Disusun oleh :
Kelompok 8
Fauzan Gymnastiar (B. 1810645)
Fauzi (B. 1810310)
Putri Atikah Setiawan (B. 1810347)
Yusep Suhendar (B.1811029)
Kata Kunci : Ekstrak Daun Teh, Sabun Padat Transparan, Staphyloccocus aureus.
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti yang berjudul “Pemanfaatan Ekstrak
Daun Teh Dari Perkebunan Kemuning dalam Pembuatan Sabun Padat
Transparan”.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Dengan karya ini kami berharap dapat membantu mahasiswa/i untuk menambah
pengetahuan akan proses penanganan atau pemanfaatan bahan pangan menjadi
salah satu unsur kontinuitas dalam penunjang kebutuhan premier manusia.
Penyusun
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Tanaman Daun Teh ................................................................................... 3
B. Pemanfaan Ekstrak Daun Teh.................................................................. 3
C. Metode Penelitian Material ....................................................................... 5
D. Rancangan Penelitian ................................................................................ 5
E. Hasil Penelitian ........................................................................................... 8
a) Jumlah Asam Lemak ............................................................................. 8
b) Kadar Alkali Bebas ................................................................................ 9
c) Kadar Fraksi Tak Tersabunkan ........................................................... 9
d) Derajat Keasaman (pH) ......................................................................... 9
e) Stabilitas Busa....................................................................................... 10
f) Uji Aktivitas Antibakteri ..................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
A. Latar Belakang
Perkebunan kemuning terletak di lereng gunung lawu bagian barat. Area lahan
yang ditanami tanaman teh mencakup kawasan sisi barat Gunung Lawu termasuk
wilayah Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi di
Kabupaten Karanganyar dengan total area 1.051 Ha. Potensi sumber daya alam
perkebunan teh dan wisata ini terus dieksplorasi dan dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Bagian tanaman teh yang digunakan sebagai obat adalah
daunnya. Daun teh mengandung beberapa zat-zat antara lain flavanoid, polifenol
30- 40%, kafein, minyak atsiri dan tanin. Polifenol daun teh yang terkenal adalah
katekin (Trubus vol. 10). Katekin memiliki khasiat sebagai antibakteri (Rossi,
2010). Selain itu juga berkhasiat sebagai antidiare (The Merck Index, 2006).
Produk Sabun yang terdapat dimasyarakat saat ini terdiri dari campuran bahan
sintetis yang berguna tidak hanya untuk sabun pembersih namun juga bermanfaat
lain untuk kesehatan seperti sebagai antiseptik, misalkan pada Sabun Dettol
mengandung Chloroxylenol 0.3% yang, pada Sabun Lifebouy kandungan thymol
dari herba timi yang bermanfaat sebagai antibakteri. Penelitian sebelumnya yang
pernah dilakukan oleh Hernani (2010) Pembuatan Sabun Transparan sebagai
antijamur dengan bahan aktif ekstrak lengkuas, Gusviputri (2013) Pembuatan
Sabun Dengan Lidah Buaya (Aloe Vera) sebagai antiseptik alami, Widyasanti
(2016), Pembuatan Sabun Padat Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit
(Palm oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis),
Olii (2015) Formulasi Sabun Transparan Minyak Buah Merah sebagai Antioksidan,
Putri (2016) Pengaruh Penambahan ekstrak Daun Kelor terhadap kualitas sabun
transparan sebagai antioksidan, Sehingga mulai diminati penelitian-penelitian
membuat sabun padat dengan penambahan campuran bahan alam dan campuran
bahan alam yang tidak hanya memiliki manfaat sebagai aspetik bahkan memiliki
sebagai antioksidan, dan aromaterapi seperti pada penelitian Berdasarkan hal
tersebut maka ekstrak daun teh dapat dijadikan sebagai bahan tambahan alami
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini tentu saja terdapat pembahasan yang akan
diangkat sebagai bahan pengulasan materi. Oleh karena itu, dibutuhkan rumusan
masalah sebagai latar belakang tulisan yang disampaikan terhadapa batasan-batasan
penyelesaian yang diharapkan. Berikut beberapa rumusan masalah dari judul
makalah ini, diantaranya :
Apakah bahan pangan Teh dapat dijadikan sebagai produk sabun transparan ?
Bagaimana Proses Pemanfaatan Ekstrak Daun Teh yang dibuat menjadi produk
sabun transparan ?
Apa yang menjadi pengaruh besar terhadap keberhasilannya pembuatan sabun
transparan tersebut ?
Bagaimana tingkat kadar Katekin yang terkandung dalam sabun transaparan
tersebut ?
D. Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan penelitian yang menggunakan
metode eksperimental dilakukan dengan pembuatan ekstrak daun teh, pembuatan
sabun padat transparan dan uji mikrobiologi di Laboratorium Mikrobiologi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah
Berikut adalah formula sabun padat transparan dan flow chart produksi dapat dilihat
pada Tabel 1.
Perlakuan
No. Bahan
A B C D
1. Minyak Kelapa Sawit 60 60 60 60
2. Ekstrak Daun Teh 0 1,5 3 4,5
3. Asam Stearat 21 21 21 21
4. NaCl 0,6 0,6 0,6 0,6
5. NaOH 30% 60,9 60,9 60,9 60,9
6. Etanol 96% 45 45 45 45
7. Gula Pasir 45 45 45 45
8. Akuades 25,2 23,7 22,2 20,7
9. Gliserin 39 39 39 39
10. Coco-DEA 3 3 3 3
Minyak
Kelapa Sawit
Mixing 1
Asam Stearat (21 gr)
(60 - 70℃)
Mixing 2
NaOH 30% (60.9 gr)
(60 - 70℃)
Stok sabun
Ekstrak Teh
(0%, 1,5%, 3%, 4,5%)
Gliserin (39 gr)
Sugar + Akuades Mixing 3
Aquades : 25,2 gr - 22,2 gr (60 - 70℃)
23,7 gr - 20,7 gr
Coco - DEA (3 gr)
NaCl (0,6 gr)
Mixing 4
(50℃) Pencetakan
Cutting
Uji Analisis :
Sabun
1. Organoleptik
PadatTransparan
2. Uji Antibacteria
Berikut Hasil Pengujian Mutu Sabun Padat Transparan yang dapat dilihat pada
Table 2.
Hasil Pengujian (%)
No. F1 F2 F3 F4 Keterangan
1. Kadar Air dan 27,5 25 22,5 37,5 Syarat kadar air menurut
Zat Menguap SNI 06-3532-1994
kurang dari 15%
2. Jumlah Asam 57,8 68 71 88,2 Syarat Jumlah Asam
Lemak Lemak menurut SNI 06-
3532-1994 untuk sabun
transparan >70%
3. Kadar Alkali 0,05 0,06 0,06 0,07 Menurut SNI 06-3532-
bebas yang 1994 Kadar Alkali
dihitung Bebas untuk sabun
sebagai kadar mandi maksimal adalah
NaOH 0,1%
4. Kadar Fraksi 0,48 0,72 0,71 0,95 Menurut SNI 06-3532-
Tak 1994 Kadar Fraksi tak
tersabunkan tersabunkan untuk sabun
mandi maksimal adalah
2,5%
5. Kadar Minyak Negatif Negatif Negatif Negatif Menurut SNI 06-3532-
Mineral 1994 Kadar Fraksi tak
tersabunkan untuk sabun
mandi adalah negatif
6. pH 9,2 9,9 10,1 10,3 Menurut SNI 06-3532-
1994 pH yang normal
pada sabun mandi adalah
9-11
7. Bahan tak 0,15 0,085 0,19 0,15 Menurut SASO 2008
Larut dalam Kadar maksimal bahan
Alkohol tak larut dalam alcohol
g)
h)
i)
j)
k)
l)
A. Kesimpulan
Ekstrak daun teh (Camellia sinensis L.) dari perkebunan kemuning
karanganyar dapat diaplikasikan ke dalam sediaan sabun transparan yang
memiliki penampilan yang menarik, tekstur yang lembut dan aroma yang khas.
Formula 4 dengan kandungan ekstrak daun teh (Camellia sinensis L.) paling
tinggi memberikan kadar air dan zat menguap, kadar alkali bebas, asam lemak,
derajat keasaman (pH), kadar fraksi tak tersabunkan paling tinggi dan stabilitas
busa yang paling tinggi.
Sediaan sabun transparan formula 4 yang memiliki kandungan ekstrak daun teh
(Camellia sinensis L.) paling tinggi memberikan Zona hambat paling tinggi
sebesar 21 mm terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
B. Saran
Dari hasil penyusunan makalah ini di ketahui bahwa pertumbuhan bakteri
Staphylococcus Aureus mengalami daya hambat yang tinggi yang berasal dari
ekstrak daun teh karena besarnya pengaruh kandungan flavonoid dan katekin. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian lain dengan menggunakan bagian lain dari
tanaman teh, misalkan bagian pucuk daun. Bagian pucuk memiliki kadar katekin
yang paling tinggi, ini dikarenakan sel-sel pada pucuk masih aktif membelah
sehingga metabolit sekunder yang dihasilkan lebih tinggi.