Anda di halaman 1dari 6

 Bel Listrik

bel listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi
suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.
Prinsip elektromagnetik sendiri ialah metode pembuatan magnet dengan cara melilitkan
kawat yang dialiri listrik dengan menghubungkan ke sumber tegangan.
Bel listrik dengan prinsip elektromagnetik ini biasanya ditemukan di sekolah, pabrik, hotel,
dan juga pusat – pusat perbelanjaan yang memberitahu waktu istriahat, pulang, dan masuk
bahkan saat p.ergantian pelajaran. Bel listrik ini juga biasanya digunakan untuk alarm
kebakaran dan juga alarm maling.

Prinsip kerja dari bel listrik ini, cukup mudah dipahami. Ketika saklar bel ditekan kemudian
dari batrai mengalir arus listrik ke pegas baja melalui interuptor mnuju ke kumparan. Inti besi
menjadi magnet listrik yang kemudian menarik jangkar besi dan juga pegas, sehingga
pemukul mengenai lonceng atau gong yang kemudian berbunyi.

Ada baiknya kita mengetahui bagian atau komponen utama dari bel listrik itu sendiri. Bel
listrik terdiri atas dua elektromagnet yang disebut dengan solenoida, setiap solenoida
dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida sendiri ialah penghantar yang berbentuk
melingkar yang membentuk kumparan panjang. Medan magnet yang dihasilkan dari
solenoida ini lebih besar daripada penghantar lurus.

 Lonceng atau gong untuk mengeluarkan suara.


 Pemukul atau striker yang digunakan untuk memukul gong atau lonceng yang ada
sehingga menghasilkan bunyi.
 Armature, komponen penghasil daya dari mesin listrik.
 Spring, penarik tuas saat sifat kemagnetan hilang.
 Interuptor sebagai penghubung dan pemutus arus listrik.
 Kumparan elektromagnetik, gulungan dan keran dari 2 inti magnetik.
Setelah mengetahui pengertian bel listrik dan prinsip kerjanya, berikut ini adalah cara
kerjanya dari bel listrik tersebut. Cara kerja dari bel listrik dapat dijelaskan secara rinci dan
detail sebagai berikut.

 Saklar yang disambungkan, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju
solenoidayang berisi inti besi.
 Ketika solenoida yang berisi inti besi ini dialiri oleh arus listrik, kemudian inti besi
berubah menjadi magnet sementara yang nantinya menarik pemukul.
 Aliran listrik akan terputus jika tidak bertemu dengan penyambung.
 Jika pemukul bertemu atau bersentuhuhan karena tertarik ke arah magnet. Secara
bersamaan pemukul nantinya memukul piringan.
 Ketika listrik terputus, maka sifat kemagnetan dai elektromagnetik akan hilang
sehinggan mengakibatkan pemukul kembali ke posisi semula.
 Proses ini terjadi secara berulang – ulang dan dengan ceat sehingga bel terdengar
tidak terputus – putus.
Diatas adalah uraian sedikit dari pengertian bel listrik dan cara kerjanya, serta komponen
utama yang ada di bel listrik tersebut. Bel listrik yang mempunyai kegunaan untuk
memberitahukan waktu, atau juga kejadian seperti misalnya apabila ada kebakaran maka bel
listrik ini akan berbunyi.

 Saklar

Pengertian Saklar Listrik dan Cara Kerjanya – Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar
listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini
merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir
semua peralatan Elektronika dan Listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau
mematikan alat listrik yang digunakan.

 Tombol ON/OFF dan Volume Up Down di Ponsel


 Tombol ON/OFF di TV, Tombol-tombol di Remote TV
 Saklar dinding untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik
 Tombol ON/OFF di Laptop atau Komputer
 Tombol-tombol Keyboard pada Laptop atau Komputer
 Tombol ON/OFF dan Tombol pilihan kecepatan di Kipas Angin
 Dan masih banyak lagi.

Cara Kerja Saklar Listrik

Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah
logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut
terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua
konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.

Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia
dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2
keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan
“Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan
aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Berdasarkan dua keadaan tersebut, Saklar pada umumnya menggunakan istilah Normally


Open (NO) untuk Saklar yang berada pada keadaan Terbuka (Open) pada kondisi awal.
Ketika ditekan, Saklar yang Normally Open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan
Tertutup (Close) atau “ON”. Sedangkan Normally Close  (NC) adalah saklar yang berada
pada keadaan Tertutup (Close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan Terbuka
(Open) ketika ditekan.

Pole dan Throw Saklar

Saklar Listrik dapat digolongkan berdasarkan jumlah Kontak dan Kondisi yang dimilikinya.
Jumlah Kontak dan kondisi yang dimiliki tersebut biasanya disebut dengan istilah “Pole” dan
“Throw”.

Pole adalah banyaknya Kontak yang dimiliki oleh sebuah saklar sedangkan Throw adalah
banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Saklar.

Berikut ini adalah beberapa contoh jenis Saklar Listrik yang digolongkan berdasarkan Pole
dan Throw :

 SPST : Single Pole Single Throw, yaitu Saklar ON/OFF yang paling sederhana
dengan hanya memiliki 2 Terminal. Contohnya Saklar Listrik ON/OFF pada lampu.
 SPDT : Single Pole Double Throw, yaitu Saklar yang memiliki 3 Terminal. Saklar
jenis ini dapat digunakan sebagai Saklar Pemilih. Contohnya Saklar pemilih
Tegangan Input Adaptor yaitu 110V atau 220V.
 DPST : Double Pole Single Throw, yaitu saklar yang memiliki 4 Terminal. DPST
dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
 DPDT : Double Pole Double Throw, yaitu saklar yang memiliki 6 Terminal. DPDT
dapat diartikan sebagai 2 Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme.
 SP6T : Single Pole Six Throw, yaitu saklar yang memilki 7 Terminal yang pada
umumnya berfungsi sebagai Saklar pemilih. Jenis Saklar ini banyak ditemui dalam
Rangkaian Adaptor yang dapat memilih berbagai Tegangan Output, misalnya pilihan
output 1,5V, 3V, 4,5V, 6V, 9V dan 12V.

Berikut ini adalah Simbol Saklar berdasarkan jumlah Pole dan Throw-nya.

Selain jenis-jenis Pole dan Throw diatas, adanya juga 1P3T, 2P6T, TPST dan masih banyak
lagi tergantung keperluan dan penerapannya.

Telepon Kabel 
Telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari buah kata yaitu tele yang berarti jauh,
dan phone berarti bunyi. Telepon merupakan pesawat atau alat penerima getaran bunyi dari
jarak jauh. Pengertian telepon dalam kehidupan sehari-hari mengandung pengertian mikrofon
dan telepon. Mikrofon berfungsi sebagai pengirim suara (yang menghadap mulut), sedangkan
telepon berfungsi yang menerima suara (yang menempel pada telinga)
        Telepon juga merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
pesan suara(terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi
dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan
pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Prinsip dasar telepon

Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi
dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol
sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V
DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai
ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan
melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh
telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan
dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer
telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian
dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama
yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi
yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.

A. Cara Kerja Jaringan Telepon Kabel


telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat
berfungsi . cara kerja telepon kabel antara lain :
a. suara dari pengirim diterima oleh alat yang disenut microphone
b microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan oleh
perangkat telepon
c. sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
d. dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
e. setelah sampai ke penerime, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara
oleh alat yang disebutspeaker

Telepon bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara melalui arus listrik dalam
jaringan telepon sehingga kita bisa berkomunikasi dengan pengguna telepon lainnya.
Penerima telepon akan menangkap getaran elektrik suara kita sebagaimana suara yang
didengarnya.
Saat kita berbicara di telepon, kita mengeluarkan gelombang suara dari mulut. Gelombang
suara itulah yang dibawa oleh arus listrik ke lawan bicara. Saat kita berbicara di telepon,
gelombang suara akan mengenai diaphragm sehingga diaphragm bergetar. Di belakang
diaphragm diletakan sekumpulan kecil butiran karbon yang akan tertekan jika diaphragm
bergetar. Ketika butiran karbon tertekan, hambatan listriknya menjadi lebih kecil, sehingga
menyebabkan arus listrik mengalir melalui rangkaian telepon.
Secara gampangnya, system kerja telepon kabel adalah sebagai berikut:

a. suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut diaphragm (microphone)
b diaphragm (microphone)mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian
disalurkan oleh perangkat telepon
c. sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
d. dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
e. setelah sampai ke penerime, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara
oleh alat yang disebut speaker

Pesawat telepon merupakan salah satu mesin bisnis yang berfungsi sebagai alat komunikasi.
Pesawat telepon merupakan salah satu alat yang mempunyai fungsi penting, walupun pada
umumnya tidak secara langsung digunakan dalam transaksi perdagangan.

1. 1.      Jenis jenis telepon


Ditinjau dari peletakannya, ada macam-macam telepon yang digunakan pada suatu
organisasi, antara lain sebagai berikut:
a. Telepon meja (tablephone), yaitu telepon yang diletakkan di atas meja.
b. Telepon dinding (wallphone), yaitu telepon yang diletakkan pada dinding.
c. Telepon mobil, kapal, atau pesawat.

Sedangkan dari segi kapasitas atau kemampuan peralatan yang digunakan  pesawat telepon,
macamnya adalah sebagai berikut
a) Satu jalur telepon (single line telephone),bisa dengan sistem tuts atau putarangka. Jenis
telepon ini banyak digunakan oleh masyarakat yang memiliki fasilitas telepon di rumah.
b) Telepon dengan banyak tuts (multi button telephone), melalui pesawat ini hubungan
telepon masuk dapat diatur penyampaiannya kepada orang yang dipanggil. Jenis telepon
ini banyak digunakan pada organisasi-organisasi.
c) Sistem hunting, yaitu satu nomor telepon dapat digunakan secara serentak untuk beberapa
aluran.
d) Telepon dengan pengeras suara (loudspeaking telephone), yaitu telepon yang tidak perlu
dipegang sewaktu berbicara.
e) Jenis telepon IP lewat Internet
Telepon IP (Internet Protocol) merupakan telepon teknologi baru yang menggunakan
protokol internet dalam pengoperasiannya. Telepon IP ini dapat digunakan untuk
memindahkan hubungan untuk mengganti suara, mengirim fax, paket video, dan bentuk
penyampaian informasi lainnya yang telah digunakan pada sistem telepon terdahulu.
Telepon IP menggunakan koneksi internet untuk mengirimkan data.

Sementara itu, hubungan telepon ditinjau dari segi jarak jangkauannya dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu:
a. Hubungan lokal (setempat), yaitu hubungan yang dilakukan pada lingkup daerah tertentu,
misalnya daerah Bandung. Pada hubungan ini tidak perlu menggunakan atau memutar
kode area tempat yang dituju.
b. Hubungan interlokal, yaitu hubungan telepon antara dua orang yang jaraknya cukup jauh,
misalnya antarkota atau antarprovinsi, namun tetap dalam satu negara. Untuk melakukan
hubungan ini, terlebih dahulu seseorang harus menekan atau memutar nomor kode
wilayah tempat yang dituju.
c. Hubungan internasional, yaitu hubungan telepon dua orang yang jaraknya melewati
batas negara. Untuk melakukan hubungan ini, seseorang harus menekan nomor kode
sambungan internasional negara yang dituju.

2.  Klasifikasi pesawat telepon dan fungsi tombol pada telepon 

Berdasarkan klasifi  kasinya,telepon dapat dibedakan menjadi empat, yaitu telepon yang
menggunakan sistem sambungan, telepon yang menggunakan sistem dialing, telepon yang
menggunakan mekanisme mesin dan telepon yang menggunakan fasilitas sambungan.
a.  Telepon yang menggunakan sistem sambungan
Telepon yang menggunakan sistem sambungan ada dua macam yaitu sistem manual
dan sistem otomatis.Pesawat telepon yang menggunakan sistem manual memerlukan
tenaga operator mengakibatkan ketidakefi  sienan dalam melakukan pekerjaan,
sedangkan telepon yang menggunakan sistem otomatis tidak memerlukan operator.
b.  Telepon yang menggunakan sistem dialing
Telepon yang menggunakan sistim dialing terdiri dari dua macam, yaitu telepon yang
digunakan dengan cara memutar atau menekan tombol tombol angka.
c.  Telepon yang menggunakan mekanisme mesin
Terdiri dari dua macam, yaitu telepon digital dan telepon non digital. Telepon digital
biasanya dipergunakan pada kantor-kantor yang sudah modern.
d.  Telepon yang menggunakan fasilitas sambungan
Telepon yang menggunakan fasilitas sambungan dengan menggunakan kabel, satelit
dan stasiun microwave. Contoh telepon yang menggunakan fasilitas sistem sambungan
satelit adalah telepon WWL (WarellessLine) atau telepon radio,sedangkan telepon yang
menggunakan sambungan dengan stasiun microwave ialah telepon selular (hand
phone).

1. Mempunyai layar/display yang dapat menunjukan:


1. Jam, tanggal, bulan dan tahun pembicaraan telepon
2. Lamanya pembicaraan telepon
3. Nomor telepon yang dituju
4. Mempunyai fungsi sebagai interkom dan radio panggil.
5. Mempunyai speaker phone tambahan, sehingga pada saat menelepon tidak
perlu mengangkat gagang telepon.
6. Mempunyai handset, yaitu fasilitas yang memungkinkan orang tidak
memungkinkan mengangkat gagang telepon pada saat menerima telepon.
7. Mempunyai kapasitas yang lebih besar dalam menyimpan nomor telepon.
8. Mempunyai fasilitas  three party, yaitu berbicara dengan tiga orang sekaligus.
9. Memuat 1 – 8 line telepon dan 1 – 16 ekstensi.
10. Dapat  memindahkan panggilan secara otomatis.
11. Mempunyai fungsi nada sela sehingga dapat menerima panggilan tanpa
memutuskan pembicaraan.
Dalam menggunakan telepon tentu saja ada ketentuan, aturan, dan kode etik yang perlu
diperhatikan. Tata krama dalam bertelepon yaitu sebagai berikut:
1. Berbicara melalui telepon harus sopan  dan menghindari penggunan kata-kata kasar
yang dapat menyingung perasaan lawan bicara.
2. Berbicara melalui telepon harus singkat, padat dan jelas.
3. Kita menggunakan telepon apabila informasi yang akan disampaikan atau ingin
segera diterima, benar-benar sangat penting.
4. Pada waktu menelpon tidak menempelkan mulut pada gagang telepon.
Dalam kegiatan bisnis,telepon merupakan media komunikasi yang paling banyak digunakan.
Oleh karena itu setiap tenaga pelayanan bisnis, atau seketaris harus menguasai tata-cara
menggunakan telepon yang baik dan sopan, sehingga tidak mengecewakan kolega dan
pelangan. Sebab kegagalan dalam berkomunikasi akan menghambat jalannya perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai