburan material semai (seeding agent) berupa
powder atau flare, usaha rehabilitasi waduk dan embung,
alokasi air melalui operasi waduk pola kering,
pembangunan jaringan irigasi, penghijauan lahan kritis
dan sosialisasi gerakan hemat air, peningkatan
kehandalan sumber air baku, peningkatan pembangunan
Instalasi Pengolahan Air (IPA), pengembangan teknologi
pengolahan air tepat guna, pembangunan dan rehabilitasi
waduk dan embung serta pembangunan jaringan irigasi.

SEKTOR
TRANSPORTASI
Beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi emisi
gas rumah kaca di sektor energi dan transportasi yaitu
dengan menggunakan bahan bakar yang lebih bersih atau
fuelswitching. Selain itu, turut serta mengoptimalisasikan
energi terbarukan yang meliputi energi angin, energi
panas, dan energi bumi. Mengoptimalisasikan pengganti
minyak bumi dan mengoptimalisasikan energi nuklir.
Selain itu, untuk transportasi massal diharapkan
menggunakan yang rendah akan emisi serta ramah
lingkungan. Strategi yang dilakukan yaitu mengubah pola
penggunaan kendaraan pribadi ke pola transportasi
rendah karbon.

Demikian penjelasan mengenai Mitigasi Bencana:


Pengertian, Jenis, Strategi, Tahapan dan Contohnya.
Semoga bermanfaat Grameds. Semangat belajar!
Kategori Ilmu Biologi

Buku Biologi Best Seller


Latihan Soal SBMPTN Saintek dan Soshum
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMA
Materi & Soal Biologi SMA Kelas 10
Materi & Soal Biologi SMA Kelas 11
Materi & Soal Biologi SMA Kelas 12

Materi Biologi Kelas X

Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi


Keanekaragaman Hayati
Klasifikasi Mahluk Hidup
Virus
Eubacteria
Archaebacteria
Cynobacteria
Protozoa
Filum Chordata
Kingdom Protista
Kingdom Fungi
Kingdom Plantae
Hewan Vertebrata
Hewan Invertebrata
Ekosistem
Daur Biogeokimia
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Thallophyta
Tumbuhan Angiospermae
Tumbuhan Gymnospermae
Tumbuhan Spermatophyta
Pencemaran Lingkungan
Tumbuhan Ganggang

Di Channel Youtube Edutore dibahas bermacam-macam


mulai dari pengetahuan umum yang unik seperti “Kenapa
lampu rem berwarna merah”, belajar bahasa inggris
bersama captain J, sampai dengan belajar bareng edutore
yang berisi pembahasan soal seperti soal CPNS sinonim,
antonim, dan lainnya. Cek langsung akun youtubenya,
klik disini

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini


yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk
memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital
Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi
sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
logo e perpus

logo e perpus

banner e perpus

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini


yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk
memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital
Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi
sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
Custom log
Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol
perpustakaan Anda
Tersedia dalam platform Android dan IOS
Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan
analisis
Laporan statistik lengkap
Aplikasi aman, praktis, dan efisien
banner e perpus

Custom log
Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol
perpustakaan Anda
Tersedia dalam platform Android dan IOS
Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan
analisis
Laporan statistik lengkap
Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Request Demo Sekarang

Biologi Biologi Kelas X Kelas X

Bryophyta: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Peranan & Manfaatnya

Materi Virus Kelas X: Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Jenis, Dampak

You may also like


Biologi

Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-ciri...

Biologi

Contoh Hewan Invertebrata: Pengertian, Ciri &...

Biologi

Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi...

Biologi

Tumbuhan Paku (Pterydophyta): Pengertian, Ciri...

Biologi

Cyanobacteria: Pengertian, Ciri, Peranan, Reproduksi...

Biologi
Kategori
Kingdom Protista: Pengertian, Ciri, Klasifiasi, Contoh

Akuntansi21
Bahasa Inggris16
Biologi28
Blog22
Business1
CPNS8
Ekonomi8
Event15
Feature10
Food1
Geografi1
Hubungan Internasional1
Kesehatan14
Kimia2
Kuliah10
Manajemen7
Matematika1
Opini2
Pendidikan Jasmani1
Pkn4
Psikologi10
Sains dan Teknologi18
Sastra6
SBMPTN1
Sejarah5
Sosial Budaya8
Technology2
Tips dan Trik37
Tokoh1
UTBK1

Copyright © 2021

Best Seller
Novel
Gramedia Literasi

Home
Best Seller
Best Seller Novel
Novel Romance
Pendidikan
Akuntansi
Biologi
Fisika
Sejarah Islam
Updates
Terbaru
Literasi
Review Buku
Promo
Type here to search...
Facebook
Twitter
Youtube
Instagram

Anda mungkin juga menyukai