Anda di halaman 1dari 17

Pemanfaatan Limbah Kulit Rambutan

“JULIAN Tea” Jus Kulit Rambutan Mengatasi Diare

Disusun Oleh:
Nama Peneliti : 1. Farah Ayumi Syahirah
: 2. Parisya Ayu Handita
Bidang Riset : MST
Jenjang : SMP
Nama Pembimbing : Nadia Amalia, S.Pd

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 JEPARA


JAWA TENGAH
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Rambutan “JULIAN
Tea” Jus Kulit Rambutan Mengatasi Diare”. Adapun maksud dari penulisan karya tulis ini, untuk
mengikuti kompetisi Proposal Riset Kreasi dan Inovasi. Tidak lupa pada kesempatan ini, tidak lupa
penulis sampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Miftakhudin, M.Pd.I., selaku kepala MTs Negeri 1 Jepara, yang telah
memberikan dukungan secara penuh terhadap peserta didik dalam rangka pengembangan
pembelajaran karya tulis ilmiah.
2. Ibu Nadia Amalia, S.Pd, selalu guru pembimbing yang selalu mendampingi kami dan
memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam penyelesaian karya
tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jepara, 2 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ii
ABSTRAK ..........................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
A. Kajian Teori .............................................................................................................................. 3
B. Tinjauan Pustaka ....................................................................................................................... 6
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................................................ 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................ 8
A. Metode Riset ............................................................................................................................. 8
B. Alat dan Bahan .......................................................................................................................... 8
C. Instrumen Penelitian ................................................................................................................. 8
D. Teknik Analisis Data ................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................................. 11

ii
ABSTRAK
Setiap bagian pada kulit rambutan memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Sayangnya kerap kali hanya bagian buahnya
saja yang termanfaatkan sedangkan bagian lainnya menjadi limbah, seperti kulit buah rambutan. Kulit buah rambutan
sebenarnya memiliki kandungan yang berkhasiat diantaranya saponin, flavonoid, dan tanin yang berkhasiat untuk
menurunkan panas dan obat disentri. Disentri sendiri masih menjadi salah satu penyakit yang eksis di Indonesia. Untuk
itu, salah satu cara yang tepat untuk memanfaatkan limbah kulit rambutan yaitu dengan mengolah menjadi minuman
berkhasiat “JULIAN Tea” Jus Kulit Rambutan Mengatasi Diare. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui teknik
pengolahan limbah kulit rambutan yang tepat sehingga menghasilkan minuman fungsional mengatasi penyakit diare.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen di laboratorium. Langkah awal yang dilakukan yaitu
dengan mengubah ukuran kulit buah rambutan menjadi kecil-kecil kemudian dikeringkan dan dihaluskan. Produk yang
dihasilkan dari penelitian ini ada dua jenis, yaitu JULIAN Tea Original dan JULIAN Tea Ekstra Daun Stevia.
Kata kunci: kulit buah rambutan, diare, flavonoid, tani

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia dapat kita temukan berbagai jenis buah, salah satunya adalah buah
rambutan (Nephelium lappaceum L.). Rambutan merupakan tanaman buah tropis yang berasal
dari Indonesia. Buah rambutan sendiri termasuk pada jenis buah musiman atau hanya ada
pada saat tertentu. Rambutan memiliki karakteristik fisik berupa kulit buah yang berambut,
dagingnya bertekstur lembut, dan memiliki rasa yang manis hingga asam. Selain rasanya yang
enak buah rambutan juga menyimpan berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Buah
rambutan mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin c, zat besi, fosfor dan lemak.
Selain buahnya, kulit buah rambutan mengandung saponin, flavonoid, dan tanin yang
berkhasiat untuk menurunkan panas dan obat disentri, dan untuk biji rambutan di dalamnya
mengandung lemak dan polifenol yang dapat dijadikan sebagai penurun kadar gula darah
(hipoglikemik).
Ketika musim rambutan tiba seperti sekarang ini, ketersediaan buah rambutan sangat
melimpah. Pada setiap bagian rambutan memiliki kandungan yang berkhasiat bagi tubuh.
Akan tetapi karena minimnya pengetahuan masyarakat hanya bagian buahnya saja yang
dimanfaatkan untuk dikonsumsi sedangkan bagian lainnya dibuang begitu saja sehingga
menghasilkan limbah. Untuk itu maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
pengolahan limbah dari buah rambutan yaitu berupa kulit rambutan. Selain mengandung tanin
dan saponin, di dalam kulit rambutan juga terdapat antibakteri terhadap bakteri Eschericia
coli dan Staphylococcus aureus (Khasanah, 2011) sehingga dapat dijadikan sebagai obat
diare. Dari beberapa manfaat yang terkandung dalam kulit buah rambutan dan melimpahnya
buah rambutan di daerah kami serta belum termanfaatkannya kulit rambutan secara maksimal
menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “JULIAN TEA (Jus
Kulit Rambutan) Minuman Segar Tepis Penyakit Diare.
Di Indonesia, diare masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan utama di
Indonesia. Bahkan berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) diketahui bahwa
diare masih menjadi alasan utama kematian balita di Indonesia. Diare sendiri merupakan suatu
keadaan dimana seseorang mengalami kondisi buang air besar dengan konsistensi lembek
atau cair dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya (>3 kali dalam sehari). Salah satu
penyebab terjadinya diare yaitu adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau
parasit. Ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan diare diantaranya adalah
Escherichiacoli, Staphylococcus aureus, Clostridium perferingens, Salmonella sp., dan

1
Clostridium dificile (Apriliana & Victoria, 2016). Bakteri menjadi penyebab paling sering
terjangkitnya diare, untuk itu limbah kulit rambutan menjadi pilihan yang tepat untuk
dijadikan sebagai obat mengatasi diare karena di dalamnya terdapat kandungan tanin dan
saponin yang bersifat antibakteri dan astringent atau menciutkan dinding usus yang rusak
karena bakteri. Minuman seduhan berupa ekstrak kulit rambutan dapat dijadikan sebagai
minuman praktis untuk mengatasi penyakit diare.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana kandungan pada kulit rambutan yang dapat dijadikan sebagai antibakteri
terhadap bakteri penyebab diare?
2) Bagaimana teknik pengolahan kulit rambutan yang tepat sehingga menghasilkan
minuman fungsional mengatasi penyakit diare?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan runusan masalah di atas, peneliti menyimpulkan tujuan penelitian diantaranya:
1) Untuk mengetahui kandungan pada kulit rambutan yang dapat dijadikan sebagai
antibakteri terhadap bakteri penyebab diare.
2) Untuk mengetahui teknik pengolahan kulit rambutan yang tepat sehingga menghasilkan
minuman fungsional mengatasi penyakit diare.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh manfaat penelitian
diantaranya:
1) Sebagai referensi bagi pembaca terkait manfaat kulit rambutan
2) Sebagai referensi bagi pembaca terkait ide pengolahan limbah kulit rambutan

2
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Taksonomi Rambutan
Rambutan merupakan tanaman tropis asli indonesia. Rambutan termasuk pada
jenis buah-buahan musiman yang hanya berbuah sekali dalam setahun. Rambutan
(Nephelium lappaceum L) termasuk pada jenis tanaman dengan keluarga Sapindacae
dengan ordo Sapindales.
Adapun taksonomi buah rambutan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium lappaceum L.
(Plantamor, 2016)
Dalimartha dalam Purbasari, Karlina (2018) menjelaskan bahwa rambutan memiliki tipe
daun majemuk dengan susunan menyirip dan beranak daun 5-9 dengan masing-masing
daun berbentuk bulat telur, tepi rata, ujung dan pangkal daun runcing, tulang menyirip,
berwarna hijau. Adapun untuk buahnya berbentuk bulat dan terdapat rambut yang
menempel pada kulitnya.
2. Kandungan Kulit Rambutan
Kulit rambutan sering kali hanya menjadi limbah sampah yang berserakan dan
tidak termanfaatkan, padahal sebenarnya di dalam kulit rambutan terdapat berbagai
kandungan yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Beberapa kandungan dari buah
rambutan diantaranya:
a. Tanin
Tanin merupakan senyawa polifenol dengan struktur yang terdiri dari gugus flavon-
3-ol yang dihubungkan melalui ikatan karbon pada C4-C6 atau C4-C8. Tanin
merupakan metabolit skunder yang biasa terdapat pada tumbuhan. Tanin diketahui

3
dapat memberikan efek farmakologis seperti antimikroba, antivirus, antioksidan serta
sitotoksik. Tanin menjadi salah satu metabolit skunder penting yang terdapat pada
tumbuhan. Di dalamnya terkandung inti polihidroksi fenol atau turunannya yang
berperan untuk mengikat, mengendapkan protein dan menghambat sintesa protein
(Sunani & Rini Hendriani, 2023). Tanin memiliki rasa sepat dan bersifat antibakteri
serta dapat menciutkan dinding usus yang rusak karena bakteri atau asam. Adapun
cara kerja tanin dalam menghambat bakteri adalah dengan merusak membran sel,
inaktivasi enzim-enzim esensial, serta dekstruksi fungsi material genetik (Apriliana
& Victoria, 2016).
b. Saponin
Saponin termasuk pada senyawa glikosida kompleks dengan berat molekul tinggi
yang dihasilkan oleh tumbuhan, hewan laut tingkat rendah dan beberapa bakteri.
Kata “ sapo” menjadi kata dasar dari saponin yang memiliki arti sabun yang diambil
dari kata Saponaria vaccaria. Beberapa tumbuhan diketahui memiliki kandungan
saponin yang cukup banyak diantaranya mahkota dewa, belimbing wuluh, kemiri,
buah pare, turi dan lain-lain (Putri,dkk, 2023). Keberadaan senyawa saponin dapat
dideteksi karena kemampuannya membentuk busa dan menyebabkan hemolisis pada
darah. Saponin diduga sebagai senyawa antibakteri pada kulit rambutan karena
memiliki kemampuan untuk menghambat fungsi membran sel sehingga merusak
permeabilitas membran yang mengakibatkan dinding sel hancur (Apriliana &
Victoria, 2016). Saponin merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang
terkandung dalam tanaman. Saponin memiliki struktur molekul berupa rangkaian
atom C dan H yang menjadikan senyawa ini memiliki aktivitas biologis sebagai anti
bakteri. Senyawa ini termasuk pada kelompok komponen organik yang memiliki
kapasitas steroid yang baik. Biasanya saponin ditemukan pada setiap organ pada
tumbuhan baik pada buah, bunga, dan batang (Ngginak, dkk, 2021).
c. Alkaloid
Alkaloid termasuk pada senyawa metabolit skunder yang memiliki atom nitrogen.
Senyawa ini memiliki peran dalam metabolisme dan mengendalikan perkembangan
dalam sistem kehidupan tumbuhan. Pada setiap bagian tumbuhan seperti bunga, biji,
kulit, daun, ranting, dan akar dapat ditemukan senyawa alkaloid. Senyawa alkaloid
berbentuk padat (kristal) dan terasa pahit. Senyawa ini bersifat racun bagi manusia
tetapi dapat difungsikan sebagai pengobatan (Maisarah, dkk, 2023). Menurut Karou
dalam (Apriliana & Victoria, 2016) senyawa alkaloid dapat menghambat pertanaman

4
bakteri gram positif dan gram negatif. Senyawa ini dapat menyebabkan lisis sel dan
perubahan morfologi bakteri.
d. Flavonoid
Flavonoid tergolong pada senyawa fenolik alam yang berpotensi sebagai antioksidan
dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa ini dapat ditemukan di batang,
daun, bunga, dan buah. Senyawa dapat memberikan kemanfaatan berupa
perlindungan terhadap struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti-
inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik. Di dalam tubuh manusia,
senyawa ini dapat berperan sebagai antioksidan sehingga bagus untuk pencegahan
kanker (Nisa & Kasumi, 2015). Senyawa golongan flavonoid yang berasal dari
beberapa bahan alam diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Mekanisme kerja
flavonoid sebagai antibakteri diduga dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri
dan merusak membran sel.
e. Triterpenoid
Triterpenoid bersifat siklik dan asiklik dan sering memiliki gugus alkohol, aldehida
atau asam karboksilat. Senyawa ini memiliki aktivitas farmakologis yang signifikan
seperti antivirus, antibakteri, antiinflamasi, penghambat sintesis kolestrol dan efek
antikanker. Dan untuk tumbuhan yang di dalamnya terkandung senyawa triterpenoid,
akan bernilai ekologis karena senyawa ini memiliki efek antijamur, insektisida,
antikanker, dan antivirus. Senyawa ini banyak ditemukan pada tumbuhan dikotil.
Memiliki karakteristik tidak berwarna, kristal, dan memiliki titik leleh yang tinggi
(Hidayah, dkk, 2023). Apriliana & Victoria, 2016 menjelaskan aktivitas antimikroba
dari triterpenoid dengan cara merusak membran sitoplasma.
3. Diare
Diare terdiri dari 2 kata yaitu “dia” (melalui) dan “rheo” (aliran) yang secara
harfiah berarti mengalir melalui. Secara istilah, diare diartikan sebagai suatu kondisi
dimana individu mengalami buang air dengan frekuensi sebanyak 3 atau lebih perhari
dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Bakteri, virus dan parasit menjadi penyebab
dari penyakit ini. Infeksi dapat menyebar melalui makanan atau air minum yang
terkontaminasi. Selain dari makanan, penyakit ini juga dapat menyebar dari orang ke
orang sebagai akibat buruknya kebersihan diri dan lingkungan. Diare berat berdampak
pada hilangnya cairan sehingga dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak
dan orang-orang yang kurang gizi atau memiliki gangguan imunitas (Sumampouw, dkk,
2017).

5
Diare merupakan sindroma diare akut dengan atau tanpa muntah yang
diperkirakan penyebabnya adalah kolonisasi kuman patogen dalam saluran pencernaan.
Diae didefinisikan sebagai tinja yang tidak normal atau lebih sering buang air besar.
Keluhan yang seringkali ditemui pada diare adalah BAB dengan frekuensi lebih dari 3
kali dalam sehari, frekuensi kurang dari 4 kali dan encer (diare tanpa kasus dehidrasi).
Frekuensi BAB 4 sampai 10 kali dalam bentuk encer (dehidrasi tingkat ringan atau
sedang) atau dengan frekuensi di atas 10 kali (dehidrasi tingkat berat). Diare digolongkan
sebagai diare akut ketika berlangsung kurang dari 14 hari dan tergolong sebagai diare
persisten jika diare berlangsung selama lebih dari 14 hari (Fitrah, dkk, 2023).
Escherichia coli menjadi salah satu penyebab penyakit diare. Escherichia coli
merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar
2µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4 – 0,7 µm dan bersifat anaerob fakultatif. E. Coli
membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. E. Coli
termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya.
Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2,
H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai
pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan. Akan tetapi bakteri ini dapat menjadi
patogen apabila jumlah bakteri yang ada dalam saluran pencernaan meningkat atau
berada di luar usus. E. Coli juga dapat menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan
beberapa kasus diare (Apriliana & Victoria, 2016).
B. Tinjauan Pustaka
1) Dalam jurnal “Pemanfaatan Kulit Buah Rambutan” oleh Rizka dan Nyi Mekar dijelaskan
bahwa rambutan mempunyai potensi yang tinggi untuk dimanfaatkan, karena di dalamnya
terkandung senyawa metabolit skunder dominan seperti polifenol, saponin, flavonoid dan
tanin.
C. Penelitian yang Relevan
Peneliti melakukan kajian pustaka untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
penelitian yang kami lakukan. Ada beberapa penelitian terdahulu yang kami jadikan sebagai
referensi diantaranya adalah:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Apriliana dan Victoria (2016) yang berjudul “Kandungan
Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Antibakteri terhadap E.coli Penyebab
Diare” menunjukkan bahwa rambutan berkhasiat untuk dijadikan obat. Kulit dari buah
rambutan mengandung senyawa tanin, alkaloid, saponin, flavonoid, dan triterpenoid yang
berfungsi sebagai antibakteri.
6
2) Muhtadi, dkk (2014) berjudul “Potensi Ekstrak Kulit Buah Rambutan Sebagai Bahan
Obat Herbal Anti Hiperkolestrol” menunjukkan hasil penelitian berupa adanya kandungan
senyawa-senyawa flavonoid, tanin, saponin serta adanya epigallocatechin-3-gallate dari
hasil ekstrak etanol kulit buah. Ekstrak etanol kulit buah rambutan pada dosis 125, 250,
dan 500 mg/KgBB memiliki efek anti hiperkolesterol dengan nilai presentase penurunan
kolestrol sebesar 21,39 ± 6,61%, 31,15 ± 18,15% dan 60,75 ± 8,26%. Secara keseluruhan
ekstrak etanol kulit buah memiliki potensi yang baik untuk dijadikan sebagai obat herbal
anti hiperkolestrol.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Riset
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium. Pemanfaatan limbah
kulit rambutan menjadi metode yang efektif untuk mengurangi ketidaktermanfaatan kulit
buah rambutan untuk dijadikan sebagai minuman herbal untuk mengatasi penyakit diare yang
kerap menjangkit anak-anak maupun dewasa. Penelitian ini diawali dengan menyiapkan
limbah kulit buah rambutan yang kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil dan
dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60°C. Dilanjutkan dengan menghaluskan kulit
buah rambutan yang sudah kering menggunakan blender dan diayak 40 mesh. “Julian Tea”
dibuat menjadi 2 varian, dengan varian pertama yaitu murni berisi ±1,75 g serbuk kulit
rambutan sedangkan varian kedua berisi ±1,5 g serbuk kulit rambutan dan ±0,25 g serbuk
daun stevia yang digunakan sebagai pemanis alami. Dari kedua varian tersebut kemudian diuji
kesukaan terhadap 30 responden yang meliputi uji rasa dan uji aroma.
B. Alat dan Bahan
Terdapat beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya
adalah:
1. Baskom
2. Pisau
3. Oven
4. Timbangan
5. Sendok
6. Saringan
7. Blender
8. Botol Kemasan
9. Buah Rambutan
10. Daun manis (Stevia rebaudiana)
C. Instrumen Penelitian
Sukarnyana,dkk (2003) menjelaskan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang
difungsikan untuk memperoleh data dalam rangka pemecahan masalah penelitian atau
pencapaian tujuan penelitian. Jika data yang diperoleh tidak akurat maka keputusan yang
diambil pun tidak valid. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket
kesukaan terhadap rasa dan aroma yang diberikan kepada 30 responden. Instrumen ini
menggunakan skala likert 5 tingkat.

8
D. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu teknik analisis data yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk general.
Responden akan diminta untuk menilai tingkat kesukaannya terhadap aroma dan rasa. Hasil
jawaban dari responden kemudian akan dihitung secara rata-rata (mean).

9
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana & Victoria Hawarina. 2016. Kandungan Buah Rambutan sebagai Antibakteri terhadap E.
Coli Penyebab Diare. Majority. Vol.5 No.2
Khasanah. 2011. Uji Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Etanol, Fraksi-Fraksi dari Kulit dan Biji
Rambutan Serta Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Plantamor Situs Dunia Tumbuhan. 2016. Nephelium lappaceum L. https://plantamor.com/. Diakses
pada tanggal 5 Januari 2024
Purbasari, Karlina. 2018. Variasi Morfologi Rambutan (Nephelium lappaceum L) Berdasarkan
Karakteristik Tempat di Kabupaten Ngawi
Sunani & Rini. 2023. Review Article: Classification and Pharmacological Activities of Bioactive
Tannins. IJBP. Vol.3 No.2
Puti, dkk. 2023. Karakteristik Saponin Senyawa Metabolit Skunder Pada Tumbuhan. Serambi
Biologi. Vol.8 No.2
Ngginak, dkk. 2021. Analisis Kandungan Saponin pada Ekstrak Serat Matang Buah Lontar.
Bioedukasi. Vol.12 No.2
Nisa & Kasumi. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan pada Modifikasi Senyawa Khrisin dengan Gugus
Alkoksi Menggunakan Metode Recief Model. Jurnal MIPA. Vol.38 No.2
Maisarah, dkk. 2023. Karakteristik dan Fungsi Senyawa Alkaloid sebagai Antifungi pada
Tumbuhan. Serambi Biologi. Vol.8 No.2
Sumampouw, dkk. 2017. Diare Balita. Yogyakarta: Depublish
Fitrah, dkk. 2023. Pencegahan Diare pada Balita. Indramayu: CV. Adanu Abimata
Hidayah, dkk. 2023. Literature Article: Aktivitas Triterpenoid Senyawa Antiinflamasi. Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan. Vol.9 No.16

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Peserta Kresna
Nama Lengkap : Farah Ayumi Syahirah
Tempat dan Tanggal Lahir : Kebumen, 10 Juni 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Handphone : 085876829660
Nama Sekolah : MTsN 1 Jepara
Kelas : 7A
Alamat Sekolah : Jl. Raya Tahunan-Batealit, KM 3,5 Bawu, Batealit, Jepara
Alamat Rumah : Desa Pulodarat, Pecangaan, Jepara
Cita-Cita : Dokter
Bidang Ilmu yang Digemari : IPA
Nama Orang Tua
Ayah : Ibham Sobri
Ibu : Maryumi
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : PNS
Ibu : PNS

11
Daftar Riwayat Hidup Peserta Kresna
Nama Lengkap : Parisya Ayu Handita
Tempat dan Tanggal Lahir : Jepara, 17 Juni 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Handphone : 082220501455
Nama Sekolah : MTsN 1 Jepara
Kelas : 7A
Alamat Sekolah : Jl. Raya Tahunan-Batealit, KM 3,5 Bawu, Batealit, Jepara
Alamat Rumah : Perumahan Graha Kartini, Jobokuto, Jepara
Cita-Cita : Dokter
Bidang Ilmu yang Digemari : IPA
Nama Orang Tua
Ayah : Handoko
Ibu : Cita Rahayu
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Kapten Kapal
Ibu : Ibu Rumah Tangga

12
Daftar Riwayat Hidup Peserta Kresna
Nama Lengkap : Nadia Amalia Falentin Hidayah, S.Pd
Tempat dan Tanggal Lahir : Jepara, 10 Maret 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : Nadiaamalia947@gmail.com
No. Handphone : 087865211427
NIP : -
NUPTK : -
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Program Studi ; Tadris IPA
Fakultas : FTIK
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Salatiga

13

Anda mungkin juga menyukai