Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Proposal mata
kuliah Fitofarmaka yang berjudul “Waroeng Teh Bacan (Daun Bungur, Kayu
Secang dan Daun Pandan) Minuman Herbal Untuk Kesehatan ” ini tepat pada
waktunya.
Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Irma
Herliana Sp.Kep. Kom selaku Dosen mata kuliah Fiofarmaka atas bimbingan
dalam membuat makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fitofarmaka. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan penulis tentang minuman herbal untuk
kesehatan khususnya Teh Bacan.
Kami menyadari Proposal makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kami ucapkan terimakasih atas waktu dan perhatian pembaca
yang telah membaca makalah ini.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA.............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................7
A. Latar Belakang......................................................................................7
B. Rumusan Masalah.................................................................................8
C. Tujuan Program.....................................................................................9
D. Manfaat Produk.....................................................................................9
BAB II GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA..............................10
A. Deskripsi Lokasi Usaha.......................................................................10
B. Gambaran Umum dan Prospek Usaha................................................10
C. Analisis Persaingan Usaha..................................................................11
D. Analisis 4P..........................................................................................11
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................13
A. Proses Produksi....................................................................................13
B. Perancangan Produk............................................................................14
C. Pengadaan Bahan.................................................................................14
D. Produksi...............................................................................................14
E. Quallity Control...................................................................................15
F. Evaluasi................................................................................................15
BAB IV ANALISIS BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI..............................16
A. Harga unit produksi...................................................................................16
B. Harga barang habis pakai.........................................................................16
C. Modal yang di keluarkan untuk usaha ini...............................................16
D. Penentuan harga jual produk....................................................................17
E. Laba Rugi...................................................................................................17
F. Jadwal Rencana Proses Usaha.................................................................17
BAB V PENUTUP...............................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................18
B. Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
20
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan
kimia yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat
di negara Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis
terhadap konsumsi pangan untuk menunjang kesehatan. Tuntutan akan
minuman yang bermutu tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan manusia
saat ini sangat dibutuhkan.
Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfat
kan sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat
menghambat proses terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive
oxygen species (ROS), serta kandungan antioksidannya dapat menangkal
radikal bebas. Teh merupakan minuman yang tidak asing dan sangat
familiar dikalangan masyarakat indonesia. Teh dapat dibuat dari
dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah
dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama [ CITATION Bud18 \l
1033 ].
Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam
di Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas
tumbuhan yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan
tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan
teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan
sumber daya alam potensial pada sector ini belum maksimal[ CITATION
Hil15 \l 1033 ].
Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan sejenis pohon atau
perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan.
Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak
indah. Bijinya berbentuk bulat berwarna cokelat sebesar kelereng[ CITATION
Ano17 \l 1033 ].
Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat, contohnya obat
tradisional untuk penderita Diabetes Militus, kencing manis, tekanan
darah tinggi serta mengurangi kadar kolesterol jahat. Obat tradisional ini
biasanya di konsumsi dalam bentuk rebusan. Daun Bungur memiliki
kandungan kimia seperti saponin, flovanoid, dan tannin[ CITATION Ano17 \l
1033 ].
Selain daun Bungur yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini
bahan tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh herbal
ini antara lain daun Pandan dan serutan kayu Secang, serutan kayu
Secang memiliki banyak zat yang terkandung dalamnya antara lain
brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid.
Selain khasiatnya yang banyak, zat warna yang ditimbulkan oleh kayu
secang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai visual dari teh ini.
Pemanfaatan daun Pandan untuk produksi teh ini lebih pada pengambilan
aromanya selain itu daun Pandan juga memiliki kandungan zat
antara lain alkaloid, saponin, flavoida, tanin, polifenol dan zat warna
yang dapat dijadikan obat untuk penurunan tekanan darah, rematik serta
penenang.[ CITATION Ano17 \l 1033 ].
Banyaknya tanaman Bungur yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh manusia yang tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif bahan untuk pembuatan teh. Kami sebagai mahasiswa
Stikim mencoba mengusulkan ide kami untuk membuat waroeng teh dari
campuran daun Bungur, serutan kayu Secang, dan daun Pandan yang
belum dimanfaatkan secara optimal menjadi produk baru yang bernilai
ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Teh Bacan yang murah dan praktis
dengan daya saing tinggi?
2. Apakah daun Bungur dapat digunakan sebagai alternative bahan
utama pembuatan teh untuk kesehatan?
3. Apakah teh bacan dapat menciptakan peluang usaha dan
lapangan pekerjaan baru untuk lulusan perawat yang mandiri dan
masyarakat luas?
C. Tujuan Program
1. Proposal ini bertujuan untuk membuka usaha khususnya dalam me-
ngembangkan minuman herbal serta memberikan variasi produk
yang lebih bermanfaat, ekonomis, dan praktis.
2. Memanfaatkan tanaman sekitar kita sebagai alternatif bahan pembuatan
teh dari bahan herbal dan alami seperti daun bungur, serutan kayu
Secang, dan daun Pandan.
3. Mengembangkan peluang usaha khusnya bagi lulusan perawat khusus-
nya usaha menengah ke bawah.
4. Terciptanya minuman herbal alternative the Bacan yang bermanfaat
bagi kesehatan sebagai penganti teh yang selama ini dikonsumsi
masyarakat.
5. Menjaga nilai tradisi minum jamu agar tidak tergeser dengan adanya
produk minuman modern.
6. Memenuhi tugas mata kuliah fitofarmaka sebagai syarat untuk nilai
Ujian akhir semester I.
D. Manfaat Produk
1. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minuman kesehatan
tradisional khusunya dalam negeri.
2. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang
sederhana dan memiliki manfaat yang baik kesehatan.
3. Sebagai sarana pengembangan jiwa entrepreneur khususnya perawat
yang notabene orientasi kerjanya dirumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA
A. Proses Produksi
Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh
Bacan dari daun Bungur dengan membuat beberapa sampel percobaan
dan memilih sampel yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual,
kemudian melakukan proses produksi. Seiring dengan berjalannya
proses produksi kami melakukan rancangan produk kemasan, setelah itu
kami menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk kepada
konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Bacan meliputi: persiapan
bahan
dan alat, proses pembuatan/produksi.
Dikeringkan dimesin
pengering
Campuran bahan
dimasukkan dalam
kantong teh
Gambar 1 : Logo
Waroeng teh Bacan
Gambar 2 : Design Box/Kotak Teh
Bacan
C. Pengadaan Bahan
Bahan baku sangat penting dalam usaha Teh bacan seperti daun Bungur,
serutan Kayu Secang, daun Pandan, ini , karena tanpa tersedianya bahan
baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor
yang mendukung usaha ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi
tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan Mitra kerja yang
membudidayakan tanaman tersebut agar proses produksi tetap berjalan.
D. Produksi
Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan
serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat
bahan yan digunakan dalam proses produksi, dan pembuatan. Adapun alat
dan bahan, serta cara kerja pembuatan teh bungur antara sebagai
berikut:
1. Alat : Pisau, pengering daun bungur, oven, tatakan, baskom, ember,
dll
2. Bahan : Daun bungur segar, serutan kayu secang, dan daun pandan.
3. Cara kerja : Pengelohan daun bungur menjadi the antara lain sebagai
berikut :
a. Mencuci daun bungur sampai bersih
b. Memotong daun bungur menjadi bagian-bagian kecil
c. Memasukkan potongan aun bungur pada alat pengering agar
kandungan air dapat berkurang
d. Menjemur potongan daun bungur pada udara terbuka sampai
kering
e. Setelah kering daun Bungur di blender hingga menjadi serbukan
kering
f. Pengolahan serbuk kayu secang dan daun pandan perlakuannya
sama seperti pada pengolahan daun bungur.
Tahap kedua, yaitu pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah
mempengaruhi hasil produk yang dihasilkan dari segi penampilan
pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter
b. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas
maksimum, lalu pasang tali dan rekatkan
c. Setelah itu sortir satu persatu the yang sudah dibungkus
d. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam
kotak kemasan.
e. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak
dengan cara dipanaskan dengan herdayer.
f. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga
produk the dimasukan kedalam kotak pembungkus
E. Quallity Control
Memeriksa dan mengontrol hasil produksi setelah melewati semua proses
yang telah dilakukan, apakah kondisi pada teh Bacan yang dihasilkan
sesuai harapan atau tidak seperti pada kemasanya, adakah yang
kurang/tidak tiap boxny, dll.
F. Evaluasi
Mengevaluasi seluruh kegiatan baik dari proses produksi, pembiayaan,
pemasaran, jumlah target dan konsumen serta kualitas produk yang
dihasilkan untuk menjaga stabilitas dan produktifitas usaha herbal ini
BAB IV
ANALISIS BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI
E. Laba Rugi
Laba = (hasil produksi x harga jual) – modal
Rp 2.500.000 – 1.612.500
= Rp. 637.500
Keuntungan dari penjualan 250 box dengan harga jual Rp. 10.000 = Rp.
887.500 Atau keuntungan terjual minimal 88 box/ hari.
A. Kesimpulan
Usaha minuman herbal teh Bacan ini termasuk usaha rumahan yang
cukup menjajikan, namun para pengusaha minuman herbal harus tetap
memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen. Wirausaha
tentang minuman herbal harus memiliki SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, Threatment) yang kuat dalam perusahaannya dan harus bisa
menganalisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threatment) demi
mengembangkan usahanya agar lebih baik dan lancar. Agar tidak menimbul-
kan kegagalan usaha di tengah jalan seorang wirausaha harus memiliki
planning yang maksimal agar usaha berkembang dengan cepat. Dan
perusahaan kami akan selalu mendengar setiap kritikan dari konsumen dan
selalu berinovasi dalam produksinya.
B. Saran
Demikianlah proposal usaha waroeng teh herbal bacan yang kami buat,
semoga dapat menjadi referensi dan acuan bagi pengusaha khususny bagi
pengusaha teh herbal bacan ini, kritik dan saran dari semua pihak akan kami
perlukan untuk evaluasi dan memperbaiki proses kedepanya.
Kelompok 7
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3 Lampiran-lampiran