Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

WAROENG TEH HERBAL


“ Teh Bacan”

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1) Rojabna Saputra ( 08190100049)


2) Yusmaidalena Harahap ( 08190100002)
3) Novi Triwanto (08190100076)
4) Tetty octavia S (08190100001)
5) Indra permana (08190100053)
6) Muhammad Rajab Warjukni (08190100058)
7) Reni puspita sari (08190100086)
8) Yance (08190100046)
9) Nedi Adi P (08190100006)
10) Len Wirda (08190100063)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Proposal mata
kuliah Fitofarmaka yang berjudul “Waroeng Teh Bacan (Daun Bungur, Kayu
Secang dan Daun Pandan) Minuman Herbal Untuk Kesehatan ” ini tepat pada
waktunya.
Oleh sebab itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ns. Irma
Herliana Sp.Kep. Kom selaku Dosen mata kuliah Fiofarmaka atas bimbingan
dalam membuat makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Fitofarmaka. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan penulis tentang minuman herbal untuk
kesehatan khususnya Teh Bacan.
Kami menyadari Proposal makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kami ucapkan terimakasih atas waktu dan perhatian pembaca
yang telah membaca makalah ini.

Jakarta, 07 Februari 2020

Kelompok 7
DAFTAR ISI

HALAMAN UTAMA.............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................7
A. Latar Belakang......................................................................................7
B. Rumusan Masalah.................................................................................8
C. Tujuan Program.....................................................................................9
D. Manfaat Produk.....................................................................................9
BAB II GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA..............................10
A. Deskripsi Lokasi Usaha.......................................................................10
B. Gambaran Umum dan Prospek Usaha................................................10
C. Analisis Persaingan Usaha..................................................................11
D. Analisis 4P..........................................................................................11
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................13
A. Proses Produksi....................................................................................13
B. Perancangan Produk............................................................................14
C. Pengadaan Bahan.................................................................................14
D. Produksi...............................................................................................14
E. Quallity Control...................................................................................15
F. Evaluasi................................................................................................15
BAB IV ANALISIS BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI..............................16
A. Harga unit produksi...................................................................................16
B. Harga barang habis pakai.........................................................................16
C. Modal yang di keluarkan untuk usaha ini...............................................16
D. Penentuan harga jual produk....................................................................17
E. Laba Rugi...................................................................................................17
F. Jadwal Rencana Proses Usaha.................................................................17
BAB V PENUTUP...............................................................................................18
A. Kesimpulan.......................................................................................18
B. Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR

20
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Proses pembuatan The Bacan.................................................................13


Tabel 2 : Harga Unit Produksi...............................................................................16
Tabel 3 : Harga Barang Habis Pakai......................................................................16
Tabel 4 : Jadwal Rencana Proses Usaha................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan
kimia yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat
di negara Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis
terhadap konsumsi pangan untuk menunjang kesehatan. Tuntutan akan
minuman yang bermutu tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan manusia
saat ini sangat dibutuhkan.
Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfat
kan sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat
menghambat proses terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive
oxygen species (ROS), serta kandungan antioksidannya dapat menangkal
radikal bebas. Teh merupakan minuman yang tidak asing dan sangat
familiar dikalangan masyarakat indonesia. Teh dapat dibuat dari
dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah
dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama [ CITATION Bud18 \l
1033 ].
Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam
di Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas
tumbuhan yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan
tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan
teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan
sumber daya alam potensial pada sector ini belum maksimal[ CITATION
Hil15 \l 1033 ].
Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan sejenis pohon atau
perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan.
Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak
indah. Bijinya berbentuk bulat berwarna cokelat sebesar kelereng[ CITATION
Ano17 \l 1033 ].
Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai obat, contohnya obat
tradisional untuk penderita Diabetes Militus, kencing manis, tekanan
darah tinggi serta mengurangi kadar kolesterol jahat. Obat tradisional ini
biasanya di konsumsi dalam bentuk rebusan. Daun Bungur memiliki
kandungan kimia seperti saponin, flovanoid, dan tannin[ CITATION Ano17 \l
1033 ].
Selain daun Bungur yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini
bahan tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh herbal
ini antara lain daun Pandan dan serutan kayu Secang, serutan kayu
Secang memiliki banyak zat yang terkandung dalamnya antara lain
brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid.
Selain khasiatnya yang banyak, zat warna yang ditimbulkan oleh kayu
secang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai visual dari teh ini.
Pemanfaatan daun Pandan untuk produksi teh ini lebih pada pengambilan
aromanya selain itu daun Pandan juga memiliki kandungan zat
antara lain alkaloid, saponin, flavoida, tanin, polifenol dan zat warna
yang dapat dijadikan obat untuk penurunan tekanan darah, rematik serta
penenang.[ CITATION Ano17 \l 1033 ].
Banyaknya tanaman Bungur yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh manusia yang tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan
sebagai alternatif bahan untuk pembuatan teh. Kami sebagai mahasiswa
Stikim mencoba mengusulkan ide kami untuk membuat waroeng teh dari
campuran daun Bungur, serutan kayu Secang, dan daun Pandan yang
belum dimanfaatkan secara optimal menjadi produk baru yang bernilai
ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat Teh Bacan yang murah dan praktis
dengan daya saing tinggi?
2. Apakah daun Bungur dapat digunakan sebagai alternative bahan
utama pembuatan teh untuk kesehatan?
3. Apakah teh bacan dapat menciptakan peluang usaha dan
lapangan pekerjaan baru untuk lulusan perawat yang mandiri dan
masyarakat luas?

C. Tujuan Program
1. Proposal ini bertujuan untuk membuka usaha khususnya dalam me-
ngembangkan minuman herbal serta memberikan variasi produk
yang lebih bermanfaat, ekonomis, dan praktis.
2. Memanfaatkan tanaman sekitar kita sebagai alternatif bahan pembuatan
teh dari bahan herbal dan alami seperti daun bungur, serutan kayu
Secang, dan daun Pandan.
3. Mengembangkan peluang usaha khusnya bagi lulusan perawat khusus-
nya usaha menengah ke bawah.
4. Terciptanya minuman herbal alternative the Bacan yang bermanfaat
bagi kesehatan sebagai penganti teh yang selama ini dikonsumsi
masyarakat.
5. Menjaga nilai tradisi minum jamu agar tidak tergeser dengan adanya
produk minuman modern.
6. Memenuhi tugas mata kuliah fitofarmaka sebagai syarat untuk nilai
Ujian akhir semester I.
D. Manfaat Produk
1. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minuman kesehatan
tradisional khusunya dalam negeri.
2. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang
sederhana dan memiliki manfaat yang baik kesehatan.
3. Sebagai sarana pengembangan jiwa entrepreneur khususnya perawat
yang notabene orientasi kerjanya dirumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA

A. Deskripsi Lokasi Usaha


Usaha yang kami rintis ini berlokasi di Jl. Surya kencana No. 1 Pamulang
Barat Kec. Pamulang kota Tangerang Selatan Banten karena dekat dengan
lokasi keramaian baik dari kampus-kampus, sekolah rumah sakit maupun
tempat fasilitas umum yang lainya yang memiliki banyak peluang buat usaha.
Tempat-tempat lokasi tersebut yang banyak di lewati oleh masyarakat, baik
masyarakat lokal maupun non lokal sehingga usaha kami ini mudah untuk
dikenal oleh masyarakat.
B. Gambaran Umum dan Prospek Usaha
Proposal ini adalah proposal usaha yang bergerak di bidang peng-
olahan minuman herbal berupa inovasi teh dari bahan daun Bungur, serutan
kayu Secang, dan daun Pandan akan dikemas sebagai minuman fungsionalis
berbentuk teh yang nantinya dapat dinikmati disela-sela istirahat maupun
beraktivitas. Selain rasanya enak dan segar, Teh Bacan juga menyehatkan.
Adapun peluang dan target yang akan kami capai adalah :
1. Prospek pembukaan dan pengembangan usaha :
The Bacan saat ini belum di optimalkan dengan baik sehingga tidak
banyak diminati pula untuk dikonsumsi. Padahal, teh Bacan mengandung
banyat zat bermanfaat pencegah dan penyembuh diabetes militus juga
penurun tekanan darah. Oleh karena itu, peluang yang ada untuk
memasar-kan manfaat yang terkandung dalam daun bungur
menginspirasi kami mengolahnya menjadi teh.
2. Target penjualan :
Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia, walaupun dari
masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk kami ini
sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan kualitas
hidup di Indonesia. Setelah itu, merambah ke luar Indonesia. Entah itu
pada negara maju ataupun negara berkembang lainnya yang sangat
membutuhkan keseimbangan gizi. Adapun target penjualan kami akan di
dasarkan pada acuan pengitungan modal pengeluaran dan untung rugi.
C. Analisis Persaingan Usaha
Dalam mendirikan suatu usaha tentu kita memperhatikan bagaimana
prospek kedepannya, dalam hal ini kami menggunakan analisis SWOT
untuk melihat kekuatan kelemahan serta apa saja peluang untuk
menjalankan usaha ini sebagai berikut :
1) Strength
a. Bahan bahan yang alami tanpa adanya penambahan bahan kimia
b. Produk memiliki banyak khasiat
c. Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
d. Daya tahan produk relative lama
e. Kemasan yang modern dan simple
f. Harga terjangkau
2) Weakness
a. Belum banyak orang yang mengetahui tentang minuman herbal
ini
b. Perlu usaha yang lebih untuk mengenalkan minuman ini kepada
masyarakat
3) Opportunities
a. Dianjurkan untuk semua kalangan
b. Modal yang tidak terlalu besar
4) Threats
a. Selera konsumen variatif
b. Banyaknya toko herbal yang sudah menjamur
D. Analisis 4P
A. Product
 Type : Minuman Herbal
 Brand : The Bacan
 Quality : Tanpa Bahan Pengawet
 Packing : Menggunakan kardus/kotak
B. Price
 Price List : Rp. 10.000/ Box
C. Promotion
 Advertising
1) Dari mulut ke mulut
Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta
tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini.
Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga
untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung
semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita. Dan
apabila usaha kita sudah diketahui dan disukai, maka konsumen
tersebut akan memberitahukan kepada orang lain untuk membeli
The Bacan di tempat kita.
2) Menggunakan media jejaring media social
Selain promosi dari mulut ke mulut, maka promosi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan media internet, seperti dapat
melalui facebook, twitter, blog,dll. Karna sebagian besar
masyarakat telah menggunakan media internet, sehingga
masyarakat dapat mengetahui usaha kita,
3) Pamflet, leafleat, ataupun brosur
Promosi ini menggunakan berbentuk leaflet yang sudh d desain
semenrik mungkin yang nantinya akan dapat di bagikan
kekonsumen secara langsung
 Personal Selling : Menjual kepada pelanggan secara langsung
D. Place
 Berlokasi di Daerah Jl. Surya kencana No. 1 Pamulang Barat Kec.
Pamulang kota Tangerang Selatan Banten.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Proses Produksi
Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh
Bacan dari daun Bungur dengan membuat beberapa sampel percobaan
dan memilih sampel yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual,
kemudian melakukan proses produksi. Seiring dengan berjalannya
proses produksi kami melakukan rancangan produk kemasan, setelah itu
kami menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk kepada
konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Bacan meliputi: persiapan
bahan
dan alat, proses pembuatan/produksi.

Daun Bungur, serutan kayu


Secang dan daun Pandan Segel kemasan

Dicuci dan dipotong- potong Teh dimasukkan dalam


kemasan

Dikeringkan dimesin
pengering
Campuran bahan
dimasukkan dalam
kantong teh

Diblender sampai halus


Tabel 1 : Proses pembuatan The Bacan
B. Perancangan Produk
Bentuk rancangan produk yang dibuat sebagai berikut :

Gambar 1 : Logo
Waroeng teh Bacan
Gambar 2 : Design Box/Kotak Teh
Bacan

C. Pengadaan Bahan
Bahan baku sangat penting dalam usaha Teh bacan seperti daun Bungur,
serutan Kayu Secang, daun Pandan, ini , karena tanpa tersedianya bahan
baku, sudah pasti usaha ini tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor
yang mendukung usaha ini ialah bahan baku, maka dari itu kami membagi
tugas untuk survei dan menjalin kerja sama dengan Mitra kerja yang
membudidayakan tanaman tersebut agar proses produksi tetap berjalan.
D. Produksi
Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan
serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat
bahan yan digunakan dalam proses produksi, dan pembuatan. Adapun alat
dan bahan, serta cara kerja pembuatan teh bungur antara sebagai
berikut:
1. Alat : Pisau, pengering daun bungur, oven, tatakan, baskom, ember,
dll
2. Bahan : Daun bungur segar, serutan kayu secang, dan daun pandan.
3. Cara kerja : Pengelohan daun bungur menjadi the antara lain sebagai
berikut :
a. Mencuci daun bungur sampai bersih
b. Memotong daun bungur menjadi bagian-bagian kecil
c. Memasukkan potongan aun bungur pada alat pengering agar
kandungan air dapat berkurang
d. Menjemur potongan daun bungur pada udara terbuka sampai
kering
e. Setelah kering daun Bungur di blender hingga menjadi serbukan
kering
f. Pengolahan serbuk kayu secang dan daun pandan perlakuannya
sama seperti pada pengolahan daun bungur.
Tahap kedua, yaitu pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah
mempengaruhi hasil produk yang dihasilkan dari segi penampilan
pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter
b. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas
maksimum, lalu pasang tali dan rekatkan
c. Setelah itu sortir satu persatu the yang sudah dibungkus
d. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam
kotak kemasan.
e. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak
dengan cara dipanaskan dengan herdayer.
f. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga
produk the dimasukan kedalam kotak pembungkus
E. Quallity Control
Memeriksa dan mengontrol hasil produksi setelah melewati semua proses
yang telah dilakukan, apakah kondisi pada teh Bacan yang dihasilkan
sesuai harapan atau tidak seperti pada kemasanya, adakah yang
kurang/tidak tiap boxny, dll.
F. Evaluasi
Mengevaluasi seluruh kegiatan baik dari proses produksi, pembiayaan,
pemasaran, jumlah target dan konsumen serta kualitas produk yang
dihasilkan untuk menjaga stabilitas dan produktifitas usaha herbal ini
BAB IV
ANALISIS BIAYA DAN JADWAL PRODUKSI

A. Harga unit produksi


No Nama bahan Jumlah Harga Satuan Harga total
1 Daun Bungur Kering 5 Kg Rp. 5.000 Rp.25.000
2 Kayu Secang kering 2,5 kg Rp. 40.000 Rp. 100.000
3 Daun Pandan Segar 12,5 Kg Rp. 7.000 Rp. 87.500
4 Kantong teh 5000 kantong Rp. 100 Rp. 500.000
5 Benang Food Grade 1 Roll Rp. 150.000 Rp. 150.000
6 Kotak Teh 250 Rp. 1.000 Rp. 250.000
Total Biaya Produksi awal Rp. 1.112.500
Tabel 2 : Harga Unit Produksi

B. Harga barang habis pakai


No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total
1 Timbangan 1 pcs Rp. 200.000 Rp. 200.000
Digital
2 Alat Pemotong 1 pcs Rp. 100.000 Rp. 100.000
3 Mesin Press 1 pcs Rp. 100.000 Rp. 100.000
4 Lem Perekat 1 kaleng Rp. 100.000 Rp. 100.000
Total harga Barang Habis pakai Rp. 500.000
Tabel 3 : Harga Barang Habis Pakai

C. Modal yang di keluarkan untuk usaha ini


Total biaya bahan baku dan lain-lain
1.112.500 + 500.000 = 1.612.500
Dimana dalam produksi kami membuat 250 box isi 10 kemasan
membutuhkan modal Rp 1.612.500

D. Penentuan harga jual produk


HPP(harga jual produk) = biaya total hasil produksi Rp 1.612.500/ 250
box
250 box = 1.612.500
1 box = 4.450
Harga per box dipasraan Rp 10.000/box (isi 10 biji)
harga jual 10.000 x 250 box = Rp. 2.500.000

E. Laba Rugi
Laba = (hasil produksi x harga jual) – modal

= (250 x Rp 10.000) – 1.612.500

Rp 2.500.000 – 1.612.500

= Rp. 637.500

Keuntungan dari penjualan 250 box dengan harga jual Rp. 10.000 = Rp.
887.500 Atau keuntungan terjual minimal 88 box/ hari.

F. Jadwal Rencana Proses Usaha


BULAN
NO. Jadwal
Ke 1 Ke ll Ke lll
1 Pembelian bahan
2 Proses Produksi
3 Quality control
4 Promosi
5 Pemasaran
6 Evaluasi
Tabel 4 : Jadwal Rencana Proses Usaha
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Usaha minuman herbal teh Bacan ini termasuk usaha rumahan yang
cukup menjajikan, namun para pengusaha minuman herbal harus tetap
memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen. Wirausaha
tentang minuman herbal harus memiliki SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, Threatment) yang kuat dalam perusahaannya dan harus bisa
menganalisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threatment) demi
mengembangkan usahanya agar lebih baik dan lancar. Agar tidak menimbul-
kan kegagalan usaha di tengah jalan seorang wirausaha harus memiliki
planning yang maksimal agar usaha berkembang dengan cepat. Dan
perusahaan kami akan selalu mendengar setiap kritikan dari konsumen dan
selalu berinovasi dalam produksinya.
B. Saran
Demikianlah proposal usaha waroeng teh herbal bacan yang kami buat,
semoga dapat menjadi referensi dan acuan bagi pengusaha khususny bagi
pengusaha teh herbal bacan ini, kritik dan saran dari semua pihak akan kami
perlukan untuk evaluasi dan memperbaiki proses kedepanya.

Jakarta, 7 Februari 2020


Hormat kami

Kelompok 7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017). Kandungan dan Manfaat Tanaman Bungur. Jakarta: Salemba


Medika.
Budi , C. (2018). Buku Pintar Tanaman Obat. Surabaya: Agromedia Pustaka.
Djoehana, S. (2016). The Budi Daya dan Pengolahan Pacapanen. Jogjakarta:
Kanisius.
Hilda, A. (2015). Quality Control pada Pengolahan The Hijau. Surakarta:
Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ramdana Sari, & Suhartati. (2017, Februari 5). Retrieved from
http://balithutmakassar.org/wp-content/uploads/2017/10/6_Secang-Tumbuhan-
Herbal_Ramdana_IinfoTekEboni.pdf

Herdianan D.D, Utami Rohula, Anandito R.B.K. 2014. Kinetika Degradasi


Termal Aktivitas Antioksidan pada Minuman tradisional Wedang Uwuh
Siap Minum. Jurnal Teknosains Pangan Vol. 3 No. 3.

Hernawan U.E, Sutarno, Setyawan A.D. 2004. Aktivitas Hipoglikemik dan


Hipolipidemik Ekstrak Air Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa [l.]
pers.) terhadap tikus Diabetik. Jurnal BioFarmasi Vol. 2 No.1.

Pandan : Nisa Mutia Sari (2019) https://hot.liputan6.com/read/4104154/10-


manfaat-daun-pandan-untuk-kesehatan-terhindar-dari-penyakit-serius
diakses 28 Januari 2020 jam 20.00 wib
Bungur : Iip Afifullah (2019) https://www.idntimes.com/health/fitness/iip-
afifullah/5-khasiat-daun-bungur-si-tanaman-teduh-obat-kencing-manis-
exp-c1c2/full diakses januari 2020 jam 19.00 wib
LAMPIRAN

Gambar 3 Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai