Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. UPENELITIAN PENDIDIKAN


SEJARAH
PRODI S-1 PEND. SEJARAH

SKOR:
Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa Yulli Amalia

NIM 3212421006

Dosen Pengampu Ricu Sidiq, M.Pd & Najuah, M.Pd

Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Sejarah

PRODI S-1 PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2023
Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku Metodologi Penelitian
Penulis V. Wiratna Sujarweni

Penerbit PUSTAKABATUPRES

Edisi 2023

Tahun Terbit 2023

Jumlah Halaman 113

ISBN 978-979-268-6234

Buku Pembanding
Judul Buku Metode Penelitian Terapan
Bidang Pendidikan

Penulis Dr. Endang Mulyaningsih

Penerbit Alfabet

Edisi Empat

Tahun Terbit 2011

Jumlah Halaman 261

ISBN 978-602-9328-72-1

1
RINGKASAN BUKU UTAMA
BAB 1 SELUK BELUK PENELITIAN
Penelitian merupakan salah satu hal yang penting dalam pengembagan ilmu
pengetahuan dan pendidikan, sekaligus sebagai bagian yang penting dalam
perkembangan peradaban manusia.
Jenis-jenis penelitian
a. Berdasarkan Jenis dan Analisisnya

∙ Penelitian Kualitatif

∙ Penelitian Kuantitatif

b. Berdasarkan Tujuannya

∙ Penelitian Dasar
∙ Penelitian Terapan

c. Berdasarkan Metode

∙ Penelitian Survei

∙ Penelitian Ex-Post Facto

∙ Penelitian Eksperimen

∙ Penelitian Naturalistik

∙ Penelitian Kebijakan

∙ Penelitian Tindakan

∙ Penelitian Evaluasi

∙ Penelitian Sejarah

d. Berdasarkan Tingkat Eksplanasi


e. Berdasarkan Pendekatan
f. Berdasarkan Pengembangannya
g. Berdasarkan Observasi
Unsur-Unsur Penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan
secara fungsional yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut
1. permasalahan
2. teori dan konsep-konsep ilmiah
3. variabel
4. hipotesis (fakultatif)
5. populasi, sampel, dan teknik sampling

2
6. data
7. Instrumen pengumpul data
8. teknik analisis data
9. Pelaporan
BAB 2 PENELITIAN KUALITATIF
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau
gejala sosial dengan cara memberikan pemaparan berupa penggambaran yang jelas
tentang fenomena atau gejala sosial tersebut dalam bentuk rangkaian kata yang pada
akhirnya akan menghasilkan sebuah teori.
Karakteristik Penelitian Kualitatif yaitu sebagai berikut:
1. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up). Metode
kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas
dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan
berupa teori substansif.
2. Perspektif partisipan sangat iutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti. Sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai
fakta fenomenologis.
3. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian
4. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik
data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris
logis, dan empiris logis
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan
alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. 6. Pengumpulan
data dilakukan fenomenologis, yaitu dengan memahami secara mendalam gejala
atau fenomena yang dihadapi.
7. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.

3
9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu.
10. Penelitian kualitatif disebut juga peneleitian alamiah atau inquiri
naturalistik. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif
Ada 8 jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi, studi kasus, studi dokumen atau
teks, observasi atau pengamatan alami, wawancara terpusat, fenomenologi,
grounded theory, studi sejarah. Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis
penelitian itu.
Metode pengumpulan data penelitian kualitatif yaitu:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi Dokumen
4. Diskusi Kelompok Terarah
Analisis data penelitian kualitatif melalui tahapan alur sebagai berikut:
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penyimpulan dan Verifikasi
4. Kesimpulan Akhir
BAB 3 PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan
penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Pendekatan kuantitatif
memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di
dalam kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam pendekatan
kuantitatif hakekat hubungan di antara variabel-variabel dianalisis dengan
menggunakan teori yang obyektif.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional-empiris atau top-down), yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep
yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
2. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang
bersifat subjektif.

4
3. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan 4. Tujuan dari
penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu
yang membuat hukum-hukum dari generalisasinya.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan,
serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
6. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat
yang objektif dan baku.
7. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
8. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti
dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian. 9. Analisis data
dilakukan setelah semua data terkumpul.
10. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik- teknik statistik. 11.
Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dar konteks waktu dan
situasi.
12. Penelitian kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah
BAB 4 PENDAHULUAN PENELITIAN
A. Latar Belakang
1. Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang topik yang menjadi gejala
penelitian sebagai awal penelitian dengan menggunakan fakta-fakta atau data
data yang telah ada. Informasi yang lain adalah informasi berasal dari referensi
ilmiah misalnya dari jurnal berupa hasil penelitian sebelumnya.
2. Bagian latar belakang memuat mengapa kejadian itu penting untuk diteliti dan
apa dampaknya jika permasalahan tersebut dibiarkan saja.
3. Bagian latar belakang memuat bagaimana masalah tersebut harus dipecahkan, dan
apa kegunaan masalah tersebut dipecahkan dan diteliti. Manfaat apa yang
didapatkan dari hasil penelitian tersebut untuk kehidupan praktis maupun bagi
ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang timbul berdasarkan judul maupun
latar belakang yang ada. Rumusan masalah merupakan hal yang inti dari penelitian,
didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari dalam sebuah

5
penelitian. Pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut harus dijawab dalam
pembahasan dan kesimpulan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi kerja aparat terhadap kualitas
layanan di Kabupaten Halmahera Barat.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja aparat terhadap kualitas
layanan di Kabupaten Halmahera Barat
C. Manfaat Penelitian
1. Dari segi keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
memberikan konstribusi untuk mengembangkan ilmu khususnya ilmu
pemerintahan yang berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu bidang
pelayanan kepada masyarakat.
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Pemerintah
Kabupaten Halmahera Barat dalam merumuskan kebijakan untuk mewujudkan
kualitas layanan civil.
BAB 5 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka: Kajian pustaka berisi teori-teori yang relevan dengan masalah
penelitian. Pada bagian ini dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori yang
digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama dari artikel artikel yang
dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Kajian pustaka berfungsi membangun
konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam penelitian. Kerangka Pemikiran
diturunkan dari beberapa teori maupun konsep yang sesuai dengan permasalah yang
diteliti, sehingga memunculkan asumsi-asumsi yang berbentuk bagan alur
pemikiran, yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis
operasional atau hipotesis yang dapat diuji.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan
dari kerangka pemikiran yang telah dibuat.. Hipotesis merupakan pernyataan tentatif
tentang hubungan antara beberapa dua variabel atau lebih. BAB 6 METODE DAN
TEKNIK PENELITIAN
1. Populasi: keseluruhan obyek atau subjek
2. Sampel: Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian.

6
BAB 7 PERAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
Statistik mempunya beberapa peran dalam penelitian salah satunya sebagai
alat analisis. Selain sebagai alat analisis statistik juga berperan sebagai alat untuk
menguji validitas dan reliabilitas instrumen (jika peneliti menggunakan teknik
angket atau quisioner dalam melakukan pengambilan data), sebagai alat untuk
menyajikan gambar, tabel,maupun grafik. Dan sebagai alat untuk menghitung
besarnya anggota sampel dalam teknik sampling.
BAB 8 ANALISIS DATA
Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian
diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara
melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk
menjawab rumusan masalah.
Tujuannya adalah:
1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi. Dibuat tabel, grafik,
sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Statistika, kegiatan
mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.
2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau
karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel Kesimpulan
yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan atau estimasi dan
pengujian hipotesis.

7
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
BAB I
PENGETAHUAN DASAR METODE PENELITIAN
Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan
ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan
data empiris dari hasil penelitian. Permasalahan yang dapat diselesaikan tanpa dukungan
data empiris atau dapat diselesaikan dengan cara mengkaji literatur yang relevan saja
maka tidak termasuk pada kategori penelitian. Semua penelitian membutuhkan data,
oleh sebab itu syarat minimal untuk dapat dikategorikan ke dalam penelitian minimal
harus ada: (1) siapa sasaran (orang atau benda) yang mun diambil datanya, (2)
bagaimana cara mengambil datanya dan (3) bagaimana cara mengolah dan
menginterpretasikan data hasil penelitian agar dapat disimpulkan.
Agar seseorang dapat melakukan kegiatan penelitian, ada beberapa pengetahuan
dasar tentang metode penelitian yang harus dikuasai. Pada bab ini, dijelaskan cara
memahami masalah atau objek yang diteliti dan syarat- syarat untuk menetapkan
masalah tersebut agar dapat menjadi variabel penelitian; (2) metode untuk menetapkan
sasaran penelitian yang meliputi populasi/sampel subjek (benda atan orang) yang akan
diteliti; (3) metode dan alat untuk mengumpulkan data penelitian, dan (4) metode
analisis data hasil penelitian.
Variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda
yang menunjukkan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki.
Karakteristik yang sama untuk semua individu (misalnya: jumlah mata, jumlah hidung,
jumlah telinga) tidak termasuk ke dalam variabel penelitian karena tidak ada variasi
antar individu. Asumsi yang mendasari yaitu semua orang normal memiliki jumlah
mata, hidung dan telinga yang sama. Karakteristik individu yang sama tersebut
dinamakan konstanta, Tinggi badan dan berat badan seseorang dapat menjadi variabel
penelitian manakala datanya dikumpulkan dari berbagai orang yang memiliki berat
badan dan tinggi badan berbeda. Jadi jelaslah di sini bahwa nama variabel digunakan
untuk menunjukkan adanya variasi karakteristik antar individu yang akan diteliti.

8
Karakteristik individu dapat menjadi variabel penelitian apabila karakteristik tersebut
dapat diukur dan dinilai atau diberi skor. Karakteristik fisik seperti badan dan berat
badan dapat diukur dan sudah tersedia alat pengukur yang jelas dan akurat. Tinggi
badan diukur dengan alat pengukur panjang dalam satuan meter dan berat badan diukur
dengan alat penimbang berat dalam kilogram. Karakteristik psikis seperti pengetahuan,
intelegensi, sikap dan motivasi seseorang sulit diukur karena belum ada alat ukur
standar yang dapat digunakan untuk segala situasi. Apabila karakteristik psikis
seseorang akan dijadikan sebagai variabel penelitian, maka peneliti membutuhkan alat
ukur (bisa berupa daftar pertanyaan, lembar observasi) yang dapat mengungkap
karakteristik psikis yang hendak diteliti tersebut. Variabel dibedakan menjadi variabel
diskrit dan variabel kontinum.
Variabel diskrit (discrete) adalah variabel kategorikan, hanya untuk memberi
nama atau atribut saja pada subjek yang diamati tanpa menunjukkan subjek yang satu
lebih baik dari yang lain. Variabel kontinum adalah variabel yang menghasilkan data
numerik yang mengindikasikan adanya gradasi atau tingkatan, objek yang satu lebih
baik dari yang lain. Contoh variabel diskrit antara lain jenis kelamin pria dan wanita,
agama, suku/ras, dan warna kulit. Jenis kelamin termasuk dalam variabel diskrit karena
pria tidak mau dinyatakan lebih jelek daripada wanita, demikian pula sebaliknya wanita
juga tidak mau dinyatakan lebih jelek daripada pria. Dengan demikian variabel ini hanya
digunakan untuk membedakan kelompok pria atau wanita. Karakteristik pisik atau
psikis yang melekat pada variabel diskrit dapat menjadi variabel kontinum. Sebagai
contoh: ketahanan kerja, kecepatan lari, kecakapan menghitung yang dimiliki jenis
kelamin pria dan wanita merupakan variabel kontinum yang dapat diukur dan diberi
nilai.
Skala pengukuran variabel sangat penting diketahui sejak awal karena
berpengaruh pada penentuan metode analisis data yang akan digunakan selanjutnya.
Analisis data tertentu (korelasi hubungan) tidak dapat dilakukan pada variabel diskrit
dan hanya dapat dilakukan pada variabel kontinum. Apabila peneliti menggunakan
variabel diskrit maka analisis data penelitian yang tepat digunakan sangat terbatas yaitu
hanya analisis perbedaan antar kelompok saja. Penjelasan tentang pemilihan teknik
analisis data menurut jenis skala pengukuran variabel yang digunakan dapat disimak
lebih lanjut pada sub bab yang membahas tentang teknik analisis data.

9
BAB II
PENELITIAN TERAPAN
Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
pertanyaan dengan menggunakan prosedur yang sistematis da nah Kesimpulan hasil
penekanan diperoleh berdasarkan temuan-temuan dari data empiris. Proses lain seperti
penemuan kesimpulan dan sekumpulan teori yang sudah pernah dipublikasikan orang
lain juga sistematis, teruni proses seperti itu hanya berdasarkan penafsiran dan intuisi
penulis sehingga tidak dapat dikategorikan ke dalam riset (penelitian). Perbedaan antara
karya ilmiah dan penelitian yang paling menonjoi adalah dalam bentuk naskah yaitu
karya ilmiah lebih banyak menampilkan argumen dari penulis sedangkan penelitian
argumen peneliti dituntut berdasarkan temuan dari hasil pengolahan data
Aturan-aturan dalam proses penelitian ditetapkan untuk memperoleh hasil penelitian
yang valid dan reliabel. Penelitian yang valid mempunyai dua kriteria yaitu valid
internal dan eksternal. Penelitian dinyatakan valid secara internal (internal validity)
apabila hasil penelitian memiliki akurasi atau kebenaran yang tinggi dan hanya
mengandung sedikit kesalahan Penelitian dinyatakan valid secara eksternal (external
validity) apabila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau kesimpulan hasil
penelitian secara umum juga berlaku untuk semua anggota populasi sasaran penelitian
lain. Hasil penelitian dinyatakan reliabel (ajek/tetap/andal) apabila penelitian.
Menurut sudut pandang kegunaan, jenis penelitian diklasifikasikan menjadi dua
yaitu: penelitian terapan (applied research) dan penelitian dasar (basic research). Dua
jenis penelitian ini memiliki tujuan yang berbeda meskipun berada pada dimensi yang
sama. Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis atau
menghasilkan produk baru. Hasil riset atau penelitian terapan langsung dapat digunakan
oleh pemesan atau orang yang berkepentingan. Riset dasar bertujuan untuk menemukan
dasar teori/ pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil riset dasar tidak dapat langsung
dimanfaatkan tetapi dapat menjadi dasar pengem bangan teknologi inovatif pada
penelitian terapan. Riset terapan banyak dimanfaatkan oleh bidang ilmu teknik, rekayasa
kesehatan, pertanian, pendidikan, bisnis, dsb. Perbandingan antara basic dan applied
research dapat disimak pada tabel 2.2

10
Landasan filosofi riset terapan adalah filsafat pragmatisme. Nung Muhadjir (2001)
membagi filsafat pragmatisme dalam dua tahap perkembangan, yaitu tahap pertama
termasuk dalam positivisme modern dan tahap kedua termasuk post positivisme.
Pragmatis menyatukan antara teori dan praktek, memandang segala sesuatu sebagai hal
yang kongkret dan spesifik bukan sebagai sesuatu yang abstrak dan umum. Kebenaran
diuji lewat eksperimen dan kebenaran diakui apabila dapat memenuhi kebutuhan
kebutuhan praktis manusia.
Neuman (2003) mengelompokkan tiga jenis metode penelitian yang termasuk
dalam penelitian terapan yaitu action research, experiment, and evaluation, dan research
and development. Masing-masing metode penelitian memiliki fungsi dan tujuan
pemecahan masalah yang berbeda. Berikut ini diulas secara singkat mengenai
penggunaan metode penelitian tersebut khususnya dalam bidang pendidikan.
Action research digunakan untuk memperbaiki sistem atau mening. katkan
kinerja sebuah institusi/lembaga. Dalam bidang pendidikan, guru menerapkan action
research untuk memperbaiki proses atau hasil pembelajaran di kelas sehingga
dinamakan classroom action research atau penelitian tindakan kelas. Kepala sekolah
menerapkan action research untuk memperbaiki sekolah, meningkatkan kinerja guru
dan mening. katkan kualitas sekolah sehingga dinamakan school action research atau
penelitian tindakan sekolah.
Masalah penelitian tindakan diangkat dari masalah-masalah aktual yang
dihadapi oleh peneliti atau lembaga yang memerlukan tindakan tertentu untuk
mengatasinya. Contoh masalah penelitian tindakan misalnya: guru yang mengajar
merasa kurang diperhatikan oleh siswanya, suasana kelas selalu ramai sehingga guru
perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan perhatian siswa. Tindakan yang dapat
dilakukan guru antara lain memper- baiki strategi mengajar, menggunakan media
pembelajaran baru, dan melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Alternatif judul penelitian yang dapat dipilih antara lain: "Peningkatan perhatian siswa
pada mata pelajaran Ilmu Gizi melalui metode pembelajaran inquiry. Dalam judul
tersebut tercermin masalah yang akan diatasi yaitu perhatian siswa dan cara mengatasi
masalah yaitu metode pembelajaran inquiry.
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui efektivitas hasil kerja/produk yang
dieksperimenkan dibanding dengan hasil kerja/produk lain yang sudah ada. Eksperimen

11
terbagi menjadi dua yaitu eksperimen murni yang diterapkan pada benda dan
eksperimen kuasi (quasi experiment) yang diterapkan pada manusia atau penelitian
sosial. Dalam bidang pendidikan, masalah dan cara mengatasi masalah pada penelitian
eksperimen bisa sama dengan penelitian tindakan namun pendekatan yang digunakan
berbeda.
Penelitian evaluasi dilakukan selama atau sesudah program, kebijakan, sistem
atau produk diimplementasikan. Penelitian evaluasi bertujuan menetapkan apakah
program, kebijakan, sistem atau produk yang sudah diimplementasikan tersebut layak
dilanjutkan, perlu diperbaiki atau dihentikan sama sekali. Penelitian dan pengembangan
dilakukan untuk mengembangkan sebuah produk baru yang teruji secara empiris.
Penelitian dilakukan secara bertahap, mulai dari menganalisis kebutuhan
pengembangan, merancang, membuat, mengimplementasikan sampai pada
mengevaluasi kelayakan.
BAB III
PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan (action research) termasuk dalam ruang lingkup penelitian
terapan (applied research) yang menggabungkan antara pengetahuan, penelitian dan
tindakan. Action research mempunyai kesamaan dengan penelitian: participatory
research, collaborative inquiry, emancipatory research, action learning, dan contextual
action research. sederhana, action research merupakan "learning by doing" yang c di
terapkan dalam konteks pekerjaan seseorang. Pada saat seseorang bekerja, dia selalu
ide-ide baru yang diwujudkan dalam tindakan untuk memperbaiki proses maupun hasil
pekerjaannya.
Penyelenggaraan pendidikan di lembaga pendidikan formal dilaksana kan oleh
tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (kepala sekolah dan pengawas). Dalam
konteks pekerjaan tersebut, guru menerapkan action research pada kegiatan belajar
mengajar di kelas sedangkan kepala sekolah menerapkan action research untuk
memperbaiki manajemen sekolah. Action research yang dilakukan oleh guru dinamakan
penelitian tindakan kelas (classroom action research) sedangkan action research yang
dilakukan kepala sekolah dinamakan penelitian tindakan sekolah (school action
research).

12
Menurut O'Brien (2001) penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang
(siswa) identifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu
tindakan untuk mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan
pengamatan perubahan perilaku siswa dan faktor-faktor yang menyebabkan tindakan
yang dilakukan tersebut sukses atau gagal. Apabila peneliti merasa tindakan yang
dilakukan hasilnya kurang memuaskan maka akan dicoba kembali tindakan kedua dan
seterusnya. Dalam PTK, jarang ada keberhasilan yang dapat dicapai dalam satu kali
tindakan, oleh sebab itu PTK sering dilakukan dalam beberapa siklus tindakan.
Pengaruh action research kemudian dipelajari dan dilaporkan secara mendalam dan
sistematis.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengembangkan strategi
pembelajaran yang paling efisien dan efektif pada situasi yang alamiah (bukan
eksperimen). Action research berasumsi bahwa pengetahuan dapat dari pengalaman,
khususnya pengalaman yang diperoleh melalui tindakan (action). Dengan asumsi
tersebut, orang biasa mempunyai peluang untuk ditingkatkan kemampuannya melalui
tindakan-tindakan penelitian. Peneliti yang melakukan penelitian tindakan diasumsikan
telah mempunyai keahlian untuk mengubah kondisi, perilaku dan kemampuan subjek
(siswa) yang menjadi sasaran penelitian.
Peningkatan mutu pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan dua metode
penelitian yaitu metode eksperimen dan action research. Penelitian eksperimen lebih
banyak menggunakan data kuantitatif sedangkan penelitian tindakan (action research)
dapat menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian eksperimen minimal
menggunakan dua kelas paralel yaitu satu kelas digunakan sebagai kelas perlakuan atau
kelas eksperimen dan satu kelas yang lain digunakan sebagai kelas kontrol atau kelas
yang tidak diberi perlakuan. Penelitian tindakan kelas cukup menggunakan satu kelas,
tetapi tindakan yang dilakukan dapat berulang-ulang sampai menghasilkan perubahan
menuju arah perbaikan.
BAB IV
PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimen atau penelitian percobaan dibedakan menjadi dua yaitu
eksperimen murni dan eksperimen kuasi. Penelitian eksperimen murni mengambil
subjek penelitian berupa benda atau hewan percobaan. Penelitian dilaksanakan di

13
laboratorium dan kondisi lingkungan laboratorium yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian dikendalikan oleh peneliti. Dengan demikian, hasil akhir penelitian adalah
murni karena ada pengaruh dari percobaan/eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen
(PKE) atau eksperimen semu mengambil subjek penelitian pada manusia. Kondisi
lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti sehingga hasil penelitian tidaklah murni dari eksperimen/percobaan yang
dilakukan.
Metode penelitian eksperimen murni banyak digunakan pada penelitian dasar
(baric research) sedangkan metode penelitian kuasi eksperimen banyak digunakan pada
penelitian terapan (applied research). Penelitian eksperimen murni berfungsi untuk
menemukan dasar teori tentang pengaruh percobaan terhadap karakteristik benda atau
hewan percobaan yang sedang diteliti. Penelitian eksperimen kuasi berfungsi untuk
mengetahui pengaruh percobaan/perlakuan terhadap karakteristik subjek yang
diinginkan oleh peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen murni maupun
kuasimemiliki maksud yang sama yaitu menguji pengaruh percobaan terhadap
karakteristik subjek setelah percobaan.
Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu
tindakan atau perlakuan. Tindakan dapat berupa model, strategi, metode, atau prosedur
kerja baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar hasilnya menjadi
lebih optimal. Dengan adanya kriteria tersebut, maka peneliti dituntut untuk dapat
berpikir kreatif dalam mencari model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang
akan diujicobakan. Apabila peneliti tidak menemukan model, strategi, metode, atau
prosedur kerja baru yang akan diuji coba, peneliti masih diperbolehkan mengambil
model, strategi, metode, atau prosedur kerja baru yang pernah diterapkan orang lain
untuk diujicobakan pada anggota kelompoknya.
Penelitian eksperimen dapat menjadi bagian dari penelitian dan pengembangan
(Research & Development). Peneliti dapat memilih metode penelitian eksperimen atau
penelitian tindakan pada saat menguji produk yang dikembangkan. Penggunaan metode
penelitian eksperimen lebih dianjurkan karena produk baru yang dikembangkan sudah
jelas rancangan- nya dan tinggal menguji efektivitasnya melalui penerapan produk pada
situasi yang sebenarnya. Untuk mengetahui efektivitas perlakuan yang
dieksperimenkan, peneliti dapat mengukur gain score (peningkatan skor) karakteristik

14
yang diukur sebelum perlakuan (pretest) dengan karakteristik yang diukur sesudah
perlakuan posttest atau membandingkan hasil yang diperoleh kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol.
BAB V
METODE PENELITIAN EVALUASI PROGRAM
Penelitian evaluasi merupakan salah satu penelitian terapan yang digunakan
untuk mengevaluasi implementasi kebijakan, program, dan projek Penelitian evaluasi
kebijakan bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar bagi
perumusan kebijakan, menunjang implementasi kebijakan, atau untuk kinerja dan
dampak dari kebijakan. Penelitian evaluasi program berisi kegiatan pengumpulan data
dan informasi untuk membuat keputusan tentang program (melanjutkan, memperluas,
memperbaiki atau menghentikan) program yang sedang berjalan. Penelitian evaluasi
proyek dilakukan untuk mengatasi hambatan- yang dialami dalam pelaksanaan projek
supaya projek dapat berjalan efektif dan efisien.
Hierarki program yang tercantum pada gambar 5.1 menunjukkan bahwa
program merupakan bagian dari kebijakan. Sebagai contoh: pemerintah menetapkan
kebijakan wajib belajar pendidikan dasar. Supaya semua penduduk dapat mengakses
pendidikan, maka pemerintah membuat beberapa program antara lain program
pemberian beasiswa pendidikan untuk masyarakat miskin (bidik misi), pemberian dana
BOS, SD-SMP satu atap dan Pendidikan Non Formal (paket A, B dan C).
Penelitian evaluasi program dapat dilakukan dengan berbagai macam metode
maka tidak jarang penelitian evaluasi ini juga menggabungkan dua jenis data yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengambil keputusan yang
bebas nilai sedangkan data kualitatif digunakan untuk mengambil keputusan yang
memiliki banyak pertim- bangan.
Evaluasi program memiliki cakupan wilayah sangat mulai dari program
berskala internasional, nasional, lokal sampai pada program institusi atau satuan
organisasi. Dalam lingkup yang kecil, evaluasi program bahkan sering dilakukan untuk
mengevaluasi program pembelajaran di kelas. Dengan demikian, penelitian evaluasi
program ini tidak akan pernah kehabisan permasalahan untuk diteliti karena setiap
lembaga pendidikan pasti memiliki program atau kegiatan.

15
Berdasarkan tujuan tersebut semakin jelas terlihat bahwa program yang telah
dirancang dan dilaksanakan perlu dievaluasi tingkat keberhasilannya, Evaluasi dapat
dilakukan selama program masih dilaksanakan (formative evaluation) atau sesudah
program selesai dilaksanakan (summative evaluation). Formative evaluation penting
dilakukan untuk mendiagnosa hambatan-hambatan dan segera mengatasinya supaya
pelaksanaan program berikutnya menjadi lebih sukses. Summative evaluation dilakukan
untuk mengevaluasi tingkat pencapaian hasil sesuai dengan tujuan program pada
seluruh komponen evaluasi program.
Menurut Madaus (1986: 25-35) ada 11 model evaluasi program yang terdiri dari
lima model berorientasi pada pertanyaan (question) dan enam model berorientasi pada
nilai (value). Pendekatan evaluasi yang berorientasi pada pertanyaan menggunakan
pertimbangan yang objektif untuk mengambil keputusan. Pengambilan data sampai cara
melaporkan hasil evaluasi- nya menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang
berorientasi pada value menggunakan pertimbangan subjektif untuk mengambil
keputusan. Pengambilan data sampai cara melaporkan hasil evaluasinya menggunakan
pendekatan kualitatif. Lima model evaluasi yang berorientasi pada perta yaan adalah: (1)
objectives-based studies; (2) accountability studies; (3) experimental research studies;
(4) testing program; dan (5) management Information systems. Enam model evaluasi
lain yang berorientasi pada nilai ya: (6) accreditation/certification studies; (7) policy
studies; (8) decision- oriented studies; (9) consumer-oriented studies; (10) client-
centered studies, dan (11) connoisseur-based studies.
BAB VI
RESEARCH AND DEVELOPMENT
Penelitian dan pengembangan (research and development) bertujuan untuk
menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan. Kegiatan penelitian
diintegrasikan selama proses pengembangan produk, oleh sebab itu di dalam penelitian
ini perlu beberapa jenis metode penelitian, antara lain jenis penelitian survei dengan
eksperimen atau action research dan evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan
dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media: peralatan, buku, modul, alat
evaluasi dan perangkat pembelajaran; kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain.
Setiap produk yang dikembangkan membutuhkan prosedur penelitian yang berbeda.
Pada buku ini dijelaskan R & D yang diterapkan pada pengem- bangan model

16
pembelajaran, perangkat tes, manajemen sistem basis data. media audio visual dan
sistem pembelajaran.
Pengembangan produk berbasis penelitian terdiri dari lima langkah utama yaitu
analisis kebutuhan pengembangan produk, perancangan (desain) produk sekaligus
pengujian kelayakannya implementasi produk atau pembuatan produk sesuai hasil
rancangan, pengujian atau evaluasi produk dan revisi secara terus menerus,
Implementasi produk yang berdampak luas pada umumnya memerlukan uji coba dan
perbaikan (revisi) secara berulang- ulang, oleh sebab itu implementasi produk
memerlukan proses yang panjang Serupa dengan penelitian action research,
implementasi produk dalam penelitian dan pengembangan dilakukan dalam beberapa
kali putaran (siklus). Implementasi dimulai dari uji coba dalam cakupan kecil kemudian
dievaluasi dan direvisi. Setelah produk direvisi, kemudian diuji coba lagi dalam cakupan
yang lebih luas atau dalam kondisi yang senyatanya. Apabila produk yang
dikembangkan sejenis model pembelajaran maka metode penelitian yang paling tepat
digunakan pada tahap implementasi desain produk adalah metode penelitian action
research atau kuasi eksperimen.
Model dalam psikologi kognitif berarti sebuah penjelasan melalui sebuah proses.
Model mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari awal sampai akhir.
Menurut McLeod (1986: 144) model diklasifikasi menjadi empat tipe yaitu physical
models, narrative models, graphical models, and mathematical models. Model fisik
merupakan model yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi, dalam beberapa kasus
model terseb merupakan miniatur objek yang disajikan. Contoh: sebelum membuat
rumah, maka dibuat model rumah (maket). Dalam bidang sains dan teknologi, model ini
sering dinamakan prototipe yaitu representasi fisik sesuai bentuk aslinya. Semua
komponen model sudah lengkap tetapi dibuat dalam ukuran kecil, replica, atau model
dalam bentuk mini.
Model naratif dan model grafik merupakan model yang masih konseptual.
Model naratif berwujud tulisan atau ucapan sedangkan model grafik berupa abstrak
garis, simbol atau bentuk yang sering dilengkapi dengan sebuah penjelasan naratif.
Model grafik melibatkan chart atau diagram yang digunakan untuk menyampaikan
informasi agar lebih komunikatif dibaca oleh pengguna. Model grafik dapat berbentuk
diagram alir yang digunakan untuk menjelaskan tahap kegiatan dari awal sampai akhir.

17
Model matematis adalah model dalam bentuk rumus-rumus matematika yang sering
digunakan untuk hasil analisis data statistik sebagai sarana pengambilan kesimpulan
(McLeod, 1986: 144). Supaya model/tiruan ini dijamin dapat diterapkan ke dalam
situasi nyata maka perlu pengujian secara terus menerus selama proses pengembangan.
Untuk mengurangi resiko, penerapan mode dilakukan pada wilayah sempit terlebih
dahulu. Setelah model terseb dinyatakan baik, baru kemudian dilanjutkan untuk
menerapkannya pada wilayah yang lebih luas.
BAB VII
PENELITIAN KEBIJAKAN
Metode penelitian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi masalah kebijakan
cukup banyak dan setiap kegiatan evaluasi tidak harus menggunakan salah satu metode
penelitian saja. Sebelum membahas tentang metode evaluasi kebijakan, peneliti perlu
memahami dahulu tentang proses pengembangan kebijakan.
Siklus pengembangan kebijakan minimal terdiri dari tiga langkah utama yam:
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Namun demikian, supaya Kebijakan tidak
memiliki banyak resiko, sebelum kebijakan dilaksanakan sering dilakukan studi untuk
menilai kelayakan kebijakan atau menetapkan kebijakan yang tepat untuk dipilih.
Setelah kebijakan dilaksanakan dilakukan evaluasi dan revisi sesuai dengan temuan
hasil evaluasi. Dengan demikian. siklus pengembangan kebijakan yang lebih lengkap
dapat memiliki lebih dan tiga tahap pengembangan.
Kebijakan yang ideal hasil penelitian dan pengembangan (research and
development). Metode & D memerlukan pengujian dan evaluasi pada semua tahap
pengembangan. Metode penelitian yang digunakan dalam proses pengembangan
kebijakan cukup bervariasi. Sebagai contoh: pada saat formulasi kebijakan diperlukan
focus group discussion (FGD). Hasil FGD dilaporkan dengan cara deskriptif kualitatif.
Setelah kebijakan diformulasi perlu dilakukan sosialisasi dan uji publik untuk
mengetahui kebijakan tersebut layak atau tidak layak bila diimplementasikan. Pada
tahap ini diperlukan metode penelitian survei Setelah kebijakan diimplementasikan,
hasil dan dampak kebijakan perlu dievaluasi melihat dampak positif dan negatif yang
diakibatkan dari kebijakan tersebut. Pada tahap ini diperlukan metode penelitian
evaluasi program.

18
Penelitian kebijakan bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi yang menjadi
dasar bagi perumusan kebijakan, menunjang implementasi kebijakan, atau untuk
mengetahui kinerja dan dampak dari kebijakan. Mengingat cakupan penelitian
kebijakan ini sangat luas, maka untuk dapat menghasilkan rekomendasi yang berbasis
pada data empiris diperlukan berbagai metode penelitian. Penelitian kebijakan dapat
menggunakan metode penelitian survei apabila wilayah yang menjadi sasaran kebijakan
cukup luas. Hasil penelitian survei dapat dilaporkan secara deskriptif eksploratoris atau
eksplanatoris. Survei deskriptif eksploratoris dilakukan apabila peneliti tidak hanya
melaporkan pendapat setuju atau tidak setuju tetapi juga mengeksplorasi alasan-alasan
responden dalam menyatakan pendapatnya. Penelitian survei dilaporkan secara
deskriptif eksplanatori apabila peneliti hanya melaporkan data apa adanya, peneliti
hanya menjelaskan (mengeksplanasi) hasil-hasil temuannya.
Penelitian kebijakan juga sering dilakukan dengan cara menganalisis dokumen
yang sudah ada. Dokumen dapat diperoleh dari lembaga yang diteliti atau laporan hasil
penelitian. Apabila data bersumber dari dokumen, maka metode penelitian yang tepat
digunakan adalah analisis dokumen, sedangkan apabila data bersumber dari laporan
hasil penelitian yang sudah ada, maka metode yang digunakan adalah meta analisis.
BAB VIII
CONTOH TEMA PENELITIAN TERAPAN
Model pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
penyelenggaraan proses belajar mengajar dari awal sampai akhir. Dalam model
pembelajaran sudah mencerminkan penerapan suatu pendekatan, metode, teknik atau
taktik pembelajaran sekaligus. Menurut Udin (1996) model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar yang akan diberikan untuk mencapai tujuan
tertentu. Model berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran berisi unsur tujuan dan
asumsi, tahap-tahap kegiatan, setting pembelajaran (situasi yang dikehendaki pada
model pembelajaran tersebut), kegiatan guru dan siswa, perangkat pembelajaran
(sarana, bahan dan alat yang diperlukan), dampak belajar atau hasil belajar yang akan
dicapai langsung dan dampak pengiring atau hasil belajar secara tidak langsung sebagai
akibat proses belajar mengajar. Dengan demikian, satu model pembelajaran dapat

19
menggunakan beberapa metode, teknik dan taktik pembelajaran sekaligus. Dengan
demikian, perancangan model pembelajaran hampir sama dengan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang lengkap dengan perangkatnya. Dalam RPP sudah
termuat tujuan, materi pelajaran, kegiatan guru dan siswa, metode, media, sumber
belajar dan alat evaluasi.
Pendekatan pembelajaran merupakan istilah yang melingkupi proses
pembelajaran. Pendekatan dan strategi pembelajaran mempunyai makna yang sama
untuk menjelaskan bagaimana proses seorang guru mengajar dan peserta didik belajar
dalam mencapai tujuan. Penggunaan kedua istilah ini sering dipertukarkan. Burden
(1998) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah sebuah metode untuk
menyampaikan pelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.
Secara umum, pendekatan atau strategi pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu
pendekatan/strategi yang berpusat pada peserta didik dan pendekatan berpusat pada
guru. Di sisi lain, strategi pembelajaran juga dapat diklasifikasikan menjadi strategi
pembelajaran klasikal, kelompok dan individu Strategi pembelajaran juga dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran kognitif dan psikomotor.
Strategi pembelajaran sudah dirancang pada saat membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual dan dapat berubah
pada saat pelaksanaan pembelajaran apabila situasi kelas tidak sesuai dengan yang
diharapkan guru sehingga guru harus cepat mengambil keputusan untuk mengubah
strategi yang telah dirancang. Sama seperti pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran juga terdiri dari pembelajaran yang berpusat pada guru dan pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Dengan beberapa pengertian ini, maka pendekatan dan strap
pembelajaran mempunyai makna yang sama untuk menjelaskan bagaimana seorang
guru mengajar dan siswa belajar dalam mencapai tujuan. Oleh itu, penggunaan istilah
ini sering rancu.

20

Anda mungkin juga menyukai