Anda di halaman 1dari 14

UJI BAKSO YANG MENGANDUNG BORAKS

DENGAN KUNYIT

DISUSUN OLEH :
KELAS :

MTS NEGERI PURWOASRI


T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kasih-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Xaverius Pringsewu tahun ajaran
2015/2016. Makalah penelitian ini berjudul Uji Bakso yang Mengandung Boraks dengan
Kunyit.
Penulis menyadari keterbatasan akan pengetahuan dan pengalaman menyusun
makalah penelitian ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun dan memotivasi. Penulis juga berharap makalah penelitian ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Purwoasri, Juli 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................


KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ...............................................................................................................
B. Alat dan Bahan ..............................................................................................................
C. Cara Pengolahan ............................................................................................................
D. Hasil Penelitian ..............................................................................................................
E. Keunggulan dan Kelemahan..........................................................................................
F. Prospek ........................................................................................................................
G. Analisis dari Segi Ekonomis ..........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
LAMPIRAN GAMBAR ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak pertengahan abad ke-20 ini, peran bahan tambahan pangan khususnya bahan
pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan
tambahan pangan sintesis. Kandungan bahan pengawet sintetis dalam makanan kini semakin
merajalela. Dari pengawet makanan biasa yang aman untuk dikonsumsi sampai bahan-bahan
yang sengaja digunakan sebagai pengawet yang sebenarnya berbahaya bagi tubuh jika
dikonsumsi. Contohnya saja pengawet mayat formalin,boraks dan bahan kimia lainnya
banyak dijumpai pada makanan.
Jajanan anak-anak sekolah pun saat ini sudah terkontaminasi bahan-bahan tersebut.
Keracunan makanan akibat jajanan sehari-hari tanpa mengetahui asal pembuatan sama saja
membeli kucing dalam karung apalagi kalau soal nyawa. Penggunaan bahan tambahan
makanan yang melebihi batas maksimum penggunaan dan bahan tambahan kimia yang
dilarang penggunaannya sangat berbahaya. Memang efeknya secara tidak langsung terlihat,
tetapi lama kelamaan akan mengganggu kesehatan dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini
yang menjadi keprihatinan masyarakat. Salah satu contohnya yakni pada bakso yang
ditambahkan boraks sebagai pengawet. Sudah kita ketahui bahwa bakso merupakan makanan
yang banyak diminati oleh masyarakat namun ada saja produsen yang melakukan kecurangan
tersebut tanpa memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan yang terdapat pada bakso?
2. Apa saja kandungan yang terdapat pada boraks?
3. Apa saja kandungan yang terdapat pada kunyit?
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang
mengandung boraks?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada boraks, bakso dan kunyit.
2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan yang
mengandung boraks.
3. Dapat mengidentifikasi kandungan boraks pada bakso.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Bakso
Bakso adalah suatu makanan berbentuk bola-bola yang terbuat dari tepung dan
daging. Untuk menambah selera dan rasa, biasanya makanan ini disajikan dengan
tambahan kuah dan mie(Anonimous, 2012).
Bakso mengandung energi sebesar 190 kilokalori, protein 10,3 gram, karbohidrat
23,1 gram, lemak 6,3 gram, kalsium 35 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi
6,75 miligram. Selain itu di dalam Bakso juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU,
vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 4 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 250 gram Bakso, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 100 %(Keju, 2012).
2. Boraks
Bahan kimia berbahaya lain yang sering digunakan pada produk olahan pangan
adalah boraks. Boraks merupakan garam natrium Na2B4O7.10H2O serta asam borat
yang tidak merupakan kategori bahan tambahan pangan food grade, biasanya
digunakan dalam industri nonpangan seperti industri kertas, gelas, keramik, kayu,
dan produk antiseptik toilet (Didinkaem, 2007). Di industri farmasi, boraks
digunakan sebagai ramuan bahan baku obat seperti bedak, larutan kompres, obat oles
mulut, semprot hidung, salep dan pencuci mata. Bahan industri tersebut tidak boleh
diminum karena beracun (Winarno, 1997).
Asam boraks merupakan asam lemah dengan garam alkalinya bersifat basa,
mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan atau
granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Baik boraks ataupun
asam borat memiliki khasiat antiseptika (zat yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme). Pemakaiannya dalam obat biasanya dalam salep,
bedak, larutan kompres, obat oles mulut, bahkan juga untuk pencuci mata. Boraks
juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu dan
antiseptik kayu (Khamid, 2006).
Asam borat dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat atau klorida pada boraks.
Larutannya dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata yang dikenal sebagai
boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung dan
salep luka kecil. Tetapi bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada bekas
luka luas, karena beracun bila terserap oleh tubuh (Winarno dan Rahayu, 1994).
Meskipun bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet
makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai makanan
seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat dan pangsit. Selain
bertujuan untuk mengawetkan, boraks juga dapat membuat tekstur makanan menjadi
lebih kenyal dan memperbaiki penampilan makanan (Vepriati, 2007).
Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah dalam
makanan terdapat boraks atau tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan
dibakar uapnya, kemudian warna nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks
asli. Tentu sebelumnya telah diketahui bahwa serbuk boraks murni dibakar
menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakan menghsilkan
warna nyala hijau maka sampel dinyatakan positif mengandung boraks(Yellashakti,
2008).
3. Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah
termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia
Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke
daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap
orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsitanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan
"Janar".
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di
berbagai daerah dengan beberapa nama lokal,
seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda),kunyit (Indonesia dan
Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet(Madura).
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10%
dan bisdesmetoksikurkuminsebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti
minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dansineil. Kunyit juga
mengandung lemak sebanyak 1 -3%, karbohidrat sebanyak
3%, protein30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat
besi, fosfor, dan kalsium.
4. Dampak mengkonsumsi makanan berboraks
1. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk,
namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati,
otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat
diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan
dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat.
Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga
menganggu alat reproduksi pria.
2. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah,
mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
3. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa menyebabkan iritasi
saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata dan kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10
gram tertelan oleh anak-anak bisa menyebabkan shock dan kematian.
4. Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati,
lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria
(tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan
depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan
kematian.
5. Tanda dan gejala akut : Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan
Syaraf Pusat).
6. Tanda dan gejala kronis : Nafsu makan menurun, Gangguan pencernaan,
Gangguan SSP : bingung dan bodoh, Anemia, rambut rontok dan kanker.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pisau
Gelas
Sendok
Tusuk Gigi
Kertas Whatman(kertas uji)
Talenan
Parut
Cobek
Pipet
Nampan
2. Bahan
Bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Kunyit
Bakso
Air Mineral

C. Cara Pengolahan
Langkah-langkah dalam uji bahan makanan yang mengandung boraks dengan kunyit sebagai
berikut :
1. Haluskan 5 ruas kunyit dengan parut di dalam baskom kecil.
2. Beri air secukupnya pada kunyit yang telah diparut.
3. Letakkan kertas whatman pada nampan kemudian masukkan ekstrak kunyit tadi
hingga sejajar dengan kertas whatman.
4. Ambil kertas whatman yang sudah menyerap ekstrak secara keseluruhan dan
letakkan di nampan yang bersih.
5. Kemudian jemur kertas whatman di bawah terik matahari.
Cara uji kandungan boraks sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan kertas whatman
a. Bakso yang sudah disiapkan ditumbuk hingga menjadi ekstrak dengan diberi
sedikit air. Air ekstrak tersebut kemudian diteteskan pada kertas whatman tadi.
Jika kertas whatman berubah menjadi warna coklat maka bakso tersebut
mengandung boraks.
2. Dengan menggunakan tusuk gigi
a. Tusukkan tusuk gigi pada kunyit terlebih dahulu.
b. Kemudian tusukkan pada bakso yang akan diuji.
c. Setelah sekitar 5 detik, maka akan terlihat apakah bakso tersebut mengandung
boraks atau tidak. Tandanya, jika bakso tersebut mengandung boraks, maka
tusuk gigi akan berwarna orange kemerah-merahan. Hal ini disebabkan
karena kunyit akan bereaksi terhadap bahan kimia, termasuk boraks.
D. Hasil Penelitian
1. Pada kertas whatman.

No. Sampel Perlakuan Reaksi Keterangan


Bakso Uji
1. Sampel I Kertas Terjadi Positif
whatman perubahan
ditetesi warna dari
ekstrak kertas
bakso. whatman
yang
mengandung
ekstrak
kunyit yang
sebelumnya
berwarna
kuning
berubah
menjadi
coklat.
2. Sampel Kertas Terjadi Positif
II whatman perubahan
ditetesi warna dari
ekstrak kertas
bakso. whatman
yang
mengandung
ekstrak
kunyit yang
sebelumnya
berwarna
kuning
berubah
menjadi
coklat.

3. Sampel Kertas Tidak terjadi Negatif


III whatman perubahan
ditetesi warna pada
ekstrak kertas
bakso. whatman
yang
mengandung
ekstrak
kunyit.

2. Pada tusuk gigi.


No. Sampel Perlakuan Reaksi Keterangan
Bakso Uji
1. Sampel I Tusuk gigi Terjadi Positif
yang telah perubahan
ditusukkan warna pada
pada kunyit tusuk gigi
dimasukkan dari warna
ke dalam kuning
ekstrak menjadi
bakso. orange
kemerah-
merahan.

2. Sampel Tusuk gigi Terjadi Positif


II yang telah perubahan
ditusukkan warna pada
pada kunyit tusuk gigi
dimasukkan dari warna
ke dalam kuning
ekstrak menjadi
bakso. orange
kemerah-
merahan.
3. Sampel Tusuk gigi Tidak terjadi Negatif
III yang telah perubahan
ditusukkan warna pada
pada kunyit tusuk gigi.
dimasukkan
ke dalam
ekstrak
bakso.

Pada makanan yang mengandung boraks, warna yang dihasilkan saat bereaksi tergantung
banyak atau tidaknya pemakaian boraks pada makanan tersebut. Semakin banyak boraks
yang dipakai maka reaksi tersebut warnanya semakin gelap pekat ( orange-merah-coklat).
Bakso (Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks, Bila digigit akan kembali ke bentuk
semula, Tahan lama atau awet beberapa hari, Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang
aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah, Bau
terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul. Bila dilemparkan ke lantai akan memantul
seperti bola bekel).
E. Keunggulan dan Kelemahan
Dengan penelitian ini, kita dapat terbantu dalam mengetahui ada tidaknya kandungan boraks
pada bakso. Cara ini dapat dilakukan dengan mudah dan praktis karena tidak perlu dilakukan
di laboratorium. Tetapi, kita dapat melakukannya di rumah.
Namun, kita harus lebih teliti dalam melihat perubahan warna yang terjadi pada tusuk gigi.
Terkadang, warna pada kunyit yang lebih pekat menyusahkan kita dalam melihat perubahan
warna setelah bereaksi.

F. Prospek
Penelitian boraks dengan kunyit lebih dapat dikembangkan lagi ke depannya agar masyarakat
lebih dapat mengetahui makanan yang mengandung boraks dan bisa menghindari makanan-
makanan yang mengandung boraks dari pedagang-pedagang nakal.

G. Analisis dari Segi Ekonomis


Perkiraan Perhitungan Biaya untuk Penelitian Uji Kandungan pada Makanan yang
mengandung Boraks
Biaya untuk penelitian relatif terjangkau karena alat ini bisa dipakai terus menerus. Rincian
biaya untuk pembuatan alat ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel rincian harga
Nama Bahan Harga
Bakso Rp 22.000,00
Kunyit Rp 1.000,00
Kertas Rp 3.000,00
Whatman

Dari segi teknis ekonomis penelitian ini hanya memakan biaya yang terjangkau seperti yang
telah di uraikan pada tabel tersebut. Selanjutnya, bahan-bahan lain dapat diperoleh dari alat-
alat rumah tangga yang dapat digunakan secara terus-menerus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil uji boraks pada bakso dapat diketahui dengan dua cara. Cara pertama dengan
menggunakan kertas whatman. Kertas whatman yang telah menyerap ekstrak kunyit diberi
ekstrak bakso. Pada bakso yang mengandung boraks, kertas whatman yang diberi ekstrak
kunyit akan berubah menjadi coklat.
Cara kedua dengan menggunakan tusuk gigi yang telah ditusukan pada kunyit. Jika bakso
mengandung boraks, maka tusuk gigi akan mengalami perubahan warna menjadi orange
kemerah-merahan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui makanan yang
mengandung boraks,terutama pada bakso. Ini adalah cara yang paling mudah yang dapat
digunakan tanpa harus uji di laboratorium.

B. Saran
Semoga hasil dari penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat yang
mengkonsumsi makanan terutama bakso. Diharapkan kita juga bisa lebih berhati-hati dalam
memilih makanan yang akan dikonsumsi. Jangan sampai membahayakan tubuh karena
kesalahan kita dalam mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia,2016. Kunyit, (online).( http://id.wikipedia.org/wiki/kunyit, diakses tanggal 09
Maret 2016 )
Keju,2012. Isi Kandungan Gizi Bakso Komposisi
Bakso,(online).(http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-bakso-komposisi-
nutrisi-bahan-makanan.html, diakses tanggal 09 Maret 2016 )
Yellashakti,2008. Uji Nyala Sampel Boraks, (online). (
Yellashakti.wordpress.com/2008/12/17/uji-nyala-sampel-boraks.html, diakses tanggal 09
Maret 2016 )

Anda mungkin juga menyukai