Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS DATA KUALITATIF

A. Pendahuluan
Analisis data merupakan langkah yang sangat urgen dan
menentukan, karena melalui analisis yang optimal dengan
interpretasi yang tepat akan diperoleh hasil penelitian yang
bermakna
Dalam penelitian kualitatif biasanya kegiatan analisis itu dilakukan
secara terus menerus pada setiap tahapan kegiatan, selanjutnya
interpretasi atau penafsiran atas data yang sudah dianalisis
dilakukan dengan merujuk pada teori yang berhubungan dengan
kajian.
Analisis data dilakukan oleh para peneliti agar mendapatkan
makna yang terkandung dalam sebuah data, sehingga
interpretasinya tidak sekadar deskripsi belaka.
Menurut Nasution(2003:126) melakukan analisis adalah pekerjaan
yang sulit, memerlukan kerja keras., analisis memerlukan daya
kreatif serta kemampuan yang tinggi.
B. Pengertian Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif data yang muncul lebih banyak berwujud
kata-kata bukan rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam
berbagai cara, misalnya observasi, wawancara, intisari dokumen,
rekaman kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan
penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif
Bogdan & Biklen (moleong 2006: 248) mengemukakan bahwa analisis
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensistesikannya, mencari dan menemukan pola
, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis,
analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi dan
komparasi (Amirin, 2000)
Seiddel (moleong, 2006: 248) memandang bahwa analisis data kualitatif
merupakan sebuah proses yang berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri
2. Menmgumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya
3. berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat
temuan-temuan umum
Analisis data kualitatif dapat dipandang sebagai sebuah proses, dan juga
dipandang sebagai penjelasan tentang komponen-komponen yang perku
ada dalam sesuatu analisis data.
Jadi analisis data adalah proses mencari, dan kenyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalakm kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan serhingga mudah dipahamiu oleh diri sendiri maupun orang lain.
C. Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan-tujuan analisis data, maka ada tiga kelompok
besar metode analysis data kualitatif, yaitu kelompok metode
analisis teks dan bahasa, kelompok analisis tema-tema budaya,
dan kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual serta
perilaku institusi
1. Kelompok metode Analisis teks dan Bahasa
a. Content analysis (analisis Isi)
b. Analisis bingkai (Framing Analysis)
c. Analisis semiotic
d. Analisis konstruksi sosial media massa
e. Hermeneutik
f. Analisis wacana dan penafsiran teks
g. Analisis wacana kritis
2. Kelompok Analisis Tema-tema budaya
a. Analisis structural
b. Domain Analysis
c. Taksonomic Analysis
d. Componential Analysis
e. Discovering Cultural Themes Analysis
f. Constant Coimparative Analysis
g. Grounded Analysis
h. Etnology
3. Kelompok Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual
serta Perilaku Institusi
a. Fokus group discussion (FGD)
b. Studi Kasus
c. Teknik Biografi
d. Live’s History
e. Analysis SOWT
f. Penggunaan Bahan Dokumentasi
g. Penggunaan Bahan Visual
Metode yang paling tepat untuk penelitian administrasi adalah
kelompok analisis tema budaya dan Analisis kinerja dan pengalaman
individual serta perilaku institusi.
Kelompok analisis tema-tema budaya selain untuk meneliti etnografi
kadang dipergunakan juga oleh peneliti administrasi pendidikan
yang khusus penelitian yang berkaitan dengan tema budaya untuk
menentukan struktur hang akan dikembangkan dalam penelitian
administrasi berdasarkan kategori/komponen/ ranah, di samping
secara substantif, penelitian administrasi pendidikan ada yang
memfokuskan pada kajian budaya sekolah secara eksplisit.
Sedangkan untuki kelompok Metode Analisis teks dan bahasa banyak
dipergunakan oleh peneliti ahli bahasa atau kajian bahasa. Seperti
Jurusan bahasa dan sastra Inggris, Indonesia dan sebagainya.
1. Focus Group Discussion (FGD)
Di samping sebagai metode pengum[ulan data, FGD berguna untuk
analisis data, karena data akan dikategorikan dan pengujian secara
inheren dari diskusi yang dilakukan oleh orang-orang yang kompeten.
Melalui FGD suatu tema penelitian dikaji, dianalisis dan dinilai
feasibilitasnya. Dari FGD tidak sedikit peneliti yang menemukan
keteguhan dan keyakinan akan isi kajian penelitiannya yang sangat
berguna.
FGD merupakan usaha menguji data, menemukan makna data dan
memposisikan data dalam bingkai konsep/teori yang tepat yang
dilakukan dalam suatu forum kecil beranggotakan orang-orang yang
kompeten yang mewakili kelompok lapangan/praktisi.
Analisis penelitian kualitatif dengan cara FGD sangat memungkonkan
peneliti menemukan benang merahnya suatu bahasan/focus kajian
yang diperoleh dari orang-orang yang kompeten dan kualified
sehingga peneliti terbantu untuk membangun suatu kerangka dan
memperkayanya dengan isi yang kredibel.
Irwanto (2006) menjelaskan prinsip-prinsip pelaksanaan FGD, yaitu
a. FKD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri
khas metode FGD yang tidak dimikiki oleh metode riset kualitatif
lainnya (wawancara mendalam atayu observasi) adalah interaksi.
Hidup mati sebuah FGD terletak pada ciri ini. Tanpa interaksi
sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawncara
terfokus.
b. FGD adalah group bukan individu. Agar terjadi dinamika
kelompok, moderator harus memandang para peserta FGD
sebagai suatu group bukan orang per orang.
c. FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Jangan hanya
mengejar interaksi dan dinamika kelompok tetapi melupakan
focus kajian. Moderator harus senantiasa mengembalikan diskusi
ke jalan yang benar, apabila diskusi terlalu larut dengan dinamika
kelompok dan melupakan focus sesungguhnya.
2. Studi Kasus
Untuk gambaran studi kasus ni, Bogdan dan Biklen (Bungin,
2007: 230) mengemukakan beberapa tipe studi kasus yaitu:
a. Studi Kasus Kesejarahan Sebuah Organisasi
Domain penting dalam studi kasus jenis ini adalah pemusatan
perhatian mengenai perjalanman dan perkembangan sejarah
organisasi sosial tertentu dan daklam jangka waktu tertentu
pula, sehubungan dengan it yang dibutuhkan adalah
sumber0-sumnber informasi dan bahan-bagan yang akurat
b. Studi Kasus Observasi
Penekanannya pada penggunaan observasi dalam penelitian
untuk menjaring informasi-informasi empiris yang detail dan
akurat dari unit analisis penelitian, apakah itu menyangkut
kehidupan individu maupun unit-unit sosial tertentu dalam
masysrakat
c. Studi Kasus Life History
Studi kasus ini mencoba menyingkap dengan lengkap dan rinci kisah
perjalanan hidup seseorang sesuai dengan tahap-tahap, dinamika
dan liku-liku hidup yang paling mempengaruhi seseorang. Yang
dimaksud adalah orang yang memiliki keunikan yang menonjol dan
luar biasa dalam konteks kehidupan masyarakat. Melakukan studi
life history ini dapat bersandar pada dokumen-dokumen pribadi
yang bersangkutan serta dengan melakukan wawancara mendalam
kepada orang pertama sebagai sumber utama
d. Studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan
Peneliti yang berpengalaman serta memiliki kepekaan dan
ketajaman naluriah sebagai peneliti seringkali mampu melihat sisi-
sisi unik tapi bermakna dari lingkungan sosial sekitarnya di dalam
komunitas dimana dia hidup dan bergaul sehari-hari. Hal tersebut
dapat dijadikan studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan.
Dapat mengembangkan domain baru dalam studi kasus sejauh
berhubungan dengan komunitas sosial yang dianalisis
e. Studi Kasus Anaklisis situasional
Kehidupan sodial yang dinamis dan selalu menggapai perubahan
demi perubahan tentu saja mengisyaratkan adanya letusan-
letusan situasi dalam bentuk peristiwa-peristiwa ata fenomena-
fenomena sosial tertentu
f. Studi Kasus Mikroetnografi
Studi kasus ini dilakukan pada unt sosial terkecil, seperti pada sisi
tertentu kehidupan sebuah komunitas atau organisasi atau
bahkanseorang individu.
Analisis penelitian melalui studi kasus adalah bahwa peneliti
perlu mengembangkan domain-domain/kategori-kategori yang
cermat dan ketat/apik untuk mengungkapkan kasus menjadi
suatu pelajaran berharga bagi usaha reflikasi hasilnya. Misalnya
penelitian tentang “Menerapkan MBS Membangun Kemandirian
Sekolah, Studi Kasus pada SMAN 1 Purwakarta”.
Struktur yang dibangun adalah
1) Otonomi kesiswaan, personalia, kurikulum, keuangan, sarana
prasarana, kemitraan sekolah dengan masyarakat, dan
pelayanan khusus (BK, perpustakaan, laboratorium, kantin,
mushola, bus sekolah dsb)
2) Pemberdayaan komite sekolah
3) Learning organization untuk kemapanan ilmu dan self renewal
capacity profesionalisme guru
4) Income generating activity
5) Monitoring dan evaluasi berbasis performance appraisal
Menurut Bungin (2007: 233) yang menarik dari studi kasus ini
adalah kebebasan peneliti dalam menganalisis objek
penelitiannya serta kebebasan menentukan domain yang
ingin dikembangkan
3. Teknik Biografi
Teknik analisis biografi adalah suatu penelitian dengan
menganalisis sejarah hidup seseorang semenjak lahir hingga
dewasa, bahkan sampai ia menutup mata. Penelitian semacam ini
menghasilkan deskripsi sejarah diri seseorang. Analisis bersifat
deskriptif untuki mmengungkapkan domain-domain sejarah
penting dan jati diri seseorang yang menjadi objek analisis, ukuran
domain ini sangat logis dengan nalar seseorang, akan tetapi
mungkin saja ada domain tersendiri sebagai kekhasan seseorang
yang diangkat biografinya. Contoh penelitian yang akan
mengangkat biografi seorang negarawan sekaligus politikus suatu
Negara, mungkin da akan mengembangkan domain: biodata,
masa kecil nan indah di desa, masa sekolah yang menyenangkan
dan penuh perjuangan, pertama jatuh cinta, menggapai cita-cita
di TNI, keimanan dan kepercayaan, nila sosial dari keberartian di
masyarakat, Aku (dirinya) dan KPK, Negara dan partai,m dan
sebagainya.
4. Analisis Life History
Analisis life history adalah analisa terhadap dinamika kehidupan
seseorang yang menemukan suatu titik balik kehidupan karena
kejadian luar biasa yang menimpanya. Misalnya penelitian
tentang kepemimpinan visioner kepala sekolah. Setelah peneliti
melakukan interview dan observasi ditemukan bahwa seorang
kepala sekolah yang melaksanakan kepemimpinannya berbeda
dengan yang lainnya, ia sangat visioner dan mampu merubah
“image” sekolah yang dulunya sekolah yang biasa-biasa saja
menjadi sekolah yang luar biasa yang sangat diimpikan orang
untuk menjadi bagian di dalamnya.
Peneliti ingin meneliti lebih jauh tenmtang kehidupan kepala
sekolah tersebut, yang dalam pengetahuan orang-orang yang
mengenal sebelumnya ia adalah orang yang biasa-biasa juga.
Peneliti menggunakan Life History dengan mengungkap secara
kronologis dinamika pengalaman hidup kepala sekolah tersebut.
Koentjaraningrat mencatat beberapa faedah Lifre History bagi
penelitian sosial:
a. Untuk memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala dari
dalam suatu masyarakat melalui pandangan diri para warga
sebagai partisipan dari masyarakat yang bersangkutan
b. Untuk mencari pengertian kengenai masalah individu masyarajat
yang suka berkelakuan menyimpang dan yang biasa, dan mengenai
masalah peranan deviant individual sebagai pendorong gagasan
baru, perubahan masyarakat dan kebudayaan
c. Untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai hal-hal
psikologis yang sulit diperoleh melalui observasi ataupun interview
langsung
d. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai
detail dari persoalan yang sulit diceritakan kepada orang lain
sepetti cara hidup anak nakal, pelacur dan sebagainya ataupun
persoalan mengapa masyarakat tertentu menjadi pencuri,
perampok dan sebagainya.
5. Analisis SWOT
SWOT singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats. Atau dalam istilah lain dikenal dengan
“kekepan”, kepanjangan dari kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan merupakan analisis
terhadap faktor internal atau lingkungan intern organisasi ,
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal atau berada pada lingkungan ekstern organisasi.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuaran dan
kelemahan. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT.
SWOT dapat dapat digunakan untuk mengungkap suatu
penelitian mengenai capacity building suatu lembaga yang
terkait, pengembangan kelembagaan, pengembangan model
kebijakan mulai dari analisis formulasi, implementasi dan
evaluasi kebijakan.
Dengan SWOT dapat diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan
lembaga atau suatu kebijakan sehingga dapat dirancang program
yang relevan atau dengan analisis ancaman dan peluang akan
memungkinkan lembaga akan menciptakan kegiatan yang dapat
mengantisipasi ancaman
D. Pendekatan Analisis Data Kualitatif

1. Interpretative Approach
Dalam pendekatan ini aktivitas sosial dan manusia diperlakukan
sebagai text. Dengan kata lain aktivitas manusia dilihat senagai
suatu koleksi symbol dan mengekspresikan arti. Wawancara dan
data observasi dapat dialihkan menjadi tulisan untuk dianalisis.
Interpretasi ini tergantung dari orientasi teori yang peneliti ambil
sebagai dasar.
Peneliti dengan kecenderungan tertentu akan menolak
pengotakan data dengan cara pengkodean dan penyortiran data
yang beragam sehingga yang akan terjadi adalah peneliti mencoba
untuk menangkap esensi dari tujuan. Pendekatan ini membantu
menemukan pemahaman praktis dari arti dan aksi. Peneliti
dengan orientasi interpretasi umum akan mengorganisasikan atau
mereduksi data dengan tujuan untuk menemukan pola dari
aktivitas manusia, aksi dan arti.
2. Social Anthropological Approach
Peneliti yang menggunakan pendekatan ini sering menggunakan
aktivitas studi kasus yang beragam untuk mengumpulkan data.
Untuk mencapai pengumpulan data ini mereka perlu
mempertimbangkan waktu yang diperlukan di lapangan di suatu
komunitas atau individu.
Analisis data ini dapat dicapai melalui setting informasi pada catatan
lpangan dan kemudian menerapkan cara interpretatif pada
informasi ini sebagai suatu teks. Proses analisis ini membutuhkan
analisis lintas situs seperti diari, observasi, wawancara, foto, dan
artifak.
Peneliti yang menggunakan pendekatan ini biasanya tertarik dengan
perilaku sehari-hari, bahasa dan pengetahuannya, ritual dan
perayaan, dan hubungan. Tugas analitiknya adalah mengidentifikasi
dan menjelaskan bagaimana orang berperilaku di sertting tertentu;
bagaimana memaknai kejadian, tujuan, bereaksi dan
mengorganisasi kehidupan sehari-hari
3. Collaborative Social Research Approach
Peneliti yang menggunakan pendekatan ini bekerja dengan
subjek dengan setting tertentu untuk mendapatkan
perubahan aktivitas yang terjadi. Analisis pengumpulan data
dalam studi kolaboratif ini melalui partisipasi subjek yang
dilihat peneliti sebagai stakeholder dalam yang diperlukan
dalam perubahan.
Data dikumpulkan dan direfleksi sebagai feedback terhadap
aktivitas dan sebagai informasi untuk memahami situasi,
menyelesaikan masalah, atau untuk memenuhi bidang
eksperimen tertentu.
Berikut adalah susunan aktivitas analitis yang standar dalam
susunan sekuel
a. Data dikumpulkan dan dibuat ke dalam teks (contoh catatan
lapangan, transkrip
b. Pengembangan kode untul identifikasi data dan disertakan
pada catatan atau halaman transkrip
c. Kode ditransformasikan kepada kategori label maupun tema
d. Materi disortir menurut kategori ini, identifikasikan frase
yang sama, pol, H8BUNGn, dan sejenis atau tidaknya
e. Materi yang telah disortir diperiksa untuk mengisolasi pola
yang bermakna dan prosesnya
f. Identifikasi pola dipertimbangkan dalam penelitian
sebelumnya dan teori, dan sejumlah generalisasi ditentukan.
E. Proses Analisis Data
Proses analisis data pada penelitian kualitatif pada prinsipnya
dilakukan secara berkesinambungan yaitu sejak sebelum
memasuki lapangan, memasuki lapangan, selama di lapangan,
dan setelah selesai di lapangan
Nasution (1988) bahwa proses analisis telah dimulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun meneliti
hingga penulisan hasil penelitian. Akan tetapi yang lebih alot dan
lebih terfokus dalam menganalisis data adalah selama proses di
lapangan bersamaaan dengan pengumpulan data.
1. Analisis sebelum di lapangan
Lebih mengarah pada analisis yang dilakukan terhadap data
hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan
dituangkan untuk menentukan fokus penelitian. Kendati
demikian analisis untuk menentukan fokus penelitian ini
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti
melakukan kegiatan penelitian selama di lapangan.
Dengan kata lain berdasarkan analisis sebelum menel,iti
peneliti dapat menentukan focus dan karakteristik objek
penelitian yang dituangkannya dalam proses penelitian.
Selanjutnya ketika peneliti berada di lapangan hasil analisa
tersebut akan dianalisa lagi demikian seterusnya sehingga
mendapatkan hasil penelitian.
2. Analisis selama di lapangan dan model-
modelnya
Ketika peneliti melakukan interview peneliti harus sudah
melakukan analisis terhadap jawaban responden. Bila
ternyata kemudian hasil analisisnya menunjukkan belum
memuaskan, maka peneliti mengulanginya hingga diperoleh
hasil analisis yang kredibel
Dalam kaitannya dengan analisis proses di lapangan beberapa
model analisis yang dapat digunakan yaitu:
a. Model Sirkuler Nasution
Pengumpulan data

Pertanyaan Analisis data


Penelitian

Laporan
Berdasarkan Verifikasi
Catatan, ingatan
Sedangkan dari sisi analisis data setelah data diperoleh dari
catatan lapangan, Nasution (1988:129) melakukan analisis itu
mengikuti prosedur brikut:
1)Reduksi data
2)Display data
3)Mengambil kesimpulan dan verifikasi
2. Lexi , Moleong (1990) dijelaskan bahwa yang termasuk dalam
langkah-langkah analisis data kualitatif meliputi
a. menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data
b. Mengadakan reduksi dan data dengan jalan membuat abstraksi
c. Menyususn abstrak ke dalam satuan-satuan
d. Mengkategorisasikan satuan-satuan
e. Koding setiap satuan-satuan
f. Pemeriksaan keabsahan data
g. Penafsiran data
3. Model Milles dan Huberman
a. Flow Model
Periode pengumpulan data

Reduksi data
Antisipasi Selama Setelah

Display data Analisis


Selama Setelah

Keimpulan/verifikasi
Selama Setelah
b. Integrative Model

Data Data
collection display

Data Conclusion
reduction drawing
verivication

Dilakukan secara interaktif dan berlangsungsampai secara terus


menerus sampai tuntas, sehingga datanya mencapai jenuh
1) Reduksi Data
Ketika peneliti mulai melakukan penelitian tentu saja
mendapatkan data yang banyak dan relative beragam dan
bahkan sangat rumit. Itulah sebabnya perlu dilakukan analisis
data melalui reduksi data.
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data
yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang
diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok
difokuskan pada hal-hal yang penting.
Tujuan utama dalam penelitian kualitatif adalah pada temuan.
Oleh karena itu kalau peneliti dalam melakukan penelitian
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak
dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang dijadikan
perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.
2) Penyajian Data (Data Display)
Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan
sejenisnya. Lebih dari itu penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sebagainya.
Adapun fungsi dari display data disamping untuk
memudahkan dan memahami apa yang terjadi juga untuk
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. Indikator peneliti telah memahami apa
yang didisplaykan adalah menjawab pertanyaan, apakah
anda tahu, apa isi yang didisplaykan
3) Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpukan
data berikutnya.
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
masalah dan rumusan masa;lah masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan
Kesimpulan dalam peenelitian kualitatif adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskriptif atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum
jelas atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis
atau teori.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai